Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Geoscience Journal

KARAKTERISTIK BATUAN BLOK ASING (EXOTIC BLOCK) DI DAERAH SADANG KULON KOMPLEKS MELANGE LUK ULO KARANGSAMBUNG Agung Mulyo, Ega Pratama, Johanes hutabarat,
Geoscience Journal Vol 1, No 1 (2017): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2386.615 KB)

Abstract

Lokasi  penelitiannya  terletak  di  Kompleks  melange  Luk  Ulo,  Karangsambung,  Jawa  Tengah.  Batuan terdiri atas campuran berbagai batuan Pra Tersier sebagai exotic block dan batuan Tersier sebagai native block yang  tertanam  secara tektonik  dalam  matriks  lempung  bersisik.  Adapun  jenis-jenis  batuan  yaitu batuan ofiolit, metamorf, dan rijang. Kompleks Melange Lok Ulo merupakan produk subduksi konvergen antara Indo-Australia dan lempeng Eurasia sejak Kapur hingga Paleosen. Berdasarkan pengamatan  langsung  dilapangan  serta  analisis  petrografi  pada  sample  yang  dipilih  secara acak  dari  batuan  metamorf  sekis  dan  serpentinit  serta  batuan  sedimen  pelagis  rijang,  mengindikasikan adanya  batuan  metamorf  derajat  rendah  hingga  menengah  serta  adanya  retrograde kristalisasi  akibat proses akresi dan pemunculan ke permukaan oleh sesar-sesar naik tersebut pada zona subduksi.  Kata kunci:  Kompleks melange Luk Ulo, Metamorfisme derajat rendah, Metamorfisme derajat menengah, Pra Tersier, Akresi, Retrograde
KARAKTERISTIK GEOKIMIA ABU VULKANIK GUNUNG KRAKATAU Johanes Hutabarat, Yudhicara, Airin Shaula Ariani,Agus Didit Haryanto,
Geoscience Journal Vol 3, No 1 (2019): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.535 KB) | DOI: 10.24198/pgj.v3i1.20840

Abstract

ABSTRAKIndonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai sekitar 30% dari total keseluruhan gunung api aktif yang ada di dunia. Salah satu gunung api aktid di Indonesia adalah Gunung Api Krakatau. Gunung Api Krakatau merupakan gunung yang memiliki sejarah letusan terbesar di dunia. Gunung Api Krakatau memiliki sifat asam sehingga menghasilkan letusan yang eksplosif. Salah satu produk dari erupsi Gunung Api Krakatau adalah abu vulkanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia Gunung Api Krakatau dengan menganalisis komposisi kimia yang terkandung di dalam sampel abu vulkanik yang diambil di Desa Kertajaya dan Desa Kalisiring. Komposisi kimia abu vulkanik berupa unsur utama yang didapatkan dengan menggunakan analisis SEM-EDS. Berdasarkan hasil analisis, kandungan SiO2 pada sampel yang diteliti memiliki persentase antara 57 – 66% sehingga dapat dikatakan bahwa tipe magma Gunung Api Krakatau adalah menengah. Selain itu, magma Gunung Api Krakatau juga bersifat hydrous, lebih teroksidasi, fraksinasi magma cukup kuat. Kandungan TiO2 yang kurang dari 2% mencirikan karakter batuan yang berasal dari aktivitas magmatisme pada zona penunjaman.Kata Kunci: Gunung Api Krakatau; Geokimia; SEM-EDS; Magma.
KARAKTERISTIK AIR PANAS DAN ESTIMASI TEMPERATUR RESERVOAR DAERAH CISOLOK - CISUKARAME, KABUPATEN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT Johanes Hutabarat, Dewi Gentana, Rofina Masriat, Agus Didit Haryanto,
Geoscience Journal Vol 5, No 1 (2021): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pgj.v5i1.35209

Abstract

Daerah Cisolok dan Cisukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dipilihsebagai daerah penelitian dikarenakan terdapatnya manifestasi panas bumi, diperkirakan dari suatusistim panas bumi. Sifat fisik dan data kimia panas bumi merupakan informasi penting mengenaikondisi reservoir. Sifat fisik mata air panas Cisolok –Cisukarame memiliki pH; 8 (basa), temperatur:90o-98oC. Berdasarkan hasil ploting diagram segitiga Cl –SO4 – HCO3 memiliki tipe air: Klorida-SulfatBikarbonat, kemunculan mata air panas daerah Cisolok di permukaan dipengaruhi oleh kondensasiaktifitas magmatik, sedangkan daerah Cisukarame berasal dari air reservoir yang bergerak jauh lateralmenjauhi sumber panas. Mata air panas Cisolok merupakan immature waters, Cisukarame merupakanpartially equilibrated or mixed waters. Terdapatnya kandungan Mg yang tinggi pada daerah Cisolok –Cisukarame menunjukkan saat fluida dari reservoir bergerak ke permukaan mengalami percampurandengan air permukaan yang kaya Mg (Nicholson, 1993). Mata air panas Cisolok pada posisi “Low B/Clsteam and low Li/B, sedangkan CSK-1, CSK-2 “high B/Cl steam” and high B/Li, diinterpretasikanCisolok dan Cisukarame memiliki sistem reservoir yang berbeda, rasio Cl/B yang lebih rendahmerupakan sistem yang lebih tua (Giggenbach, 1991). Berdasarkan tipe fluida, hadirnya endapan sintersilika dan geyser mata air panas memiliki sistim dominasi air. Hasil perhitungan geotermometer air,estimasi temperatur reservoir berkisa dari 139o-167oC (Cisolok) dan 178o-196oC(Cisukarame). Kedua daerah tersebut termasuk sistim reservoar bersuhu sedang (Hocstein, 1990).Kata kunci : Fluida panas bumi, geotermometer, Cisolok – Cisukarame
KARAKTERISTIK MANIFESTASIPERMUKAAN PANAS BUMI DAN POTENSI PEMANFAATANNYA UNTUKGEOWISATA DI DAERAH NAMLEA Agus Didit Haryanto, Johanes Hutabarat, Nurul Azmy Wakan,
Geoscience Journal Vol 5, No 5 (2021): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pgj.v5i5.38379

Abstract

Lokasi pemunculan manifestasi panas bumi ditemukan pada tiga wilayah yaitu kecamatan Kecamatan Wapsalit, Bata Bual(Waelawa), Kepala Madan (Waesekat), yangberupa mata air panas dan batuan ubahan, akan tetapi di wilayah kecamatanWapsalit juga ditemukan adanya manifestasi fumarol, tanah panas dan lumpur panas. Pemunculan mata air panas Wapsalitdi Sungai Pemali dengan suhu antara 99.6 – 101.3°, serta daerah alterasi yang cukup luas ± 35.000 M2 dikontrol olehstruktur sesar normal geser(oblik) Waekedang yang berarah baratlaut – tenggara. Sedangkan munculnya air panasMetardengan suhu 60.7°C. Perkiraantemperatur bawah permukaan daerah Wapsalit dengan menggunakangeothermometer ratarata berkisar antara 224-247°C dan termasuk kedalam entalphi tinggi, sedangkan menggunakan geothermometer Na/KGiggenbach rata-rata berkisar antara 188-198°C yangmenunjukkan temperatur relatif cukup tinggisedangkan daerah Metardengan menggunakan geothermometer SiO2 (conductive-cooling) adalah 145°C, sedangkan menggunakangeothermometer Na/K Giggenbach adalah 171°C dan termasuk kedalam entalphi sedang. Fluida panas bumi daerah inibertipe klorida bikarbonat dan erat hubungannya dengan sumber panas bumi. Tipe reservoir entalpi tinggi yangdiindikasikan oleh temperatur bawah permukaan yang tinggi antara 234 - 237°C di daerah Wapsalit. Dapat dijadikansebagai geowisata karena potensinya cukup baik untuk dikembangkan lebih lanjut dari pemerintah daerah tersebut.Kata Kunci: Geowisata, Panasbumi,Geologi.
ZONASI PERMEABILITAS PADA AREA MANIFESTASI PANAS BUMI DI DAERAH KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU Johanes Hutabarat, Agus Didit Haryanto, Dinda Rezkia Putri,
Geoscience Journal Vol 5, No 5 (2021): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pgj.v5i5.38368

Abstract

Daerah panas bumi Wapsalit,Kabupaten Buru Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah di Pulau Buru secara geografisterletak pada 3°30’16” - 3°29’17” LS dan 126°51’75” -126°21’11” BT yang diperkirakan mempunyai potensi panasbumi.Keberadaan struktur geologi memicu pembentukan zona lemah (zona permeable) sebagai media kemunculan manifestasipanas bumi ke permukaan dari suatu sumber panas bumi di bawah permukaan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukanzona per- meabel yang berpengaruh terhadap kemunculan manifestasi panas bumi. Metode penelitian berupa analisispenginderaan jauh pada kelurusan punggungan dan lembah dengan (azimuth penyinaran 00, 45o, 900, 1350, dan altitude450), Fault Fracture Density (FFD). Hasil dari analisis studio terhadap kelurusan-kelurusan punggungan dan lembah diolahke dalam diagram roset, menunjukkan pola ke- lurusan secara umum daerah penelitian, diinterpretasikan dengan pola utamamengarah Barat Laut- Tenggara dan Barat daya- Timur Laut. Hasil analisis FFD, di daerah penelitian memiliki kerapatanrekahan rendah nilai LD (6,5-7,1 km-¹) sedang nilai LD (7,1-8,5km-¹), dan tinggi nilai LD (8,5- 9,5km-1). Reservoir yangterbentuk diprediksi akibat pendinginan rekahan- rekahan serta kekar- kekar pengaruh proses tektonik. Permeabilitas darireservoir ini dibangun oleh pensesaran yang intensif teru- tama oleh sesar oblik Waekedang serta Sesar Waemetar dan dankomplek Sungai Waemetar serta me- nyebar ke arah barat laut hingga tenggara daerah manifestasi.Kata Kunci :FFD ,Maluku, Panas Bumi, Pulau Buru, Wapsalit
PENENTUAN SUMBER PANAS SISTEM PANAS BUMI GUNUNGAPI TALANG, SUMATERA BARAT BERDASARKAN SEJARAH PANAS DAN GEOKIMIA AIR Johanes Hutabarat, Mamay Sumaryadi, Fauzia Aulia R,Agus Didit Haryanto,
Geoscience Journal Vol 3, No 1 (2019): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.414 KB) | DOI: 10.24198/pgj.v3i1.20841

Abstract

ABSTRAKGunungapi Talang terletak pada Kecamatan Kota Anau, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Gunungapi Talang merupakan gunungapi aktif yang mengindikasikan adanya sistem panas bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan letak sumber panas dari sistem panas bumi Gunungapi Talang. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data vulkanostratigrafi dengan melihat periode perubahan erupsi yang merepresentasikan sejarah panas, serta menggunakan data geokimia manifestasi. Sejarah vulkanisme Gunung Talang dibagi menjadi tiga periode dari tua ke muda yaitu, Pra-Talang, Talang Tua, dan Talang Muda. Pada periode Pra-Talang yaitu Danau Di Bawah, Bakar dan Danau Talang. Periode Talang Tua yaitu Talang. Periode Talang Muda yaitu Batino dan Jantan. Disimpulkan bahwa sumber panas terletak pada pusat erupsi termuda yaitu Gumuk Jantan. Kesimpulan ini didukung dengan karakteristik tipe air panas pada daerah Gumuk Jantan yang berjenis air sulfat. Mata air panas pada daerah Gumuk Jantan diinterpretasikan sebagai zona upflow.Kata Kunci: Gunungapi Talang; Sejarah Panas; Sumber Panas; Geokimia Air
GEOKIMIA AIR PANAS DAN PENDUGAAN TEMPERATUR BAWAH PERMUKAAN PADA POTENSI PANAS BUMI DAERAH TAWIRI, KECAMATAN TELUK AMBON, KOTA AMBON, PROVINSI MALUKU Johanes Hutabarat, Dewi Gentana, Chealsya Paais, Agus Didit Haryanto,
Geoscience Journal Vol 5, No 2 (2021): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pgj.v5i2.35219

Abstract

Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku. Dipilihsebagai daerah penelitian karena memiliki manifestasi panas bumi berupa mata airpanas di permukaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik geokimia airpanas dan pendugaan temperatur bawah permukaan. Metode penelitian menggunakandua metode yaitu pengamatan lapangan dan analisis data berdasarkan hasil analisislaboratorium kimia terhadap 3 (tiga) sampel mata air panas di daerah Tawiri ;TWR-1, TWR-2, dan TWR-3 dan 2 (dua) sampel mata air dingin ; TWRD-1 danTWRD-2. Hasil ploting unsur kimia pada diagram segitiga Cl-SO4-HCO3memperlihatkan mata air panas TWR-1 termasuk tipe air bikarbonat dengan kondisiperipheral waters. TWR-2 dan TWR-3 termasuk tipe air klorida-bikarbonat padakondisi mature waters, sedangkan kedua mata air dingin memperlihatkan kandunganHCO3 yang dominan. Hal tersebut mengindikasikan mata air panas di daerah penelitiandipengaruhi oleh air permukaan (meteoric water). Diagram Cl-Li-B menunjukkankandungan Cl yang dominan, disebabkan karena keberadaannya yang relatif dekatdengan pantai sehingga dimungkinkan sebagai air tanah dangkal (meteoric water).Diagram segitiga Na-K-Mg memperlihatkan mata air panas TWR-1, TWR-2, danTWR-3, serta mata air dingin TWRD-1 dan TWRD-2 berada pada kondisi immaturewaters yang menunjukkan keseluruhan mata air telah mengalami pencampuran(mixing) dengan air permukaan. Hasil perhitungan menggunakan persamaangeotermometer fluida terhadap sampel mata air panas, daerah penelitian diperkirakanmemiliki temperatur bawah permukaan berkisar antara 79,53°C - 216,81°C dantermasuk ke dalam sistem panas bumi bersuhu rendah-sedang.
POTENSI PERMEABILITAS DAERAH PROSPEK PANAS BUMI SORIK MARAPI, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA Johanes Hutabarat, Ridha Hendri, Farhan Deo Febriadi, Agus Didit Haryanto
Geoscience Journal Vol 4, No 4 (2020): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pgj.v4i4.32170

Abstract

Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi terbesar. Oleh karena itu, dibutuhkan data-data terkait sistem dan potensi panas bumi pada wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi geologi, karakteristik litologi serta zona reservoar sumur di wilayah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan terhadap sampel sumur X4, Y9 dan Z2 menggunakan metode analisis petrografi, metode gravity dan pressure & temperature. Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakteristik litologi pada sumur daerah penelitian Sorik Marapi adalah tuf litik. Nilai anomali bouguer yang menyebar di daerah penelitian berkisar -2,1 hingga 2,1 mGal. Berdasarkan pemodelan kedua penampang, dapat diketahui bahwa terdapat 2 sesar turun di daerah penelitian. Berdasarkan metode pressure & temperature, sumur yang mempunyai zona permeable atau feed zone yaitu sumur X4 dan Y9. Sedangkan, untuk sumur Z2 grafik yang dihasilkan cenderung stabil tidak terjadi kick log yang menjadi penentu feed zone.Kata kunci: panas bumi, analisis petrografi, metode gravity, pressure & temperature, Sorik Marapi
KARAKTERISTIK BATUAN BLOK ASING (EXOTIC BLOCK) DI DAERAH SADANG KULON KOMPLEKS MELANGE LUK ULO KARANGSAMBUNG Agung Mulyo, Ega Pratama, Johanes hutabarat,
Geoscience Journal Vol 1, No 1 (2017): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2386.615 KB) | DOI: 10.24198/pgj.v1i1.13728

Abstract

Lokasi  penelitiannya  terletak  di  Kompleks  melange  Luk  Ulo,  Karangsambung,  Jawa  Tengah.  Batuan terdiri atas campuran berbagai batuan Pra Tersier sebagai exotic block dan batuan Tersier sebagai native block yang  tertanam  secara tektonik  dalam  matriks  lempung  bersisik.  Adapun  jenis-jenis  batuan  yaitu batuan ofiolit, metamorf, dan rijang. Kompleks Melange Lok Ulo merupakan produk subduksi konvergen antara Indo-Australia dan lempeng Eurasia sejak Kapur hingga Paleosen. Berdasarkan pengamatan  langsung  dilapangan  serta  analisis  petrografi  pada  sample  yang  dipilih  secara acak  dari  batuan  metamorf  sekis  dan  serpentinit  serta  batuan  sedimen  pelagis  rijang,  mengindikasikan adanya  batuan  metamorf  derajat  rendah  hingga  menengah  serta  adanya  retrograde kristalisasi  akibat proses akresi dan pemunculan ke permukaan oleh sesar-sesar naik tersebut pada zona subduksi.  Kata kunci:  Kompleks melange Luk Ulo, Metamorfisme derajat rendah, Metamorfisme derajat menengah, Pra Tersier, Akresi, Retrograde
MINERAL ALTERASI DAN MINERALOGI PADA PENAMPANG BOR X DAN Y DI DAERAH CIBALIUNG, BANTEN Johanes Hutabarat, Febdila Mirawati, Agus Didit Haryanto,
Geoscience Journal Vol 5, No 2 (2021): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pgj.v5i2.35224

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yangmerupakan wilayah prospek milik PT. Cibaliung Sumber Daya (PT. CSD). Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengidentifikasi litologi penyusun daerah penelitian, mengidentifikasi mineralalterasi berdasarkan analisis Petrografi dan XRD serta menginterpretasi zonasi mineral ubahansecara vertikal dari sumur X dan Y, dan untuk mengetahui asosisasi mineral logam berdasarkananalisis XRF. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis laboratorium yang terdiri daripetrografi, X-ray Diffraction (XRD), dan X-ray flourenscence (XRF). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa litologi daerah penelitian terdiri atas satuan Breksi Vulkanik. Alterasi didaerah penelitian tersusun atas mineral lempung Klorit, Smektit, Monmorilonit, Ilit, Kaolinit, danKuarsa yang terbagi menjadi dua zona alterasi, yaitu Zona Klorit ± Smektit ± Ilit ± Kuarsa danZona Kaolinit – Ilit ± Smektit ± Kuarsa. Urat yang teramati pada sampel FM-02RC yang terisioleh kuarsa dengan tekstur sugary dan pirit berukuran halus yang kemudian dipotong oleh uraturat halus kuarsa ± mineral lempung ± pirit, beberapa urat halus juga terisi karbonat (sangatminor). Mineral logam yang teramati pada sampel FM-01RC dan FM-02RC yaitu kalkopirit, pirit,magnetit, sfalerit, dan galena. Berdasarkan hasil analisis XRF, didapatkan kadar logam Ag, Pb, Zn, Cu,kadar Ag yaitu 2 – 9 ppm, Cu yaitu 23 – 99 ppm, Pb yaitu < – 81 ppm, dan Zn yaitu < – 92 ppm. Cuberasosiasi dengan kalkopirit, Pb berasosiasi dengan galena, dan Zn berasosiasi dengan sfalerit.Kata Kunci: Alterasi, Breksi vulkanik, Cibaliung, mineralisasi