Ikin Asikin
Unknown Affiliation

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Implementasi Program Disiplin Positif Dalam Membentuk Karakter MAJU (Mandiri, Agamis, Jujur, Unggul) Siswa Kelas VIII di SMPN 15 Bandung Muftia Salma Nurpadilah; Ikin Asikin; Dinar Nur Inten
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.10480

Abstract

Abstract. The use of punishment is often used by schools as a form of disciplining their students. Even though to discipline children do not always have to use punishment, through an agreement made between two parties can train discipline and responsibility for children. Research methods are carried out using qualitative methods. The purpose of this study is to provide insight into planning, processes, evaluations and outcomes, as well as inhibiting and supporting factors of positive discipline programs. The data collection used are interviews, observations, and documentation studies. Data analysis consisting of data reduction, data display, and conclusions. The results showed that (a) Planning a positive discipline program at SMPN 15 Bandung in shaping the character of MAJU (Independent, Religious, Honest, Superior). (b) The process of implementing a positive discipline program in shaping the character of MAJU (Independent, Religious, Honest, Superior). (c) The evaluation and results of the implementation of positive discipline in shaping the character of MAJU (Independent, Religious, Honest, Superior). (d) The inhibiting and supporting factor of the implementation of positive discipline at SMPN 15 Bandung in shaping the character of MAJU (Independent, Religious, Honest, Superior). Abstrak. Penggunaan hukuman sering digunakan oleh sekolah sebagai bentuk mendisiplinkan siswa mereka. Meskipun untuk mendisiplinkan anak tidak selalu harus menggunakan hukuman, melalui kesepakatan yang dibuat antara dua pihak dapat melatih disiplin dan tanggung jawab terhadap anak. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang perencanaan, proses, evaluasi dan hasil, serta faktor penghambat dan pendukung program disiplin positif. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data terdiri dari reduksi data, tampilan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Merencanakan program disiplin positif di SMPN 15 Bandung dalam membentuk karakter siswa kelas VIII MAJU (Mandiri, Beragama, Jujur, Unggul).(b) Proses pelaksanaan program disiplin positif dalam membentuk karakter MAJU (Mandiri, Beragama, Jujur, Unggul). (c) Evaluasi dan hasil penerapan disiplin positif dalam membentuk karakter siswa kelas VIII MAJU (Mandiri, Beragama, Jujur, Unggul). (d) Faktor penghambat dan pendukung penerapan disiplin positif di SMPN 15 Bandung dalam membentuk karakter siswa kelas VIII MAJU (Mandiri, Religius, Jujur, Unggul).
Implikasi Pendidikan dari Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat 69, 70,72,75,78 terhadap Tahapan Pemberian Hukuman Afifah Fauziah; Ikin Asikin; Dinar Nur Inten
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.10711

Abstract

Abstract. Punishment is an important part of education. Punishment is carried out by educators with the aim of making children aware that the actions they have committed are wrong and should not be repeated. Looking at the current situation and conditions, there are still educators who punish children not according to their portions. Therefore, in an effort to make children aware, of course educators must know the stages of giving punishment, as well as the type of punishment that deters them, but does not cause trauma. This research aims to (1) Find out the opinion of the mufassir about Q.S Al-Kahf verses 69, 70, 72, 75, 78. (2) Find out the essence of Q.S Al-Kahf verses 69, 70, 72, 75, 78 regarding the stages of punishment ( punishment) in the story of the prophet Musa and the prophet Khidir. (3) Find out the opinions of experts regarding punishment. (4) Knowing the educational implications of the story of the prophet Moses and the prophet Khidr contained in Q.S Al-Kahf verses 69, 70, 72, 75, 78 on the stages of administering punishment. The method used in this research is the descriptive-analysis method, the data collection technique is library research, therefore the material object of this research is books/books of interpretation of the Al-Quran, books, articles, journals and other sources which are still available. related to the main research problem. The results of this research show that the stages of administering punishment from the story of the prophet Moses and the prophet Khidr contained in Q.S Al-Kahf verses 69, 70, 72, 75, 78 are: 1) Making agreed rules (learning contracts) as preventive punishment, 2) Giving a warning as the first stage of punishment, 3) Giving a warning as the second stage of giving punishment, 4) Giving punishment (deprivation) as the third stage of giving punishment. Abstrak. Hukuman merupakan bagian penting dalam pendidikan. Hukuman dilakukan oleh para pendidik dengan tujuan untuk menyadarkan anak bahwa perbuatan yang dilakukannya salah dan tidak boleh diulangi. Melihat situasi dan kondisi saat ini masih ada pendidik yang menghukum anak tidak sesuai porsinya. Oleh karena itu, dalam upaya menyadarkan anak, tentunya pendidik harus mengetahui tahapan pemberian hukuman, serta jenis hukuman yang membuatnya jera, namun tidak menimbulkan trauma. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pendapat para mufassir tentang Q.S Al-Kahfi ayat 69, 70, 72, 75, 78. (2) Mengetahui esensi Q.S Al-Kahfi ayat 69, 70, 72, 75, 78 tentang tahapan hukuman (punishment) dalam kisah nabi Musa dan nabi Khidir. (3) Mengetahui pendapat para pakar tentang hukuman (punishment). (4) Mengetahui implikasi pendidikan dari kisah nabi Musa dan nabi Khidr yang terdapat dalam Q.S Al-Kahfi ayat 69, 70, 72, 75, 78 terhadap tahapan pemberian hukuman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis, teknik pengumpulan datanya yaitu kepustakaan (library research) oleh karena itu objek material penelitian ini berupa buku/kitab tafsir Al-Quran, buku, artikel, jurnal, serta sumber-sumber lain yang masih berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tahapan pemberian hukuman dari kisah nabi Musa dan nabi Khidr yang terkandung dalam Q.S Al-Kahfi ayat 69, 70, 72, 75, 78 yaitu : 1) Membuat aturan yang disepakati (kontrak belajar) sebagai hukuman preventif, 2) Memberi teguran sebagai tahap pertama pemberian hukuman, 3) Memberi peringatan sebagai tahap kedua pemberian hukuman, 4) Memberi hukuman (deprivasi) sebagai tahap ketiga pemberian hukuman.
Implementasi Metode Tilawati untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur`an Siswa di SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut Kota Putri Intan Utami; Ikin Asikin; Dewi Mulyani
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.11536

Abstract

Abstract. The Tilawati method is a method of learning the Al-Qur'an which is designed so that students are able to read the Al-Qur'an correctly and correctly. The existence of the Tilawati Method is an effort to improve the ability to learn the Al-Qur'an. This research is limited to several problems, namely (1) How is Al-Qur'an learning planned using the Tilawati Method at SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut City?, (2) How is Al-Qur'an learning implemented using the Tilawati Method at SDIT? Al-Bayyinah Muarasanding Garut City?, (3) What is the process of evaluating Al-Qur'an learning using the Tilawati Method at SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut City?, (4) What are the supporting factors and obstacles in the process of implementing the Tilawati Method at SDIT Al -Bayyinah Muarasanding Garut City?. This research uses a qualitative approach with a field study type. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Data analysis techniques use Miles and Huberman's theory, namely: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The conclusion of this research is that the planning and implementation of Al-Qur'an learning using the Tilawati Method is formulated and implemented by referring to the implementation standards in the Tilawati Method book. The learning evaluations carried out are daily evaluations and volume increase evaluations. The supporting factors include the presence of teaching aids, good teacher competence, support and collaboration with students' parents in improving Al-Qur'an learning. Meanwhile, the inhibiting factors are that students lack concentration if the study time is at the end of the lesson, students feel bored of repeating learning pages, and there are different levels of student understanding in one class so that students with low abilities are not optimal. Abstrak. Metode Tilawati merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang dirancang agar peserta didik mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil dan benar. Adanya Metode Tilawati merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan belajar Al-Qur’an. Penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah, yaitu (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Tilawati di SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut Kota?, (2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Tilawati di SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut Kota?, (3) Bagaimana proses evaluasi pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Tilawati di SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut Kota?, (4) Apakah faktor pendukung dan hambatan dalam proses implementasi Metode Tilawati di SDIT Al-Bayyinah Muarasanding Garut Kota?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan teori Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Tilawati dirumuskan dan dilaksananakan dengan mengacu pada standart pelaksanaan dalam buku Metode Tilawati. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan yaitu evaluasi harian dan evaluasi kenaikan jilid. Adapun faktor yang mendukung seperti adanya alat peraga, kompetensi guru yang baik, adanya dukungan dan kerjasama dengan orang tua siswa dalam peningkatan pembelajaran Al-Qur’an. Sedangkan faktor penghambatnya adalah siswa kurang konsentrasi jika jam belajarnya diakhir pelajaran, siswa merasa bosan untuk mengulang halaman pembelajaran, dan adanya tingkatan pemahaman siswa yang berbeda dalam satu kelasnya sehingga diperoleh siswa yang berkemampuan rendah tidak maksimal.
Implementasi Metode Ummi dalam Meningkatkan Kemampuan Bacaan Al-Qur’an pada Siswa Kelas 1 SD Ibnu Sina Padasuka Cicaheum Kab. Bandung Peni Widianti Nugraha Mulia; Ikin Asikin; Dinar Nur inten
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.11782

Abstract

Abstract. Indonesia is the largest Islamic country with 99% Muslims, but there are still around 80% who are illiterate in the Koran, which causes difficulties in reading it. One of these problems occurred at Ibnu Sina Elementary School, Padasuka Cicaheum, Bandung Regency. The aim of this research is to find out how to plan, implement and the advantages and disadvantages of the ummi method in improving the ability to read the Al-Qur’an in grade 1 students at SD Ibnu Sina Padasuka Cicaheum, Bandung City. This research method uses a qualitative descriptive method which is used to describe the conditions in the field as they are. For techniques, namely using observation, interviews and documentation. The results of this research and discussion include planning which consists of preparing before learning begins, such as creating an annual program, the stages of the Ummi method. Furthermore, the implementation of the Ummi method includes preliminary activities, core activities, and finally closing activities. And finally, there are advantages and disadvantages to the ummi method implemented at Ibnu Sina Elementary School. The advantages are that it can improve the ability to read the Al-Qur’an, creating active learning where students can learn to read by spelling the letters of the Al-Qur’an. Meanwhile, the drawback is that there are no icebreakers, so teachers there have to find ways so that students don’t get bored when learning the Ummi method Abstrak. Indonesia merupakan negara islam terbesar yang beragama muslimnya 99% akan tetapi masih ada sekitar 80% yang buta huruf Al-Qur’an sehingga menyebabkan kesulitan dalam membacanya. Salah satunya masalah tersebut terjadi di SD Ibnu Sina padasuka cicaheum kab.bandung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan serta kelebihan dan kekurangan metode ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas 1 SD Ibnu Sina Padasuka Cicaheum Kota Bandung. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kondisi dilapangan apa adanya. Untuk teknik yaitu menggunakan observasi, wawancara dan dokumenasi.Hasil penelitian dan pembahasan ini meliputi perencanaan yang isinya mempersiapkan sebelum pembelajaran dimulai seperti membuat program tahunan, tahapan-tahapan metode ummi. Selanjutnya pelaksanaan metode ummi ini meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan terakhir kegiatan penutup. Dan terakhir adanya kelebihan serta kekurangan dalam metode ummi yang dilaksanakan di SD Ibnu Sina. Adapun kelebihannya dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca Al-Qur’an, menciptakan pembelajaran yang aktif dimana siswa-siswa dapat belajar membaca dengan mengeja huruF Al-Qur’an. Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya ice breaking sehingga guru disana harus mencari cara supaya siswa tidak bosan saat belajar metode ummi.
Nilai-Nilai Pendidikan dari Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 29-31 tentang Targhib dan Tarhib Winda Nurwijayanti; Enoh; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12019

Abstract

Abstract. This verse explains the command of Allah SWT to stay away from major sins among the sins that are prohibited from doing it, and Allah SWT has promised his servant that if he avoids major sins he will be entered into a glorious place, namely heaven. Targhib values appear in this verse, namely promises accompanied by persuasion and seduction to postpone the mere benefit of delicacy and enjoyment. This study used a descriptive-analytical collection technique, namely the library (library reasearch) by examining in depth various interpretations and books related to the subject matter of the research. The results of the study suggest that the essence of educational values from the Al-Qur'an Surah An-Nisa verse 31 concerning targhib and tarhib is: Allah SWT forbids his servants to commit grave sins and promises enjoyment for his servants. Allah SWT orders his servants to stay away from big sins, namely every sin that Allah threatens with hell fire, wrath, curse and punishment, and Allah SWT promises pleasure to his servant if he stays away from the prohibitions that Allah SWT has given. The targhib values contained in the Al-Qur'an letter An-Nisa verse 31 are, as Muslims must understand and know about what are the commands and prohibitions that Allah SWT has set, such as the prohibition of committing major sins and the obligation to carry out worship and always believe in Allah SWT. Allah SWT has promised His servants who stay away from major sins and will be sent to a noble place, namely heaven. Abstrak. Ayat ini menerangkan tentang perintah Allah Swt untuk menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, dan Allah Swt telah menjanjikan kepada hambanya jika menjauhi dosa-dosa besar makan akan dimasukkan ke tempat yang mulia yaitu surga. Munculah nilai-nilai targhib dalam ayat ini yaitu janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan kelezatan dan kenikmatan semata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis teknik pengumpulan yaitu kepustakaan (library reasearch) dengan mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Hasil penelitian mengemukakan bahwa esensi dari nilai-nilai pendidikan dari Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 31 tentang targhib dan tarhib adalah : Allah Swt melarang hambanya untuk melakukan perbuatan dosa besar dan menjanjikan kenikmatan bagi hambanya. Allah Swt memerintahkan hambanya untuk menjauhi dosa-dosa besar, yaitu setiap dosa yang diancam Allah Swt dengan api neraka, kemurkaan, laknat dan adzab, dan Allah Swt menjanjikan kenikmatan kepada hambanya jika menjauhi larangan-larangan yang telah Allah Swt berikan. Nilai-nilai targhib yang terkandung dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 31 ialah, sebagai umat muslim harus memahami dan mengetahui tentang apa saja perintah dan larangan yang telah Allah Swt tetapkan, seperti larangan melakukan perbuatan dosa besar dan wajib menjalankan ibadah dan selalu beriman kepada Allah Swt. Allah Swt telah menjanjikan kepada hambanya yang menjauhi perbuatan dosa besar makan akan dimasukkan ke tempat yang mulia yaitu surga.
Pendidikan Tauhid dari Kisah Nabi Ibrahim kepada Keluarga (Kajian Tafsir Q.S Ash-Saffat Ayat 100-110) Dea Amelia Putri; Ikin Asikin; Dinar Nur Inten
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12194

Abstract

Abstract. Along with the development of the times, many of the teenagers experience increasing moral decadence such as brawls, free sex, drugs that occur among teenagers. This fact is partly due to the lack of attention and affection of parents towards their children. This has a negative impact on the growth and development of their children. Tawhid is the main and first part that must be planted completely and integrally in humans, because it is from the concept of tawhid that this research aims to (1) To find out the opinions of the mufasir on the content of surah Ash-Shaffat 100-110. (2) To find out the values of education in the family. (3) To determine the essence of tawhid education in the family contained in surah Ash-Shaffat 100-110. This research uses a qualitative approach with descriptive methods sourced from literature (library research). considering all the data that is a reference in this thesis comes from written materials, both in the form of books, books and other reading media that are representative and relevant to the object of discussion. The results of this study indicate the essence contained in surah Ash-shaffat verses 100-110. (1) The strongest education in the form of faith (2) Obeying parents is proof of obedience to Allah (3) Patient attitude in the test. Educational values of surah Ash-Shaffat verses 100-110 (1) faith (2) obedience (3) patience. Abstrak. Seiring dengan perkembangn zaman, banyak diantara kalangan remaja mengalami dekadensi moral yang meningkat seperti tawuran, seks bebas, narkoba yang terjadi di kalangan remaja. Kenyataan tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya. Hal ini membuat dampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka. Tauhid merupakan bagian utama dan pertama yang harus ditanam secara utuh dan integral dalam diri manusia, sebab dari konsep tauhid inilah penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui pendapat para mufasir terhadap kandungan surah Ash-Shaffat 100-110. (2) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan di dalam keluarga. (3) Untuk esensi pendidikan tauhid di dalam keluarga yang terkandung dalam surah Ash-Shaffat 100-110. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif bersumber dari kepustakaan (library research). mengingat semua data yang menjadi acuan dalam skripsi ini berasal dari bahan-bahan tertulis, baik dalam bentuk kitab, buku maupun media bacaan lainnya yang representatif serta relevan dengan objek pembahasan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan esensi yang terkandung dalam surah Ash-shaffat ayat 100-110. (1) Pendidikan yang terkuat berupa keimanan (2) Patuh kepada orang tua bukti taat kepada Allah (3) Sikap sabar dalam ujian. Nilai-nilai pendidikan dari surah Ash-Shaffat ayat 100-110 (1) keimanan (2) kepatuhan (3) kesabaran.
Implementasi Media Audio Murotal untuk Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Quran Siswa Tunanetra di Slbna Citeureup Cimahi Numan Sabit; ikin asikin; Rahminawati, Nan
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12330

Abstract

Abstract. Becoming a memorizer of the Koran is the dream of every Muslim, because there are many virtues in it. There are various ways to memorize the Al-Quran, one of which is with the help of murottal audio media. Currently, many educational institutions are promoting and developing Tahfiz Quran programs, including SLBNA Citeureup Cimahi which organizes Tahfiz Quran programs for blind students. In its implementation, blind students use murottal audio as a medium to add and repeat memorization. This thesis aims to describe and analyze the implementation of murottal audio media to improve the ability to memorize the Quran for blind students at SLBNA Citeureup Cimahi. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The data collection techniques used in this research were observation, interviews, documentation and tests. Meanwhile, data analysis in this research uses descriptive analysis. Based on the results of the research and data analysis carried out, it can be concluded that the implementation of murottal audio media is applied to increase and repeat memorization. In practice, the verse to be memorized is played repeatedly until the sentences are imagined, then memorized little by little until it is fluent. Students' memorization abilities also continue to increase, both in terms of fluency, fluency, suitability of reading to the teachings of recitation science, as well as memorization achievements. This is shown by the average score of students' abilities which reached 91.81, the fashohah score was 89.90, the tajwid rules were 91.81 and their memorization achievement reached 4 juz per year. Abstrak. Menjadi seorang penghafal Quran merupakan dambaan bagi setiap muslim, karena banyak sekali keutamaan didalamnya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk menghafal Al-Quran, salah satunya dengan bantuan media audio murottal. Saat ini, banyak Lembaga Pendidikan yang menggalakkan dan mengembangkan program Tahfiz Quran, termasuk SLBNA Citeureup Cimahi yang menyelenggarakan program tahfiz Quran bagi peserta didik tunanetra. Dalam pelaksanaannya, peserta didik tunanetra memanfaatkan audio murottal sebagai media untuk menambah dan mengulang hafalan.Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi media audio murottal untuk peningkatan kemampuan menghafal Quran siswa tunanetra di SLBNA Citeureup Cimahi. Metode yang digunakkan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah obserfasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, implementasi media audio murottal diterapkan untuk menambah dan mengulang hafalan. Dalam pelaksanaannya, ayat yang akan dihafal diputar berulang kali hingga terbayang kalimat-kalimatnya, kemudian dihafalkan sedikit demi sedikit sampai lancar. Kemampuan menghafal peserta didik juga terus mengalami peningkatan, baik dari segi kelancaran, kefasihan, kesesuaian bacaan dengan qaidah ilmu tajwid, maupun capaian hafalan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelancaran hafalan peserta didik yang mencapai 91,81 nilai fashohah sebesar 89,90 kaidah tajwid 91,81 dan capaian hafalan mereka yang mencapai 4 juz per tahunnya..
Pengaruh Metode Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Wildan Firdaus; Ikin Asikin; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12338

Abstract

Abstract. This research was conducted in the Tsanawiyah Ath-Thohiriyyah Madrasah on Akidah Akhlak subjects using cooperative methods of the jigsaw type. The research method used was the quasi-experiment in the form of a non-equivalent control group design. The population in this study was students of classes VIIA and VIIB, i.e., experimental classes (VIIA) and control classes. (VIB). The results of the study showed 1) observed learning implementation of the planning using the Learning Implementation Plan (RPP) with the achievement of a percentage result of 93% entry criteria very good, whereas 1 other component or 7% with criteria is very bad. In the implementation learning that has been carried out in the experimental class of 21 sub-indicators, there are 18 indicators whose entry criteria are very good, with percentages of 85%, whereas 3 other sub-indicators obtained 15%. 2) The learning results of students covered the cognitive field with average results before (60) and after (80), the affective field (80), and the psychomotor field (82). It can be concluded that student learning results on the subject of ethics in the VIIA experience improvement. As for the difference between the average learning outcome between the experimental class and the control class, the results of the analysis were demonstrated by the t test on the cognitive field with the t counting outcome > t table (2.315 > 2.00404), the affective fields > t tables (3.200 > 2.001404), and the psychomotor areas > t counts tables (2.445 > 2.0000404), so it could be concluded that learning using cooperative methods of the Jigsaw type with conventional methods would produce different learning outcomes. Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyyah pada mata pelajaran Akidah Akhlak menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan bentuk Noneequivalent Control group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA dan VIIB yakni untuk kelas ekspeirimen (VIIA) dan kelas kontrol (VIB).. Hasil penelitian memperlihatkan 1) pelaksanaan pembelajaran diamati dari perencanaan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan perolehan hasil persentase 93% masuk kriteria sangat baik. Sedangkan 1 komponen lainnya atau sebesar 7% dengan kriteria sangat tidak baik. Pada pelaksanaan pembelajaran yang telah terlaksana dikelas eksperimen dari 21 sub indikator terdapat 18 indikator masuk kriteria sangat baik dengan persentase sebesar 85%, sedangkan 3 sub indikator lainnya memperoleh sebesar 15%. 2) hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif dengan hasil rata-rata sebelum (60) dan sesudah (80), ranah afektif (80) dan ranah psikomotor (82), dapat disimpulkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di kela VIIA mengalami peningkatan. Adapun perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dibuktikan dengan hasil analisis melalui uji t pada ranah kognitif dengan hasil t hitung > t tabel (2.315 > 2.00404), ranah afektif t hitung > t tabel (3.200 > 2.00404), ranah psikomotor t hitung > t tabel (2,445 > 2.00404), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dengan konvensional akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda.
Pengelolaan Kegiatan Membaca dan Menerjemahkan Kitab Kuning di Pondok Pesantren Mi’rojul Huda Ciamis Indri Azqiya Rachmawati; Ikin Asikin; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12408

Abstract

Abstract. This research aims to find out about planning, implementation, evaluation, supporting and inhibiting factors, and the impact felt after participating in these activities. The method used in this research is a qualitative method with a case study type of research. The data collection technique uses interviews, observation and documentation. Data analysis techniques are carried out by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The informants in this research are the general leadership as the policy maker for holding this activity, the administrators who are responsible for this activity as well as supervising the continuity of the activity, teachers who provide material and see the development of students in the learning environment after participating in the activity process, and students who directly participate in the activity Islamic boarding schools are also educational institutions that help increase the Islamic knowledge of their students. With this training activity, students are trained to be able to increase their Islamic knowledge contained in the Yellow Book, and to show courage when interacting with many people, because like it or not, a student will definitely be needed by the community when they return to their respective hometowns, because Santri are usually considered the most capable and often relied on in community activities. Activities will run well if there is good activity management in the process, then success will be achieved which is part of the plan to achieve a goal. The results of this research show that this activity has been running for a long time and is still ongoing today. The purpose of holding this activity is an agreement from all Islamic boarding school parties to be able to produce graduates who are competent in the community environment. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung dan penghambat, dan dampak yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan tersebut. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Informan pada penelitian ini adalah pimpinan umum sebagai pembuat kebijakan untuk mengadakan kegiatan ini, pengurus yang bertugas menanggungjawabi kegiatan ini sekaligus mengawasi keberlangsungan kegiatan, guru yang memberikan materi dan melihat perkembangan santri di lingkungan pembelajaran setelah mengikuti proses kegiatan tersebut, dan santri yang mengikuti langsung kegiatan tersebut. Dengan adanya pelatihan kegiatan ini santri di latih untuk dapat meningkatkan pengetahuan keislaman yang terdapat pada kitab kuning, dan untuk memunculkan keberanian ketika berinteraksi dengan banyak orang, karena mau tidak mau seorang santri pasti akan dibutuhkan oleh masyarakat ketika kembali ke kampung halamannya masing-masing, karena santri biasanya dianggap paling bisa dan sering di andalkan dalam kegiatan bermasyarakat. Kegiatan akan berjalan dengan baik jika di dalam prosesnya terdapat manajemen kegiatan yang baik maka akan mencapai suatu keberhasilan yang sudah bagian dari rencana untuk bisa mencapai suatu tujuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan ini sudah berjalan sejak lama dan masih bertahan sampai sekarang. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah suatu kesepakatan dari seluruh pihak pesantren untuk dapat menghasilkan lulusan yang dapat berkompeten dalam lingkungan masyarakat..
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Market Place Activity (MPA) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Materi Sholat Fardhu 5 Waktu Azzahra Khoirunnisa; Ayi Sobarna; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.13980

Abstract

Abstract. Le The learning outcomes of students are closely related to the objectives of national education both from the cognitive, affective, and psychomotor aspects as well as changes in behavior achieved after children follow the teaching and learning process. This study aims to determine the effect of the application of the Market Place Activity (MPA) learning model on the subject of Islamic Religious Education (PAI) 5-time fardhu prayer material in class VIII SMP Al-Falah Dago Bandung. This study uses a quantitative approach, experimental method with a one group pretest-posttest design. Researchers took class VII E SMP Al-Falah Dago Bandung with 35 students. The results showed an increase in the results of the cognitive domain Post-Test obtained the highest score of 97 with an average of 87.91 then the affective domain Post-Test obtained the highest score of 80 with an average of 77.49 and the results of the psychomotor domain Post-Test obtained the highest score of 96 with an average of 88.03. The test conducted in this study is the Paired-Samples t-Test which obtained a value of 0.000 <0.05 in each cognitive, affective and psychomotor aspect. The test results can be concluded that Hₒ is rejected and Hₐ is accepted. This means that the Market Place Activity (MPA) learning model has an influence on student learning outcomes in the subject of Islamic Religious Education (PAI) material "Fardhu 5 Time Prayers" class VIII E SMP Al-Falah Dago Bandung. Abstrak. Hasil belajar peserta didik berhubungan erat dengan tujuan pendidikan nasional baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta perubahan perilaku yang dicapai setelah anak mengikuti proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Market Place Activity (MPA) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi sholat fardhu 5 waktu kelas VIII SMP Al-Falah Dago Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Peneliti mengambil kelas VII E SMP Al-Falah Dago Bandung dengan jumlah 35 siswa. Hasil penelitian menunjukan meningkatnya hasil Post-Test ranah kognitif memperoleh nilai tertinggi 97 dengan rata-rata 87,91 kemudian Post-Test ranah afektif memperoleh nilai tertinggi 80 dengan rata-rata 77,49 dan hasil Post-Test ranah psikomotor memperoleh nilai tertinggi 96 dengan rata-rata 88,03. Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Uji Paired-Samples t-Test yang memperoleh nilai 0,000 < 0,05 pada setiap aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa Hₒ ditolak dan Hₐ diterima. Hal ini berarti model pembelajaran Market Place Activity (MPA) memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi “Sholat Fardhu 5 Waktu” kelas VIII E SMP Al-Falah Dago Bandung.