Sobar Al Ghazal
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Pendidikan Akhlak dalam Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’alim Karya K.H. Hasyim Asy’ari BAB Akhlak Guru dan Murid dalam Menuntut Ilmu Soca Regita Sisilia; Sobar Al Ghazal; Fitroh Hayati
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.10340

Abstract

Abstract. This research focuses on the Book of Adabul 'Alim Wal Muta'alim by K.H. Hasyim Asy'ari, emphasizing the importance of morals in education. The goal is to understand moral education, the concept of student morals towards teachers, and the concept of teacher morals towards students. The approach used in this research is a qualitative approach, while the method used in this research is a descriptive analysis method with the type of literature, namely by collecting data using books, literature, library materials that support and are related to the discussion of researchers. The results show that to create good relationships, the morals that are emphasized involve courage, patience, obedience, respect, sincerity, and good communication. Mutual respect between students and teachers is prioritized, with the sincere intention of getting closer to Allah SWT. The phenomenon of moral decline in the world of education is also in the spotlight, emphasizing the need for a moral approach in the learning process. Abstrak. Penelitian ini fokus pada Kitab Adabul 'Alim Wal Muta’alim Karya K.H. Hasyim Asy’ari, menekankan pentingnya akhlak dalam pendidikan. Tujuannya adalah memahami pendidikan akhlak, konsep akhlak murid terhadap guru, dan konsep akhlak guru terhadap murid. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaatan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode analisis deskriptif dengan jenis kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku, literatur, bahan pustaka yang menunjang dan ada keterkaitan dengan pembahasan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menciptakan hubungan baik, akhlak yang ditekankan melibatkan keberanian, kesabaran, ketaatan, penghargaan, keikhlasan, dan komunikasi yang baik. Saling menghargai antara murid dan guru diutamakan, dengan niat tulus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Fenomena kemerosotan moral di dunia pendidikan juga menjadi sorotan, menekankan perlunya pendekatan moral dalam proses pembelajaran
Penerapan Model Pembelajaran Make A Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 194 SukMatch Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN Sukajadi Bandung Najla Nashirah Salma; Dedih Surana; Sobar Al Ghazal
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.13990

Abstract

Abstract. This study aims to find out whether the Make A Match learning approach has improved the learning outcomes of grade V students in the subject of Islamic Religious Education. Experiments with pretest-posttest control group designs are the methodology used. Using a purposive sample approach, all students in grade V of SDN 194 Sukajadi were used as the research population. Using a purposive sample approach, all students in grade V of SDN 194 Sukajadi were used as the research population. Research findings Before the use of the Make A Match learning model, the average score of the experimental class was 51.43, while the value of the control class was 51.50. 2) From the teaching module, it can be seen that the method of implementing Make A Match, based on the percentage results, there are 12 very good criteria 86% and 2 good criteria 14%). Six indicators and 19 sub-indicators that became the implementation of learning that had been carried out in the experimental class produced 80% excellent scores and 15% good results. 3) The cognitive domain that has an average result before (51.43) after (79.29) in the control class before (51.50) after (55.83) is one of the results in the experimental class. The control class (69.93) and the experimental class (81.11) were in the affective realm. The psychomotor realm of the control class (72.73) and the experimental class (88.54). There was a significant difference in the average t-test score in the following domains: cognitive (9.701 > 1.672), affective (8.003 > 1.672), and psychomotor (5.118 > 1.672) This proves that the learning outcomes are different when the conventional model and the Make A Match model are used. Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah pendekatan pembelajaran Make A Match telah meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest adalah metodologi yang digunakan. Dengan menggunakan pendekatan sampel purposif, seluruh siswa kelas V SDN 194 Sukajadi dijadikan sebagai populasi penelitian. Temuan penelitian Sebelum digunakan model pembelajaran Make A Match, nilai ratarata kelas eksperimen berjumlah 51,43, sedangkan nilai kelas kontrol sebesar 51,50. 2) Dari modul ajar terlihat metode pelaksanaan Make A Match, berdasarkan hasil persentase terdapat 12 kriteria sangat baik 86% dan 2 kriteria baik 14%). Enam indikator dan 19 subindikator yang menjadi keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen menghasilkan 80% nilai sangat baik dan 15% hasil baik. 3) Ranah kognitif yang mempunyai rata-rata hasil sebelum (51,43) sesudah (79,29) pada kelas kontrol sebelum (51,50) sesudah (55,83) merupakan salah satu hasil pada kelas eksperimen. Kelas kontrol (69,93) dan kelas eksperimen (81,11) ranah afektif. Ranah psikomotorik kelas kontrol (72,73) dan kelas eksperimen (88,54). Terdapat perbedaan nyata pada nilai rata-rata uji t pada ranah berikut: kognitif (9,701 > 1,672), afektif (8,003 > 1,672), dan psikomotorik (5,118 > 1,672) Hal ini membuktikan hasil belajar berbeda ketika model konvensional dan model Make A Match yang digunakan.
Pola Asuh Akhlak bagi Anak dalam Keluarga Pernikahan Dini Natatsa Syifaul Wardah; Erhamwilda; Sobar Al Ghazal
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15552

Abstract

Abstract. The first and foremost educators are our own parents, where they are responsible for the progress and development of their children, because a child's success really depends on the care, attention and education provided by their parents. Education is an important aspect in the formation of quality personal or human resources. Moral education in the family is very important because religion can provide guidance on the right path, leading to a path that is approved by Allah. This is in accordance with the opinion that "religious education is a powerful coaching tool for students. The aim of this research is to find out and describe what aspects encourage and hinder moral education parenting patterns for children in early marriage families and to find out and describe the description and implementation of moral education parenting patterns for children in early marriage families in the Caringin Cikungkurak area. The method used in this research is a qualitative method with descriptive research type. This research was carried out in the Caringin Cikungkurak area of ​​Bandung. Data was analyzed using 3 stages, namely data reduction, data presentation and verification. The results of this research are that the parenting style of moral education for children in early marriage can provide quality moral education with various efforts. The implementation of moral education for children needs to be done by providing directed and controlled freedom so that children can explore within safe limits, and challenges such as lack of patience and difficulties in building communication can be overcome by learning and looking for the right information. Abstrak. Pendidik yang pertama dan utama adalah orang tua kita sendiri, dimana mereka bertanggung jawab terkait kemajuan dan perkembangan anak-anaknya, karena kesuksesan anak sangat tergantung dengan bagaimana cara pengasuhan, perhatian, dan pendidikan yang diberikan oleh orang tuannya. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembentukan pribadi atau sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan akhlak dalam kelurga sangat penting karena agama dapat memberikan petunjuk ke jalan yang benar, menuntun ke jalan yang diridhai Allah. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa “Pendidikan Agama Merupakan Alat Pembinaan yang Ampuh Bagi Peserta Didik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan aspek apa saja yang mendorong dan menghambat pola asuh pendidikan akhlak bagi anak dalam keluarga pernikahan dini serta untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran dan implementasi pola asuh pendidikan akhlak bagi anak dalam keluarga pernikahan dini di daerah Caringin Cikungkurak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di daerah Caringin Cikungkurak Bandung. Data dianalisis menggunakan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah pola asuh pendidikan akhlak bagi anak dalam pernikahan dini dapat memberikan pendidikan akhlak yang berkualitas dengan berbagai upaya, impelementasi asuh pendidikan akhlak anak perlu dilakukan dengan memberikan kebebasan yang terarah dan terkontrol agar anak dapat bereksplorasi dalam batasan yang aman, dan tantangan seperti kurangnya kesabaran dan kesulitan dalam membangun komunikasi dapat diatasi dengan belajar dan mencari informasi yang tepat.
Pembentukan Karakter Tasamuh melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Mutiara Bangsa Annisa Sa'diah; Sobar Al Ghazal; Asep Dudi Suhardini
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15647

Abstract

Abstract. The formation of student character takes a long time so one of the strategies used is to integrate student character. Every religion essentially has good teachings to apply in life. However, in fact there are still acts of violence labeled as religious which are carried out by certain religious radical groups, therefore bonds are needed that can accommodate aspirations and strengthen fraternal relations so as not to cause incidents that harm other people. In Islam, tasamuh is tolerance which includes social harmony in society. The results of this research can be concluded that the formation of tasamuh character through extracurricular activities is understanding that every religion has good teachings to apply in life which is very important. So that tasamuh can become the basis for efforts to integrate student character at Mutiara Bangsa Health Vocational School, or anywhere else. Abstrak. Pembentukan karakter peserta didik yang dimana membutuhkan waktu yang lama sehingga salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan karakter siswa. Setiap agama pada hakikatnya memiliki ajaran yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan. Akan tetapi pada faktanya masih ada terjadi tindakan kekerasan yang berlabel agama yang dimana dilakukan oleh kelompok radikal agama tertentu, oleh sebab itu dibutuhkan ikatan yang dapat menampung aspirasi serta mengeratkan hubungan persaudaraan agar tidak menimbulkan kejadian yang merugikan orang lain. Dalam islam tasamuh ini merupakan toleransi yang mencangkup kerukunan sosial masyarakat. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter tasamuh melalui kegiatan ekstrakulikuler yaitu memahami bahwa setiap agama memiliki ajaran yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan yang sangat penting. Sehingga tasamuh ini dapat menjadi landasan bagi upaya integrasi karakter siswa di Smks Kesehatan Mutiara Bangsa, atau dimanapun.
Peran Ibu dalam Pemenuhan Hak Anak terhadap Gizi Seimbang 10030220026, Nisa Nurrizka Hidayat; Nan Rahminawati; Sobar Al Ghazal
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v4i1.14522

Abstract

Abstract. Child undernutrition impacts current and future health. Factors contributing to undernutrition status in children under five include inadequate nutrient intake and complex issues involving unbalanced diets, parenting, poor sanitation, limited access to health services, and other environmental factors that contribute to stunting. Interestingly, stunting can occur even though children are born with normal weight if nutrition intake is insufficient. The role of mothers is very important in meeting the nutritional needs of children, to support optimal growth and development. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) What are the rights of children given by mothers in fulfilling balanced nutrition for 3-4 years old with malnutrition status at Posyandu Anggrek RW 02 Cicadas Kota Bandung? (2) How are the obligations of mothers in fulfilling balanced nutrition for children aged 3-4 years with malnutrition status at Posyandu Anggek RW 02 Cicadas Kota Bandung? Researchers used a case study method with a qualitative approach. The data collection techniques used in this research are interviews, observation, and documentation. The data analysis techniques used in this research are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study are: Children's right to balanced nutrition has not been fully fulfilled. Some mothers have difficulties in providing nutritious food every day, differences in children's interest in healthy food, irregularity in providing nutritious food, and limited consultation with doctors or nutritionists can affect the fulfillment of children's rights to adequate and quality nutritional intake every day. Abstrak. Kekurangan gizi pada anak berdampak pada kesehatan saat ini dan masa depan. Faktor penyebab status gizi kurang pada balita meliputi asupan nutrisi yang tidak mencukupi dan masalah yang kompleks melibatkan pola makan tidak seimbang, pola asuh, sanitasi buruk, akses terbatas layanan kesehatan, dan faktor lingkungan lainnya yang berkontribusi terhadap kejadian stunting. Menariknya stunting dapat terjadi meski anak lahir dengan berat badan normal jika asupan gizi tidak mencukupi. Peran ibu sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Apa saja hak anak yang diberikan ibu dalam memenuhi gizi seimbang usia 3-4 tahun yang berstatus gizi kurang di Posyandu Anggrek RW 02 Cicadas Kota Bandung? (2) Bagaimana kewajiban ibu dalam memenuhi gizi seimbang anak usia 3-4 tahun yang berstatus gizi kurang di Posyandu Anggek RW 02 Cicadas Kota Bandung?. Peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: Hak anak untuk mendapatkan gizi seimbang belum sepenuhnya terpenuhi. Beberapa ibu memiliki kesulitan dalam menyediakan makanan bergizi setiap hari, perbedaan minat anak terhadap makanan sehat, ketidakteraturan dalam penyediaan makanan bergizi, serta keterbatasan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat memengaruhi pemenuhan hak anak atas asupan gizi yang memadai dan berkualitas setiap hari.
Implementasi Metode Al-Miftah Lil Ulum dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca dan Memahami Kitab Kuning Zidna Zidan; Sobar Al Ghazal; Dedih Surana
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v4i1.3869

Abstract

Abstract. Pondok Pesantren, as an Islamic educational institution, emphasizes its learning material on the yellow book, which is a term for a collection of classical books. PP Miftahul Khoir Dago Bandung is facing problems, especially high school students who have difficulty reading the yellow book. Therefore, PP Miftahul Khoir Dago Bandung adopted a method from Sidogiri, namely the Al-Miftah Method. The Al-Miftah method is a fast method for reading the yellow book. This research aims to determine the concept of the al-miftah method, the implementation process of the Al-Miftah method, the advantages and disadvantages of the al-miftah method as well as inhibiting and supporting factors. This research applies a qualitative and descriptive analytical approach and involves participant observation, structured interviews, and documentation to collect data. The results of the research show that the Al-Miftah Lil Ulum Method at the Miftahul Khoir Dago Bandung Islamic Boarding School involves the stages of talqin, explaining the position of sentences, end-of-sentence games, learning infirody, and deposits. In its implementation, this method focuses on planning, implementation and evaluation to improve high school students' yellow book reading skills. Abstrak. Pondok Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam, menekankan materi pembelajarannya pada kitab kuning yang merupakan istilah untuk kumpulan kitab klasik. PP Miftahul Khoir Dago Bandung menghadapi permasalahan, khususnya santri tingkat SMA yang kesulitan membaca kitab kuning. Maka dari itu PP Miftahul Khoir Dago Bandung mengadopsi metode dari Sidogiri yaitu Metode Al-Miftah. Metode Al-Miftah merupakan metode cepat membacaca kitab kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep metode al-miftah, proses implementasi metode Al-Miftah, keunggulan dan kelemahan metode al-miftah serta faktor penghambat dan pendukung. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dan deskriptif analitik serta melibatkan observasi partisipatif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Metode Al-Miftah Lil Ulum di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Dago Bandung melibatkan tahapan talqin, menjelaskan kedudukan perkalimat, games akhir kalimat, belajar infirody, dan setoran. Dalam implementasinya, metode ini fokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning santri SMA.
Upaya Guru dalam Membangun Karakter Religius Melalui Program Kelas Cerdas Keagamaan Afifah Ulya Ainurrohmah DCG; Sobar Al Ghazal
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v4i2.5325

Abstract

Abstract. This study aims to: 1) determine the objectives of the Religious Excellence Class Program, 2) understand the implementation process of the program in shaping the religious character of students, and 3) identify the supporting and hindering factors in the effort to build religious character. The findings of the study indicate that: 1) The program aims to produce graduates who are intellectually capable and have Islamic character, to train a generation of Qur’anic scholars, to develop students' self-abilities, and to enhance their confidence as Muslims. 2) The religious character being developed includes the spirit of jihad in spreading Islam, increasing religious knowledge, tolerance towards other religions, performing good deeds and avoiding wrongdoings, being a good example of ethics, love for the Quran, faith and piety, and a close relationship with Allah Swt. 3) Supporting factors for this program include school and teacher policies, the role of teachers and class supervisors, and adequate facilities and infrastructure. Meanwhile, hindering factors include a less innovative syllabus, a shortage of teachers and professional expertise, and lack of synergy between the school and parents. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tujuan Program Kelas Cerdas Keagamaan, 2) memahami proses pelaksanaan program dalam membentuk karakter religius peserta didik, dan 3) mengidentifikasi faktor pendukung serta penghambat dalam upaya pembentukan karakter religius. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya: 1) Program ini bertujuan menghasilkan lulusan yang cerdas intelektual dan berwatak islami, mencetak generasi ulama Qur’ani, mengembangkan kemampuan diri peserta didik, dan meningkatkan rasa percaya diri sebagai umat Muslim. 2) Karakter religius yang dibangun meliputi semangat jihad dalam menyebarkan Islam, penambahan wawasan keagamaan, toleransi terhadap agama lain, amal ma’ruf nahi munkar, uswatun hasanah, cinta terhadap Al-Qur’an, keimanan dan ketakwaan, serta kedekatan dengan Allah Swt. 3) Faktor pendukung program ini meliputi kebijakan sekolah dan guru, peran guru dan wali kelas, serta sarana dan prasarana yang baik. Sementara faktor penghambatnya adalah silabus yang kurang inovatif, kekurangan tenaga guru dan keprofesionalan, serta ketidaksinergian antara sekolah dan orangtua.
Pembacaan Ayat dan Surat Pilihan dalam Al-Qur’an Pada Waktu Dzikir Ramadhani Nurinsani; Ikin Asikin; Sobar Al Ghazal
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v4i2.5328

Abstract

Abstract. This research will discuss of the learning process regarding educational values carried out through the process of recitation, tafhim, tathbiq Al-Qur'an as well functions and benefits of Cukang Lantaran for the congregation. The purpose this study is to explain Living Qur'an procession carried out at Cukang Lantaran and to find out functions and benefits of dhikr for religious study group. The research method used is a qualitative method with  descriptive approach. Data collection techniques use interview data, documentation, and observation. The results of this study are (1) The procession begins by reading istighfar then continues by reading several selected verses and surahs, followed by reading prayers contained in Majmu Syarif then reading Surah Yasin, and finishes by asmaul husna. (2) The values of Islamic education instilled in the Cukang Lantaran are three values, namely aqidah, worship, and moral. (3) The function of Cukang Lantaran is to provide a way to spen free time, A place where we can get to know the teachings of Islam and the Qur'an, Facilitate affairs. The benefits of the Cukang Lantaran for the group are to get closer to Allah and be able to control emotions in ourselves, through dhikr, wishes are believed be to answered swiftly. Abstrak. Penelitian ini akan membahas betapa pentingnya proses pembelajaran mengenai nilai-nilai pendidikan yang dilakukan melalui proses tilawah, tafhim dan tathbiq Al-Qur’an serta fungsi dan manfaat dari adanya pengajian Cukang Lantaran ini bagi jamaah. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan prosesi Living Qur’an yang dilakukan di pengajian Cukang Lantaran, untuk mengetahui fungsi dan manfaat dzikir bagi jamaah pengajian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan data wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Prosesi yang dilakukan dimulai dengan membaca istighfar lalu membaca beberapa ayat dan surat pilihan, dilanjutkan dengan membaca do’a-do’a yang terdapat dalam kitab Majmu Syarif kemudian membaca surat Yasin dan diakhiri dengan membaca asmaul husna. (2) Nilai pendidikan Islam yang ditanamkan kepada jamaah pengajian Cukang Lantaran terdapat tiga nilai yaitu nilai aqidah, nilai ibadah, serta nilai akhlak (3) Fungsi Pengajian Cukang Lantaran sebagai pengisi waktu luang, Tempat mengenal ajaran Islam dan Al-Qur'an, Mempermudah urusan. Manfaat pengajian Cukang Lantaran bagi jamaah adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, mampu mengontrol emosi dalam diri, dan dengan berdzikir, keinginan akan lebih cepat terkabul.
Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kegiatan Pembelajaran Literasi Numerasi Anak Usia Dini Fazri Aim’mah; Masnipal; Sobar Al Ghazal
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 5, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v5i1.6605

Abstract

Abstrak. Terdapat satu sekolah di daerah cileunyi dimana sekolah tersebut baru mengadakan perubahan yang awalnya TPA menjadi TK oleh sebab itu masih belum memenuhi SDM yang sesuai dengan ketentuan, guru-guru disana belum memenuhi kualifikasi S1 PAUD tetapi hanya kepala sekolah saja yang memenuhi kualifikasi S1 PAUD selebihnya hanya lulusan SMA. Oleh karena itu di TK tersebut masih mengalami proses transisi perubahan dari sekolah non formal menjadi formal. Hingga akhirnya kegiatan dalam pengajaran literasi numerasi pun masih rendah dengan ada nya sebagian anak yang belum memahami dan mengerti tentang literasi numerasi atau matematika sederhana. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui upaya apa saja yang harus diimplementasikan oleh kepala sekolah dalam mengoptimalisasikan kemampuan literasi numerasi pada anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Sumber data penelitian meliputi kepala sekolah dan guru. Dari hasil penelitian bahwa sekolah mendukung program literasi numerasi dengan memberikan pelatihan kepada guru dalam mengajarkan literasi numerasi kepada anak, pelatihannya berupa metode pengajaran, penggunaan alat peraga dan pengembangan kurikulum. Pembuatan modul ajar melalui beberapa tahap seperti menganalisis kebutuhan anak, merancang materi dan aktivitas yang akan dilakukan oleh anak sesuai dengan pekembangannya. Literasi numerasi yang diajarkan kepada anak berupa literasi numerasi sederhana, dengan mengenalkan konsep bilangan menggunakan media visual dan alat peraga agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Guru berperan sebagai fasilitator yang mencontohkan kepada anak, memotivasi anak dan merancang aktivitas pembelajaran seperti kegiatan pembelajaran, skenario, modul dan perkembangan anak. Literasi numerasi ini mengarkan anak untuk mengetahui operasi matematika dasar sederhana dengan menyenangkan menggunakan media. Abstract. There is a school in the Cileunyi area that recently underwent a transition from a childcare center (TPA) to a kindergarten (TK). Due to this change, the school has not yet met the required human resource qualifications. Currently, only the principal holds a bachelor's degree in early childhood education (S1 PAUD), while the rest of the teachers are only high school graduates. As a result, the school is still in the process of transitioning from a non-formal to a formal educational institution. Consequently, the teaching of literacy and numeracy remains underdeveloped, with some children still struggling to understand basic literacy and numeracy concepts, including simple mathematics. The purpose of this study is to identify the strategies that the principal should implement to optimize early childhood literacy and numeracy skills. This research adopts a qualitative approach with a descriptive research method. Data collection techniques include interviews and observations. The research subjects consist of the principal and teachers. The findings reveal that the school supports literacy and numeracy programs by providing training for teachers on how to teach literacy and numeracy effectively to children. The training includes teaching methods, the use of teaching aids, and curriculum development. The creation of teaching modules involves several stages, such as analyzing children's needs, designing materials, and planning activities that align with children's developmental stages. The literacy and numeracy education provided focuses on basic concepts, introducing numbers through visual media and teaching aids to make learning more engaging and enjoyable. Teachers act as facilitators by demonstrating concepts to children, motivating them, and designing learning activities, including lesson plans, scenarios, modules, and tracking children's progress. This literacy and numeracy approach helps children grasp fundamental mathematical operations in a fun and interactive way using various media.