Pendahuluan: Perkawinan anak merupakan isu global dengan implikasi sosial, ekonomi, dan kesehatan yang signifikan bagi individu dan masyarakat. Tujuan: scoping review ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak perkawinan anak pada berbagai aspek kehidupan individu. Metode: Metodologi penelitian ini adalah tinjauan pelingkupan menggunakan daftar periksa prisma-ScR, alat penilaian kritis Joanna Briggs Institute (JBI), dan kerangka kerja PEO. Ini menggunakan empat database—Pubmed, Willey, Proquest, dan ScienceDirect—yang kriteria inklusinya adalah artikel asli berbahasa Inggris yang dapat diakses dalam teks lengkap antara 2019 dan 2023. Hasil: Dari 395 publikasi, kami menemukan sembilan yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Kajian pelingkupan saat ini mengidentifikasi mortalitas dan morbiditas, akses ke dan penggunaan layanan kesehatan seksual dan reproduksi, pendaftaran pernikahan dan kelahiran, dan hubungan dengan mertua. Kesehatan seksual dan reproduksi, nutrisi, dan anemia. Sementara mengidentifikasi intervensi efektif yang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pengantin anak berada di luar cakupan penelitian ini, temuan kami menggarisbawahi pentingnya intervensi yang menunda inisiasi pernikahan dan reproduksi, serta kebijakan dan program yang mengenali risiko yang unik dan akut. kerentanan yang dihadapi oleh gadis-gadis yang sudah menikah. Kesimpulan: Temuan tinjauan pelingkupan ini menyoroti dampak buruk perkawinan anak terhadap status gizi dan perkembangan. Pernikahan dini sering mengakibatkan terbatasnya kesempatan pendidikan bagi anak perempuan, kehamilan dini, akses kesehatan yang tidak memadai, dan praktik gizi ibu dan anak yang buruk. Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan risiko stunting pada anak yang lahir dari pengantin anak.