Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Upaya Peningkatan Minat Baca Pelajar Pangandaran dengan Pembiasaan Membaca Bersama secara Virtual Dwi Masrina; Luthfi Thirafi; Rega Permana
Acitya Bhakti Vol. 2 No. 2 (2022): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v2i2.20414

Abstract

Sebagai kabupaten yang baru berusia 9 tahun, Pangandaran memiliki hal-hal yang masih perlu dibenahi termasuk menyoal literasi membaca, yaitu minat baca masyarakat Pangandaran masih tergolong rendah. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Pangandaran yang masih rendah, terutama para pelajar Pangandaran. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membentuk komunitas membaca @baca.pnd dengan membuat 3 program kegiatan yaitu: Reading Buddy, Book Recommendation, dan BookTalk. Untuk menjangkau para pelajar Pangandaran secara virtual, digunakan dua aplikasi yaitu: 1) Instagram untuk mengunggah informasi terkait kegiatan membaca dan rekomendasi buku setiap hari; 2) Zoom Meeting untuk melaksanakan kegiatan membaca virtual dan diskusi buku setiap hari Sabtu. Di akhir pelaksanaan, kegiatan membaca virtual menyentuh angka peserta terbanyak, yaitu 15 orang. Di hari yang sama, jumlah follower Instagram mencapai 93 akun aktif. 
PENYULUHAN USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME DI PONDOK PESANTREN FAT-HIYYAH AL IDRISIYYAH DI PAGENDINGAN, CISAYONG, KABUPATEN TASIKMALAYA Achmad Rizal; Izza Mahdiana Apriliani; Rega Permana
Jurnal Berdaya Vol 1, No 2 (2021): Desember-Jurnal of Berdaya
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/job.v1i2.34058

Abstract

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di beberapa wilayah Indonesia karena keunggulannya, salah satunya di Pondok Pesantren Fat-Hiyyah Al-Idrisiyyah di Pagendingan, Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Meskipun udang vannamei mempunyai banyak keunggulan dibandingkan udang lain namun budidaya udang vannamei ini tergolong budidaya yang membutuhkan investasi yang besar. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi yang praktis yang bisa digunakan oleh pembudidaya kalangan pesantren. Tujuan PKM ini yaitu Penyuluhan Proses optimasi tambak udang, Pengetahuan dan keterampilan proses budidaya udang yang efektif dan efisien, Pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen kualitas air yang efektif dan efisien. Penyuluhan dan Ceramah Secara Daring (online) yang dilaksanakan tanggal 24 September 2020. Secara umum kegiatan meliputi: pemberian materi dengan metode ceramah, penyampaian film dan slide praktek budidaya udang Vanamae, dan tanya jawab dan diskusi praktek budidaya udang Vanamae secara daring. Teknik budidaya udang vannamei di Pesantren Pondok Pesantren Fat-Hiyyah Al-Idrisiyyah ini sudah memenuhi persyaratan teknik budidaya yang benar dan pengembangan usaha sudah mulai dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari analisis usaha yang menguntungkan, berdasarkan hasil diskusi daring dengan pengelola tambak udang Idrisiyyah didapat informasi bahwa R/C Ratio sebesar 1,91 artinya keuntungan yang didapat pada usaha budidaya udang vannamei dalam satu tahun terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan tersebut adalah 1,91.
Counseling and Dissemination of Mapping Potential Sources of Processed Waste in Cijulang District, Pangandaran. AULIA ANDHIKAWATI; REGA PERMANA
Farmers: Journal of Community Services Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v4i1.45109

Abstract

Pangandaran has potential for developing multisectoral fisheries and marine science, such as marine tourism, aquaculture, marine culture, fishing, and fishery processing. The increase of fishery potential is followed by the development of the fishery product technology which is spread ini every sub district both on a large scale or houshold scale in the form of micro, small, and medium enterprises. The development of fishery based products has the potential to be implemented in Pangandaran. The development of fishery processing activities also indicates an increase in the potential for solid or liquid waste production. In order for fishery processing activities in Pangandaran always sustainable with zero waste principle, structured information is needed. There are three Poklahsar in Parigi District that produce salted fish, nuget, and jambal salted fish. The average total volume of waste is less than 20 kg/ month.
Edukasi Keamanan Produk Pangan Kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Cintaratu, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Rega Permana; Aulia Andhikawati
Farmers: Journal of Community Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v3i2.41050

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan penggiat industri pangan baik skala kecil maupun menengah agar mereka mendapat pembinaan dalam manajemen mutu produk yang baik dengan mengedepankan keamanan pangan sehingga produk yang dihasilkan lebih baik lagi. Selain itu dilakukan pembinaan mengenai pentingnya perizinan dalam produksi pangan dan kerjasama antar penggiat industri pangan. Tujuan jangka panjang dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah terciptanya iklmi penerapan manajemen mutu yang baik dan terstandarisasi di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran khususnya Desa Cintaratu sehingga produk yang dihasilkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan dapat menjadi komoditas unggulan dalam mendukung perkembangan ekonomi maupun sektor pariwisata. Metode yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut diawali dengan penyuluhan atau sosialisasi kepada kelompok penggiat industri pangan di sekitar Desa Cintaratu dalam bentu tanya jawab, curah pendapat, bermain peran, presentasi, menyusun rencana tindak lanjut untuk masing-masing usahanya, dan melakukan praktik lapangan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, yang diselenggarakan oleh Program Studi Perikanan Pangandaran, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Diseminasi Pemetaan Sumber Potensi Limbah Pengolahan Perikanan di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran AULIA ANDHIKAWATI; REGA PERMANA
Farmers: Journal of Community Services Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v4i2.48799

Abstract

Kabupaten Pangandaran memiliki aktivitas yang tinggi di bidang perikanan, yang mencakup perikanan laut maupun perikanan air tawar. Perikanan menjadi ladang usaha utama bagi masyarakat Pangandaran. Letak wilayah yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai menjadikan olahan perikanan menjadi produk utama sebagai ciri khas oleh-oleh Pangandaran, terutama ikan asin jambal roti. Banyak UMKM yang berbahan baku hasil perikanan. Hal ini meningkatkan limbah yang dihasilkan sehingga perlu pemetaan dasar sebaran kegiatan pengolahan beserta limbah yang dihasilkannya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode survey dan diseminasi hasil pemetaan. Data yang telah dihimpun dari 3 Poklahsar yang ada di kecamatan Parigi dijadikan basis pembuatan peta sumber dan potensi limbah hasil perikanan Kabupaten Pangandaran. Pemetaan sumber potensi limbah ini memuat informasi letak Poklahsar, jenis olahannya, jenis limbah padat yang diproduksi dan juga volume produksinya setiap bulan. Kegiatan pengolahan perikanan di Kecamatan Parigi terdiri dari 1 Poklahsar dan 2 IKM. Produk perikanan yang dihasilkannya berupa ikan asin jambal roti, ikan asin gabus, ikan asin teri, dan sambal teri. Limbah padat yang dihasilkan berupa jeroan dan kepala ikan. Rata-rata volume produksi limbah yang dihasilkan dari keseluruhan pokhlasar sebesar 20 kg/bulan. Limbah yang dihasilkan masih tergolong rendah.
Diseminasi Pemetaan Sumber Potensi Limbah Pengolahan Perikanan di Kecamatan Pangandaran ANDHIKAWATI, AULIA; PERMANA, REGA
Farmers: Journal of Community Services Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v5i1.53153

Abstract

Pengolahan perikanan merupakan salah satu sumber penghasilan Masyarakat Pangandaran. Pengolahan ikan yang ada di Pangandaran masih berskala kecil berupa kelompok pengolah ikan dan ikatan kegiatan masyarakat. Sisa hasil pengolahan menjadi sumber potensi limbah yang akan berdampak pada lingkungan. Poklaksar menghasilkan olahan ikan asin dan bakso ikan. Limbah yang dihasilkan berupa kepala, jeroan, dan tulang ikan. Sisa limbah hasil  pengolahan yang tidak termanfaatkan secara terus-menerus maka akan menghasilkan limbah yang semakin banyak sehingga perlu pemetaan dasar sebaran kegiatan pengolahan beserta limbah yang dihasilkannya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode survey dan diseminasi hasil pemetaan. Data yang telah dihimpun dari 8 Poklahsar dan 1 IKM yang ada di kecamatan Pangandaran dijadikan basis pembuatan peta sumber dan potensi limbah hasil perikanan Kabupaten Pangandaran. Pemetaan sumber potensi limbah ini memuat informasi letak Poklahsar, jenis olahannya, jenis limbah padat yang diproduksi dan juga volume produksinya setiap bulan. Poklahsar dan IKM memproduksi ikan asin jambal roti dan bakso ikan. Jenis ikan yang digunakan berupa ikan manyung, ikan gabus, ikan tiga waja, dan ikan teri. Limbah padat yang dihasilkan berupa jeroan dan kepala ikan. Rata-rata volume produksi limbah yang dihasilkan dari keseluruhan pokhlasar lebih dari 20 kg/bulan. Limbah yang dihasilkan masih tergolong cukup tinggi.
Biodegradation of Chlorpyrifos by Microbes: A Review Rubiyatno; Maulana, Aulia; Tongco, Jovale Vincent; Yulisa, Arma; Park , Sang Hyeok; Jannat, Md Abu Hanifa; Permana, Rega; Thakali, Ocean; Lie, Michael; Fahssi, Aouatif; Aziez, Ouahiba; Bastidas, Camilo
Tropical Aquatic and Soil Pollution Volume 4 - Issue 1 - 2024
Publisher : Tecno Scientifica Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53623/tasp.v4i1.403

Abstract

Chlorpyrifos (CP) is a widely used organophosphate pesticide known for its recalcitrant nature, raising concerns about potential ecological and health impacts due to its toxicity. Many plants and animals are contaminated with this pesticide. Microbial biodegradation offers an environmentally friendly and effective method to remove CP from the environment and mitigate its impacts, especially given its low cost, particularly when bioremediation is conducted on-site. Different types of microbial species have been found to function under various environmental conditions, with some, like Pseudomonas nitroreducens PS-2 and Pseudomonas aeruginosa (NCIM 2074), showing promising results with degradation rates of up to 100%. However, challenges exist, such as partial degradation caused by the presence of metabolites, and the recalcitrant nature of CP, which can impede microbes' ability to effectively degrade its hydrocarbon ring. Overall, a combination of approaches, such as microbial and algal methods, or the discovery of new microbial strains, can help overcome these challenges and further enhance the long-term viability of this technique.
Environmental Impact and Decomposition of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Urban Soils: Challenges and Future Directions Emre, Mehmet; Rubiyatno; Tongco, Jovale Vincent; Permana, Rega
Tropical Aquatic and Soil Pollution Volume 4 - Issue 2 - 2024
Publisher : Tecno Scientifica Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53623/tasp.v4i2.490

Abstract

The rapid pace of urbanization and development has led to an increasing global concern over polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) due to their persistent and widespread presence in the environment, posing significant threats to ecosystems and human health. PAHs originate from both natural and human-made sources and can be categorized based on their origin into pyrogenic, petrogenic, and biogenic products. Upon entering the environment, PAHs undergo various chemical and biological transformations, and their movement occurs through processes such as air-to-soil and soil-to-air transport. Composting, a green and cost-effective technology, offers a promising solution for PAH remediation. This process, which includes mesophilic, thermophilic, cooling, and maturing stages, can yield compost that is useful as fertilizer and soil amendment in agriculture. The success of composting depends on factors such as substrate bioavailability, oxygen levels, nutrient supply, and environmental conditions. While composting has shown effectiveness in reducing PAH levels, it is not without challenges, including the risk of weed infestation, greenhouse gas emissions, and odor pollution. The main obstacles in PAH remediation today are the limited bioaccessibility of PAHs and the insufficient focus on the formation of oxygenated PAHs during the process. Future research should address these challenges, particularly by improving PAH bioaccessibility and mitigating issues related to odor and greenhouse gas emissions.
Sustainable Water Management Strategies for Mitigating Pesticide Pollution in Urban and Agricultural Areas Primus, Audrey; Siganul, Aimie Peace; Emalya, Nikita; Yusnar, Cut; Wijayanti, Yureana; Rubiyatno; Permana, Rega; Park, Sang Hyeok; Thakali, Ocean; Aina, Corry; Wahyuningsih, Ni Putu Sri; Commey, Nii Amarquaye
Civil and Sustainable Urban Engineering Volume 5 - Issue 1 - 2025
Publisher : Tecno Scientifica Publishing & Society of Tropical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53623/csue.v5i1.629

Abstract

The indiscriminate use of pesticides in Malaysian agriculture poses serious risks to both human health and groundwater quality.This study aims to evaluate the extent of pesticide contamination in Malaysian groundwater, identify its major sources, and examine current mitigation efforts. The primary routes of contamination include direct application, soil leaching, and surface runoff, with over twenty pesticide compounds listed as priority hazardous substances, commonly linked to oil palm, rice, and vegetable farming. Residential and industrial activities also contribute to the pollutant load. Due to their long environmental persistence, pesticides threaten aquatic ecosystems through bioaccumulation and biomagnification and increase the risk of severe health issues, including neurological disorders, reproductive problems, and cancer. Regulatory controls such as exposure limits and monitoring programs have been implemented to manage these risks. This review concludes that while regulatory mechanisms exist, more robust and proactive approaches are needed to mitigate groundwater contamination. Future efforts should focus on expanding the adoption of sustainable farming practices, strengthening groundwater monitoring, and enhancing regulatory enforcement to ensure long-term environmental and public health protection.
Kajian Analisis Kearifan Lokal Sebagai Landasan Konservasi Ikan Barau (Hampala macrolepidota) Permana, Rega; Delami, Apri Nur
ORGANISMS: JOURNAL OF BIOSCIENCES Vol. 2 No. 1 (2022): Organisms: Journal of Biosciences
Publisher : Pusat HKI, Paten, dan Publikasi Ilmiah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/organisms.v2i1.11756

Abstract

Hampala barb (Hampala macrolepidota) is one of the commercial freshwater fish in Indonesia which is commonly caught in lakes and rivers in Sumatra. Due to the high market demand and habitat destruction, the new fish population is under pressure which affects its sustainability in nature. One of the efforts to preserve hampala barb is through the implementation of local wisdom in the form of the Mancokao tradition. This paper aims to examine the role of local wisdom in the conservation of hampala barb. Mancokao traditional activities as a form of local wisdom are one of the good management approaches because they involve the community in its implementation. Government support and its integration with the initiation of tourism areas can help sustain this tradition and at the same time as an effort to conserve this fish resourcesAbstrakIkan barau (Hampala macrolepidota) merupakan salah satu ikan air tawar komersial di Indonesia yang umum ditangkap di danau maupun sungai di daerah Sumatera. Permintaan pasar yang tinggi dan kerusakan habitat populasi ikan barau mengalami tekanan sehingga mempengaruhi kelestariannya di alam. Salah satu upaya pelestarian ikan barau di tempuh melalui pelaksanaan kearifan local berupa tradisi mancokao. Tulisan ini bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengkaji peranan kearifan lokal dalam konservasi ikan barau. Kegiatan tradisi mancokao sebagai bentuk kearifan local menjadi salah satu pendekataan pengelolaan yang baik karena melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Dukungan pemerintah dan integrasinya dengan inisiasi kawasam wisata dapat membantu keberlanjutan tradisi ini dan secara bersamaan sebagai upaya konservasi sumberdaya ikan barau