Irawati, Diana
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Efektivitas seduhan kayu manis (Cinnammon Burmanni) dan jahe merah (Zingeber Offcinale) terhadap penurunan GDS pada pasien DM tipe 2 Iyar Siswandi; Yani Sofiani; Diana Irawati
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 4, No 1: Maret 2020
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.471 KB) | DOI: 10.31101/jhes.1004

Abstract

Hipergelikemia merupakan salah satu permasalahan pasien Diabetes Melitus akibat kekurangan sereksi insulin, dapat diatasi menggunakan kayu manis (Cinnammon Burmanni) dan jahe merah (Zingeber Offcinale). Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian seduhan kayu manis (Cinnammon Burmanni) dan jahe merah (Zingeber Offcinale) terhadap kadar glukosa darah. Desain penelitian digunakan adalah quasi eksperimen pre dan post two group. Dengan sampel adalah 24 sampel dibagi 2 kelompok, menggunakan teknik simpel random sampling dengan uji Dependen di dapatkan hasil ada pengaruh kedua kelompok terhadap kadar glukosa darah dan dilihat selisih  kelompok kayu manis memiliki selisih rata-rata kadar glukosa darah lebih tinggi dari pada jahe merah.
Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kepatuhan pada Penderita Hipertensi Firmansyah Firmansyah; Diana Irawati; Melati Fajarini
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i1.5002

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of educational technology in improving the quality of life and compliance in hypertensive patients. The research method is quasi-experimental, with a research design before and after educational interventions. The results showed that the majority of respondents aged >50 years were ten people (83.3%), female sex was eight people (66.7%), with high school education status were six people (50%), respondents had a history of hypertension numbering ten people (83.3 %), and the maximum BMI value is 25.1-27 of 7 people (58.3%). In conclusion, educational interventions with flipcharts can improve quality of life scores and enhance adherence to hypertension treatment, with attentive listening and dialogue built within health facilities and in community spaces that can facilitate decision-making about strategies to promote life improvements. Keywords: Hypertension, Quality of Life, Educational Technology
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISIS: Physical and Psychosocial Changes Affect the Quality of Life of Hemodialysis Patients Diana Irawati; Slametiningsih; Rizki Nugraha; Dhea Natashia; Asri Narawangsa; Nyimas Heny Purwati; Roswati Handayani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1426

Abstract

Pendahuluan : Hemodialisis (HD) merupakan intervensi yang paling banyak dipilih oleh pasien End Stage Renal Disease (ESRD). Terapi ini dilakukan sepanjang hidup pasien sehingga dapat menyebabkan perubahan fisik dan psikologis. Perubahan yang kompleks dapat menjadi pemicu munculnya kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan perubahan fisik dan psikososial pasien ESRD yang menjalani HD dengan kualitas hidupnya. Metode: Desain cross-sectional. Sebanyak 117 pasien di unit HD Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih terlibat sebagai partisipan dalam penelitian ini. Hasil: Perubahan fisik berhubungan dengan kualitas hidup (PCS) pasien dengan HD (t = -2.061, p value = 0.042). Perubahan psikologis berhubungan dengan kualitas hidup pasien dengan HD pada komponen PCS dan MCS. Analisis multivariat menunjukan ansietas sebagai prediktor kualitas hidup pada aspek fisik (? = - .252, p = .038), sedangkan lama HD merupakan prediktor kualitas hidup pada aspek psikososial (? = .235, p = .006) Kesimpulan: Perubahan fisik dirasakan oleh pasien dengan frekuensi dan tingkat keparahan yang bervariasi. Berkaitan dengan indikator psikososial, kecemasan merupakan gangguan yang paling banyak dialami oleh pasien yang menjalani HD. Kualitas Hidup Komponen Fisik (PSC) lebih rendah dari Kualitas Hidup Komponen Mental (MCS) sebagai indikator Kualitas Hidup Penyakit Ginjal (KDQOL). Kecemasan dan Durasi HD adalah prediktor potensial Kualitas Hidup Pasien dengan HD
EFEKTIFITAS KOMBINASI FAMILY-CENTERED EDUCATION DENGAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN (IDWG) PASIEN HEMODIALISA Ridha Mardiyani; Agus Suradika; Diana Irawati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.062 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v10i1.103

Abstract

Abstract Adherence to fluid restriction program is the greatest stressor for hemodialysis patients. Non adherence to the program may lead to physical problems and psychological changes. Therefore, a multi-intervention approach such as psycho-education involving families as a support system for patients is very strategic. This study aims to determine the effectiveness of a combination of family-focused education (FCE) with Cognitive Behavior Therapy (CBT) on Interdialytic Weight Gain (IDWG) of hemodialysis patients in Dr. Soedarso Pontianak. This study used quasi experimental design, with one group pre test and post test without control group approach. Data were collected from 12 respondents who IDWG more than 5%. The study was conducted in 2 phases, FCE and combination FCE intervention CBT. The time have given intervention to evaluation almost 8 week. The results showed no significant difference of IDWG mean between before and after given FCE (p value 0,684) and there was no significant difference of mean of IDWG between before and after given combination of FCE with CBT (p value 0,097). It is concluded that both interventions are long-term behavioral investment. Suggestions for nurses to undertake assessment of the structure, roles and functions of the family, so that interventions are targeted to families directly involved in patient care, modification of educational media and CBT implementation techniques in hemodialysis units. Keywords : Family support, IDWG compliance, fluid restriction Abstrak Kepatuhan pada program restriksi cairan merupakan stressor terbesar bagi pasien hemodialisa. Ketidakpatuhan terhadap program tersebut dapat mengakibatkan masalah fisik dan perubahan psikologis. Oleh karena itu, pendekatan multi intervensi seperti psiko-edukasi dengan melibatkan keluarga sebagai sistem pendukung pasien sangat strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi pendidikan berfokus keluarga (Family Centered Education, FCE) dengan Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap Interdialytic Weight Gain (IDWG) pasien hemodialisa di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan pendekatan one group pre test dan post test without control group. Data dikumpulkan dari responden dengan IDWG lebih dari 5 % sebanyak 12 orang. Penilain IDWG dilakukan dalam 2 tahap, yaitu FCE dan kombinasi intervensi FCE dengan CBT. Total waktu intervensi hingga evaluasi adalah 8 minggu. Hasil penelitian menununjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan mean IDWG antara sebelum dan sesudah diberikan FCE (p value 0,684) dan tidak terdapat perbedaan signifikan mean IDWG antara sebelum dan sesudah diberikan kombinasi FCE dengan CBT (p value 0,097). Disimpulkan bahwa kedua intervensi merupakan behavioral investment jangka panjang. Saran bagi perawat untuk melakukan pengakajian struktur, peran dan fungsi keluarga, sehingga intervensi diberikan tepat sasaran pada keluarga yang terlibat langsung dalam perawatan pasien, modifikasi media edukasi dan tehnis pelaksaan CBT di unit hemodialisa Kata Kunci : Dukungan keluarga, IDWG, kepatuhan, restriksi cairan
Latihan Jalan Enam Menit terhadap Kemampuan Aktivitas Fisik Pasien Heart Failure Lusiana Primasari; Fitrian Raya Sari; Besral Besral; Diana Irawati; Dian Novita Kurniasih
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.895 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi didunia, dimana gagal jantung menjadi salah satu penyakit dengan penyebab kematian terbanyak. Pasien gagal jantung lebih disarankan untuk dilakukan bed rest ini dapat memicu menurunnya level toleransi aktivitas. Untuk diketahuinya pengaruh latihan jalan enam menit terhadap kemampuan aktivitas fisik pasien heart failure. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan two-group pretest-posttest with control group. Jumlah responden sebanyak 38 responden. Masing-masing 19 responden untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Ada peningkatan skor kemampuan aktivitas fisik yang bermakna secara statistik (masing-masing p-value <0,001). Agar latihan jalan enam menit dapat dilaksanakan di ruangan biasa ataupun di lintasan khusus kepada pasien heart failure sehingga dapat meningkatkan kemampuan aktivitas fisik pada pasien heart failure selama fase rawat inap.
Efek Reminiscence Therapy terhadap Fungsi Kognitif Pasien Pasca Stroke Sarida Surya Manurung; Irna Nursanti; Diana Irawati; Wati Jumaiyah
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.982 KB)

Abstract

Stroke ialah sesuatu kendala yang terjalin pada bagian otak tertentu baik fokal ataupun global pada waktu lebih dari 24 jam ataupun bisa lebih cepat serta bisa menyebabkan kematian serta kecacatan ataupun kendala yang lain. Stroke bisa memunculkan kendala kesehatan baik secara raga ataupun psikososial. Salah satu kendala psikososial yang terjalin merupakan kendala kognitif. Kendala kognitif tersebut meliputi kendala dalam atensi, orientasi, memori serta metode berpikir. Salah satu metode menanggulangi kendala kognitif merupakan dengan latihan reminiscence therapy. Tujuan pemberian latihan reminiscence therapy merupakan buat membagikan pengalaman yang mengasyikkan sehingga bisa memicu guna kognitif buat tingkatkan keahlian komunikasi serta guna sikap. Riset ini memakai desain quasi eksperimen berbentuk Tipe riset ini merupakan riset Quasi eksperiment dengan bentuk rancangan pre test– post test with control group. Riset ini memakai ilustrasi sebanyak 32 responden yang dipecah jadi 2 kelompok ialah kelompok intervensi serta kelompok kontrol. Riset ini dicoba sebanyak 5 tahap. Penilaian riset dinilai saat sebelum serta sehabis reminiscence therapy. Hasil riset menampilkan kalau terdapatnya perbandingan nilai rata- rata guna kognitif saat sebelum dan sehabis diberikan latihan reminiscence therapy. Hasil riset pula menampilkan kalau terdapatnya dampak latihan reminiscence therapy terhadap guna kognitif penderita pasca stroke dengan nilai signifikan sebesar 0. 0001&lt;0. 005. Hasil analisis regresi linier multivariat menampilkan kalau variabel perancu pembelajaran ialah variabel yang sangat mempengaruhi terhadap guna kognitif pada penderita pasca stroke. Dianjurkan Riset ini memerlukan keahlian komunikasi efisien sehingga butuh memotivasi perawat lewat penilaian evaluasi kredensial secara periodik buat tingkatkan kompetensi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan spesialnya dalam pemberian reminiscence therapy.
Pengaruh Vidoe Edukasi terhadap Interdyalitic Weight Gain (IDWG) pada Pasien Hemodialisis Satriani Gultom; Fitrian Rayasari; Besral Besral; Diana Irawati; Dian Novita Kurniasih
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.34 KB)

Abstract

Pasien penyakit ginjal kronik (PGK) telah meningkat 50 % dari tahun sebelumnya dan yang harus menjalani hidup dengan bergantung pada hemodialisis adalah 1,5 juta orang. Pasien tetap akan mengalami sejumlah permasalahan dan komplikasi meskipun telah menjalani hemodialisis.Masalah yang sering dialami oleh pasien hemodialisis yaitu pertambahan volume cairan dalam tubuh yang dimanifestasikan dengan kejadian Interdialytic Weight Gain (IDWG).Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh video edukasi terhadap Interdyalitic weight gain (IDWG) di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.Rancangan penelitian menggunakan True Experiment dengan pre test–post test with Control group . Sampel sebanyak 88 orang yang dibagi menjadi kelompok intervensi 44 orang dan kelompok kontrol 44 Orang. Instrumen penelitian menggunakan media video edukasi yang telah diuji validitasnya melalui uji expert dan format pengukuran berat badan. Analisis data menggunakan uji-T dependen menunjukkan Analisis Perbedaan rata-rata nilai IDWG sebelum dan sesudah dilakulan perlakuan kelompok intervensi dan kelompok kontrol di dapatkan nilai α yaitu 0.00 (α < 0,05), sehingga disimpulkan ada perbedaan yang signifikan/ bermakna rata-rata nilai IDWG sebelum dan sesudah dilakukan edukasi pada kelompok Intervensi. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat dalam memberikan intervensi keperawatan untuk mencegah kejadian IDGW dengan video edukasi guna mempertahankan berat badan diantara dua dialisis pada pasien hemodialisis serta diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama, menambahkan variabel perancu yang lain, desain lain dan alat ukur yang sesuai.
Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Length of Stay (LOS) id IGD Ali Asman Harahap; Fitrian Rayasari; Besral Besral; Diana Irawati; Dian Novita Kurniasih
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.906 KB)

Abstract

Length of Stay (LOS) pasien di IGD adalah suatu rentang waktu yang dibutuhkan pasien gawat darurat diukur mulai dari pasien datang sampai ditrasfer atau dipindahkan ke unit atau ruangan lain. Length Of Stay (LOS) yang memanjang berpotensi menimbulkan kondisi crowding (penumpukan pasien) di IGD sehingga dapat meningkatnya kejadian tidak diharapkan (KTD), penundaan pelayanan, meningkatnya angka kematian dan lama hari perawatan. Tujuan penelitian adalah untuk malakukan analisa terhadap faktor yang berhubungan dengan Length of Stay (LOS) di IGD Rumah Sakit Imelda Medan. Desain penelitian ini adalah observasional dengan desain pendekatan cross-sectional study dimana pengukuran terhadap variabel independent dan dependen dilakukan secara bersamaan. Sampel dalam penelitian sebanyak 98 orang. Analisa data dalam penelitian ini adalah Analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara waktu pemeriksaan penunjang, waktu review, waktu konsultasi, waktu tunggu transfer pasien keruangan dengan Length of Stay di IGD Rumah Sakit Imelda Medan dengan P value= 0,000.
Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Arta Marisi Dame; Fitrian Rayasari; Besral Besral; Diana Irawati; Dian Novita Kurniasih
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.376 KB)

Abstract

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan terapi hemodialisis menimbulkan masalah kesehatan fisik dan psikologis. Dampak psikologis salah satunya adalah kecemasan.Berdasarkan riview dari 55 peneliti ditemukan prevalensi kecemasan berkisar antara 12% sampai 52%. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSU Imelda Pekerja Indonesia. Rancanganpenelitian adalah desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik purposive samplingdengan jumlah sampel 84 responden. Variabel kecemasan diukur menggunakan Generalized Anxiety Disorder(GAD)-7. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan, lama menjalani hemodialisis, pengetahuan, dan dukungan keluarga (p < 0,05). Faktor yang memiliki pengaruh dengan kecemasan antara lain pendidikan, lama menjalani hemodialisis dan pengetahuan sedangkan yang paling berpengaruh berhubungan dengan kecemasan adalah lama menjalani hemodialisis. Faktor pengetahuan sebagai variabel kedua dengan nilai Exp.B terbesar yang paling berpeluang terjadinya kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik (p< 0,05) dengan nilai OR=6,92 95% CI(2,412-19,871).
The Effect of Telerehabilitation to Improve Quality of Life in Patient of Heart Failure (HF) Eza Kemal Firdaus; Diana Irawati; Melati Fajarini
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.816 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.698

Abstract

Heart failure is one of the biggest causes of death worldwide. The fragility of heart failure patients becomes more vulnerable and at greater risk of physical, functional, cognitive, and emotional decline leading to decreased quality of life. Telerehabilitation provides rehabilitation services at a distance through information technology and telecommunications, such as telephone, internet, and video conferencing conducted at the patient's home as an effective and safe complementary alternative in improving the quality of life. This study aimed to determine the quality of life before and after the implementation of Telerehabilitation. A quasi-experimental study of a single group. A purposive sampling technique was used to collect the data, with a sample of 17 respondents. Data was collected using a Minnesota Living with Heart Failure Questionnaire (MLHFQ) before and after the intervention. The statistical test used was Paired Sample T Test. Heart failure patients will carry out a telerehabilitation program that has been agreed upon by the nurse and doctor. The results of the Paired Sample T Test Quality of Life above show the P value (Sig. 2-tailed) 0.00 or less than 0.005 (<0.05), so it can be concluded that the implementation of Telerehabilitation affects improving the quality of life in Heart Failure patients.