Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Manajemen Lembaga Tahfidz dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an Mahasisiwi IIQ Jakarta Widyastri, Sri; Iskandar, Isman
Darul Ilmi: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman Vol 8, No 01 (2020)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper reveals and collaborates descriptively on the management of the Qur'anic tahfidzh institute at the Jakarta Institute of Sciences (IIQ). One of the formal institutions in the field of religious education is rife in the community. Although there have been many formal institutions in the field of religion, especially the Qur'an, which have been successful with a large number of students and good administration, there are also many institutions that have been deflated, especially in urban areas. However, the institution of tahfizh at IIQ Jakarta is increasingly in demand because it shows the achievements of the tahfizh of the Qur'an at national and international levels. This data collection is carried out through document studies, interviews and observations with analytical techniques: 1) Data Reduction, 2) Data Display, 3) Comparative Analysis, and 4) Drawing Conclusions. To maintain the objectivity of the data, a number of appropriate data validity testing techniques are carried out including the credibility test,testing transfer, dataand data triangulation. The results of this study indicate that in the planning of tahsin Al-Qur'an in LTQQ has been well structured because LTQQ formulated it by giving matriculation at the beginning of the semester, fostering tahsin outside of lecture hours and tahsin exams before completing final studies. In each class, students are divided into groups, consisting of 7-10 people and guided by instructors who are appointed by the leadership of IIQ on the proposal of LTQQ and then endorsed by the Chancellor. Evaluating the learning of tahsin Al-Qur'an is done once a week and every time a memorization is made. Evaluation is also carried out at the end of the semester with assessment criteria including: craft, reading fluency, truth of makhraj and tajwid and murattal cleanness. Then this evaluation was reported by each instructor to the LTQQ. Students who have exceeded the specified maqra ' limit, have true makhraj and tajwidnya, and are good at heart, are allowed to take the tahsin exam and are given grades.
Pesan Dakwah Zaidul Akbar di Youtube Perspektif Meanings and Media Iskandar, Isman; Widyastri, Sri
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 2 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zaidul Akbar adalah da’i yang menyampaikan dakwahnya dengan memanfaatkan media sosial di youtube. Jika da’i berperan sebagai sign maka pesan dakwah sebagai signifier dan Zaidul Akbar sebagai signified. Zaidul Akbar tampil dengan baju koko ala salafy dan celana cingkrang serta peci. Beliau berceramah dengan bahasa dan retorika yang mudah dipahami karena saat mendakwahkan beliau juga lansung memakretekannya. Misalnya ketika membahas tentang obat agar cepat hamil maka ia membuat ramuan dari kunyit, madu, sereh, jeruk dan air hangat. Begitu pun dengan obat herbal lainnya. Sehingga hal ini memudahkan jamaahnya untuk memahami pesan dakwahnya. Zaidul Akbar dalam menyampaikan dakwahnya tentu menggunakan kata-kata, tanda dan simbol di youtube. Dalam penyampaiannya ia menggunakan struktur kalimat dengan gaya yang khas. Gaya bahasanya berdasarkan struktur logat khas betawi. Intonasi suara yang digunakan Zaidul Akbar memiliki varian, mulai dari nada rendah sampai nada tinggi dengan tempo yang tidak lambat hingga tempo yang agaka cepat. Gerak tubuhnya meliputi sikap badan yang selalu duduk di kursi. Tterdapat meja berisi ramuan-ramuan herbal. Busananya yang sopan dan rapi. Terkadang menggunakan baju koko dan juga memakai gamis seperti da’i salafipada umumnya.Kata Kunci: Dakwah, Zaidul Akbar, Semiotik, Strukturalisme, Denotasi dan Konotasi
Institusi Keagamaan dan Masyarakat: Peran Dakwah IIQ Jakarta Dalam Perspektif Media Institusi Widyastri, Sri Widyastri; Iskandar, Isman
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 2, No 1 (2020): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRealitas Institusi Keagamaan Islam di Indonesia mengalami Pasang surut, kembang kempis bahkan mengalami kemunduran. Institusi keagamaan Islam tidak mampu berkompetitif di tengah modernitas dan globalisasi. Hal ini dibuktikan dengan peringkat Indonesia yang terus dibawah Malaysia dalam hal pendidikan Islam. Sekarang pendidikan Tinggi banyak yang hanya mencari uang, abal-abal dan tidak mempunyai status. Mengalami transformasi paradigma teologis ke Materialis. Para mahasiswanya tidak kreatif, inovatif bahkan cenderung kaku. Idealnya, Institusi Keagamaan sudah mampu bersaing dengan Institusi umum di era 4.0. Menguasai teknologi dan memiliki daya saing yang dapat berperan mengembangkan masyarakat Islam. Serta memiliki Sumber Daya Manusia yang ahli di bidangnya. Makalah ini akan menganalisis pertanyaan Mayor dan Minor.  Mayornya, bagaimana peran IIQ Jakarta dalam perspektif Institusi? Dan minor adalah apa saja pengembangan ide-ide Institusi Keagamaan di IIQ Jakarta? Konsep apa yang di tawarkan IIQ Jakarta dalam dakwah masyarakat? Sejauh mana keterlibatan  IIQ Jakarta dalam dakwah bil hal? IIQ Jakarta merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi yang berlokasi di Tangerang, Banteng. IIQ Jakarta adalah pendidikan tinggi yang berbasis pada Ciri Al-Qur’an baik dari sisi kajian, seni dan hafalannya. IIQ Jakarta bertekad kuat agar dakwah Islam sampai hingga di pelosok dan menuju tingkat nasional Teori pada tulisan ini menggunakan ideologies and discourses oleh Branston dan Stafford (2010), dimaksud institusi yakni realitas sosial yang dirasakan dalam sosial kemasyarakatan. Sementara ada beberapa poin yang menjadi pisau analisis terhadap media,yaitu:  Pendirian institusi, Regulasi, kolektif, intensitas, status. Institusi dikaitkan dengan QS Ali-Imran:104 dan 110. Padanan kata nya berasal dari Ummah. Ummah dapat berarti kelompok manusia yang memiliki sistem tersendiri.Hasil penelitian membuktikan bahwa IIQ Jakarta berkiprah dalam dakwah masyarakat dengan pendekatan Al-Quran. Tujuan mulia IIQ Jakarta perlu mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh pemerintah agar dakwah Islam tetap eksis di masyarakat dengan membumikan Al-Qur’an. Banyak karya-karya dalam pengembangan dakwah telah dihasilkan oleh pakar Al-Qur’an yang berasal dari binaan IIQ Jakarta. Misallnya, Manbaul Barakat, Qiraat Sab’ah, Oase Al-Qur’an, Qiraat Syadz dan buku ilmu tajwid populer di Indonesia yaitu Metode Maisura. Karya-karya tersebut telah terbukti mengubah paradigma masyarakat yang awalnya hanya berpikir bahwa bacaan Al-Quran hanya memiliki satu bacaan padahal memiliki 7 hingga 10 bacaan yang tersebar di beberap negara. Hal ini mengajarkan agar tidak mudah mengafirkan sesuatu. Melalu pendekatan Al-Qur’an, IIQ Jakarta melakukan pengembangan Masyarakat Islam di antaranya: pembentukan majelis taklim, hafalan, pendidikan Agama dan sosial kemasyarakatan
Network of Women’s Power in Islamic Education Institution (A Case Study at Nur Medina Pondok Cabe Islamic Boarding School) Isman Iskandar; Sri Widyastri
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman Vol 6, No 2 (2020): 10 Articles, Pages 161-302
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/fitrah.v6i2.2839

Abstract

 الملخصاجتذبت ظاهرة المساواة بين الجنسين في إندونيسيا في الآونة الأخيرة اهتمام الجمهور ، على الصعد المحلي والإقليمي والوطني والدولي. أصبح هذا الخطاب خطابًا يعتبر حاسمًا في النظام الاجتماعي. بعض المجموعات المؤيدة للمساواة بين الجنسين تسمى النسويات ، وبعضها يتصرف بشكل متواضع ولكن هناك أيضًا من يرفض هذا الخطاب ويواصل الكفاح من أجل المواقف الأبوية والمحافظة. ظاهرة مثيرة للاهتمام هي ظهور امرأة تحصل على غرفة قيادية في شبكة السلطة في مؤسسات التربية الإسلامية مثل المدارس الداخلية الإسلامية. يركز هذا البحث على قيادة المرأة في مؤسسة تعليمية إسلامية ، وخاصة في مدرسة نور المدينة الداخلية الإسلامية. وأظهرت النتائج أن مدرسة نور المدينة الإسلامية الداخلية كانت تقودها امرأة تُعرف باسم بو نياي. هو عنوان الاحترام الذي يمنحه المجتمع الاجتماعي للمرأة التي لديها معرفة في مجال الدين ، سواء الفهم الحرفي لآيات القرآن وكذلك القدرة على حفظ آياته المتقين وكذلك الفهم اللاهوتي القوي. هذا النوع من البحث هو بحث نوعي وصفي يحاول تحليل نطاق أوسع من موضوع الدراسة بحيث يحصل على فهم أشمل ، بينما النظرية المستخدمة هي النظرية النسوية وتدمجها مع الإسلام. في حين أن مصادر البيانات في هذه الدراسة هي بيانات أولية وثانوية. البيانات الأولية ، أجرى المؤلفون المقابلات والملاحظات المباشرة. البيانات الثانوية في شكل: مقالات وكتب تتعلق بمفهوم القيادة. تقنيات تحليل البيانات هي تقليل البيانات وعرض البيانات واستخلاص النتائج والتحقق.الكلمات المفتاحية: القيادة ، والجنس، واللاهوتية ، والاجتماعية والثقافية  AbstractThe phenomenon of gender equality in Indonesia in recent times has attracted public attention, both at the local, regional, national and international levels. This discourse has become a discourse that is considered crucial in the social system. An interesting phenomenon is the appearance of a woman who gets a leadership space in power networks in Islamic educational institutions such as Islamic boarding schools. This research focuses on the leadership of women in an Islamic educational institution, especially in Nur Medina Islamic Boarding School. This type of research is descriptive qualitative research which tries to parse a wider range of the object of study so that it gets a more comprehensive understanding, while the theory used is feminist theory and integrates it with Islam. While the data sources in this study are primary and secondary data. Primary data, the authors conducted interviews and direct observations. Secondary data are in the form of: articles and books related to the concept of leadership. The data analysis techniques are data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results showed that the Nur Medina Islamic boarding school was led by a woman who was familiarly called Bu Nyai. A title of respect given by the social community to a woman who has knowledge in the realm of religion, both the literal understanding of the verses of the Koran as well as the ability to memorize His verses mutqin as well as strong theological understandingKeywords: Leadership, Gender, Theological, and Socio-Cultural. AbstrakFenomena kesetaraan gender di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir telah menarik perhatian publik, baik di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. Wacana ini telah menjadi diskursus yang dianggap krusial dalam sistem sosial. Beberapa kalangan yang pro terhadap kesetaraan gender disebut kalangan feminisme, beberapa juga yang bersikap biasa-biasa saja tetapi ada juga kalangan yang menolak wacana tersebut dan tetap memerjuangkan sikap patriarkal dan konservatif. Fenomena yang menarik adalah dengan tampilnya seorang perempuan yang mendapatkan ruang pemimpin dalam jejaring kekuasaan di lembaga pendidikan Islam seperti di Pondok Pesantren. Penelitian ini memokuskan pada kepemimpinan perempuan dalam sebuah lembaga pendidikan Islam khususnya di Pondok Pesantren Nur Medina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ponpes Nur Medina dipimpin oleh seorang perempuan yang akrab disapa Bu Nyai. Sebuah gelar penghormatan yang diberikan oleh masyarakat sosial kepada seorang perempuan yang memiliki keilmuan dalam ranah agama, baik pemahaman terhadap literal ayat-ayat Al-Qur’an juga kemampuan menghafal ayat-ayat-Nya secara mutqin serta paham teologis yang begitu kuat. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif yang mencoba mengurai lebih luas objek kajian sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, sedangkan teori yang digunakan adalah teori feminis dan mengintegrasikannya dengan Islam. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer, penulis melakukan wawancara dan observasi lansung. Data sekunder berupa: artikel dan buku yang berkaitan dengan konsep kepemimpinan. Adapun teknik analisa data dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Kata kunci: Kepemimpinan, Gender, Teologis, dan Sosial-Kultural
Analisis Manajemen Lembaga Bahasa Arab dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Isman Iskandar; Sri Widyastri
An Naba Vol. 3 No. 2 (2020): An Naba : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darul Fattah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.713 KB) | DOI: 10.51614/annaba.v3i2.60

Abstract

ABSTRACT This paper tries to uncover and elaborate on the management of the Al-Risalah Institute for Arabic language education and training. One of the informal institutions in the field of language education that has recently grown rapidly. Al-Risalah has successfully developed its wings in improving the quality of education, educators and students. Educator who is a special expert in teaching Arabic for non-Arabic from Sudan, Middle East with 15 years of experience in Indonesia. Although there are many informal institutions in the field of language that offer convenience in learning Arabic, many also experience difficulties and are unable to survive in the current era of globalization. This is because the management of the institution does not pay attention to quality and quality. Al-Risalah is present in the midst of Indonesian society who provides quality assurance in terms of institutional management and learning. This study uses a qualitative approach that describes critically in the discovery of meaning. The type and strategy used in this research is case study research by analyzing educational management theory. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that the planning of the Al-Risalah curriculum is very good and structured. In determining the program, Al-Risalah puts forward the aspects of communication and deliberation together between leaders, heads of departments and staff. Organizational structure, namely: 1 leader and pioneer of the Al-Risalah Institute, 3 staff, 1 head of division as well as staff, the number of students is approximately 100 people. The evaluation is carried out using the Al-Arabiyatu Bayna Yadaik book which has tests for each level. With the aim of having 4 language skills: listening, reading, speaking and writing skills. Keywords: Analysis, Management, and Arabic ABSTRAK Tulisan ini mencoba mengungkap dan mengelaborasikan manajemen Lembaga Al-Risalah pendidikan bahasa Arab dan pelatihan. Salah satu lembaga informal di bidang pendidikan bahasa yang belakangan ini berkembang pesat. Al-Risalah telah sukses mengembangkan sayapnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, tenaga pendidik dan siswa. Pendidik yang merupakan tenaga ahli spesial pengajaran bahasa arab untuk non Arab dari Sudan, Timur Tengah yang sudah berpengalaman selam 15 tahun di Indonesia. Meskipun sudah banyak lembaga informal di bidang bahasa yang menawarkan kemudahan dalam mempelajari bahasa arab namun banyak juga yang mengalami kesulitan dan tidak mampu bertahan di era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan karena manajemen lembaga yang tidak memerhatikan kualitas dan mutunya. Al-Risalah hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang memberikan jaminan kualitas dalam hal manajemen kelembagaan dan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mendeskripsikan secara kritis dalam penemuan makna. Tipe dan strategi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu case study research dengan menganalisis teori manajemen pendidikan, Teknik pengumpulan data yaitu interview, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa planning kurikulum Al-Risalah sudah sangat baik dan terstruktur. Dalam penentuan program, Al-Risalah mengedepankan aspek komunikasi dan musyawarah secara bersama-sama antar pimpinan, kepala bagian dan staf. Struktur Organisasi yaitu : 1 pimpinan sekaligus perintis Lembaga Al-Risalah, 3 orang staf, 1 orang kepala bagian sekaligus sebagai staf, jumlah siswa kurang lebih 100 orang. Pengevaluasian dilakukan dengan menggunakan kitab Al-Arabiyatu Bayna Yadaik yang memiliki ujian-ujian setiap level. Dengan tujuan memiliki 4 kemahiran berbahasa: keterampilan mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Kata kunci: Analisis, Manajemen, dan Bahasa Arab.
Analisis Manajemen Dakwah Pondok Pesantren Dalam Menjadikan Kampung Madinah di Desa Temboro (Studi Fenomenologi di Pondok Pesantren Putra Al-Fatah Temboro) Sri Widyastri
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 4, No 1 (2022): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to analyze how the management of Islamic boarding school da'wah in making a Medina village in Temboro. Putra Al-Fatah Islamic Boarding School Temboro is a salaf Islamic boarding school that also has a plus in the field of da'wah. The Putra Al-Fatah Islamic Boarding School is located in the Temboro village area, Karas district, Magetan district. The da'wah of the students of the Putra Al-Fatah Islamic Boarding School provides changes to the village of Temboro, namely the people of the village of Temboro can practice religion and practice the sunnah of the Prophet Muhammad. So that the results of the da'wah make the atmosphere in the village like the atmosphere of Medina. And many are dubbed as Kampung Medina which is located in East Java. From this success, the authors are interested in knowing the management of da'wah carried out by students of the Al-Fatah Islamic Boarding School.The method used in this research is qualitative and the approach uses phenomenology. That is, the author tries to understand the meaning of an event and the interaction of people in certain situations. As well as data collection through observation, interviews and documentation.The results of the research from the analysis of da'wah management carried out by the Putra Al-Fatah Islamic Boarding School by applying the basic principles of management, namely making good planning, organizing, mobilizing to evaluating program implementation. has three stages. The formulation stage focuses on developing the vision and mission, establishing strengths, goals, and objectives. The second stage is the activity of carrying out da'wah activities, as well as conveying the message of da'wah that has been planned. The third stage is evaluation, namely an assessment of the results of da'wah, as well as reports on the performance of da'wah activities at the Putra Al-Fatah Islamic Boarding School. Keywords: Da'wah Management, Islamic Boarding School, Civil Society 
Seni Sebagai Media Dakwah (Analisis Pemikiran Dakwah Ahmad Rifa’I dalam Kitab Ri’āyah al-Himmah) Sri Widyastri
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 4, No 2 (2022): TADBIR: JURNAL MANAJEMEN DAKWAH FDIK IAIN PADANGSIDIMPUAN
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/tadbir.v4i2.5973

Abstract

This study aims to explore and analyze the legal classification of the prohibition of art according to KH. Ahmad Rifa'i. This research was conducted to dig up information on how art is used as a medium for preaching KH. Ahmad Rifa'i. In addition, this research is expected to reduce or even remove bad stigmas about KH students. Ahmad Rifa'i, who was later called Rifa'iyah, had been spread throughout the community. This study uses a qualitative method. The subjects in this study were residents of Rifa'iyah, while the object studied was the da'wah of KH. Ahmad Rifa'i. Methods of data collection using interviews, observation, and literature study. The results of this study indicate that art is prohibited if it violates religious law according to salaf scholars (not Khalaf). Still, if it does not violate the law then the prohibition of art can be revoked. At the same time, art is used as a medium of propaganda KH. Ahmad Rifa'I is a poem or a stanza. This can be seen in the works of KH. Ahmad Rifa'I has been recorded in several books based on the material discussed. Keywords:      Da'wah, Art, and Ahmad Rifa'i
Transmission of Al-Qur'an Learning in Saudi Arabia and Indonesia Sri Widyastri; Abuddin Nata; Said Agil Husin Al Munawar; Suparto Suparto
International Journal of Islamic Thought and Humanities Vol. 1 No. 2 (2022): International Journal of Islamic Thought and Humanities
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.873 KB) | DOI: 10.54298/ijith.v1i2.37

Abstract

The purpose of this article is to unravel the root causes of the problem transmition of learning taḥfīẓ Al-Qur'ān through the sanad system at Iqra Global Academy for Qur’anic Studies in Kingdom of Saudi Arabiyah  and Mahad Imam Al-Bukhariy Wahdah Islamiyah Makassar. Both institutions have similarities in applying the study of classical books that are sanad, only Mahad Imam Al-Bukhariy does not apply the system of sanad taḥfīẓ Al-Qur'ān with other riwāyah such as riwāyah Qālūn 'an Nāfi'. Mahad Imam Al-Bukhariy Wahdah Islamiyah Makassar and Iqra Global Academy for Qur’anic Studies in Kingdom of Saudi Arabiyah has a paradigm that the function of sanad can maintain knowledge, authority and legitimacy. Both boards want to produce many sanad ḥuffāẓ who apply Islamic values ​​such as obedience to the rules of Allah, honesty, trust, discipline, fairness, sincerity, and responsibility. The teaching and learning process of tafīẓ Al-Qur'ān with the sanad system has a tendency to transmit original Islamic values ​​that have been passed down from generation to generation.
Enculturation of Islamic Education Values for Children with Special Needs Sri Widyastri; Isman Iskandar; Nila Murtadhiyah Hakim; Windy Ajeng Kartini; Haneen Mustafa Milad Muhaireth
Jurnal Amal Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/japend.v4i2.44

Abstract

Children with special needs have equal rights in accessing and practicing Islamic religious values in schools. Islamic values need to be enculturated from generation to generation regardless of differences in student backgrounds. But in reality, children with special needs do not have the ability to think and understand well the Islamic material taught by their teachers. This paper wants to analyze the process of enculturation of the values of Islamic education in children with special needs at the Nur Asih Special School. To study this problem, researchers use the theory of enculturation. The research method is descriptive qualitative with observation techniques, interviews, and documentation. The research findings show that the inheritance of Islamic educational values such as the values of monotheism, worship, and morals occurs through a process of enculturation within the Nur Asih Special school environment. Several stages of enculturation occurred at the Nur Asih Special School, namely the process of introducing Islamic values through audio-visual, the process of imitation as well as the process of training and coaching. The process of enculturation occurs formally, especially on Fridays. Children with special needs at the Nur Asih Special School have delayed intelligence functions and face obstacles in the learning process. The process of enculturation of Islamic values also experienced delays in students with special needs children at Nur Asih School compared to normal children in general.
Implementasi Metode Islamic Montessori dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Islam di Sekolah Kiswah Tangerang Selatan Annisa Kirana Putri; Pahrurroji Pahrurroji; Sri Widyastri
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2024): Maret : Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jmpai.v2i2.225

Abstract

Education in schools is often perceived as a process that limits individual freedom. Therefore, the educational process is considered incapable of changing the individual. Instead, education tends to be a tool to maintain existing social structures and tends to meet only the needs of industry. This study aims to analyze the process of implementing the Islamic Montessori method in instilling the values of Islamic education in the South Tangerang Kiswah School, as well as explaining the supporting and inhibiting factors in implementing the Islamic Montessori method in instilling the values of Islamic education in the South Tangerang Kiswah School. This study uses a type of qualitative research, with a qualitative descriptive approach. The results of this study indicate that: 1)The implementation of the Islamic Montessori method in instilling the values of Islamic education is carried out by instilling the values of faith, worship and morals that are adapted to the learning areas in the Islamic Montessori method. 2) Factors that influence the inculcation of Islamic educational values through the Islamic Montessori method in Kiswah Schools, namely: supporting factors (teachers as educators and facilitators, school environment, parents, and friends), and inhibiting factors (self and environment family).