Nugroho, Erlangga Galih Zulva
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Penguatan Kesiapsiagaan Kader Kesehatan Siaga Bencana melalui Sosialisasi dan Simulasi Penangganan Kegawatdaruratan pada Kejadian Kebakaran di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Rimadeni, Yeni; Aditama, Wiwit; Afdhal, Afdhal; Pamudi, Berwi Fazri; Nugroho, Erlangga Galih Zulva; Riani, Eka Oktarina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17861

Abstract

ABSTRAK Dalam Dokumen RPJM dan RPD Kota Banda Aceh tergolong sebagai salah satu kota yang rawan bencana. Adapun ancaman bencana non alam yaitu kebakaran dalam kategori tingkat risiko tinggi. Kawasan rawan bencana yang telah ditetapkan tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan kegiatan pembangunan infra struktur dalam pengurangan risiko bencana. Berdasarkan survey lapangan dan wawancara langsung oleh tim pengabdian kepada salah satu Kheuchik Gampong di Kecamatan Meuraxa didapatkan informasi awal bahwa di daerah tersebut baru saja mengalami kebakaran rumah warga yang membuat warga panik. Sejalan dengan enam pilar transpormasi kesehatan pilar ke tiga yaitu transpormasi sistem ketahanan kesehatan dalam memperkuat ketahanan kesiapsiagaan dan tanggap darurat krisis. Hal ini juga sejalan dengan pusat unggulan IPTEK Poltekkes Kemenkes Aceh yaitu manajemen kesehatan bencana. Dimana kader kesehatan juga bagian dari relawan yang dapat berperan penting sebagai penggerak dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan memberikan respon secara cepat pada saat bencana. Tujuan Kegiatan adalah Peningkatanan pengetahuan masyarakat tentang  kebakaran dan penanganannya secara sederhana, peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang evakuasi pada kejadian kebakaran, peningkatanan pengetahuan kader tentang penanganan luka bakar ringan, teknik evakuasi korban, peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD) sederhana. Metode yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, simulasi dan praktek. Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah kader kesehatan siaga bencana berjumlah 34 orang. Hasil pengabdian masyarakat di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh di peroleh hasil pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan kepada kader kesehatan siaga bencana. Sebelumnya memiliki nilai rata-rata 5,7  menjadi 9.8. Perbedaan nilai rata-rata saat pre dan post test bermakna secara statistik, dimana nilai p value < α (0,000<0.05). Masukan dan saran kepada pihak mitra agar kegiatan ini tetap berkelanjutan minimal adanya pelatihan berkala dengan berkoordinasi dengan mitra kesehatan dan penangulangan bencana khususnya kegawatdaruratan kebakaran. Kata Kunci: Kesiapsiagaan, Kader Kesehatan Siaga Bencana, Kegawatdaruratan, Kebakaran  ABSTRACT In The RPJM and RPD documents of Banda Aceh City are classified as one of the cities prone to disaster. prone to disasters. The threat of non-natural disasters, namely fire in the category of high risk level. The disaster-prone areas that have been determined become one of the considerations in determining policies and activities infra structure development in disaster risk reduction. Based on a survey field survey and direct interview by the service team to one of the Kheuchik Gampong in Meuraxa District, preliminary information was obtained that in the area had just experienced a house fire that made residents panic. In line with the six pillars of health transformation, the third pillar, namely transpormation health resilience system in strengthening the resilience of crisis preparedness and response. emergency crisis. This is also in line with the center of excellence of science and technology of Poltekkes Aceh, namely disaster health management. Kemenkes Aceh's center of excellence in disaster health management. Where health cadres are also part of volunteers who can play an important role as a driving force in improve community preparedness and provide a rapid response in times of disaster. during a disaster. The purpose of the activity is to increase community knowledge about fire and its simple handling, increased knowledge and skills of cadres about evacuation in the event of fire, increased cadre knowledge about handling minor burns, evacuation techniques, increased cadre knowledge about handling, victim evacuation techniques, increased knowledge and skills of cadres about simple Basic Life Support (BHD) techniques. The methods used were lecture, question and answer, simulation and practice. Target audience in this activity This service is a disaster preparedness health cadre totaling 34 people. Results The results of community service in Meuraxa District, Banda Aceh City obtained the results of knowledge before and after training to disaster preparedness health cadres. Previously had an average value of 5.7  to 9.8. The difference in mean scores during the pre and post test is statistically significant statistically, where the p value < α (0.000 < 0.05). Feedback and suggestions to the partners so that this activity remains sustainable, at least there should be periodic training in coordination with health and disaster management partners, especially in partners, especially fire emergencies. Keywords: Preparedness, Disaster Preparedness Health Cadres, Emergency, Fire
Pembinaan Model Poskesdes Tangguh Bencana (Postana) di Wilayah Kerja Kota Langsa Mutiah, Cut; Hayati, Keumala; Nugroho, Erlangga Galih Zulva; Oktabina, Rizky Wan; Putri, Isnaini; Rimadeni, Yeni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17104

Abstract

ABSTRAK Bencana tahunan yang masih sering terjadi di Kota Langsa adalah banjir yang banyak menyebabkan kerugian materil dan immateril. Beberapa Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Langsa berada di daerah rawan bencana banjir sehingga berpotensi mengganggu pelayanan kesehatan. Prinsip pelayanan kesehatan saat bencana harus aman, mudah diakses serta berfungsi dengan kapasitas maksimal untuk menyelamatkan korban dan melakukan pelayanan kesehatan dasar. Fasyankes yang paling dasar di masyarakat adalah Poskesdes. Perlu adanya upaya pembinaan Poskesdes agar tangguh dalam menghadapi bencana. Salah satu kegiatan pelayanan kesehatan di Poskesdes dalam situasi bencana meliputi Upaya pengurangan resiko pra, saat dan pasca. Pembagian tugas yang jelas membuat masing-masing petugas dapat berperan aktif sesuai dengan tugas pokok. Poskesdes perlu dipersiapkan dan dilengkapi dengan fasilitas dan juga peningkatan kapasitas bidan agar tetap dapat menyediakan layanan esensial. Pembinaan model Poskesdes Tangguh Bencana (Postana) sebagai percontohan di Kota Langsa. Metode atau bentuk kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode pembinaan Poskesdes Tangguh Bencana melalui observasi langsung dan peningkatan kapasitas SDM dengan pelatihan. Poskesdes di wilayah Langsa Lama mayoritas telah memenuhi keamanan struktural. Terdapat 2 (dua) poskesdes yang berada pada daerah rawan bencana banjir, yaitu Poskesdes sidodadi dan pondok pabrik serta belum memiliki sistem pencegahan bencana terutama pembuatan tanggul. Peserta pelatihan telah terampil dalam melakukan simulasi penanggulangan bencana. Kata Kunci: Pengabmas, Poskesdes, Postana, Tangguh Bencana  ABSTRACT An annual disaster that still frequently occurs in Langsa City is floods which cause a lot of material and immaterial losses. Several health service facilities in Langsa City are located in areas prone to flood disasters, so they have the potential to disrupt health services. The principle of health services during a disaster must be safe, easy to access and function at maximum capacity to save victims and provide basic health services. The most basic health facility in society is the Poskesdes. There needs to be efforts to develop Poskesdes so that they are resilient in facing disasters. One of the health service activities at Poskesdes in disaster situations includes efforts to reduce pre, during and post risks. A clear division of duties allows each officer to play an active role in accordance with their main duties. Poskesdes need to be prepared and equipped with facilities and also increase the capacity of midwives so that they can continue to provide essential services. Development of the Poskesdes Tangguh Bencana (Postana) model as a model in Langsa City. The method or form of activity used in this community service is the method of developing Postana through direct observation and increasing human resource capacity through training. The majority of Poskesdes in the Langsa Lama area have met structural security. There are 2 (two) Poskesdes in areas prone to flood disasters, Sidodadi and Pondok Pabrik do not yet have a disaster prevention system, especially the construction of embankments. The partisipation have been skilled in carrying out disaster management simulations. Keywords: Community Service, Disaster Resilient, Poskesdes, Postana.