Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TRANSFORMASI PELAYANAN PUBLIK DI ERA DIGITAL: MENUJU PELAYANAN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK natika, luki
The World of Public Administration Journal Volume 6 Issue 1, Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v6i1.2040

Abstract

Abstrak Era digital membawa perubahan fundamental dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Masyarakat kini terbiasa dengan layanan yang cepat, mudah diakses, dan berbasis teknologi. Hal ini mendorong transformasi pelayanan publik menuju model yang lebih prima, efisien, dan efektif. Tulisan ini mengkaji transformasi pelayanan publik di era digital dengan menguraikan latar belakang pemikiran, kerangka pemikiran, metode penelitian, pembahasan, dan simpulan. Transformasi pelayanan publik di era digital ditandai dengan digitalisasi layanan, penerapan teknologi, dan peningkatan partisipasi masyarakat. Transformasi ini membawa manfaat seperti meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Meskipun terdapat banyak manfaat, transformasi pelayanan publik di era digital juga menghadapi beberapa tantangan, seperti kesenjangan digital, keamanan data, sumber daya manusia, dan perubahan budaya. Pemerintah perlu terus mendorong transformasi pelayanan publik dengan mengatasi berbagai tantangan yang ada. Dengan transformasi yang efektif, pelayanan publik di Indonesia dapat menjadi lebih prima, efisien, dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dan mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Kata kunci: Transformasi, Pelayanan Publik, Era Digital   Abstract The digital era has brought fundamental changes to various aspects of life, including governance and public services. People are now accustomed to services that are fast, easily accessible, and technology-based. This drives the transformation of public services towards a more excellent, efficient, and effective model. This article examines the transformation of public services in the digital era by describing the background of thought, framework of thought, research methods, discussion, and conclusions. The transformation of public services in the digital era is marked by the digitalization of services, the application of technology, and increased public participation. This transformation brings benefits such as increasing accessibility, efficiency, effectiveness, transparency, and accountability. Despite the many benefits, the transformation of public services in the digital era also faces several challenges, such as the digital divide, data security, human resources, and cultural change. The government needs to continue to promote the transformation of public services by overcoming the various challenges that exist. With effective transformation, public services in Indonesia can become more excellent, efficient, and effective, so that they can increase public satisfaction and realize a prosperous Indonesia. Keywords: Tranformation, Public Services, Digital Era
ANALISIS STRATEGI MARKETING MIX DALAM PENINGKATAN PENJUALAN KERUPUK SANGRAI DI UMKM PURWADADI Subagja, Agus Dedi; Natika, Luki; Kusnadi, Iwan Henri; Aryanti, Rina
The World of Business Administration Journal Volume 6 Issue 1, Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun suatu daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Namun pergerakan dunia usaha yang berkembang begitu pesat mengakibatkan semakin banyaknya persaingan yang berada dibidang usaha yang sama membuat para pelaku usaha harus cermat dalam menentukan cara yang tepat agar usahnya mampu bertahan dan berkembang. Bauran pemasaran (marketing mix) dapat dianggap sebagai solusi masalah yang mampu menjawab setiap perkembangan permasalahan dalam bidang pemasaran. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perhatian peneliti tekait semakin banyaknya persaingan pasar dalam UMKM terutama dalam bidang usaha kerupuk sangrai. Oleh karena itu peneliti berencana menganalisis “Strategi Marketing Mix Dalam Peningkatan Penjualan Kerupuk Sangrai Di UMKM Purwadadi”. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskiptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi dengan informan berjumlah 3 (tiga) orang yaitu pemilik, karyawan dan konsumen. Sedangkan metode analisis yang digunakan meliputi pengumpulan data, redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan , untuk produk yang ditawarkan oleh UMKM kerupuk sangrai Bapak Iyus menyediakan dua varian kerupuk yaitu kerupuk sangrai lidah, dan kerupuk sangrai pentil. Dalam penetapan harga Bapak Iyus sangat mempertimbangkan dengan kebutuhan konsumen maupun pengecer. Promosi yang dilakukan adalah promosi dari mulut ke mulut tanpa menggunakan media iklan online maupun media cetak. Distribusi yang dilakukan Bapak Iyus yaitu melakukan kerjasama dengan pihak distributor seperti warung-warung ataupun pengecer pinggir jalan sekitar lingkungannya. Dari keempat strategi yang diterapkan, saat ini UMKM kerupuk sangrai Bapak Iyus belum mengoptimalkan strategi pemasaran (marketing mix) sehingga mengakibatkan omzet penjualan kurang maksimal. Kata kunci : UMKM, Marketing Mix, Omzet Penjualan. Abstract Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are an important part of the economy of a country or region, including Indonesia. However, the movement of the business world which is developing so rapidly has resulted in more and more competition in the same business sector, making business actors have to be careful in determining the right method so that their business is able to survive and develop. The marketing mix can be considered as a problem solution that is able to answer every development problem in the marketing field. This research is motivated by researchers' attention regarding the increasing market competition in MSMEs, especially in the roasted cracker business sector. Therefore, the researcher plans to analyze "Marketing Mix Strategy in Increasing Sales of Roasted Crackers in Purwadadi MSMEs". This type of research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data collection methods used were the observation method, interview method and documentation method with 3 (three) informants, namely the owner, employees and consumers. Meanwhile, the analytical methods used include data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research show that for the products offered by MSMEs, roasted crackers, Mr. Iyus provides two variants of crackers, namely tongue roasted crackers and pentil roasted crackers. In setting prices, Mr. Iyus really considers the needs of consumers and retailers. The promotion carried out is word of mouth without using online advertising media or print media. The distribution carried out by Mr. Iyus is collaborating with distributors such as stalls or roadside retailers around his neighborhood. Of the four strategies implemented, currently Mr. Iyus' roasted cracker MSME has not optimized its marketing strategy (marketing mix), resulting in less than optimal sales turnover. Keywords: MSMEs, Marketing Mix, Sales Turnover.
Efektivitas Penerapan Aplikasi Mobile Identitas Kependudukan Digital Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Subang Sulistia, Tania; Setiarani, R. Aulia Bunga; Rofi, Abdul; Nisa, Rani Attakun; Natika, Luki
The World of Public Administration Journal Volume 6 Issue 2, Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/azvhsj21

Abstract

This study evaluates the implementation of the Digital Population Identity (IKD) mobile application as an effort to improve the quality of public services at the Population and Civil Registry Office (Disdukcapil) of Subang Regency. With rapid technological advancements, public service digitalization has become a priority for increasing efficiency and accessibility in population administration. The IKD application was introduced to facilitate public access to Disdukcapil services, reduce waiting times, and streamline administrative processes. This study adopts Steers’ theoretical approach, examining effectiveness through the analysis of organizational characteristics, external environment, workforce, and management policies and practices. Using a qualitative research method through interviews and field observations, the study identifies several challenges in the implementation of IKD, including limited public understanding of technology and the technical readiness of Disdukcapil to address technical obstacles. The findings are expected to contribute to the development of optimal technology adaptation and communication strategies to enhance the acceptance and effectiveness of the IKD application, supporting a more responsive and inclusive transformation of digital-based public services.
Implementasi Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Berbasis Online pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Subang Dinarwati, Sri; Natika, Luki
The World of Public Administration Journal Volume 6 Issue 2, Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/whz4fs53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) berbasis online pada DPMPTSP Kabupaten Subang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori implementasi kebijakan dari George C. Edward III yang mencakup empat variabel: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara pembuat kebijakan dan pelaksana berjalan cukup efektif, namun sosialisasi kepada masyarakat masih kurang merata. Dalam hal sumber daya, keterbatasan anggaran dan teknologi menghambat optimalisasi pelayanan, meskipun sumber daya manusia berusaha memberikan pelayanan terbaik. Disposisi para pelaksana kebijakan sudah sesuai prosedur, namun peningkatan kinerja tetap diperlukan untuk efisiensi yang lebih baik. Struktur birokrasi juga telah sesuai dengan standar operasional, meski demikian, masih terdapat kendala terkait pembagian tanggung jawab. Kesimpulannya, implementasi kebijakan IMB berbasis online di Kabupaten Subang masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai efektivitas yang lebih tinggi.  
Manajemen Nota Barang Hilang Yang DibebankanKepada Karyawan Bright Store Rest Area Cikapali KM 101-B Amarani, Diana; Gadzali, Silvi Sondari; Natika, Luki
The World of Financial Administration Journal Volume 6 Issue 2, Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v6i2.424sma25

Abstract

Tujuan dari manajemen nota barang hilang yaitu untuk meminimalisir adanya barang hilang yang ada di bright store yang berpengaruh juga terhadap persediaan barang karna ketersediaan barang bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Bright Store Rest Area Cikapali KM 101-B, dan dengan adannya manajemen nota barang hilang tersebut pekerja toko akan merasa nyaman saat bekerja karna tidak ada beban bagi mereka untuk membayar barang hilang setiap bulannya Bright Store merupakan gerai yang dinaungi oleh PT. Pertamina Retail yang memberikan pelayanan langsung kepada konsumen berupa penawaran produk dan penyedia produk yang menjadi kebutuhan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana manajemen Nota barang Hilang pada Bright Store Rest Area Cikapali KM 101-B. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan dengan teknik analisis data. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu melalui observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Nota Brang Hilang pada Bright Store Rest Area Cikapali KM 101-B melalui Stock Opname setiap bulannya dan dilakukan Stock Opname perhari untuk item atau barang rawan hilang,selalu melakukan brefing terhadap pekerja agar memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap hilangnya barang. Berdasarkan penelitian yang sudah penulis sampaikan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengetahui bagaimana SOP Nota barang hilang pada Bright Store Rest Area Cikapali KM 101- B ternyata belum mengoptimalkan Manajemen sumber daya manusia nya sendiri karna kurangnya pekerja di setiap store yang memiliki sales tinggi tidak ada support pekerja tambahan dari pihak pusat HO (Head office)
PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA MELALUI PROGRAM KKNM M3D UNTUK MENINGKATKAN UMKM DI DESA SAGALAHERANG KIDUL, KECAMATAN SAGALAHERANG KABUPATEN SUBANG Septiani, Dea; Puspitasari, Desi; Salsadila, Fadia; Akbar, Yanuar; Natika, Luki
Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Volume 1 Issue 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/jkpemasfia.v1i2.1897

Abstract

Abstrak Badan usaha milik Desa (BUMDes) ini adalah salah satu lembaga/badan perekonomian desa yang berbadan hukum dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa yang bergerak di bidang sosial dan ekonomi serta sebagai penyedia layanan terhadap masyarakat desa utamanya mengenai bidang usaha. Pengelolaan dilakukan secara ekonomis dengan mengajak para masyarakat yang berprofesi sebagai UMKM untuk ikut dalam program wisata kuliner yang akan diselenggarakan di BUMdes sagalaherang kidul, program ini dilakukan untuk dapat memajukan BUMdes sagalaherang kidul dan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakatat sekitar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan fokus penelitiannya adalah:1). Manfaat pengembangan Badan Usaha Milik Desa sagalaherang kidul melalui program desa wisata kuliner, 2). Pengaruhnya terhadap masyarakat sebelum dan sesudah dilakukannya revitalisasi Badan Usaha Milik Desa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang lumayan signifikan. Kata kunci : BUMdes, Desa Wisata, UMKM, Sagalaherang Kidul, ekonomi Abstract This Village-Owned Business Entity (BUMDes) is one of the village economic institutions/bodies which is a legal entity formed and owned by the Village Government which operates in the social and economic fields and as a service provider to village communities, especially regarding the business sector. Management is carried out economically by inviting people who work as MSMEs to take part in the culinary tourism program which will be held at BUMdes Sagalaherang Kidul. This program is carried out to advance BUMdes Sagalaherang Kidul and can help improve the economy of the surrounding community. The research method used in this research is qualitative research with a descriptive approach and the research focus is: 1). Benefits of developing Sagalaherang Kidul Village Owned Enterprises through the culinary tourism village program, 2). The influence on the community before and after the revitalization of Village-Owned Enterprises. The results of the research show a quite significant increase. Keywords: BUMdes, Tourism Village, MSMEs, Sagalaherang Kidul, economy
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK KECAMATAN PUSAKANAGARA Inayah, Iin; Gadzali, Silvy Sondari; Ruchendi, Hani; Natika, Luki; Aulia, Silvi
Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Volume 2 Issue 1, Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/jkpemasfia.v2i1.2104

Abstract

Abstrak Perencanaan komunikasi merupakan proses penyusunan konsep komunikasi yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu. Paduan perencanaan dan manajemen komunikasi ini menciptakan strategi komunikasi yang kuat secara konseptual dan operasional, sehingga membuat masyarakat lebih siap menghadapi tantangan perubahan lingkungan. Pemberdayaan dalam penelitian ini masuk ke dalam ranah komunikasi dan lebih fokus ke dalam perubahan perilaku masyarakat di dalam sebuah komunitas. Pemberdayaan masyarakat secara perlahan dan dilakukan sedini mungkin diharap menunjukkan dampak positif bagi masyarakat desa Mundusari yang memang memiliki niat untuk bergerak maju. Pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan menyelesaikan permasalahan yang dialami masyarakat. Kegiatan dilaksanakan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan aktivitas berbasis pengabdian masyarakat untuk meningkatkan empati mahasiswa terhadap kondisi masyarakat dan lingkungannya. Hidroponik adalah strategi bercocok tanam tanpa memanfaatkan tanah, melainkan menggunakan air sebagai pemenuhan kebutuhan tanaman. Lingkungan tercemar yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dapat membuat alam tidak dapat kembali ke kondisi yang unik. KKNM VII Universitas Subang 2022 dilaksanakan di Desa Mundusari Kecamatan Pusakanagara dengan Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analisis dengan Teknik pelaksanaan studi literatur. Hasil menunjukkan adanya respon positif serta partisipasi aktif masyarakat yang tinggi diantaranya mengikuti program pembelajaran hidroponik serta pemanfaatan hasil hidroponik. Kata Kunci : strategi komunikasi, pemberdayaan masyarakat, hidroponik Abstract Communication planning is the process of compiling the concept of communication that is carried out consciously and intentionally to achieve certain goals or purposes. This combination of planning and communication management creates a strong communication strategy conceptually and operationally, thus making the community better prepared to face the challenges of environmental change. Empowerment in this study goes into the realm of communication and focuses more on changing people's behavior in a community. Community empowerment slowly and carried out as early as possible is expected to show a positive impact for the Mundusari village community who do have the intention to move forward. Community empowerment is an activity to increase community participation in meeting the needs of life and solving problems experienced by the community. The activity is carried out through the Real Work Lecture (KKN) program which is a community service- based activity to increase student empathy for the condition of society and its environment. Hydroponics is a farming strategy without using soil, but using water to fulfill plant needs. The polluted environment caused by human activities can make nature unable to return to its unique condition. KKNM VII Subang University 2022 was held in Mundusari Village, Pusakanagara District. The basic method of research is descriptive analysis method with literature study implementation technique. The results show that there is a positive response and high active participation of the community including participating in hydroponic learning programs and utilizing hydroponic products. Keywords: communication strategy, community empowerment, hydroponics
INOVASI PENGELOLAAN UMKM DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL DENGAN PELATIHAN 3P (PRODUKSI, PENGEMASAN DAN PEMASARAN) DI DESA RANCAMANGGUNG KECAMATAN TANJUNGSIANG KABUPATEN SUBANG Natika, Luki; Syarifah, Ane; Natika, Annissaa; Agustiani, Intan; Salsabila, Khalida
Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Volume 2, Issue 2, Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/76hhw843

Abstract

Abstrak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran penting dalam perekonomian, Desa Rancamanggung. Namun, tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM seringkali terkait dengan rendahnya nilai jual produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengembangkan inovasi dalam pengelolaan UMKM melalui pelatihan 3P (Produksi, Pengemasan, dan Pemasaran) guna meningkatkan nilai jual produk. Pendekatan ini dilakukan dengan memberikan inovasi yang komprehensif kepada pelaku UMKM tentang teknik produksi yang efisien, strategi pengemasan yang menarik, serta pemasaran yang efektif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan 3P secara signifikan mampu meningkatkan kualitas produk, daya tarik konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan nilai jual produk UMKM. Inovasi pengelolaan ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan untuk memperkuat daya saing UMKM di pasar yang lebih luas. Kata kunci : UMKM, Inovasi, Produksi, Pengemasan, Pemasaran Abstract MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) have an important role in the economy of Rancamanggung Village. However, the challenges faced by MSME actors are often related to the low selling value of the products produced. This study aims to examine and develop innovations in MSME management through 3P training (Production, Packaging, and Marketing) to increase product selling value. This approach is carried out by providing comprehensive innovations to MSME actors about efficient production techniques, attractive packaging strategies, and effective marketing. The results of this study indicate that 3P training can significantly improve product quality, consumer appeal, and ultimately increase the selling value of MSME products. This management innovation is expected to be a sustainable model to strengthen the competitiveness of MSMEs in the wider market. Keywords: MSMEs, Innovation, Production, packaging, Marketing, sale value
Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital : Studi Kasus di Kabupaten Subang Natika, Luki
The World of Public Administration Journal Volume 7 Issue 1, Juni 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v7i1.2357

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi informasi menuntut pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan publik yang cepat, transparan, dan efisien. Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah yang telah menerapkan inovasi pelayanan publik berbasis digital melalui pengembangan portal Subang Smart Digital dan website Subang.go.id. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk inovasi digital yang diterapkan, mengevaluasi kualitas layanan, serta mengidentifikasi tantangan dalam implementasinya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi literatur, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa digitalisasi pelayanan di Kabupaten Subang berdampak positif terhadap efisiensi pelayanan dan aksesibilitas masyarakat, meskipun masih terdapat kendala berupa keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya literasi digital masyarakat, serta belum optimalnya pemutakhiran data oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diperlukan penguatan tata kelola digital, pelatihan SDM, dan peningkatan koordinasi antarlembaga agar inovasi dapat berkelanjutan. Kata kunci: Inovasi, Pelayanan Publik, Digitalisasi,    Abstract The development of information technology requires local governments to provide fast, transparent, and efficient public services. Subang Regency is one of the regions that has implemented digital-based public service innovation through the development of the Subang Smart Digital portal and the Subang.go.id website. This study aims to describe the form of digital innovation implemented, evaluate the quality of service, and identify challenges in its implementation. The study uses a descriptive qualitative method through literature studies, interviews, and documentation. The results show that the digitalization of services in Subang Regency has a positive impact on service efficiency and public accessibility, although there are still obstacles in the form of limited human resources, lack of digital literacy in the community, and suboptimal data updating by Regional Apparatus Organizations (OPD). Strengthening digital governance, HR training, and increasing coordination between institutions are needed so that innovation can be sustainable. Keywords: Innovation, Public service, digitalization,
Kolaborasi Pentahelix dalam Pengembangan Desa Wisata Pasanggrahan Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang Nugraha, Sofyan; Natika, Luki; Aulia, Silvi; Rosidi, Didi; Pathony, Tony
The World of Public Administration Journal Volume 7 Issue 1, Juni 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v7i1.2359

Abstract

Abstrak Desa Wisata Pasanggrahan sudah berjalan selama kurang lebih 5 tahun, namun masih terjadi kurangnya kurangnya komunikasi Pokdarwis dengan Pemerintah Desa yang kemudian menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kolaborasi pentahelix yang dilakukan oleh Pemerintah, Akademisi, Komunitas, Pebisnis, Media dalam pengembangan desa wisata di Desa Pasanggrahan Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan model collaborative governance menurut Ansell dan Gash (2007:550) yang terdiri dari dimensi kondisi awal, desain kelembagaan, kepemimpinan fasilitatif, dan proses kolaborasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi pentahelix dalam pengembangan desa wisata di Desa Pasanggrahan Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang belum optimal. Hal ini terlihat dari dimensi yang ketiga adalah desain kelembagaan yang mengacu pada indikator partisipasi, forum terbatas, dan transparansi. Selanjutnya pada dimensi keempat proses kolaborasi yang mengacu pada indikator dialog atap muka, membangun kepercayaan, dan berbagi pemahaman. Olch karena itu, hasil dari penelitian ini dapat di jadikan referensi dan rekomendasi untuk mendukung kelancaran Kolaborasi Pentahelix Dalam Pengembangan Desa Wisata Pasanggrahan Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang. Kata kunci: Kolaborasi Pentahelix, Desa Wisata     Abstract Pasanggrahan Tourism Village has been running for approximately 5 years, but there is still a lack of communication between Pokdarwis and the Village Government which then becomes the background of this research. This research aims to describe the pentahelix collaboration carried out by the Government, Academics, Community, Businessmen, Media in the development of tourist villages in Pasanggrahan Village, Kasomalang Sub-district, Subang Regency. This research uses the collaborative governance model according to Ansell and Gash (2007: 550) which consists of the dimensions of initial conditions, institutional design, facilitative leadership, and collaboration processes. This research uses a qualitative method. Data collection was done by observation, interview, and documentation. The data used in this research are primary data and secondary data. The results of this study indicate that pentahelix collaboration in the development of tourist villages in Pasanggrahan Village, Kasomalang Subdistrict, Subang Regency has not been optimal. This can be seen from the third dimension, institutional design, which refers to indicators of participation, limited forums, and transparency. Furthermore, in the fourth dimension, the collaboration process refers to indicators of face-to-face dialog, building trust, and sharing understanding. Therefore, the results of this study can be used as references and recommendations to support the smooth running of Pentahelix Collaboration in the Development of Pasanggrahan Tourism Village, Kasomalang District, Subang Regency. Keywords: Pentahelix Collaboration, Tourism Village