Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi

Penguatan Kapasitas Masyarakat Pesisir melalui Budidaya Udang Vaname Berbasis Kelompok di Desa Langen Sari Kabupaten Subang Dinarwati, Sri; Natika, Luki; Rofi, Abdul
Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Volume 3 Issue 1, Juni 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/jkpemasfia.v3i1.2372

Abstract

Abstrak Desa Langen Sari, yang terletak di wilayah pesisir Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang,  memiliki  potensi  besar  dalam sektor  perikanan,  khususnya  budidaya udang  Vaname. Meskipun  demikian,  keterbatasan  kapasitas  teknis  dan kelembagaan  kelompok  tani menjadi  kendala  dalam  optimalisasi  usaha  tambak. Kegiatan   pengabdian   kepada masyarakat   ini  bertujuan   untuk   meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan budidaya udang Vaname, penguatan kelembagaan  kelompok  tani, serta fasilitasi  akses pasar. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, serta pelatihan berbasis partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan   adanya  peningkatan   pemahaman   teknis budidaya,   pengelolaan usaha yang lebih terstruktur, serta terbentuknya mekanisme pemasaran melalui koperasi  desa. Program  ini menjadi  contoh  implementasi  strategi pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang aplikatif dan berkelanjutan. Kata Kunci: pemberdayaan  masyarakat,  budidaya udang Vaname, kelompok tani, pesisir, Subang   Abstract Langen Sari Village, located in the coastal area of Blanakan Subdistrict, Subang Regency, has considerable potential in the fisheries sector, particularly in Vaname shrimp cultivation. However, limited technical knowledge and weak institutional capacity among farmer groups hinder optimal pond management. This community service program aims to enhance community capacity through technical training on shrimp cultivation, institutional strengthening of farmer groups, and facilitation of market access. The methods employed include observation, interviews, and participatory-based training. The results indicate improvements in technical understanding, more structured group management, and the establishment of a marketing mechanism through the village cooperative. This program serves as an example of an applicable and sustainable community empowerment strategy based on local potential. Keywords: community empowerment, Vaname shrimp cultivation, farmer group, coastal area, Subang
PENERAPAN KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK DALAM PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH: STUDI KASUS PEMBENTUKAN BANK SAMPAH DI DESA WANTILAN, KECAMATAN CIPENDEUY, KABUPATEN SUBANG Dinarwati, Sri; Pangestu, Reza; Rostiani, Dira; Novitasari, Ira; Akbar, Muhamad Padlil
Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Volume 2, Issue 2, Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/06dk5d05

Abstract

Abstrak Sampah merupakan hasil sisa kegiatan manusia yang dibuang karena tidak digunakan atau tidak diinginkan lagi. Di Indonesia, permasalahan pengelolaan sampah sering dianggap sebagai isu teknis, padahal pendekatan sistematis dan terencana dapat memberikan dampak lebih besar. Desa Wantilan di Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang menghadapi masalah signifikan terkait akumulasi sampah, pengelolaan yang tidak terstruktur, dan kurangnya kesadaran masyarakat. Untuk mengatasi isu ini, program pembentukan bank sampah diinisiasi sebagai solusi strategis. Bank sampah bertujuan mengorganisir pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, menjadikannya lebih produktif dan bermanfaat. Program ini berlandaskan Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang "Pedoman Pengelolaan Bank Sampah", yang memberikan dasar hukum dan pedoman operasional untuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Implementasi program ini memerlukan penerapan administrasi publik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, partisipasi masyarakat, implementasi, dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, untuk memahami penerapan prinsip administrasi publik dalam konteks bank sampah serta tantangan dan keberhasilan yang dihadapi. Hasil studi menunjukkan bahwa perencanaan program yang matang, manajemen sumber daya yang baik, dan pelatihan masyarakat adalah kunci keberhasilan. Fasilitas penyimpanan sampah yang terstruktur dengan baik dan pelatihan yang efektif mendukung pengelolaan dan daur ulang sampah yang lebih efisien. Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Bank Sampah, Administrasi Publik   Abstract Waste is the byproduct of human activities that is discarded because it is no longer used or wanted. In Indonesia, waste management issues are often viewed as technical problems; however, a systematic and planned approach can have a greater impact. Desa Wantilan in Cipendeuy District, sSubang Regency faces significant problems related to waste accumulation, unstructured management, and a lack of public awareness. To address these issues, a waste bank program has been initiated as a strategic solution. The waste bank aims to organize the collection, sorting, and processing of waste with active community participation, making it more productive and beneficial. This program is based on the Regulation of the Minister of the Republic of Indonesia Number 13 of 2012 on "Guidelines for Waste Bank Management," which provides the legal foundation and operational guidelines for community-based waste management. The implementation of this program requires the application of public administration principles, including planning, organizing, community participation, implementation, and evaluation. The method used in this study is a qualitative approach with a case study method to understand the application of public administration principles in the context of waste banks, as well as the challenges and successes encountered. The study results show that thorough program planning, effective resource management, and community training are key to success. Well-structured waste storage facilities and effective training support more efficient waste management and recycling. Keywords: Waste Management, Waste Bank, Public Administration
PEMERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN HIDROPONIK DALAM MEMBENTUK WIRAUSAHAWAN BARU DI DESA MUNDUSARI KECAMATAN PUSAKANAGARA Anita, Anita; Kusnadi, Iwan Henri; Muhammad, Aziz; Nawawi, Ade; Dinarwati, Sri
Jurnal Kolaborasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Volume 2 Issue 1, Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/jkpemasfia.v2i1.2102

Abstract

Abstrak Petanian yang kini semakin berkembang dimasyarakat menjadi salah satu penunjang kehidupan untuk masyarakat yang tinggal di daerah pendesaan, khususnya di Desa Mundusari. Untuk pertanian di Desa Mundusari masyarakatnya hanya bercocok tanam padi di mana menggunakan media tanah. Sedangkan jaman semakin maju dan tidak menutup kemungkinan perkembangan pertanian pun ikut berkembang. Dimana sekarang salah satu perkembangan pertanian yaitu, menaman sayuran menggunakan metode tanam hidroponik. Metode tanam hidroponik, yaitu media tanam yang tidak begitu memakan lahan yang luas, sehingga masyarakat yang tidak mempunyai ladang sawah mereka bisa berkebun di halaman rumanya sendiri. Terutama ibu – ibu mereka bisa menghemat pengeluaran biaya rumah tangga untuk membeli bahan sayur – mayur. Ibu – ibu bisa menaman sayut – mayur, bumbu dapur seperti tomat dan cabai di pekaranga rumah mereka, sehingga mereka tidak perlu membeli bahan poko ke pasar, mereka cukup memetik di tanaman mereka sendiri atau bahkan mereka bisa menjual hasil panennya. Acara pelatihan pembuatan produk keripik bayam hasil tanaman hidroponik di posko KKNM kelompok 7. Bukan hanya pelatihan pembuatan produk saja, tapi kita melatih berwirausaha agar bisa membentuk wirausahawan baru di Desa Mundusari. Yaitu dengan cara mempelajari branding image dan product branding. Branding image adalah keyakinan, ide atau kesan sesorang terhadap sebuah brand. Sedangkan product branding merupakan simbol atau desain yang membuat sebuah produk memiliki identitas unik yang melekat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. Kata Kunci: Hidroponik, Wirausaha, Branding image, Product branding,Masyarakat.