Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Metodologi Studi Al-Qur’an dan Hadits Dalam Pendidikan Islam PS, Alaika M. Bagus Kurnia
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 26 No 2 (2019): October 2019
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/tasyri.v26i2.77

Abstract

Al-Qur’an dan hadits adalah sumber dari berbagai sumber yang utama dalam segala aspek kehidupan masyarakat muslim. Selain itu, setiap ummat muslim wajib baginya dalam mengimani dan mengkajinya dalam rangka memahami dan mempraktikkan apa yang telah dipelajari sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt. Mengingat bahwasanya al-Qur’an dan hadits menggunakan bahasa arab, maka perlu bagi para pengkaji atau peneliti studi al-Qur’an dan hadits memperhatikan beberapa aspek baik dari kompetensi dirinya sendiri maupun aspek yang menjadi alat untuk menelitinya. Aspek tersebut berada dalam suatu disiplin ilmu tertentu, yaitu ‘ulum al-Qur’an dan ‘ulum al-Hadits. Adapun konten dari kedua keilmuan tersebut seperti definisi al-Qur’an dan hadits, asbab al-Nuzul dan asbab al-Wurud, nasakh wa al-Mansukh dalam al-Qur’an dan hadits, ayat amr dan nahi, ayat ahkam dan mutasyabih, pun juga menjadi disiplin keilmuan dalam al-Qur’an yang berdiri sendiri adalah ilmu qira’at al-Qur’an. Sedangkan dalam ilmu hadits mempelajari tentang ta’rif al-Hadits dalam redaksi dan periwayatan seperti sanad, matan dan rawi, rijal al-Hadits, kualitas hadits seperti sahih, hasan dan dhaif dsb. Sampai saat ini, model-model penelitian yang dibawa oleh beberapa tokoh al-Qur’an dan hadits selalu mengerucut pada penelitian kualitatif yang berbentuk kajian kepustakaan (library research). Sehingga dalam penyajian analisisnya berbentuk deskriptif kualitatif. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa metode kajian studinya sebagaimana al-Qur’an menggunakan studi penafsiran riwayah dan dirayah. Sedangkan hadits lebih menggunakan eksploratif dan komparatif (dalam al-Qur’an masuk pada ranah dirayah). Sehingga dalam perwujudannya tidak jarang peneliti atau orang yang sedang melakukan kajian studinya selalu membuktikan kebenaran al-Qur’an dari masa ke masa dengan deskripsi dari hasil eksplorasi berbagai literatur baik dari kitab-kitab tafsir maupun syarh hadits itu sendiri. Serta apabila metode studi al-Qur’an diadopsi pada studi pendidikan (tarbawi) maka akan memberikan kontribusi atau sumbangsih yang kuat terhadap pondasi pendidikan Islam dari berbagai sudut pandang mufassiriin.
Konversi Agama Pada Masyarakat Perkotaan: Studi Tentang Pelaku Konversi Agama Ibu Ni Made Ardani di Desa Gedangan Dengan Pendekatan Participatory Action Research PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Mafazah, Naili Mafazah
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2021): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v3i2.7249

Abstract

Konversi agama adalah hal yang terjadi dalam diri individu atau kelompok yang mengalami proses yang cenderung pada penerimaan atau perubahan sikap keagamaan atau spiritual individu atau kelompok. Setiap manusia memerlukan agama sebagai pedoman hidupnya. Beberapa faktor yang mampu membuat seseorang melakukan konversi agama seperti faktor interaksi sosial terutama faktor pernikahan. Beberapa orang meyakini seorang laki-laki merupakan pemimpin dalam rumah tangga. Oleh karena itu setiap dua orang laki-laki dan perempuan yang beda agama dan ingin melangsungkan pernikahan, seorang wanita akan mengikuti agama laki-laki. Maka konversi agama telah dilaksanakan.
MELACAK DAMPAK METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MADRASAH ALIYAH DI MA 2 LAMONGAN PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Kurniawan, Moch Rizqi Bagus; Khuluq, M Khusnul
Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam Vol 9 No 2 (2022): Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/tarbawy.v9i2.3104

Abstract

seorang guru dalam proses mengajar diharuskan dapat membuat suatu pembelajaran yang aktif, efesien serta kopratif, sehingga peroses awal tadi sudah belajar dengan tiga kreteria tadi, akan berpotensi mencapai tujuan yang di harapkan. Agar tercapai suatu tujuan yang di harapkan, sepatutnya seorang guru juga harus menuntut dirinya untuk dapat menguasai materi dengan baik, menguasi dalam penggunaan model maupun metode pembelajaran dengan bercirikan adanya suatu permasalahan empirik/nyata. Permasalahan yang akan dikaji dalam artikil ini adalah apakah penggunaan metode problem besed larning mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan analitis terhadap maslah yang hendsk di kaji, sedangkan tujuan penulis ini adalah: untuk memahami dan mengetahui urgensi metode problem based larning yang nantinya di harapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi masalah yang datang.
PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PERKULIAHAN TAFSIR TARBAWI TERHADAP PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR MAHASISWA PRODI PAI PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Sutikno, Sutikno; Khoirunisa, Amelia; Azzahrah, Ardaniyatus; Assalami, M. Ihlal Fauqi
PAI RAFAH Vol 6 No 1 (2024): Jurnal PAI Raden Fatah
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/pairf.v6i1.20487

Abstract

This research aims to investigate the impact of the application of the expository method in tarbawi tafsir lectures on improving the thinking skills of students of the Islamic Education Study Program (PAI) at the Faculty of Tarbiyah and Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. The expository method is implemented as a learning approach that focuses on delivering information in a systematic and structured manner, with the hope of strengthening students' understanding and skills in interpreting tarbawi tafsir texts. This study used a quasi-experimental design with a control group and an experimental group. The research participants were 3rd-semester students who were taking the tarbawi tafsir course. The research instruments involved a proficiency test before and after the application of the expository method, as well as a questionnaire to collect data on students' perceptions of the learning method. The results of data analysis showed a significant improvement in the proficiency of students who attended the tarbawi tafsir lecture using the expository method compared to the control group. In addition, students' positive responses to the use of the expository method indicate that this approach contributes positively to students' understanding and skills in interpreting tafsir tarbawi texts. This research makes an important contribution to the development of learning methods at the university level, especially in the context of Islamic religious education. Implications.
Implementasi Strategi Inkuiri Posesif Sebagai Aktualisasi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Materi Sejarah Kebudayaan Islam Di MTSn 2 Sidoarjo PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Larasati, Dinda Kenanga; Effanda, Bagus Raditya; Antikah, Dia Antikah
TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 9, No 01 (2024): TARBAWI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jtw.v9i01.13269

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dari Implementasi Strategi Inkuiri sebagai Aktualisasi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Materi “SKI”di MTsN 2 Sidoarjo Pada Siswa Kelas 7-D. Dalam menerapkan strategi inkuiri, yakni pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru saja, melainkan juga berpusat pada siswa. Dengan demikian, siswa dapat melatih kemampuannya untuk berfikir secara kritis dalam memecahkan suatu masalah, sehingga dapat terjadi proses pembelajaran yang aktif (active learning). Hal ini dapat terjadi jika terdapat sebuah komunikasi atau kerjasama dua arah, yakni guru dan siswa. Penelitian ini memakai sumber data yang berasal dari hasil observasi atau pengamatan dan library research. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kualittaif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasannya strategi inkuiri dapat diterapkan secara baik dengan memperoleh sebuah pembelajaran yang aktif jika sang guru sebelum memulai pembelajaran menyiapkan alat peraga untuk menghindari kebosanan siswa, karena pada umumnya materi SKI hanya disampaikan dengan metode ceramah. Dan siswa pun siap dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran SKI tersebut, guru membuat permainan dengan tanya jawab agar siswa tidak bosan, permainan tersebut melatih konsentrasi siswa, serta hasil dari proses tersebut membuat siswa semangat.
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Budaya Literasi Ilmiah Mahasiswa Pai Uin Sunan Aampel Surabaya PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Sutikno, Sutikno Sutikno; Rohmah, Dwi Erlindatur; Julio, Fary Achmad; Sari, Fitri Ullynda
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 11: Special Issue No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v11i1.8417

Abstract

memakai model Problem based-learning (PBL). Karena tidak seluruh minat litarasi setiap individu itu sama. Oleh karena itu sang penulis mengangkat permasalahan ini melalui beberapa rumusan masalah, yaitu; Apa konstruksi model PBL pada tingkat mahasiswa? Bagaimana budaya literasi di perguruan tinggi? Bagaimana penerapan model Problem based-learning (PBL) dalam membangkitkan budaya literasi mahasiswa?. Metode yang digunakan, metode kualitatif melalui wawancara, observasi, library reaserch, serta pengumpulan data dengan memahami dan mempelajari teori-teori yang terkait dengan penelitian dari berbagai literature. Hasil yang didapati dari penelitian ini, pertama; pembahasan (PBL) model pembelajaran yang menciptakan mahasiswa menjadi mandiri, aktif, serta menyenangkan. Kedua budaya literasi di perguruan tinggi dimana tingkat literasi mahasiswa bisa terbilng rendah. Ketiga dapat meningkatkan budaya literasi mahasiswa dengan memberikan konteks nyata dalam pembelajaran, maka dari itu sangatlah penting mendalami penerapan model pembelajaran ini dengan budaya literasi ilmiah ini.
Strategi Pendidikan Islam Bagi Masyarakat Perkotaan: Studi Analisis Pemerataan Pendidikan di Denpasar, Bali Shodiq, Muhammad; PS, Alaika M. Bagus Kurnia
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 1 (2024): (JUNI 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to examine more deeply how the role of Islamic education in showing the existence of equal education in Muslim minority areas. The research in this article is qualitative research. By using literature study data collection and several documents from statistical institutions in the city of Denpasar Bali. The analysis technique in this research, using case study analysis techniques. So as to be able to suppress some of the problems of equalization of education by using John Rawls' theory of social justice. The formulation of the problem is, How is the Condition of Denpasar Society Regarding Education Equality? Second, what is the condition of Islamic education equity in Denpasar? And the third is, how is the role of Islamic education in continuing the equalization of education in Denpasar? So that the definition of equity has a different pattern in the perspective of Islamic education.
DISTINGSI DAN TANTANGAN MA’HAD ALY DALAM PUSARAN STANDARISASI: STUDI KOMPARATIF TERHADAP RESPONS MA’HAD ALY ATAS IMPLEMENTASI PMA NO. 32 TAHUN 2020 Ashoumi, Hilyah; Hamzawi, Mohammad Adib; Yusuf, M Asror; Humaidi, Anis; PS, Alaika M. Bagus Kurnia
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2025): Regular Issue
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/jmp.v10i2.515

Abstract

Following the enactment of Ministerial Regulation (PMA) Number 32 of 2020, Ma’had Aly faces a dilemma between maintaining its academic independence and adapting to institutional standards set by the government. In this context, two Ma’had Aly institutions located in Jombang — Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng and Ma’had Aly Tarbiyatunnasyi’in Pacul Gowang — have shown different responses to the policy. Hasyim Asy’ari emphasizes a systematic academic management in the field of hadith, while Tarbiyatunnasyi’in adopts a cultural and spiritual approach in the cultivation of tasawwuf. As an Islamic higher education institution rooted in the pesantren tradition, Ma’had Aly serves to preserve the continuity of classical Islamic scholarly traditions through the study of turath (classical texts). Unlike conventional Islamic boarding schools, Ma’had Aly has a more structured educational system, complete with academic levels, tracks, and specific fields of specialization. This study aims to examine how Ma’had Aly responds to the demands of formal regulations and the challenges of globalization in the education sector, without losing its identity as an institution devoted to tafaqquh fi al-din (deep understanding of religion).
PENDIDIKAN ISLAM BAGI IBU RUMAH TANGGA PERSPEKTIF DEWI SARTIKA PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Affandi, Nur Ihsan; Suryo, Fahmi Suryo
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 12 No. 2 (2022): December
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v12i2.4376

Abstract

AbstractThis study aims to find out the actions and efforts of Dewi Sartika in improving the quality of education, especially for women. It can be said that the position of a woman as a potential housewife requires honing knowledge, skills, and additional work as expected by the figure of Dewi Sartika. The problem is that nowadays there are still prospective housewives who only have certain skills. And for work and other aspects it is still considered lacking. So this needs to be improved, especially for prospective housewives, namely in the aspects of education and skills. In this problem, the author uses qualitative methods in searching related data. The data taken can be in the form of relevant journals and books. The approach applied by Dewi Sartika in solving these problems is the strategic management approach which is supported by David Hanger's theory. Meanwhile, according to Dewi Sartika, women must be able to do everything in their lives, including serving their husbands, educating children, aspects of work, and so on.The attitude of persistence and fortitude possessed by Dewi Sartika in the world of education should be an example for us. As for the secluded book owned by Dewi Sartika entitled "Kaoetamaan Wife" in which the book contains Raden Dewi Sartika's concern for a woman written in Sundanese. Therefore it is important for the writer to know Dewi Sartika's thoughts in order to improve education for women. So that women can be very sensitive to Islamic education which will be used in the household so that these women can have Islamic education that is so supportive for their children and their families who are equal, so that it will not change the obligation of women to respect men as housewives. ladder in the family. Keywords: Dewi Sartika, Kaoetamaan Wife, Strategic Management. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sepak terjang dan usaha Dewi Sartika dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya bagi kaum wanita. Bisa dikatakan kedudukan seorang wanita sebagai calon ibu rumah tangga yang dimana perlu dibutuhkan sebuah asah pengetahuan, ketrampilan, serta pekerjaan tambahan seperti apa yang diharapkan oleh tokoh Dewi Sartika. Permasalahannya yaitu pada masa kini masih dijumpai calon ibu rumah tangga yang hanya memiliki keahlian tertentu. Dan untuk pekerjaan maupun aspek lainnya masih dinilai kurang. Maka hal ini perlu untuk ditingkatkan khususnya bagi calon ibu rumah tangga yaitu dalam aspek pendidikan maupun ketrampilan. Dalam permasalahan ini, penulis menggunakan metode kualitatif dalam pencarian data terkait. Data yang diambil bisa berupa jurnal, dan buku yang relevan. Adapun pendekatan yang  diterapkan oleh Dewi Sartika dalam memecahkan permasalahan tersebut yaitu pendekatan manajemen strategik yang didukung oleh teori David Hanger. Adapun menurut Dewi Sartika bahwa wanita harus bisa melakukan segala hal dalam kehidupannya diantaranya melayani suami, mendidik anak, aspek pekerjaan, dan sebagainya. Sikap kegigihan dan ketabahan yang dimiliki oleh Dewi Sartika dalam dunia pendidikan patut kita teladani. Adapun seklumit buku yang dimiliki oleh Dewi Sartika yang berjudul” Kaoetamaan Istri” yang dimana buku tersebut berisi kepedulian Raden Dewi Sartika terhadap seorang perempuan yang ditulis dalam bahasa Sunda. Maka dari itu penting bagi penulis untuk mengetahui pemikiran Dewi Sartika guna meningkatkan pendidikan bagi perempuan. Agar para kaum wanita bisa sangat peka terhadap pendidikan Islam yang akan digunakan dalam berumah tangga untuk menjadikan wanita tersebut bisa memiliki pendidikan Islam yang begitu mendukung untuk anaknya dan keluarganya yang sederajat, sehingga tidak akan mengubah kewajiban para kaum wanita untuk menghormati para kaum lelaki sebagai ibu berumah tangga dalam keluarga. Kata kunci: Dewi Sartika, Kaoetamaan Istri, Manajemen Strategik.
Menuju Kurikulum Pendidikan Agama Islam Adaptif-Defensif bagi Muslim Minoritas Huda, Saihul Atho Alaul; Hayaa, Ata Badrul; PS, Alaika M. Bagus Kurnia; Wafa, M. Aliyul
JoEMS (Journal of Education and Management Studies) Vol. 8 No. 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/joems.v8i4.1551

Abstract

This study examines the implementation of Islamic Religious Education (PAI) in Muslim minority areas, especially Denpasar, Bali, by highlighting adaptive and defensive dynamics in the curriculum. The results of the literature review show that the practice of PAI in public schools is still trapped in normative patterns, memorization, and is less connected to the social reality and local Islamic history. This condition creates a gap between the ideal achievement of the Independent Curriculum and the needs of the minority Muslim community. To answer these challenges, this study offers an adaptive–defensive curriculum model by combining four theoretical frameworks: the psychology of defense mechanisms, James A. Banks multicultural education, fiqh al-aqalliyyāt, and the SERVQUAL model for service quality evaluation. This conceptual model is expected to be able to strengthen Islamic identity, encourage social tolerance, and ensure educational justice. The study is conceptual and requires further validation through empirical research in the field.