Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Risk Assessment and Fractionation of Cadmium Contamination in Sediment of Saguling Lake in West Java Indonesia Dwina Roosmini; Eka Wardhani; Suprihanto Notodarmojo
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 54 No. 2 (2022)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2022.54.2.3

Abstract

This research focused on the speciation and distribution patterns of cadmium in surface sediment from Saguling Lake, which is located in the Upper Citarum River. Organic compounds and heavy metals from anthropogenic activities in the watershed have contaminated the river. Sample from the upper layer of the sediment from Saguling Lake were taken from 12 locations, representing the dry and the rainy seasons in the period 2015-2018. Sediment cadmium (Cd) classification was conducted through a sequential extraction technique to determine Cd’s bioavailability and its risk to the water environment. During the rainy season, the total Cd concentration in the upper layer of the sediment was higher than during the dry season. The average dry and rainy season concentrations were 11.12 ± 2.16 mg/kg and 14.82 ± 1.48 mg/kgm in the sampling locations, distributed differently with the following order of the largest to the smallest concentration: 10B > 1A > 4 > 3 > 2 > 1B > 10A > 7 > 9 > 5 > 6 > 8 for the dry season, and 4 > 1A > 1B > 2 > 7 > 5 > 9 > 3 > 6 > 10A > 8 > 10B for the rainy season. All sampling locations (>60%) showed Cd in the resistant fraction, indicating no significant anthropogenic input of Cd into the surface sediment but more geological input due to high erosion. The values of RAC, ICF, and GFC indicate that the Cd in the surface sediment can be categorized as low risk.
Evaluasi Perencanaan Sistem Penyaluran Drainase di Kelurahan Jurumudi Kecamatan Benda Kota Tangerang MIRZA KHOERUN FURQON MULYA; EKA WARDHANI; AGUNG GHANI KRAMAWIJAYA
Jurnal Reka Lingkungan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v8i2.90-100

Abstract

AbstrakBerdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang nomor 6 Tahun 2012 Tentang RTRW, Kelurahan Jurumudi termasuk dalam kawasan rawan banjir. Terdapat dua titik banjir yaitu Jalan Permata Bandara dan Jalan Pergudangan. Evaluasi dilakukan dengan membandingan dimensi saluran eksisting dan rencana. Tahapan perencanaan meliputi analisis CHHM dengan Metode Gumbel, Log Pearson III, dan Iwai Kedoya. Analisis intensitas hujan dilakukan dengan Metode Van Breen, Bell-Tanimoto, dan Hasper der Weduwen melalui pendekatan matematis persamaan Talbot, Sherman, dan Ishiguro. Perhitungan debit rencana dilakukan dengan metode rasional. Perhitungan dimensi saluran dilakukan berdasarkan persamaan Manning. Hasil dari perencanaan dimensi rencana yaitu 50x30 cm – 240x80 cm. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa saluran pada Jalan Permata Bandara dan Jalan Pergudangan tidak memadai karena saluran drainase eksiting kurang dari rencana.Kata kunci: Banjir, Dimensi Saluran, Kelurahan JurumudiAbstractAccording to Tangerang City Regional Regulation number 6 of 2012 about Regional Spatial Planning, Kelurahan Jurumudi is categorized as flood-prone areas. There are two flooding points which are Permata Bandara Street and Pergudangan Street. Evaluation is done by comparing the existing dimensions and dimensions of planning results. The steps include Flood Frequency Analysis with Gumbel, Log Pearson III, and Iwai Kedoya methods. Rain intensity analysis is carried out by the Van Breen, Bell-Tanimoto, and Hasper der Weduwen methods through a mathematical approach of Talbot, Sherman, and Ishiguro equations. Flowrate calculation plan is done with rational method. Calculation of channel dimensions is done based on the Manning equation. The planning result shows 50x30 cm – 240x80 cm of dimensions. The evaluation result shows that the channels on Permata Bandara Street and Pergudangan Street are inadequate because the existing drainage channels are less than what has been planned.Kata kunci: Flood, Channels Dimension, Kelurahan Jurumudi
Penentuan Efisiensi penyisihan Kromium Heksavalen (Cr6+) dengan Adsorpsi menggunakan Tempurung Kelapa secara kontinyu ANITA NURFITRIYANI; EKA WARDHANI; MILA DIRGAWATI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v1i2.57-68

Abstract

AbstrakKeberadaan logam Kromium yang berasal dari air buangan industri di sungai memberikan dampak terhadap lingkungan dan dapat mengganggu kesehatan manusia. Logam Kromium pada air buangan industri dijumpai berupa Kromium trivalent (Cr3+) dan Kromium heksavalen (Cr6+). Cr6+ memiliki sifat yang lebih tosik dibandingkan Cr3+ sehingga dapat menimbulkan uklus pada jaringan kulit dan menyebabkan peradangan pada rongga hidung pada jangka panjang. Salah satu upaya untuk mengendalikan Cr6+ dengan adsorpsi menggunakan tempurung kelapa sistem kontinyu. Penelitian dilakukan untuk mengetahui penyisihan Cr6+ dalam skala laboratorium dengan menggunakan larutan artificial K2Cr2O7. Penelitian pendahulun adalah adsorpsi sistem batch bertujuan  untuk mendapatkan waktu serta konsentrasi optimum. Hasil dari waktu optimum 3 jam dan konsentrasi Cr6+ 5 mg/L dengan menggunakan 5 g tempurung kelapa,  dilanjutkan oleh adsorpsi dengan sistem  kontinyu yang merupakan penelitian inti. Hasil waktu dan konsentrasi optimum pada penelitian sistem batch dikombinasikan dengan 6 variasi debit (Q = 100 L/menit & 120 L/menit) dan tinggi adsorben (10, 15, & 20 cm). Keenam variasi tersebut dipompakan melewati  kolom yang berukuran tinggi 80 cm, diameter luar 5 cm, diameter dalam 4 cm, dan berbahan borosilikat. Dari hasil penelitian didapat efisiensi penyisihan Cr6+ terbesar 39,35%(100 L/menit;20cm) dan efisiensi penyisihan Cr6+ terkecil 22,95% (120 L/menit;15 cm).Kata kunci: Kromium Heksavalen, Adsorpsi, Tempurung Kelapa.
Pemilihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di DAS Cisangkan Eka Wardhani; Rosmeiliyana Rosmeiliyana
Jurnal Reka Lingkungan Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v10i1.67-78

Abstract

AbstrakKota Cimahi merupakan wilayah penyumbang beban pencemaran yang besar terhadap Sungai Citarum. Terdapat 5 sungai di Kota Cimahi yang terindikasi tercemar berat diantaranya adalah Sungai Cisangkan. DAS Cisangkan ditempati oleh penduduk dengan kepadatan tinggi dan belum dilengkapi dengan sistem pengelolaan air limbah domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengendalian pencemaran air yang sesuai untuk Sungai Cisangkan. Pengendalian difokuskan kepada air limbah domestik sesuai dengan PerMenPUPR No. 4 Tahun 2017. Hasil penelitian menyebutkan bahwa mutu air Sungai Cisangkan masuk katagori cemar berat dengan parameter yang tidak memenuhi bakumutu diantaranya BOD, COD, TSS, Fecal coli dan Total Coli.  DAS Cisangkan meliputi 10 kelurahan, berdasarkan hasil penapisan 7 diantaranya akan menerapkan sistem terpusat dan 3 kelurahan menerapkan sistem setempat. Pengelolaan secara terpusat akan menggunakan perpipaan yang akan menyalurkan ke instalasi pengolahan air limbah. Sistem setempat direncanakan dengan menggunakan tangki septik biofilter berkapasitas 200 kepala keluarga per unit.Kata kunci: Sungai Cisangkan, limbah, domestik, pengelolaanAbstractCimahi City is an area that contributes a large pollution load to the Citarum River. There are five rivers in Cimahi City that are indicated to be heavily polluted, including the Cisangkan River. The Cisangkan watershed is occupied by a high- density population and is not equipped with a domestic wastewater management system. This study aims to determine the appropriate water pollution control strategy for the Cisangkan River. Control is focused on domestic wastewater in accordance with the regulation of the Minister of Public Works and Public Housing No. 4/2017. The results stated that the quality of Cisangkan River water was categorized as heavily polluted with parameters that did not meet the quality standards, including BOD, COD, TSS, Fecal Coli and Total Coli. The Cisangkan watershed covers ten sub-districts; based on the results of the screening, 7 of them will implement a centralized system, and three villages will apply the local system. Centralized management will use piping that will supply the wastewater treatment plant. The local system is planned using a biofilter septic tank with a capacity of 200 households per unit.Keywords: Cisangkan River, domestic, wastewater, management
Karakteristik Kualitas Air Baku & Lumpur sebagai Dasar Perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur IPA Badak Singa PDAM Tirtawening Kota Bandung Sarah Az Zahra; Rachmawati S.Dj; Eka Wardhani
Jurnal Reka Lingkungan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v2i2.%p

Abstract

AbstrakDengan dibuangnya lumpur IPA Badak Singa ke Sungai Cikapundung, maka diperlukan Instalasi Pengolahan Lumpur (IPL) agar mengurangi resiko terjadinya pencemaran dan pendangkalan sungai. Untuk dasar perencanaan IPL, diperlukan pengukuran kekeruhan air baku, dosis optimum PAC pada pencampuran air baku & backwash, Total Suspended Solid (TSS) air baku, %Total Solid (TS) lumpur, %Volatile Solid (VS) lumpur, berat jenis lumpur, dan alumunium total lumpur. Pengukuran tersebut menggunakan metode nefelometri, jar-test, gravimetri, piknometri, dan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil pengukuran menunjukkan kekeruhan air baku 17,2 NTU, dosis optimum PAC 20 mg/L, TSS air baku 40 mg/L, %TS, berat jenis, dan kadar alumunium lumpur accelator, lumpur sedimentasi, lumpur gabungan masing-masing sebesar 2,5412%, 6,9166%, 1,8104%; 1,0187 g/mL, 1,0355 g/mL, 1,0084 g/mL; dan 4.794 mg/L, 8.300 mg/L, 2.738 mg/L. Perbandingan antara kekeruhan terhadap TSS air baku, berat jenis lumpur, dan %TS lumpur, ketiganya sudah memenuhi range karakteristik lumpur berdasarkan literatur. Kadar alumunium yang cukup tinggi menunjukkan diperlukannya peraturan mengenai effluent lumpur IPA. Dosis optimum PAC sebesar 20 mg/L menunjukkan bahwa air backwash dapat di-reuse ke dalam air baku.  Kata kunci: air baku, lumpur, dasar perencanaan IPL
Fitoremediasi Limbah Cair Tapioka dengan menggunakan Tumbuhan Kangkung Air (Ipomoea aquatica) RIKA NURKEMALASARI; MUMU SUTISNA; EKA WARDHANI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v1i2.81-92

Abstract

AbstrakIndustri tapioka menimbulkan pencemaran air yang mengakibatkan penurunan kualitas air. Suatu teknologi seperti fitoremediasi diperlukan untuk menurunkan parameter pencemar limbah cair tapioka. Pada fitoremediasi mikroorganisme bekerjasama dengan tumbuhan untuk mendegradasi parameter pencemar. Penelitian fitoremediasi ini menggunakan Ipomoea aquatica yang bertujuan untuk mengetahui perlakuan optimum dalam menurunkan parameter BOD5, COD, TSS dan sianida pada limbah cair tapioka sehingga tidak melebihi baku mutu SK Gub Jabar no. 6 tahun 1999. Penelitian pendahuluan diperoleh hasil Ipomoea aquatica dapat tumbuh pada limbah cair tapioka 25%. Penelitan utama dilakukan 16 hari dengan tiga perlakuan (kontrol, Ipomoea aquatica 100 gram dan Ipomoea aquatica 200 gram). Perlakuan optimum menggunakan Ipomoea aquatica 200 gram yaitu BOD5 81,13% hari ke 16, COD 78,57% hari ke 16, TSS 59,29% hari ke 12 dan sianida 50% hari ke 4. Pertumbuhan biomassa kangkung air yang paling cepat terdapat pada Ipomoea aquatica 200 gram dengan laju pertumbuhan 67,05%. Setelah 16 hari Ipomoea aquatica dapat mengakumulasi sianida dan masih memenuhi standar baku mutu FAO yaitu 10 mg/kg.Kata kunci: limbah cair tapioka, fitoremediasi, Ipomoea aquatica.
Identifikasi Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn) di Air Permukaan dan Sedimen Waduk Saguling Provinsi Jawa Barat JULIA PUTRI ADANI; EKA WARDHANI; KANCITRA PHARMAWATI
Jurnal Reka Lingkungan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v6i2.%p

Abstract

AbstrakSeiring peningkatan aktivitas masyarakat di sekitarnya, pencemaran Waduk Saguling terus meningkat. Parameter yang mencemarinya seperti logam berat Pb dan Zn. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi Pb dan Zn yang terkandung dalam perairan dan sedimen Waduk Saguling, serta mengidentifikasi hubungan parameter fisika kimia air dengan kelarutan logam berat. Kandungan logam berat Pb dan Zn dianalisis menggunakan metode Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil penelitian diperoleh bahwa konsentrasi Pb dari dua belas lokasi sampling memiliki kisaran antara 0,0005-0,0421 mg/L. Kandungan Pb terendah terdapat pada titik Muara Ciminyak dan yang tertinggi pada lokasi Nanjung. Konsentrasi Zn pada perairan berkisar antara 0,1441-0,5976 mg/L dan telah melebihi baku mutu PP No. 82 Tahun 2001 Kelas II. Pada sedimen, konsentrasi Pb berkisar antara 7,9750-26,7217 mg/kg dan masih memenuhi baku mutu ANZECC (2000), sedangkan logam berat Zn berkisar antara 38,9333-234,8783 mg/kg, hanya lokasi Nanjung yang melebihi baku mutu. Kata kunci: Inductively Coupled Plasma (ICP-MS), Seng, Timbal, Waduk Saguling
Perencanaan Sistem Plambing Air Limbah dengan Penerapan Konsep Green Building pada Gedung Panghegar Resort Dago Golf-Hotel&Spa Dhea Yafina Rinka; M. Rangga Sururi; Eka Wardhani
Jurnal Reka Lingkungan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v2i2.%p

Abstract

AbstrakPerkembangan pembangunan fisik sarana dan prasarana di Kota Bandung dipengaruhi oleh tingkat urbanisasi, angka kelahiran yang tinggi dan sektor pariwisata. Gedung Panghegar Resort Dago Golf-Hotel&Spa merupakan apartemen bertipe condotel dibangun pada Kawasan Bandung Utara (KBU). KBU merupakan kawasan yang memiliki fungsi sebagai daerah tangkapan air, peresap, dan pengalir air. Mengingat keadaan pembangunan yang berada di kawasan konservasi mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi lahan, sudah selayaknya pembangunan dilakukan penerapan konsep bangunan ramah lingkungan (green building) salah satunya konservasi air. Konservasi air mencakup pengurangan penggunaan sumber daya air, daur ulang air, dan perbaikan keseimbangan neraca air. Maksud dari penelitian ini akan merencanakan 3 konsep alternatif yang dikombinasikan dari penggunaan peralatan plambing hemat air dan penggunaan air daur ulang dan air hujan sebagai sumber air alternatif. Pemilihan alternatif yang akan diterapkan pada gedung dipilih berdasarkan penghematan air. Alternatif yang terpilih merupakan alternatif 3 yang dapat menghemat air sebanyak 34%  dari kebutuhan air pada kondisi awal gedung yang sebanyak 141.690 L/hari.Kata kunci: alat plambing hemat air, air daur ulang, pemanfaatan air hujan, air limbah
Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan di Rusunami X dengan Aspek Konservasi Air Amda Rahman; Eka Wardhani; Nico Halomoan
Jurnal Serambi Engineering Vol 6, No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v6i3.3115

Abstract

Flat X will be built to meet the demand for  simple and affordable homes  in Sumedang Regency. The construction of an apartment must be equipped with adequate plumbing for clean water and wastewater so  that the health of the residents is maintained. The purpose of this research is to plan the need for clean water, including the calculate dimensions of the  groundwater reservoir , roof reservoir,  and clean water pipe  and calculate  wastewater discharges ( grey  and black water) and calculate the use  of greywater recycling.  Recycled water is used in the rinsing  and watering of plants. Research  results for   a flat population that can reach  3,658 people, the total requirement for  clean water which  is 311 m3/day, the volume of underground reservoir  1 and 2 each 352 m3 and 165 m3. The volume of roof reservoir  1 and 2 is  42 m3 and 34 m3, respectively. The diameter of the r first class clean water pipe has a range of 20-25 mm, the diameter of the  second class clean water pipe has a range of 25-25 mm, pipe diameter greywater has a range from  48-60 mm, pipe diameter black water range 48-114 mm. Greywater treatment is carried out using a Sewage Treatment Plant (STP) which has a volume of 200 m3. The results of the treatment efficiency  are 80%, so the recycling process is capable of  saving  51% of clean water.
Perhitungan Beban Pencemaran Air Sungai Cibabat Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Mochammad Azhar Rais Alfaroby; Eka Wardhani
Jurnal Serambi Engineering Vol 6, No 2: April 2021
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v6i2.2870

Abstract

The lack of domestic wastewater management services in the Cibabat River Basin has resulted in the Cibabat River being a place to collect domestic wastewater. This of course can reduce water quality  as well as reduce the function of the river itself.  The Cibabat river is known to be a sub-watershed of the Citarum River with a surface   area of  1,855 km2. Activities in the Cibabat watershed  contribute  to the pollution load that  causes the water quality of the Cibabat River to decline, which of course has an impact on the decrease  in the quality of the river and increase  in the polluting  load that the river will receive. The research method uses the calculation of the pollutant  load based on Permen LH 115/2003. The data used are  secondary data from DLH Cimahi City, which  conducted a water quality analysis at three points during  three different seasons in 2019. One of the steps to overcome and control the pollution that occurs is to determine the actual pollutant load so that it can easily determine the application of effective technology  for controlling river water pollution  in the Cibabat River at theCimahi City.