Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KESIMAN Putra Wijaya, Agung; Rusminingsih, Ni Ketut; Posmaningsih, D.A.A; Sujaya, I Nyoman
Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL) Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkl.v14i1.3299

Abstract

Abstrak. Berdasarkan data puskesmas II Denpasar Timur Tahun 2022 ditemukan penyakit yang disebabkan faktor lingkungan yaitu diare dengan jumlah penderita laki-laki sebanyak 78 orang dan perempuan 51 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun pada siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan rancangan cros sectional. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan cuci tangan pakai sabun pada siswa sekolah dasar Negeri 3 Kesiman dengan mayoritas tingkat pengetahuan cukup sebanyak 34 orang dengan persentase 53,1% sedangkan perilaku cuci tangan pakai sabun pada siswa sekolah dasar Negeri 3 Kesiman dengan mayoritas perilaku cukup sebanyak 35 orang (54,7%). Analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh nilai asymp.sig (2-sided) 0,034 0,05. Dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun. Bagi guru dan staff di SD Negeri 3 Kesiman disarankan untuk memberikan informasi kesehatan sejak dini bagi siswanya.
PENDAMPINGAN PASAR TRADISIONAL AMERTHA SEDANA DESA ADAT MENGWITANI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG MENUJU PASAR SEHAT Suyasa, I Nyoman Gede; Rusminingsih, Ni Ketut
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 5, No 1 (2023): JANUARI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v5i1.2300

Abstract

Amertha Sedana traditional market is a market managed by the Mengwitani Traditional Village with an area of approximately 43 acres, located on the Denpasar-Gilimanuk route. This market is open every day from 04.00 – 11.00 WITA in the morning and in the afternoon it is open from 15.00 to 22.00 WITA. Based on preliminary information, the traders who occupy the 2 main buildings consist of 42 kiosks, 71 stalls and 15 seasonal traders and 22 sengol traders. Priority problems that need to be solved Increasing knowledge of traders and visitors through health education with booklet media and giving masks to traders and visitors. Addition of temporary garbage shelters at each end of the stall. Addition of portable handwashing stations and hand sanitizers in strategic places before visitors and traders enter the market. The service method is by observing the Amertha Sedana traditional market, Mengwitani Traditional Village. Conduct an assessment before the service treatment is carried out on the health level of the traditional market. After the service is carried out, an assessment of the health of the market is carried out again. The target audience is managers, traders and visitors to traditional markets with working procedures. Prior to the assistance, a healthy market was infected using the Indonesian Ministry of Health's Decree No. 519/Menkes/SK/VI/2008 on traditional markets in Mengwi District. After the infection has identified the market sanitation problems that are still lacking, then assistance is provided to managers, traders and visitors. Furthermore, the level of market infection is measured after mentoring is carried out. The health level of Amertha Sedana Traditional Market in terms of market location, market buildings, sanitation, PHBS, security and other facilities in the market is generally healthy. Before each mentoring there was a clean and healthy living behavior of traders and penjung who were still not healthy, after mentoring by providing booklets, sinks and masks there was a change in clean and healthy living behavior into the behavior of traders and visitors in the healthy category. The total value of the Mengwi market health score is 6571 including healthy after mentoring the Amerta Sedana market health score in the Mengwitani Traditional Village to 7436 so that there is an increase of 865
Pengaruh Kualitas Fisik Udara Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di RSUD Giri Emas Pangestika, Ni Putu Widya; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Rusminingsih, Ni Ketut; Hadi, Mochammad Choirul
Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL) Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkl.v15i2.4852

Abstract

Latar belakang: Kesehatan lingkungan rumah sakit bertujuan untuk menciptakan lingkungan rumah sakit yang sehat dengan memperhatikan aspek fisik, kimia, biologi, radioaktivitas, dan sosial, melindungi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung, serta masyarakat sekitar dari potensi risiko lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas fisik udara terhadap kepuasan pasien ruang rawat inap kelas III di RSUD Giri Emas. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 66 orang pasien. Data primer didapatkan langsung dari hasil jawaban kuesioner wawancara dan hasil pengukuran suhu, kelembaban, pencahayaan, dan kebisingan di ruang rawat inap kelas III RSUD Giri Emas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 parameter Fisik lingkungan hanya 3 parameter yang berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu parameter suhu 0,025 ( 0,05), parameter kebisingan 0,006 ( 0,05), dan parameter pencahayaan 0,001 ( 0,05) sedangkan parameter kelembaban tidak berhubungan dengan kepuasan pasien 0,305 ( 0,05). Simpulan: Sehingga dapat disimpulkan untuk kepuasan pasien mayoritas responden sebanyak 38 responden (57,6%) merasa puas dan 8 responden (12,1%) sangat puas, sisanya 20 responden masih merasa kurang puas dan tidak puas hal ini perlu ditindak lanjuti dengan perhatian lebih pada fasilitas rumah sakit seperti AC, peredam suara, pemasangan tirai, humidifier, dan dehumidifier untuk tetap menjaga kepuasan pasien.