Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Uric Acid Levels in Pregnant Women Haribaik, Anastaysia Annisa; Bekti, Heri Setiyo; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini
Muhammadiyah Medical Journal Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mmj.3.2.53-59

Abstract

Background: Preeclampsia in pregnant women can be detected by measuring uric acid levels in the blood. This can occur due to changes in the hemodynamic system and decreased glomerular filtration rate during pregnancy. Purposes: This study aims to determine the description of uric acid levels in pregnant women at Community Health Centers I, South Denpasar. Methods: This study uses a descriptive observational method from April to May 2022, with 31 respondents obtained by non-probability sampling technique. Uric acid levels were measured by the Point of Care Testing (POCT) method. Results: The results showed 23 pregnant women (74.2%) with normal uric acid levels and eight pregnant women (25.8%) with high uric acid levels. Conclusion: High uric acid levels are most suffered by pregnant women aged 30 years (16.1%), most commonly found in the third trimester of pregnancy (16.1%), most pregnant women with a body mass index (BMI) more and obesity (9.7%), and pregnant women with normal blood pressure (22.6%).
The Efficacy of Green Grapefruit (Vitis Vinifera L) Extracts on Reducing Blood Glucose in a Diabetic Rat Model Habibah, Nur; Rofi'ah, Lisa Khofidatur; Bekti, Heri Setiyo; Dewi, Ni Nyoman Astika; Wilankrisna, Luh Ade; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini
Medical Laboratory Technology Journal Vol. 10 No. 2 (2024): December
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/mltj.v10i2.606

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease in which the pancreas cannot produce enough insulin hormone or when the body cannot use the insulin hormones properly. Green grapes contain flavonoids, anthocyanins, tannins, phenolic acids, and resveratrol and are high in antioxidants that are beneficial in lowering blood glucose levels. This study aims to determine the effectiveness of green grapefruit (Vitis vinifera L) extract in reducing blood glucose levels in a diabetic rat model. This research is a true experiment with a post-test-only control group design, using 24 male Wistar white rats aged 8-12 weeks and weighing 130-200 grams. The rats were divided into three groups: the positive control (I), green grapefruit extract (II), and normal group (III). The results showed that green grapefruit extract effectively reduced blood glucose levels in experimental animals by a percentage of 98.4%. The Independent T-Test showed a value of ρ>0.05 (0.533), so there was no significant difference in glucose levels between green grapefruit extract and positive control. This study concludes that green grapefruit extract was effective at 98.4% in reducing blood glucose levels in the diabetic rat model, compared to the positive control. The promising results of this study need to be continued by establishing a standardized optimal dose, assessing long-term effects, and implementing clinical trials to evaluate efficacy and safety.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali Bulda Mahayana, I Made; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sujaya, I Nyoman; Yulianti, Anysiah Elly; Banawestri, Kadek; Sri Yanti, Komang Ayu
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v5i4.3722

Abstract

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar di UPTD Puskesmas Selat Kabupaten Karangasem, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengabdian masyarakat kepada masyarakat di Kecamatan Selat. Tujuan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tentang Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan penyuluhan tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan melakukan 3M+ di SD N 3 Sebudi. Pemilihan Desa Amerta Bhuana sebagai tempat pengabdian masyarakat dikarenakan masih banyak masyarakat yang membuang limbah domestik ke kebun yang bisa mengakibatkan terjadinya sumber penyakit. Metode yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu diskusi informasi mengenai materi pemicuan terkait Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, dan penyuluhan dengan materi pencegahan Demam Berdarah Dengue serta demonstrasi praktik tentang pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah. Hasil pengabdian masyarakat pemicuan ini yang diperoleh belum adanya kesepakatan antar fasilitator maupun masyarakat dalam pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, sehingga pemicuan yang dilakukan dapat dikatakan belum berhasil dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa siswa kelas 6 SD Negeri 3 Sebudi sangat antusias dan memahami mengenai 3M+ (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang + Kegiatan pendukung). Diharapkan masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menyediakan sarana penampungan limbar domestik dan bagi siswa agar bisa menerapkan perilaku 3M+ untuk mencegah Demam Berdarah Dengue.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Menciptakan Masyarakat Sehat di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali Aryana, I Ketut; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sali, I Wayan; Sujaya, I Nyoman; Somayani, Putu Ledy Priska; Ardian Pinatih, Ni Putu Gita
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i1.3725

Abstract

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan lingkungan merupakan wahana masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan dan masalah penyakit berbasis lingkungan dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas pelayanan kesehatan lingkungan Puskesmas. Tujuan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas dilaksanakan didalam gedung dan luar gedung Puskesmas, meliputi Konseling, Inspeksi Kesehatan Lingkungan, dan Intervensi kesehatan lingkungan. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasi, yang meliputi penyiapan materi terkait penyuluhan seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS), (PHBS) prilaku hidup bersih dan sehat, kecacingan, DBD, dan TBC dalam bentuk poster dan juga video, penyampaian materi dilakuakn oleh mahasiawa secara bergantian yang ditujukan kepada respinden yaitu siswa/I SD yang ada di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Klungkung II Tujuan dari semua kegiatan ini adalah untuk menurunkan kejadian penyakit dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan penyakit. Semua kegiatan KIE dilakukan di berbagai tempat seperti di sekolah dasar, desa, dan wilayah sekitar tempat tinggal penderita. Dengan adanya kegiatan KIE ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Penyuluhan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sidemen, Kabupaten Karangasem Tahun 2024 Jana, I Wayan; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sali, I Wayan; Adelia, Ni Made Priska; Nubakthi, Kadek Dea Aristha Astriyani
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i1.3723

Abstract

Kecamatan Sidemen merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Karangasem dengan jumlah total penduduk pada tahun 2023 sebanyak 40.692 jiwa dengan luas wilayah seluas 35,39 km2. Berdasarkan letak wilayahnya, kecamatan Sidemen memiliki suhu udara yang cenderung sejuk dan lembab. Berada di daerah perbukitan juga mempengaruhi ketersediaan air bersih di beberapa desa di kecamatan Sidemen. Penyuluhan PHBS serta pemicuan pilar STBM dengan sasaran masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sidemen. Penyuluhan dengan materi penerapan PHBS di lingkungan sekolah serta pemicuan pilar STBM dengan sasaran masyarakat di Dusun Dukuh, Desa Talibeng. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dengan peserta penyuluhan yang antusias mengikuti kegiatan, sedangkan kegiatan pemicuan pilar STBM belum berhasil dikarenakan masyarakat yang belum siap membuat komitmen perubahan sehingga diharapkan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat serta dapat menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan.
Penyuluhan Diare dan CTPS untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di UPTD Puskesmas Rendang, Kabupaten Karangasem Tahun 2024 Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Aryasih, Gusti Ayu Made; Sudiadnyana, I Wayan; Wulandari P., Ni Putu Maharani; Indriyani, Putu Ayu Hartati
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3721

Abstract

Pengabdian Masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rendang, Kabupaten Karangasem adalah berupa penyuluhan dengan topik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SD Negeri 2 Nongan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Posyandu Lansia Banjar Pande Nongan. Pelaksanaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah bertujuan untuk mencapai status kesehatan melalui pencegahan penyakit dengan praktik CTPS oleh semua pihak di sekolah. Melalui kegiatan penyuluhan CTPS dapat memberikan informasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik  dan  dapat  diterapkan  menjadi  suatu  rutinitas  dalam  berperilaku  bersih  dan  sehat. Tujuan dilaksanakannya penyuluhan PHBS kepada masyarakat lanjut usia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dengan kesadaran sendiri dapat menerapkan perilaku yang dapat menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan. PHBS di tatanan keluarga masih belum dimengerti oleh masyarakat terutama lanjut usia karena masih kurangnya informasi yang diterima dan masih kurangnya fasilitas untuk melaksanakan program tersebut. PHBS yang merupakan dasar untuk mewujudkan kesehatan di masyarakat lanjut usia adalah di ruang lingkup rumah tangga. Hal ini dikarenakan indikator PHBS pada tatanan rumah tangga dianggap dapat mencerminkan dan mewakili keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat.
Penyuluhan CTPS, PHBS, dan Penanggulangan DBD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tembuku I Yulianti, Anysiah Elly; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Hadi, M. Choirul; Aryasih, I Gusti Ayu Made; Widyasari, Ida Ayu Putri Genta; Astari, Ni Putu Nadia
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3726

Abstract

Pada anak sekolah salahsatu permasalahan yang disebabkan oleh perilaku yaitu masalah kesehatan perorangan dan lingkungan. Masalah tersebut disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran dari seseorang akan kebersihan tangan yaitu masalah diare. Kejadian diare terjadi setiap tahunnya sebanyak 6 juta anak meninggal karena diare di dunia, Indonesia merupakan negara dengan kematian diare tersebut. Anak usia kurang dari 5 tahun diperkirakan meninggal setiap tahunnya dari 10 juta anak, sekitar 20% meninggal disebabkan karena infeksi diare (Wicaksana Rachman, 2018). Cuci tangan menggunakan air dan sabun merupakan upaya untuk pencegahan dan penularan dari sebuah penyakit, salahsatunya penyakit diare. Kuman pada tangan dapat dibunuh dengan cara cuci menggunakan sabun. Kuman mati akibat cuci tangan menggunakan sabun sebanyak 73%. Hand sanitizer tidak lebih efektif dari pada cuci tangan menggunakan sabun 60% (Ervira et al., 2021). World Health Organization (WHO) mendukung pentingnya membudayakan cuci tangan menggunakan sabun yang dilakukan dengan baik dan dengan benar. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasional, meliputi penyampaian materi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui presentasi interaktif dengan poster dan slide. Siswa dilibatkan dalam praktik langsung mencuci tangan dengan benar dengan panduan lagu, dan demonstrasi langsung oleh fasilitator. Observasi terhadap partisipasi siswa dilakukan untuk memantau interaksi langsung antara fasilitator dan siswa, serta evaluasi praktik cuci tangan dan perilaku hidup bersih. Pemberian materi tersebut, ditujukan agar siswa/i dapat memiliki pengetahuan lebih baik tentang bagaimana cara menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, bagaimana menerapkan pola hidup yang sehat, bagaimana mengantisipasi penyakit – penyakit yang berkaitan dengan lingkungan seperti diare dan demam berdarah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena banyak penyakit yang bisa dicegah jika masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat. Anak sekolah merupakan kelompok usia yang rentan untuk mengalami masalah kesehatan karena sebagian waktunya dihabiskan di luar lingkungan rumah dan di luar pengawasan orang tua. 
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Menciptakan Masyarakat Sehat di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali Aryana, I Ketut; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sali, I Wayan; Sujaya, I Nyoman; Somayani, Putu Ledy Priska; Ardian Pinatih, Ni Putu Gita
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i1.3725

Abstract

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan lingkungan merupakan wahana masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan dan masalah penyakit berbasis lingkungan dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas pelayanan kesehatan lingkungan Puskesmas. Tujuan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas dilaksanakan didalam gedung dan luar gedung Puskesmas, meliputi Konseling, Inspeksi Kesehatan Lingkungan, dan Intervensi kesehatan lingkungan. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasi, yang meliputi penyiapan materi terkait penyuluhan seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS), (PHBS) prilaku hidup bersih dan sehat, kecacingan, DBD, dan TBC dalam bentuk poster dan juga video, penyampaian materi dilakuakn oleh mahasiawa secara bergantian yang ditujukan kepada respinden yaitu siswa/I SD yang ada di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Klungkung II Tujuan dari semua kegiatan ini adalah untuk menurunkan kejadian penyakit dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan penyakit. Semua kegiatan KIE dilakukan di berbagai tempat seperti di sekolah dasar, desa, dan wilayah sekitar tempat tinggal penderita. Dengan adanya kegiatan KIE ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Penyuluhan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sidemen, Kabupaten Karangasem Tahun 2024 Jana, I Wayan; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sali, I Wayan; Adelia, Ni Made Priska; Nubakthi, Kadek Dea Aristha Astriyani
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i1.3723

Abstract

Kecamatan Sidemen merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Karangasem dengan jumlah total penduduk pada tahun 2023 sebanyak 40.692 jiwa dengan luas wilayah seluas 35,39 km2. Berdasarkan letak wilayahnya, kecamatan Sidemen memiliki suhu udara yang cenderung sejuk dan lembab. Berada di daerah perbukitan juga mempengaruhi ketersediaan air bersih di beberapa desa di kecamatan Sidemen. Penyuluhan PHBS serta pemicuan pilar STBM dengan sasaran masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sidemen. Penyuluhan dengan materi penerapan PHBS di lingkungan sekolah serta pemicuan pilar STBM dengan sasaran masyarakat di Dusun Dukuh, Desa Talibeng. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dengan peserta penyuluhan yang antusias mengikuti kegiatan, sedangkan kegiatan pemicuan pilar STBM belum berhasil dikarenakan masyarakat yang belum siap membuat komitmen perubahan sehingga diharapkan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat serta dapat menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan.
Penyuluhan Diare dan CTPS untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di UPTD Puskesmas Rendang, Kabupaten Karangasem Tahun 2024 Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Aryasih, Gusti Ayu Made; Sudiadnyana, I Wayan; Wulandari P., Ni Putu Maharani; Indriyani, Putu Ayu Hartati
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3721

Abstract

Pengabdian Masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rendang, Kabupaten Karangasem adalah berupa penyuluhan dengan topik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SD Negeri 2 Nongan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Posyandu Lansia Banjar Pande Nongan. Pelaksanaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah bertujuan untuk mencapai status kesehatan melalui pencegahan penyakit dengan praktik CTPS oleh semua pihak di sekolah. Melalui kegiatan penyuluhan CTPS dapat memberikan informasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik  dan  dapat  diterapkan  menjadi  suatu  rutinitas  dalam  berperilaku  bersih  dan  sehat. Tujuan dilaksanakannya penyuluhan PHBS kepada masyarakat lanjut usia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dengan kesadaran sendiri dapat menerapkan perilaku yang dapat menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan. PHBS di tatanan keluarga masih belum dimengerti oleh masyarakat terutama lanjut usia karena masih kurangnya informasi yang diterima dan masih kurangnya fasilitas untuk melaksanakan program tersebut. PHBS yang merupakan dasar untuk mewujudkan kesehatan di masyarakat lanjut usia adalah di ruang lingkup rumah tangga. Hal ini dikarenakan indikator PHBS pada tatanan rumah tangga dianggap dapat mencerminkan dan mewakili keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat.