Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali Bulda Mahayana, I Made; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sujaya, I Nyoman; Yulianti, Anysiah Elly; Banawestri, Kadek; Sri Yanti, Komang Ayu
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v5i4.3722

Abstract

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar di UPTD Puskesmas Selat Kabupaten Karangasem, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengabdian masyarakat kepada masyarakat di Kecamatan Selat. Tujuan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tentang Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan penyuluhan tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan melakukan 3M+ di SD N 3 Sebudi. Pemilihan Desa Amerta Bhuana sebagai tempat pengabdian masyarakat dikarenakan masih banyak masyarakat yang membuang limbah domestik ke kebun yang bisa mengakibatkan terjadinya sumber penyakit. Metode yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu diskusi informasi mengenai materi pemicuan terkait Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, dan penyuluhan dengan materi pencegahan Demam Berdarah Dengue serta demonstrasi praktik tentang pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah. Hasil pengabdian masyarakat pemicuan ini yang diperoleh belum adanya kesepakatan antar fasilitator maupun masyarakat dalam pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, sehingga pemicuan yang dilakukan dapat dikatakan belum berhasil dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa siswa kelas 6 SD Negeri 3 Sebudi sangat antusias dan memahami mengenai 3M+ (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang + Kegiatan pendukung). Diharapkan masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menyediakan sarana penampungan limbar domestik dan bagi siswa agar bisa menerapkan perilaku 3M+ untuk mencegah Demam Berdarah Dengue.
Penyuluhan CTPS, PHBS, dan Penanggulangan DBD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tembuku I Yulianti, Anysiah Elly; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Hadi, M. Choirul; Aryasih, I Gusti Ayu Made; Widyasari, Ida Ayu Putri Genta; Astari, Ni Putu Nadia
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3726

Abstract

Pada anak sekolah salahsatu permasalahan yang disebabkan oleh perilaku yaitu masalah kesehatan perorangan dan lingkungan. Masalah tersebut disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran dari seseorang akan kebersihan tangan yaitu masalah diare. Kejadian diare terjadi setiap tahunnya sebanyak 6 juta anak meninggal karena diare di dunia, Indonesia merupakan negara dengan kematian diare tersebut. Anak usia kurang dari 5 tahun diperkirakan meninggal setiap tahunnya dari 10 juta anak, sekitar 20% meninggal disebabkan karena infeksi diare (Wicaksana Rachman, 2018). Cuci tangan menggunakan air dan sabun merupakan upaya untuk pencegahan dan penularan dari sebuah penyakit, salahsatunya penyakit diare. Kuman pada tangan dapat dibunuh dengan cara cuci menggunakan sabun. Kuman mati akibat cuci tangan menggunakan sabun sebanyak 73%. Hand sanitizer tidak lebih efektif dari pada cuci tangan menggunakan sabun 60% (Ervira et al., 2021). World Health Organization (WHO) mendukung pentingnya membudayakan cuci tangan menggunakan sabun yang dilakukan dengan baik dan dengan benar. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasional, meliputi penyampaian materi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui presentasi interaktif dengan poster dan slide. Siswa dilibatkan dalam praktik langsung mencuci tangan dengan benar dengan panduan lagu, dan demonstrasi langsung oleh fasilitator. Observasi terhadap partisipasi siswa dilakukan untuk memantau interaksi langsung antara fasilitator dan siswa, serta evaluasi praktik cuci tangan dan perilaku hidup bersih. Pemberian materi tersebut, ditujukan agar siswa/i dapat memiliki pengetahuan lebih baik tentang bagaimana cara menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, bagaimana menerapkan pola hidup yang sehat, bagaimana mengantisipasi penyakit – penyakit yang berkaitan dengan lingkungan seperti diare dan demam berdarah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena banyak penyakit yang bisa dicegah jika masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat. Anak sekolah merupakan kelompok usia yang rentan untuk mengalami masalah kesehatan karena sebagian waktunya dihabiskan di luar lingkungan rumah dan di luar pengawasan orang tua. 
Penyuluhan CTPS, PHBS, dan Penanggulangan DBD di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tembuku I Yulianti, Anysiah Elly; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Hadi, M. Choirul; Aryasih, I Gusti Ayu Made; Widyasari, Ida Ayu Putri Genta; Astari, Ni Putu Nadia
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 6, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v6i2.3726

Abstract

Pada anak sekolah salahsatu permasalahan yang disebabkan oleh perilaku yaitu masalah kesehatan perorangan dan lingkungan. Masalah tersebut disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran dari seseorang akan kebersihan tangan yaitu masalah diare. Kejadian diare terjadi setiap tahunnya sebanyak 6 juta anak meninggal karena diare di dunia, Indonesia merupakan negara dengan kematian diare tersebut. Anak usia kurang dari 5 tahun diperkirakan meninggal setiap tahunnya dari 10 juta anak, sekitar 20% meninggal disebabkan karena infeksi diare (Wicaksana Rachman, 2018). Cuci tangan menggunakan air dan sabun merupakan upaya untuk pencegahan dan penularan dari sebuah penyakit, salahsatunya penyakit diare. Kuman pada tangan dapat dibunuh dengan cara cuci menggunakan sabun. Kuman mati akibat cuci tangan menggunakan sabun sebanyak 73%. Hand sanitizer tidak lebih efektif dari pada cuci tangan menggunakan sabun 60% (Ervira et al., 2021). World Health Organization (WHO) mendukung pentingnya membudayakan cuci tangan menggunakan sabun yang dilakukan dengan baik dan dengan benar. Metode penyuluhan menggunakan metode deskriptif observasional, meliputi penyampaian materi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui presentasi interaktif dengan poster dan slide. Siswa dilibatkan dalam praktik langsung mencuci tangan dengan benar dengan panduan lagu, dan demonstrasi langsung oleh fasilitator. Observasi terhadap partisipasi siswa dilakukan untuk memantau interaksi langsung antara fasilitator dan siswa, serta evaluasi praktik cuci tangan dan perilaku hidup bersih. Pemberian materi tersebut, ditujukan agar siswa/i dapat memiliki pengetahuan lebih baik tentang bagaimana cara menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, bagaimana menerapkan pola hidup yang sehat, bagaimana mengantisipasi penyakit – penyakit yang berkaitan dengan lingkungan seperti diare dan demam berdarah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena banyak penyakit yang bisa dicegah jika masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat. Anak sekolah merupakan kelompok usia yang rentan untuk mengalami masalah kesehatan karena sebagian waktunya dihabiskan di luar lingkungan rumah dan di luar pengawasan orang tua. 
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali Bulda Mahayana, I Made; Posmaningsih, Dewa Ayu Agustini; Sujaya, I Nyoman; Yulianti, Anysiah Elly; Banawestri, Kadek; Sri Yanti, Komang Ayu
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v5i4.3722

Abstract

Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Denpasar di UPTD Puskesmas Selat Kabupaten Karangasem, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengabdian masyarakat kepada masyarakat di Kecamatan Selat. Tujuan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tentang Sarana Pembuangan Air Limbah di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dan penyuluhan tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan melakukan 3M+ di SD N 3 Sebudi. Pemilihan Desa Amerta Bhuana sebagai tempat pengabdian masyarakat dikarenakan masih banyak masyarakat yang membuang limbah domestik ke kebun yang bisa mengakibatkan terjadinya sumber penyakit. Metode yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu diskusi informasi mengenai materi pemicuan terkait Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, dan penyuluhan dengan materi pencegahan Demam Berdarah Dengue serta demonstrasi praktik tentang pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah. Hasil pengabdian masyarakat pemicuan ini yang diperoleh belum adanya kesepakatan antar fasilitator maupun masyarakat dalam pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, sehingga pemicuan yang dilakukan dapat dikatakan belum berhasil dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa siswa kelas 6 SD Negeri 3 Sebudi sangat antusias dan memahami mengenai 3M+ (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang + Kegiatan pendukung). Diharapkan masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menyediakan sarana penampungan limbar domestik dan bagi siswa agar bisa menerapkan perilaku 3M+ untuk mencegah Demam Berdarah Dengue.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Gita Asrama Mandala Denpasar Yulianti, Anysiah Elly; Hadi, Mochammad Choirul; Meirani, Ni Luh Putu Dea
Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL) Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkl.v14i2.3048

Abstract

Abstract. The results of the researchers' initial observations carried out at the Gita Asrama Mandala Foundation Vocational High School (SMK) found that there were still many students throwing rubbish carelessly, there was a lack of availability of clean water in latrines, many students were swearing, and there was a lack of awareness among members of mosquito larvae. The aim of this research is to find out how knowledge is related to the implementation of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) of SMK students at the Gita Asrama Mandala Foundation, Denpasar. This research used an analytical observational method with a Cross Sectional approach. The results showed that the knowledge value was in the good category with a percentage of 43.2% and the application of PHBS is in the good category with a percentage of 56.8%. The statistical test results used the chi-square test asymp.sig (2-sided) value of 0.000 α (0.05). It also has a level of relationship with a Contingency Coefficient (CC) value = 0.334, which indicates that the relationship between the knowledge variable and the implementation of PHBS is low. The management of the Gita Asrama Mandala Denpasar Foundation Vocational High School is expected to further increase students' knowledge, especially understanding the importance of implementing PHBS in the school environment and its surroundings.Keywords: Knowledge, application of PHBS, vocational school students
Edukasi Rumah Sehat “Door To Door System” Meningkatkan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Keluarga Penderita Tb Paru Sudiadnyana, I Wayan; Yulianti, Anysiah Elly
Jurnal Skala Husada : The Journal of Health Vol 22, No 1 (2025): Jurnal Skala Husada (JSH): The Journal of Health
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jsh:tjoh.v22i1.3870

Abstract

Background: Pulmonary TB disease is still a global health problem. Various prevention efforts have been made, but until now pulmonary TB disease has not been completely treated. Transmission of pulmonary TB disease is influenced by two dominant factors, namely the environment and behavior. The proposed study aims to measure the effectiveness of healthy home education "door to door system" in improving knowledge, attitudes and behavior of pulmonary TB prevention.Method: Pre-experimental research with pre and post-test design. The sample was a total population of 32 respondents of families with pulmonary TB.Result: Healthy home education can increase average knowledge before 7.8 and 14.0. Attitude before 5.5 and after 6.5. Behavior before 5.2 and after 5.8. The increase in knowledge reached 72.9%, attitude 18.3% and behavior 11.4%. Statistical tests showed that there was a difference in the average value of knowledge, attitude and behavior of preventing pulmonary TB before and after providing healthy home education, with a ρ value for knowledge: 0.000, attitude: 0.002 and behavior: 0.006.Conclusion: Healthy home education “door to door system” is quite effective to improve knowledge, attitude and behavior of families of patients in preventing pulmonary TB. The health center is advised that direct education “door to door system” be one of the alternative counseling activities to involve family participation in preventing pulmonary TB.
The Effect of Social Support on Stress Levels of Health Workers During The COVID-19 Pandemic: A Literature Review Rachmayanti, Riris Diana; Bawazier, Kamila Fihir; Yasutome, Takako; Indawati, Rachmah; Riswari, Aninditya Ardhana; Ismayani, Ismayani; Ramani, Andrei; Yulianti, Anysiah Elly; Sari, Jayanti Dian Eka
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 18 No.2 Agustus 2023
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.18.2.116-125

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has caused various changes in the social dynamics of life. Almost all age groups in various countries are forced to adopt new habits that have the potential to interfere with mental health. Providing social support can be useful for reducing the stress level of health workers. Proper social support can overcome stress problems. The purpose of this study was to analyze the effect of social support on the stress level of health workers during the COVID-19 pandemic.Method: This is a literature review using population, intervention, comparison, results, research design, and keywords used according to the research topic. Keyword use Mesh term strategy with the term "social support" stress" "worker" "pandemic" and "COVID". Database sources are ScienceDirect, PubMed, Google Scholar, and SAGE. Searching strategy uses Prisma guidelines. The total article was 2,226 and the eligible article was 24 articles. The collected data were analyzed through a thematic review. The data analysis technique in this study was descriptive analysis.Results: The results of the study show that most health workers experience moderate levels of stress during the pandemic. The most influential sources of social support come from colleagues and partners. The form of social support that is often received and influences stress levels is emotional support. There is an effective effect of social support on the stress level of health workers during the pandemic. Therefore, it can be concluded that adaptation during COVID-19 has caused various changes in conditions and pressure for health workers