Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : eProceedings of Management

Analisis Resepsi Konten Satire Politik Bintang Emon (Studi Pada Remaja Pemilih Muda Di Kota Bandung) Mubarrok, M. Rizki Mukhlis; Mahadian, Adi Bayu; Pradana, Yoka
eProceedings of Management Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang content creator Bintang Emon membuat konten-konten politik pada akun Instagramnya. Ia membagikankonten politik dengan menggunakan gaya bahasa satire. Konten satire Bintang Emon mengemas pesan politik yangterkesan berat menjadi lebih ringan untuk diterima oleh remaja. Akan tetapi adanya konten satire politik ini jugamenjadi kontroversi bagi beberapa yang menontonnya. Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk menganalisisresepsi konten satire politik Bintang Emon pada remaja. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatananalisis resepsi. Data penelitian dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara pada 15 informan dengan 3 kategoriberbeda, yaitu pemilih pemula, remaja sudah pernah melakukan pemilihan (memiliki pengalaman memilih), danremaja aktivis kampus. Konten yang dianalisis berjumlah 5 konten yang dipilih berdasarkan engagement tertinggi.Hasil penelitian menunjukan bahwa konten satire politik Bintang Emon dikemas dalam bentuk satire yang halus(Horatian satire) dengan cara menyisipkan humor pada setiap konten satire yang dibuatnya. Selanjutnya resepsiinforman pada penelitian ini mayoritas berada pada posisi dominant hegemonic. Setiap informan dari ke-tiga kategorimenerima dan setuju dengan konten politik yang dikemas dalam bentuk satire. Informan setuju jika konten politikyang disisipkan humor didalamnya dapat lebih mudah diterima. Akan tetapi pada beberapa konten adapun informanyang muncul pada posisi negotiated dimana mereka menerima sebagian isi pesan satire dalam konten Bintang Emontetapi kurang menerima pesan satire yang mereka anggap terlalu menjurus pada pihak tertentu. Selain itu posisioppositional juga muncul pada satu konten, dimana informan tidak menolak pesan satire yang dianggap terlalumenyudutkan Gen-Z. Temuan ini menunjukan bahwa remaja memiliki intensi pada isu politik, temuan ini merupakanperspektif lain dari temuan tentang rendahnya remaja pada isu politik. Kata kunci: Analisis Resepsi, Remaja, Konten Satire Politik, Bintang Emon.
Manajemen Event International Speech Camp 2024 Sebagai Media Promosi Public Speaking Institute Indonesia Budiono, Stephanie Permata; Pradana, Yoka; Rochimah, Haris Annisari Indah Nur
eProceedings of Management Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia marketing telah berpengaruh dalam berbagai hal, salah satunya adalah event yang sekarang inidigunakan oleh perusahaan sebagai media promosi produk atau jasa. Public Speaking Institute Indonesia merupakansalah satu perusahaan yang menggunakan event untuk menyampaikan pesan produk mereka. Event ini dinamakanInternational Speech Camp 2024 yang memiliki dua kegiatan utama, yaitu Workshop dan Speech Competition. Karyaakhir ini memiliki tujuan untuk mengetahui manajemen Event International Speech Camp 2024 yang terbagi menjadi3 bagian yaitu, Pra-event, During, dan Post Event. Pra-Event terdiri dari research, design, dan planning. Pada tahapresearch, penulis melakukan riset terkait konsep acara, lokasi, target audiens, dan narasumber. Hasil riset tersebutkemudian akan dibawa pada sesi brainstorming dan disusun secara rapi dengan mindmap pada tahap design.Kemudian pada tahap planning, penulis dan tim menetapkan waktu, lokasi, dan tempo acara. During eventberhubungan dengan coordination atau koordinasi bersama pihak internal dan eksternal. Post Event, proses akhirdalam tahapan event yang berkaitan dengan evaluasi dan feedback untuk perbaikan kedepannya. Penulis melakukanmetode observasi parsipatoris, wawancara, dan dokumentasi untuk melakukan tahapan perancancangan acara. Eventberjalan dengan lancar, meskipun terdapat kendala dan tantangan dalam pelaksanaan event, penulis dan tim berhasilmengatasi kendala tersebut.Kata Kunci: Event, International Speech Camp, Manajemen acara, Promosi, Public Speaking Institute.
Komunikasi Persuasi Brand Emina Dalam Kampanye Maximum Airy Protection Kusuma, Martina; Nugrahani, Rah Utami; Pradana, Yoka
eProceedings of Management Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Emina brand educates the public about the use of sunscreen through the Maximum Airy Protection campaign.This campaign was carried out due to the low awareness of teenagers to use sunscreen to protect themselves from UVrays. Persuasive communication in campaign practice has elements of persuasive communication which are to invite.This research aims to analyze persuasive communication in the Maximum Airy Protection campaign for the Eminabrand, specifically in the logical aspects of message design and communicator selection. The method used in thisresearch is qualitative with a case study approach. The research results show that the persuasive communication ofthe Emina Cosmetics brand in the Maximum Airy Protection campaign uses expressive logic and rhetorical logic.Expressive logic can be seen in the campaign message which focuses on the benefits of Sun Battle Emina Cosmeticsproducts, such as products that can protect the skin from UV rays optimally. Meanwhile, rhetorical logic can be seenin the rational preparation of messages using data and facts to show the benefits of Sun Battle Emina Cosmeticsproducts for teenagers. This research also found that in maintaining its credibility, Emina Cosmetics chosecommunicators by considering authority, credibility and attractiveness. The communicators consist of doctorinfluencers, beauty influencers, Nada Tarina, and Reality Club. Through the logic of message design andcommunicator selection, it shows that there is a connection in the Maximum Airy Protection campaign. Messagedesign logic that uses strong rhetorical logic needs to be supported by the selection of strong communicators toincrease validation of the persuasive communication carried out. Keywords-persuasive communication, message design logic, communicator credibility, sunscreen education.
Negosiasi Identitas Pada Pasangan Suami Istri Beda Agama Larasati, Maria Jessica; Mahadian, Adi Bayu; Pradana, Yoka
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena pernikahan beda agama di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, hal tersebut menimbulkankomentar pro dan kontra dari masyarakat terkait isu pernikahan beda agama di Indonesia. Sehingga tujuan padapenelitian ini yaitu negosiasi identitas pada pasangan suami istri beda agama dalam upaya mereka mempertahankanhubungan pernikahan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatanfenomenologi. Pengumpulan data telah dilakukan pada Maret 2024 hingga Mei 2024 melalui observasi danwawancara mendalam dengan tiga pasangan informan kunci dan beberapa informan pendukung yang dipilihberdasarkan purposeful sampling. Hasil temuan penelitian memperlihatkan bahwa ketiga pasangan memiliki prosesnegosiasi identitas yang berbeda-beda. Terdapat pasangan melakukan pemahaman pengetahuan identitas yangdidapatkan dari pengalaman berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki agama berbeda termasuk ahli-ahli agama.Pasangan juga telah merasakan kesadaran yang tinggi dan proses penerimaan akan perbedaan agama dalam pernikahanmereka karena adanya pengetahuan yang mereka punya sehingga hal tersebut menjadi pedoman bagi mereka untukmempertahankan pernikahan. Setelah melalui kedua proses tersebut dua dari tiga pasangan dapat berhasil bernegosiasimengenai identitas dan meraih pemahaman yang sama dalam pernikahan mereka. Sedangkan terdapat pasanganmemiliki kondisi yang berbeda karena dari awal mereka tidak memahami agama pasangannya dan hanya berfokuspada diri masing-masing. Kata Kunci-negosiasi identitas, pernikahan beda agama, pasangan suami istri.
Representasi Femininitas Shasa Zhania Di Media Sosial Tiktok Putri, Aprilia Permata; Nugrahani, Rah Utami; Pradana, Yoka
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Femininitas merupakan kata yang identik dengan perempuan, sering kali diartikan sebagai kondisi menjadiperempuan. Media sosial TikTok dengan pengguna yang didominasi oleh perempuan kini menjadi wadahmengekspresikan femininitas cenderung dikonstruksi oleh Influencer. Metode yang digunakan adalah SemiotikaRoland Barthes dengan data primer yaitu lima konten paling popular dan menunjukkan ketiga aspek femininitasBartky yaitu bentuk tubuh, sikap, dan penampilan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami dan menganalisis tandatandadan simbol dalam konten Media Sosial TikTok Shasa Zhania yang merepresentasikan femininitas. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa konten Shasa Zhania merepresentasikan ketiga praktik femininitas Bartky. Pada aspekbentuk tubuh, Shasa menunjukkan tubuh ramping dan proporsional. Aspek sikap ditunjukkan melalui ekspresiemosional, keceriaan, keibuan, dan penerimaan terhadap peran gender tradisional. Dalam aspek penampilan, ShasaZhania memperlihatkan proses riasan wajah dan styling rambut yang detail, menciptakan standar kecantikan bagipengikutnya. Lalu aspek hubungan asmara juga konsisten hadir dalam kontennya, mencerminkan materi femininitasdi media sosial melalui keterlibatan pasangan. Penelitian menunjukkan bahwa konten TikTok Shasa Zhaniamenampilkan praktik disiplin tubuh dan objektifikasi perempuan, mengungkap pencapaian femininitas yang disengajadan dikonstruksi sesuai praktik femininitas menurut Bartky. Kata Kunci-femininitas, influencer, Shasa Zhania, norma gender, media sosial, standar kecantikan, representasifemininitas