Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Latihan Fisik Sebagai Upaya Penurunan Berat Badan Pada Remaja Rahim, Anita Faradilla; Rahmawati, Nurul Aini; Romadhona, Nurul Faj'ri; Azzahroh, Novita Lorenza; Waahid, Mohammad Abdul; Rahmatullah, Muhammad Rizqy; Wicaksono, Faris Pamungkas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): JPM | Maret 2024
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v10i1.1412

Abstract

Overweight adalah suatu akumulasi lemak berlebihan di dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan fast food dan junk food merupakan salah satu penyebab penumpukan kalori di dalam tubuh. Makanan yang dimaksud adalah makan yang tinggi energi, tinggi lemak, dan tinggi karbohidrat. Gaya hidup sedentari menyebabkan metabolisme tubuh menjadi menurun, dan penggunaan lemak sebagai penghasil energi menjadi menurun sehingga terjadinya penimbunan yang berlebihan ditubuh dan menyebabkan kegemukan. Dalam kesempatan ini para remaja dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan edukasi Latihan fisik yang dapat dilakukan di rumah secara mandiri. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan pendampingan Latihan fisik sebagai upaya penurunan berat badan berlebih pada remajaa. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari penyuluhan, demonstrasi Latihan, dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman remaja tentang bahaya hidup sedenteri dan berat badan berlebih serta pemahaman tentang bagaimana cara melakukan dan menentukan dosis Latihan yang sesuai untuk penurunan berat badan berlebih.
Sosialisasi Penerapan Prinsip Ergonomi dalam Mencegah Cedera pada Atlet Bulu Tangkis Muda di Club PB Surya Naga Surabaya Putri, Fadma; Waritsu, Cakra; Romadhona, Nurul Faj'ri; Abdullah, Khabib; Siwi, Ken; Swandari, Atik; Afif, Fandy Achmad; Firmansyah, Rizal; Adristian, Ifnu
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.643

Abstract

Bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di Indonesia, baik di kalangan pemain profesional maupun masyarakat umum. Masalah cedera seringkali menjadi tantangan serius dalam proses pembinaan atlet muda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera adalah melalui penerapan prinsip ergonomi dalam olahraga, diharapkan dapat tercipta peningkatan pemahaman dan kesadaran para pelatih serta atlet muda mengenai pentingnya ergonomi dalam latihan dan pertandingan bulu tangkis. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman atlit dan pelatih dalam penerapan prinsip ergonomic dalam mencegah cedera pada atlet muda di Club PB Surya Naga Surabaya, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka tanpa terhambat oleh masalah kesehatan fisik. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini diawali dari, persiapan pengabdian, Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi, yang dilakukan di Club PB Surya Naga Surabaya. Program pengabdian ini terbukti membantu dalam mencegah cedera, meningkatkan performa, serta memberikan edukasi yang lebih baik mengenai pentingnya postur dan teknik yang benar, dengan penurunan angka cidera mencapai 50%. Evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat, namun perlu dilakukan pelatihan lanjutan dan monitoring berkelanjutan untuk memaksimalkan dampaknya.
Pendampingan Fisioterapi pada Komunitas Bulu Tangkis untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran Atlet Bulu Tangkis di PB. Suryanaga, Surabaya Romadhona, Nurul Faj'ri; Waritsu, Cakra; Putri, Fadma; Abdullah, Khabib; Siwi, Ken; Swandari, Atik; Ismanto, Syariifah Ai'isy; Ananda, Adevira Yoan
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.645

Abstract

Badminton atau bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat. Tidak hanya pada remaja, tetapi anak – anak dan orangtua baik pria maupun wanita saat ini banyak melakukan olahraga bulu tangkis. Pada dasarnya olahraga bulu tangkis mudah untuk dilakukan, tidak hanya untuk olahraga prestasi akan tetapi olahraga bulu tangkis saat ini dapat dimanfaatkan dengan tujuan olahraga rekreasi. Masalah cedera masih menjadi tantangan tersendiri karena dapat mempengaruhi performa atlet. Pendampingan fisioterapi sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan performa atlet, kesehatan, kebugaran fisik dan mencegah cedera. Metode pengabdian masyarakat ini diawali dari tahap observasi, persiapan, pelaksaan yaitu dengan edukasi dan penatalaksanaan fisioterapi dan evaluasi yang dilakukan di PB Suryanaga, Surabaya. Stretching dan strengthening terbukti dalam mencegah cedera dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran atlet sehingga performa atlet meningkat. Dampak positif pendampingan dari fisioterapis, program latihan atlet dapat disesuaikan untuk memperkuat otot-otot yang rentan terhadap cedera dan meningkatkan efisiensi gerakan dalam bulu tangkis. Evaluasi pengabdian ini materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan komunitas bulu tangkis yaitu tentang stretching, strengthening dan juga pencegahan cedera yang dinilai sangat relevan. Untuk kedepannya perlu dilakukan monitoring dan pelatihan selanjutnya supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
STUDI KASUS : PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF TOTAL HIP REPLACEMENT Kurniawan, Rizky; Siwi, Ken; Waritsu, Cakra; Romadhona, Nurul Faj'ri; Mansyah, Alika
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v3i1.17488

Abstract

Latar belakang : Arthroplasty merupakan prosedur bedah penggantian sendi (joint replacement) untuk mengembalikan fungsi sendi yang telah menurun. Arthroplasty pada regio ekstremitas bawah yang sering dilakukan adalah Total Hip Replacement (THR) dan Total Knee Replacement (TKR), Osteoarthritis merupakan penyebab terbanyak penyakit sendi sehingga sering dilakukan THR dan TKR. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi pada pasien dengan post op Total Hip Replacement.  Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan case study. Case study dilakukan dikota Jakarta pada seorang pasien yang memperoleh pelayanan fisioterapi mandiri bernama Ny.W, berusia 46 tahun dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan kondisi total hip replacement. Hasil : Setelah diberikan intervensi fisioterapi pada didapatkan evaluasi berupa adanya peningkatan kemampuan fungsional pasien antara sebelum dilakukannya operasi dengan setelah dilakukannya operasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri pasien untuk mampu berjalan mandiri.
Pelatihan Penguatan Pelvic Floor sebagai Pencegahan Inkontinensia Urin Pada Ibu-Ibu Lansia Pengajian Ranting ‘Aisyiyah Mojo, Surabaya Romadhona, Nurul Faj'ri; Putri, Fadma; Saputro, Tri Ade; Vrire, Arzy Auliya Cinta; Maharani, Difka Vinaya Ratu; Al Aslamiyah, Faiqotul Himmah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.20373

Abstract

ABSTRAK Setiap individu akan mengalami masa lanjut usia sebagai bagian dari siklus kehidupannya. seseorang dikategorikan sebagai lanjut usia ketika mencapai usia 60 tahun atau lebih. Munculnya masalah kesehatan pada populasi lanjut usia bisa terjadi relatif awal, bahkan di usia 40-an atau 50-an. Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem tubuh yang sangat mudah mengalami penurunan fungsi, dan gangguan pada sistem ini seringkali menimbulkan dampak yang cukup serius, seperti gangguan perkemihan yang umum terjadi. Salah satunya adalah inkontinensia urin. Inkontinensia urin ditandai dengan ketidakmampuan tubuh mengontrol pengeluaran urin, yang terjadi tanpa disadari oleh penderitanya. Untuk mengatasi keluhan tersebut dapat dilakukan dengan exercise, yaitu penguatan otot – otot panggul dengan pelvic floor muscle exercise (PFME). Tujuan  pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada lansia ibu – ibu Aisyiyah tentang  penatalaksanaan inkontinensia  urin  di RT 12, Kel. Mojo, Kec. Gubeng, Surabaya. Pelatihan ini menggunakan presentasi PowerPoint, tanya jawab, dan pemutaran video latihan serta demonstrasi teknik latihan yang dapat dilakukan secara mandiri. Evaluasi pre-test dan post-test dilakukan dengan kuesioner. Hasil  dari  kegiatan  ini  didapatkan  para  peserta  menunjukkan sikap yang positif selama  mengikuti kegiatan pengabdian dari awal sampai akhir dan adanya peningkatan pemahaman tentang isi materi yang disampaikan serta pelatihan yang diberikan. Perlu  diadakan  penyuluhan  kesehatan  secara  berkelanjutan  pada  lansia  agar tercapai kehidupan lansia yang sehat dan bugar. Kata Kunci: Lansia, Inkontinensia Urin, Latihan Otot Panggul  ABSTRACT Every individual will experience old age as a part of their life cycle. A person is categorized as elderly upon reaching the age of 60 years or older. The onset of health issues in the elderly population can occur relatively early, even in their 40 or 50 years old. The urinary system is one of the bodily systems particularly susceptible to functional decline, and disturbances in this system often lead to significant consequences, such as the common occurrence of urinary disorders. One such disorder is urinary incontinence. Urinary incontinence is characterized by the body's inability to control urin output, which occurs involuntarily. To address these complaints, exercise can be performed, specifically strengthening the pelvic muscles with pelvic floor muscle exercise (PFME). This community service aims to educate elderly mothers of Aisyiyah in RT 12, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, regarding the management of urinary incontinence. This training utilizes PowerPoint presentations, question-and-answer sessions, and showing exercise videos along with demonstrations of exercise techniques that can be performed independently. Pre-test and post-test evaluations are conducted using questionnaires. The results of this activity showed that the participants displayed a positive attitude throughout the community service, from beginning to end, and demonstrated an increased understanding of the presented material and the provided training. It is necessary to conduct continuous health education for the elderly to achieve a healthy and fit later life. Keywords: Elderly, Urinary Incontinence, Pelvic Floor Muscle Exercise