Kebijakan pertanian perkotaan menjadi strategi pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat kota. Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Kementerian Pertanian bertujuan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kota melalui pemanfaatan lahan tidak produktif sebagai sumber pangan. Penelitian ini mengeksplorasi kebijakan dan implementasi P2L di Kota Surakarta, menganalisis persepsi kelompok penerima manfaat, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakanmixed method, menggabungkan studi kasus dengan wawancara mendalam terhadap 21 informan dan survei terhadap 125 responden dari 20 kelompok penerima manfaat. Hasil penelitian menunjukkan implementasi P2L umumnya sesuai petunjuk teknis, namun beberapa kelompok tidak lagi aktif karena program telah selesai. Partisipasi anggota kelompok masih rendah, sehingga pelaksanaan program kurang optimal. Berdasarkan hasil analisis, persepsi anggota kelompok penerima manfaat program terhadap aspek manfaat yaitu tidak baik (49,6%), serta terhadap aspek pelaksanaan dan keberlanjutan yaitu ragu-ragu (masing-masing 48,8% dan 54,4%). Uji regresi menunjukkan tingkat pendidikan dan dukungan lingkungan sosial ekonomi berpengaruh signifikan terhadap persepsi, sedangkan kekosmopolitan tidak berpengaruh. Kedepan, agar program optimal dan berkelanjutan, perlu dilakukan peningkatan partisipasi aktif melalui pembagian tugas yang jelas, penyusunan sistem insentif, dan pengenalan model pengelolaan berbasis komunitas; meningkatkan pemahaman dan kesadaran melalui pelatihan rutin dan penyuluhan tentang dampak positif program jangka panjang; serta pengembangan pasar lokal dan branding produk.