Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN LASER AKUPUNKTUR PADA SEORANG PASIEN ANAK DENGAN KANDUNG KEMIH OVERAKTIF : STUDI KASUS Nareswari, Irma; Gunarso, Hartono; Adriani Puspitasari, Henny; Widia, Fina
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 4 (2023): Volume 7 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i4.11887

Abstract

Abstrak: Peran Laser Akupunktur Pada Seorang Pasien Anak Dengan Kandung Kemih Overaktif: Studi Kasus. Kandung kemih overaktif (OAB) pada anak merupakan gangguan fungsi saluran kemih bagian bawah dengan perkiraan prevalensi 5-12% di seluruh dunia. Penatalaksanaan konservatif kurang mampu memberikan hasil yang memuaskan dan pengobatan pada anak masih terbatas dan sering menimbulkan efek samping yang merugikan. Berbagai modalitas akupunktur telah terbukti memperbaiki OAB pada orang dewasa, namun belum ada penelitian untuk anak-anak. Seorang anak perempuan berusia 13 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri intermiten pada kedua sisi perut bagian bawah selama 2 tahun terakhir dan mengompol minimal 5 kali sehari. Skor gejala OAB (OABSS) pasien adalah 14 dan Skala Analog Visual (VAS) adalah 3. Diagnosis utama pasien adalah OAB basah. Terapi laser akupunktur dilakukan di titik LI4, ST36, SP6, dan KI3 secara bilateral. Sesi akupunktur dilakukan 3 kali seminggu, dengan total 6 sesi. Setelah sesi ketiga, gejala ngompol sudah berhenti, VAS sesudah terapi 1/10 dan OABSS 10. Setelah sesi kelima VAS sesudah terapi 0/10. Setelah sesi keenam, rasa sakitnya sudah tidak ada, skor OABSS 6. Hasil pada studi ini adalah pada satu kasus pasien anak dengan OAB, laser akupunktur dapat memberikan hasil terapi yang baik dalam meredakan gejala OAB dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Combination of Body Acupuncture with Scalp and Ear Microacupuncture in Treating Alzheimer's Dementia in Elderly, A Case Report fitriani, Elies; Roosheroe, Arya Govinda; Nareswari, Irma; Viventius, Yoshua; Srilestari, Adiningsih
Journal of Agromedicine and Medical Sciences Vol 10 No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ams.v10i3.48503

Abstract

Dementia refers to impairment in more than one domain of cognitive function. The most common cause of dementia is Alzheimer's dementia (AD). AD is associated with the influence of amyloid, oxidative stress, as well as abnormal phosphorylation of the protein Tau which forms neurofibrillary plaques in neurons. Clinical symptoms include progressive memory impairment for current events, cognitive impairment, general confusion, agitation, delusions, social disinhibition, and paranoia. A 68 year old man complained of rapid forgetfulness and decreased cognitive function accompanied by insomnia. Acupuncture manual therapy was performed at points GB20, LI4, HT7, KI3 bilaterally and EX-HN1, EX-HN3, GV20, CV9, CV4, CV3. Combine with scalp acupuncture Zhu Scalp Head and Face, as well as bilateral anterior hypothalamus and master cerebral ear points. Electroacupuncture 2 Hz continuous wave electroacupuncture at points ST25-ST28, CV12-CV6, and ST36-SP6. Therapy is carried out 2 times a week. Evaluation using MMSE ad PSQI. After 10 treatments, there was improvement in clinical symptoms, MMSE and PSQI scores. Manual acupuncture and electroacupuncture, a combination of body points, scalp and ear microcupuncture are useful in the management of Alzheimer's dementia accompanied by insomnia as non-pharmacological adjuvant therapy with positive results. Keywords: Manual acupuncture, electroacupuncture, scalp microacupuncture, ear microacupuncture, Alzheimer's dementia
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN ASUHAN MANDIRI AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN NAFSU MAKAN PADA BALITA STUNTING Viventius, Yoshua; Mihardja, Hasan; Lazuardi, Didi; Srilestari, Adiningsih; Nareswari, Irma; Djaali, Wahyuningsih; Nugraha, Deity; Setiawan, Natasha; Konda, Yuanti Yunus; Syailindra, Firza; Fitriani, Elies
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 1 (2024): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v2i1.14450

Abstract

Masalah stunting masih belum bisa dikendalikan di Indonesia, dengan prevalensi mencapai lebih dari 20% yang termasuk kategori tinggi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Stunting tidak hanya menyebabkan perlambatan pertambahan berat badan, namun juga gangguan perkembangan kognitif dan mental, gangguan pertahanan tubuh, serta peningkatan risiko terjadinya penyakit degeneratif. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan menangani stunting, namun penanganan stunting yang efektif mencakup kolaborasi berbagai pihak, termasuk kader kesehatan dan orang tua balita. Salah satu penanganan stunting yang dapat dilakukan adalah akupresur. Akupresur yang merupakan bagian dari akupunktur, memanfaatkan penekanan pada titik-titik akupunktur. Akupresur merupakan terapi yang sederhana, murah, non invasif, mudah dilakukan, serta dapat dilakukan secara mandiri oleh siapa saja dan kapan saja, termasuk oleh kader kesehatan dan terutama orang tua balita. Namun masih banyak orang tua dan kader kesehatan yang belum mengetahui terapi akupresur, terutama pemanfaatannya pada kondisi stunting. Penyuluhan dengan seminar awam dilakukan untuk membuka wawasan masyarakat luas terhadap pemanfaatan akupresur untuk stunting. Seminar awam diikuti dengan workshop dilakukan secara hibrida luring di Kabupaten Tangerang dan daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta luring dan 941 peserta daring. Pada evaluasi, ditemukan peningkatan skor posttest dibandingkan dengan pretest yang menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai pemberian gizi pada balita, stunting, akupresur, dan manfaat akupresur pada stunting. Terdapat peningkatan pengetahuan kader, dan ibu balita stunting setelah pemberian penyuluhan dan workshop akupresur. Diharapkan kader dan ibu balita stunting dapat mempraktekan akupresur mandiri untuk meningkatkan nafsu makan balita stunting.