Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendekatan Problem-Based Learning (PBL) dalam Mata Kuliah Biokimia: Sebuah Kajian Literatur Silitonga, Lisbeth Laora
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 1 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.75 KB) | DOI: 10.5281/scj.v7i1.26

Abstract

Tulisan ini meriviu bagaimana pelaksanaan perkuliahan Biokimia pada jurusan keperawatan dan kebidanan dengan mempergunakan Problem Based Learning (PBL) yangdikembangkan oleh Barrows. Hasil kajian memperlihatkan bahwa PBL telah lamadipergunakan dalam pembelajaran bidang kedokteran, dan khususnya biokimia.Penggunaan PBL dalam pembelajaran sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kemampuan belajar mandiri, pengunaan sarana belajar, dan kemampuan menyelesaikanmasalah. Pada akhirnya, PBL direkomendasikan untuk pembelajaran biokimia bagimahasiswa keperawatan dan kebidanan.
PERSEPSI, KESADARAN, DAN MOTIVASI MAHASISWA: PERBANDINGAN ANTARA MODEL PBL DAN PRESENTASI KELOMPOK Silitonga, Lisbeth Laora; Harahap, Rahmaini Fitri
PEDAGOGIA Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i2.26786

Abstract

AbstrakSalah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru Sekolah Dasar (SD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa PGSD UPH tentang pemanfaatan alat peraga pada pembelajaran IPA SD melalui implementasi Project Based Learning (PjBL). Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan beberapa instrumen, baik itu kuesioner, dokumentasi, dan observasi. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling; yaitu 63 orang mahasiswa PGSD tahun kedua PGSD (semester 4) yang mengambil mata kuliah Sains dan Teknologi. Setelah penerapan PjBL, hasil menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa sangat positif terhadap media ajar untuk pembelajaran IPA, begitu juga persepsi mahasiswa terhadap manfaat media ajar bagi siswa SD. Persepsi mahasiswa calon guru inilah yang mengembangkan interpretasi mahasiswa, yang kemudian membuahkan tindakan pengambilan keputusan yaitu respon kesiapan dan kemauan untuk menggunakan media ajar alat peraga untuk pembelajaran IPA. Penelitian ini selanjutnya dapat dikembangkan dengan melakukan uji efektivitas implementasi PjBL terhadap persepsi mahasiswa.AbstractThe nursing profession needs to have generic skills, such as critical thinking, good assessment, and communication, as well as the ability to balance multiple tasks at the same time. However, many nurses do not possess these abilities and are still accepted to work. It is essential to innovate the right model to produce graduates to fulfill the needs of the work profession. Therefore, the purpose of this research was to compare students' perceptions, awareness, and motivation towards the PBL model, and the Assignment and Presentation model on student generic skills. The research was carried out in the form of a quantitative experiment among students taking a Biochemistry course. The control and experiment classes were carried out in synchronous and asynchronous modes. At the end of the study, it was found that the perceptions, awareness and motivation of students in the Aalborg PBL model were higher than those in the Assignment and Presentation model. Furthermore, the Aalborg PBL model was following the characteristics of generation Z students who took the Biochemistry course. Consequently, this may improve the generic skills of those in the nursing profession.
Kontribusi Minat, Kreativitas dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Mahasiswa UT Medan Simanjuntak, Haholongan; Laora, Lisbeth
JURNAL INOVASI EDUKASI Vol 2 No 1 (2020): JURNAL INOVASI EDUKASI
Publisher : LPPM Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengekplorasi minat, kreativitas dan motivasi dalam belajar dan kontribusinya terhadap kemampuan berpikir logis mahasiswa, dalam konteks Universitas Terbuka. Kajian teori yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya kontribusi minat, kreativitas dan motivasi dalam belajar terhadap kemampuan berpikir logis. Riset ini untuk bertujuan memvalidasinya dengan metode riset deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari populasi dengan teknik survei untuk mengukur minat, kreativitas serta motivasi, dan tes untuk mengukur kemampuan berpikir logis. Hasil penelitian memberikan pencarahan bahwa minat, kreativitas dan motivasi dalam belajar baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama berkontribusi signifikan terhadap kemampuan berpikir logis. Peneliti memberikan saran bagi peningkatan minat, kreativitas dan motivasi belajar mahasiswa yang menjadi responden pada penelitian ini.
Kontribusi Minat, Kreativitas dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Mahasiswa UT Medan Haholongan Simanjuntak; Lisbeth Laora
JURNAL INOVASI EDUKASI Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL INOVASI EDUKASI
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35141/jie.v3i1.214

Abstract

Penelitian ini mengekplorasi minat, kreativitas dan motivasi dalam belajar dankontribusinya terhadap kemampuan berpikir logis mahasiswa, dalam konteks UniversitasTerbuka. Kajian teori yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya kontribusi minat,kreativitas dan motivasi dalam belajar terhadap kemampuan berpikir logis. Riset ini untukbertujuan memvalidasinya dengan metode riset deskriptif kuantitatif. Data diperoleh daripopulasi dengan teknik survei untuk mengukur minat, kreativitas serta motivasi, dan tes untukmengukur kemampuan berpikir logis. Hasil penelitian memberikan pencarahan bahwa minat,kreativitas dan motivasi dalam belajar baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-samaberkontribusi signifikan terhadap kemampuan berpikir logis. Peneliti memberikan saran bagipeningkatan minat, kreativitas dan motivasi belajar mahasiswa yang menjadi responden padapenelitian ini.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Pasien Dengan Masalah Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran Tarigan, Almina Rospitaria; Saragih, Nurlela Petra; Munthe, Dewi Sartika; Silitonga, Lisbeth Laora; Saragih, Ruth Sarah Julfrida
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 1 (2024): Madani, Vol. 2, No. 1 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10673352

Abstract

One form of mental disorder is hallucinations. Hallucinations are false or false perceptions but there is no stimulus that causes them or there is no object. In Indonesian mental hospitals, around 70% of the hallucinations experienced by mental patients are auditory hallucinations, 20% are visual hallucinations, and 10% are nasal, tasting and tactile hallucinations. A family is a group of two or more individuals who are bound by blood, marriage or adoption, and each family member always interacts with each other (Mubarak, 2009). The family is seen as a system, so mental disorders in one family member will disrupt all systems, or family conditions. This is a factor that causes mental disorders in family members. It can be concluded how important the role of the family is in the occurrence of mental disorders and the readjustment process after completing the treatment program. Therefore, family involvement in treatment is very beneficial to the patient's recovery process (Yosep, 2009). However, for serious illnesses or life-threatening illnesses, family crises can occur, where the family experiences brief chaos as a response to the force of the stressor. The research design used in this study was a pre-experimental design with a one-group pre-test post-test design. The characteristic of this research is that it reveals cause and effect relationships by involving a group of subjects. From the research results, it was found that the level of family knowledge before health education was carried out regarding the care of patients with sensory perception disorders, auditory hallucinations, most of the respondents were still lacking. The level of family knowledge after health education was carried out regarding the care of patients with auditory hallucinations problems increased compared to before health education. Apart from that, there is an influence of health education on increasing family knowledge about caring for patients with sensory perception disorders, auditory hallucinations.