Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Autocorrelation Spatial Based on Specific Nutritional Interventions Achievement with Stunting Cases in Toddlers at Kendari City Using Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) Method Pertiwi, Tria Saras; Nurmalasari, Mieke; Qomarania, Witri Zuama; Supryatno, Adi; Saputra, Alief Imran; Salim, Agus
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 3 (2024): July - September
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i3.834

Abstract

Background:Stunting is a priority target both globally and in Indonesia. There are 10 provinces in Indonesia that are the main focus of the stunting reduction program, one of which is Southeast Sulawesi Province. Kendari City, located in Southeast Sulawesi, has experienced an increase in stunting incidence over the past three years. However, progress in reducing stunting in Kendari City has not been evenly distributed across its regions and sub-regions, with significant disparities in stunting rates between different sub-districts. Objective:To determine the spatial autocorrelation based on the achievement of specific nutritional interventions for toddlers and the incidence of stunting in Kendari City using the Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). Method:This quantitative study used the Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) method. The data on stunting incidence consisted of the number of stunting cases among toddlers in 2023 across 11 sub-districts in Kendari City. The sub-districts analyzed were Abeli, Baruga, Kadia, Kambu, Kendari, West Kendari, Mandonga, Nambo, Poasia, Puuwatu, and Wua-Wua. The study was conducted from November 2023 to May 2024 in Kendari City. A local autocorrelation test with LISA was performed to determine the spatial relationships among the sub-districts based on the research variables, with results displayed in the form of Moran's scatterplot, cluster map, and significance map. Results:The results of Moran's local bivariate test (LISA) indicated that the majority of sub-districts, particularly Kambu, exhibited significant positive autocorrelation with neighboring sub-districts and fell into the cold-spot category. This indicates that the number of specific nutritional intervention programs for toddlers and the cases of stunting in toddlers in 2023 were low in Kambu and its surrounding sub-districts, which also had similarly low values. Conclusion:There is spatial autocorrelation among the sub-districts in Kendari City. Although the cases of stunting in the Kambu sub-district are low, the achievement of intervention programs should remain optimal, as cases still exist in the area. Additionally, since Kambu has a spatial correlation with its neighboring areas, the government should target these areas for appropriate interventions to accelerate stunting reduction, particularly in Kendari City. Keywords:Spatial Autocorrelation; LISA; Specific Nutrition Interventions; Stunting Toddlers
Persepsi Kemanfaatan dan Kemudahan Terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Berbasis Website Di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Widodo, Agus Widodo; Hosizah; Tria Saras Pertiwi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v12i2.746

Abstract

SIMRS merupakan kumpulan mekanisme pengolah data terpadu agar siap digunakan untuk kebutuhan pengelolaan rumah sakit dalam menjalankan sistem informasi. RSIA Kemang Medical Care Jakarta sudah menggunakan SIMRS sejak bulan Maret 2023 yang semula masih menggunakan sistem aplikasi menjadi berbasis website. Untuk mengetahui apakah SIMRS berjalan efektif dan efisien. Maka diperlukan suatu persepsi, tujuan persepsi ini diperlukan untuk menerima suatu sistem informasi yang didapatkan dari perilaku penggunaan di rumah sakit. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan dan kemudahan sistem informasi berbasis website terhadap perilaku penggunaan di RSIA Kemang Medical Care. Penelitian ini dilakukan di RSIA Kemang Medical Care Jakarta. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 100 responden dengan sampel sebesar 100 pengguna dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner google form. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menjelaskan bahwa persepsi kemanfaatan dan kemudahan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku penggunaan SIMRS dengan nilai signifikansi < 0.05 dan nilai determinasi sebesar 0.508 (50.8%).
Prevalensi Stunting di Kabupaten Sumedang Menggunakan LISA (Local Indicators of Spatial Association) Fajri, Rahayu Nurul; Pertiwi , Tria Saras
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i1.17361

Abstract

Prevalensi balita stunting di Jawa Barat berada di peringkat ke-22 secara nasional, mencapai 20,2% pada tahun 2022. Pada tahun 2021, prevalensi balita stunting di Jawa Barat sebesar 24,5%. Kabupaten Sumedang memiliki prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Barat sebesar 27,6% pada tahun 2022, angka ini melonjak drastis dari tahun sebelumnya sebesar 22%. SIMPATI (Sistem Pencegahan Stunting) merupakan salah satu program Sumedang Digital Region hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Telkomsel, dengan tujuan menjadi alat untuk memastikan pencegahan stunting dari hulu (remaja) hingga hilir (balita) yang nantinya akan menjadi konsultan Kader Bina Manusia dan Kader Posyandu di lapangan. Meskipun pemetaan spasial stunting telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi Simpati di Sumedang, analisis spasial belum dilakukan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi spasial stunting dengan faktor risikonya di Sumedang, penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2024. Analisis data menggunakan BiLISA dalam aplikasi GeoDa. Hasil korelasi spasial antara kejadian stunting dan faktor risiko kejadian memiliki korelasi spasial antar wilayah dengan hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa 9 lokasi memiliki signifikansi (p<0,05), dan memiliki nilai indeks positif atau terdapat autokorelasi positif antar wilayah untuk setiap faktor risiko kejadian.
ANALISIS SPASIAL PENYEBARAN PENYAKIT DIARE DI WILAYAH JAKARTA PUSAT Dewi, Sukmala; Pertiwi, Tria Saras; Hosizah, Hosizah; Nurmalasari, Mieke
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43287

Abstract

Jakarta Pusat mencatat kasus diare tertinggi di Kecamatan Kemayoran, dengan total 7.010 kasus pada tahun 2022. Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam 24 jam, dengan feses yang lebih encer dari biasanya dan disebabkan berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan spasial antara kasus diare dan beberapa faktor risikonya. Penelitian dilakukan pada Desember 2023 hingga Januari 2024, dengan sampel mencakup jumlah kasus diare di semua kelompok usia, jumlah sarana air minum, serta jumlah jamban sehat permanen pada tahun 2022 di wilayah Jakarta Pusat yang meliputi Kecamatan Sawah Besar, Gambir, Senen, Johar Baru, Kemayoran, Menteng, Cempaka Putih, Tanah Abang. Analisis data menggunakan metode Bivariate Moran’s I melalui aplikasi GeoDa dengan input data peta dasar kota madya Jakarta Pusat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi spasial antara kasus diare dan faktor risikonya di berbagai wilayah di Jakarta Pusat. Uji signifikansi mengungkapkan bahwa terdapat satu wilayah, yaitu Kecamatan Tanah Abang, memiliki nilai signifikansi (p<0,05) yang menunjukkan adanya autokorelasi dengan wilayah sekitarnya. Pola penyebaran kasus diare di daerah ini bersifat acak dan termasuk dalam kategori High-Low. Penelitian ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan strategi kesehatan masyarakat untuk mengurangi kasus diare di wilayah Jakarta Pusat.
The Influence of Work Period, Employment Status and Knowledge with Human Resource Performance in the Medical Records Unit at dr. Suyoto Hospital Pusrehab Jakarta Sunarti, Sunarti; Pertiwi, Tria Saras; Hosizah, Hosizah
PROMOTOR Vol. 8 No. 3 (2025): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i3.1227

Abstract

This study examines the influence of work period, employment status, and knowledge on human resource performance in the medical records unit of Dr. Suyoto Pusrehab Hospital, Jakarta. The aim is to understand how much these three variables affect employee performance. Using a quantitative research method with a cross- sectional design, This study involved 34 respondents from medical records unit employees. Based on linear regression analysis, the results showed that all independent variables have an effect on the dependent variable. More clearly, it can be concluded that Work Period, Employee Status, and Knowledge have a significant effect (simultaneously) on Human Resource Performance in the Medical Records Work Unit of Dr. Suyoto Pusrehab Hospital (p<0,005).
PENGARUH ASPEK TEKNOLOGI DAN PELATIHAN TERHADAP PENGGUNAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK OLEH PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN (PPA) DAN PENUNJANG MEDIS DI RS UMUM PATRIA IKKT Nafs, Tazkyatun; Pertiwi, Tria Saras; Nurmalasari, Mieke
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 2 (2025): May 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i2.3165

Abstract

Abstract: Electronic Medical Records (EMR) is a computerized recording of patient illnesses and problems. This is stated in PMK No. 24 of 2022 which states that Medical Records need to be organized electronically. However, in its implementation, various problems were found  such as format incompatibility, network system disruptions, unavailability of features that meet user needs, and displays that are not easy to understand. As well as the unavailability of SOPs that serve as guidelines for users, and lack of training in the Use of EMR. This study aims to see the effect of Technology and Training Aspects on the Use of EMR at Patria IKKT General Hospital. The type of research used is quantitative research and uses a cross-sectional design. The population in this study were Professional Care Providers (PPA) and Medical Supporters in outpatient care and the sample in this study was 53 respondents with a total sampling technique. Data collection used a questionnaire with a Likert scale. The data analysis technique used multiple linear analysis tests. The results of the study explain that there is a significant influence on the System Quality variable on the Use of RME with a p-value of 0.002 <0.05, the Information Quality variable has a significant effect on the Use of RME with a p-value of 0.000 <0.05 and the Training variable has a significant effect on the Use of RME with a p-value of 0.018 <0.05. While the Service Quality variable does not have a significant effect on the Use of RME with a p-value of 0.132> 0.05. Keyword: Electronic Medical Records, HOT-Fit, System Quality, Information Quality, Service Quality, Training, System Users Abstrak: Rekam Medis Elektronik (RME) adalah pencatatan penyakit dan permasalahan pasien yang terkomputerisasi. Hal tersebut tertuang dalam PMK No 24 Tahun 2022 yang menyatakan bahwa Rekam Medis perlu diselenggarakan secara elektronik. Namun dalam pelaksanaannya masih kurang optimal, terdapat berbagai permasalahan yang ditemukan seperti ketidaksesuaian format, gangguan sistem jaringan, ketidaksediaan fitur yang memadai kebutuhan pengguna, dan tampilan tidak mudah dipahami. Serta belum tersedianya SOP yang menjadi panduan bagi pengguna, dan kurangnya pelatihan Penggunaan RME. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dari Aspek Teknologi dan Pelatihan Terhadap Penggunaan RME di RS Umum Patria IKKT. Jenis Penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif dan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dan Penunjang Medis di rawat jalan dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan uji analisis linier berganda. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada variabel Kualitas Sistem terhadap Penggunaan RME dengan nilai p–value 0.002 < 0.05, Variabel Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan RME dengan nilai p–value 0.000 < 0.05 dan variabel Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan RME dengan nilai p –value 0.018 < 0.05. Sedangkan pada variabel Kualitas Layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penggunaan RME dengan nilai p–value  0.132 > 0.05.Kata kunci: Rekam Medis Elektronik, HOT-Fit, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, Pelatihan, Pengguna Sistem
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (PMIK) DI DPD PORMIKI DKI JAKARTA Salsabilla, Jihan Saskia; Qomarania, Witri Zuama; Hosizah, Hosizah; Pertiwi, Tria Saras
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 2 (2025): May 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i2.3066

Abstract

Abstract: Performance plays an important role in healthcare services, but challenges such as lack of work motivation due to high workloads, time pressure, minimal recognition, limited career development, and lack of supervisor support can reduce motivation and impact the performance of medical recorders.The purpose of this research is to determine the effect of work motivation on the performance of Medical Recorders and Health Information (PMIK) at the DPD PORMIKI DKI Jakarta.The type of research used is quantitative research employing a cross-sectional design.From a total of 2,011 PMIK members, 95 respondents were selected using the quota sampling technique. Data were collected through questionnaires and analyzed using simple linear regression tests.The results of the analysis using simple linear regression show that there is an influence between the work motivation variable and the performance variable of Medical Recorders and Health Information (PMIK) at DPD PORMIKI DKI Jakarta, with a significance value (P-value) of 0.000 (<0.05), and the obtained regression equation is Y = 9.773 + 0.389X. Keywords: Work Motivation, Performance, Medical Record and Health Information                  Officers (PMIK) Abstrak: Kinerja memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan, namun tantangan seperti kurangnya motivasi kerja akibat beban kerja tinggi, tekanan waktu, minimnya pengakuan, terbatasnya pengembangan karier, serta kurangnya dukungan atasan dapat menurunkan motivasi dan berdampak pada kinerja perekam medis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) di DPD PORMIKI DKI Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Dari total  2.011 anggota PMIK didapatkan 95 responden yang dipilih menggunakan teknik kuota sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil analisis dengan regresi linear sederhana, dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja Perekam Medis dan  Informasi  Kesehatan (PMIK) di DPD PORMIKI DKI Jakarta dengan nilai signifikansi P-value 0,000 (<0.05), dengan persamaan regresi yang didapatkan yaitu Y= 9.773 + 0.389X. Kata kunci: Motivasi Kerja, Kinerja, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK)