Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN KUALITAS PELAYANAN REKAM MEDIS Temesvari, Nauri Anggita; Nurmalasari, Mieke; Qomarania, Witri Zuama
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 04 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i04.4500

Abstract

Unit kerja rekam medis merupakan salah satu unit kerja yang ada di dalam rumah sakit. Peningkatan pengetahuan terkait kualitas pelayanan rekam medis sangat penting diberikan baik secara umum kepada masyarakat dan secara khusus mahasiswa jurusan rekam medis maupun perekam medis dan informasi kesehatan. Informasi terkini terkait kualitas pelayanan rekam medis dibutuhkan karena mendukung terwujudnya kualitas pelayanan di rumah sakit dan kepuasan pasien. Kondisi pandemi COVID-19 memungkinkan penggunaan teknologi untuk menyampaikan pengetahuan tersebut, salah satunya memanfaatkan aplikasi media sosial seperti instragram. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat secara umum dan secara khusus mahasiswa maupun perekam medis dan informasi kesehatan terkait kualitas pelayanan rekam medis. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah bekerjasama dengan akun media sosial yang terprogram menyampaikan edukasi terkait rekam medis dan informasi kesehatan, yaitu AskHIM Indonesia. Waktu pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah Sabtu, 28 November 2020. Materi yang disampaikan terkait penerapan mutu di rekam medis dapat terkasana mulai dari penyusunan indikator, kemudian metode yang digunakan dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif, dimensi yang tergambar dalam pelayanan rekam medis yaitu tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan emphaty (empati), dan keterkaitannya dengan kendali mutu dan biaya. Peserta materi berinteraksi dengan baik selama pelaksanaan pengabdian masyarakat. Kata kunci : kualitas rekam medis, rumah sakit, instagram
GERAKAN REMAJA SEHAT DENGAN SADARI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI Nurhayati, Ety; Sukaesti, Diah; Qomarania, Witri Zuama; Amanda, Kiki; Salamiyah, Barokatus; Ranggani, Nila; Meutia, Nurma
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 03 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i03.4114

Abstract

Kanker payudara terjadi akibat adanya keganasan di dalam jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Gejala yang timbul biasanya berupa benjolan yang merupakan tumor ganas, dimana sel-sel payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak dapat dikendalikan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker payudara yaitu dengan tenknik SADARI (perikSA payuDara sendiRI). Permasalahan saat ini adalah banyaknya remaja yang kurang mengetahui bagaimana menjaga dan memeriksa kesehatan payudaranya sendiri, sehingga perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kanker payudara dan teknik SADARI dengan tujuan peningkatan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang pentingnya melakukan SADARI untuk mendeteksi secara dini kanker payudara. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu melalui penyuluhan secara daring dengan media power point, diskusi tanya jawab, serta membagikan booklet. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada remaha terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang pentingnya teknik SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara. Remaja aktif dan antusias selama mengikuti kegiatan. Pengimpementasian teknik SADARI oleh remaja ini penting untuk dilakukan tidak hanya saat ini namun secara rutin setiap bulannya. Pelaksanaan teknik pemeriksaan SADARI secara rutin dapat membantu dalam mengatasi deteksi awal kanker payudara dan menurunkan angka kejadiannya. Kata kunci : remaja, kanker payudara, SADARI
Efek Olahraga terhadap Kejadian Dismenor Primer pada Siswi Kelas X SMA Negeri 78 Jakarta Barat Nauri Anggita Temesvari; Loli Adriani; Witri Zuama Qomarania
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 3: SEPTEMBER 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.757 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i3.6125

Abstract

The prevalence of dysmenorrhea is mostly experienced by teenagers. Study showed that woman who didexercise had less proportion to feel dysmenorrhea. For that reason, this research purpose to analyze effect exerciseon primary dysmenorrhea among student grade 10th in SMA Negeri 78 Jakarta Barat, which family historicalmenstruation pain, menstruation period, menarche, stress, coffee consumption, smoke exposure, and alcoholconsumption was controlled. To reach that purpose, the research used analysis method with case control study. Theminimum sample size used in this case-control study was calculated based on the hypothesis testing of differentproportions so that we obtained a total sample of cases and controls of 84 female students. Bivariate analysisshowed alcohol consumption and exercise had related to primary dysmenorrhea (p-value < 0.05). After controlledsome variables, multivariate analysis showed exercise had effected to primary dysmenorrhea with p-value 0.043and OR 1.937 (95% CI: 1.124 – 3.913). The result showed lack of exercise had a chance 1.937 times to feelprimary dysmenorrhea.
Pengaruh Dimensi Kualitas Terhadap Loyalitas Pasien Di Unit Rawat Jalan RS Patria IKKT Witri Zuama Qomarania; Rosana Dwiyanti Putri
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 7, No 1 (2019): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.896 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v7i1.174

Abstract

AbstractHealth is the citizen right. Increasing health needs must be accompanied by the provision of quality health services. Patient loyalty is an important to maintaining of the hospital existence. Service quality is one of the factors to influence patient loyalty. Service quality is measured based on the dimensions of tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. In 2015-2017 period, Patria IKKT Hospital had fluctuations in the number of visits. The decrease in the number of visits occurred in 2016 from 23690 patients in 2015 to 21544 patients. In 2017 there was an increase to 28667 patients. The study aim to determine dimensions of service quality effect on patient loyalty in the outpatient unit of Patria IKKT Hospital in 2018. The research was a quantitative study with a cross sectional design. The population is old patients in outpatient unit of Patria IKKT Hospital with 106 respondents as sample were taken by purposive sampling. The data was taken by questionnaire. The result of multivariate analysis using multiple linier regression obtained reliability, assurance, empathy and tangible dimensions have a significant relationship (P-value 0,000) to patient loyalty in Patria IKKT Hospital but responsiveness dimension is not. Based on the regression equation to see effect each quality dimensions on loyalty patient, reliability effect is 0,367, assurance effect is 0,266, empathy effect is 0,674 and tangible effect is 0,085. Empathy has most dominant influence on increasing patient loyalty at Patria IKKT Hospital.                    Keywords: dimension of service quality, patient loyalty, Patria IKKT Hospital AbstrakKesehatan merupakan hak setiap warga. Tingginya kebutuhan akan kesehatan perlu diiringi dengan pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas. Loyalitas pasien menjadi modal dalam mempertahankan eksistensi rumah sakit. Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Kualitas pelayanan diukur berdasarkan dimensi tangible, reability, responsiveness, assurance dan empathy. Pada periode 2015-2017 RS Patria IKKT mengalami fluktuasi jumlah kunjungan. Penurunan jumlah kunjungan terjadi pada tahun 2016 dari 23690 pasien di tahun 2015 menjadi 21544 pasien. Kemudian di tahun 2017 terjadi peningkatan menjadi 28667 pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dimensi kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien di unit rawat jalan RS Patria IKKT tahun 2018. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien lama unit rawat jalan RS Patria IKKT dengan sampel sebesar 106 responden diambil secara purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis multivariate dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh dimensi reliability, assurance, empathy dan tangible memiliki hubungan yang signifikan (P-value 0,000) terhadap loyalitas pasien di RS Patria IKKT sedangkan dimensi responsiveness tidak. Berdasarkan persamaan regresi untuk melihat pengaruh dimensi kualitas terhadap loyalitas diperoleh reliability memiliki pengaruh sebesar 0,367, assurance memiliki pengaruh sebesar 0,266, empathy memiliki pengaruh 0,674 dan tangible memiliki pengaruh 0,085. Empathy memiliki pengaruh paling dominan terhadap peningkatan loyalitas pasien di RS Patria IKKT.      Kata Kunci: dimensi kualitas pelayanan, loyalitas pasien, RS Patria IKKT
Tinjauan Pelaksanaan Review Rekam Medis dalam Rangka Persiapan Akreditasi Rumah Sakit Berdasarkan Standar Akreditasi SNARS-1 di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Novi Mulyani Putri; Witri Zuama Qomarania; Hosizah Hosizah
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 1 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i1.251

Abstract

AbstractSultan Thaha Saifuddin Hospital is heading towards the implementation of SNARS-1. The first phase of accreditation in 2016 uses the 2012 version with only four services (SKP, HPK, KPS, PPI) so that there is no medical record review assessment as in the MIRM 13.4 SNARS-1 assessment element. Currently, Sultan Thaha Saifuddin Hospital must adjust the medical record review with the MIRM standard on SNARS-1. Field Study Practices at the Sultan Thaha Saifuddin Hospital, Tebo Jambi Regency on April 1, 2019 to April 20, 2019 with the aim of knowing the implementation of medical record reviews based on the SNARS-1 accreditation standard. Methods of data collection are carried out by observation and interviews using observation sheets and interview guides. The results of the field study practice are: there is a team responsible for reviewing medical records called the medical record committee; there is an SPO regarding medical record review; review of medical records using an open, closed, and recapitulation review form; There was an increase in the quality of medical records based on the results of reviews between period 1 and period 2, namely from 89.65% to 96.8% on timeliness, an increase from 95.4% to 97.6% in legibility, and an increase from 97, 6% to 99.2% on completeness of medical records. The implementation of reviewing medical records at Sultan Thaha Saifuddin Hospital is in accordance with the applicable SPO. The implementation of the review is also in accordance with the SNARS-1 assessment elements.Keyword: medical record, completness, Accreditation Assessment SNARS-1                                                                AbstrakRSUD Sultan Thaha Saifuddin sedang menuju implementasi SNARS-1. Akreditasi tahap pertama tahun 2016 menggunakan versi 2012 baru sebatas empat pelayanan (SKP, HPK, KPS, PPI) sehingga belum ada penilaian review rekam medis seperti pada elemen penilaian MIRM 13.4 SNARS-1. Saat ini, RSUD Sultan Thaha Saifuddin harus menyesuaikan review rekam medis dengan standar MIRM pada SNARS-1. Praktik Belajar Lapangan dilakukan di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Jambi pada tanggal 01 April 2019 sampai 20 April 2019 dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan review rekam medis berdasarkan standar akreditasi SNARS-1. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan lembar observasi dan panduan wawancara. Hasil praktik belajar lapangan yaitu: terdapat tim yang bertanggung jawab pada review rekam medis disebut panitia rekam medis; terdapat SPO tentang review rekam medis; review rekam medis menggunakan form review terbuka, tertutup, serta rekapitulasi; terdapat kenaikan kualitas rekam medis berdasarkan hasil review antara periode 1 dan periode 2 yaitu dari 89,65% menjadi 96,8% pada ketepatan waktu, terjadi kenaikan  dari 95,4% menjadi 97,6% pada keterbacaan, serta terjadi kenaikan dari 97,6% menjadi 99,2% pada kelengkapan rekam medis. Pelaksanaan review rekam medis di RSUD Sultan Thaha Saifuddin telah sesuai dengan SPO yang berlaku. Pelaksanaan review juga telah sesuai dengan elemen penilaian SNARS-1.Kata Kunci: rekam medis, kelengkapan, akreditasi SNARS-1
Risks of Daily Living Activities on Related Disability Ashar Nuzulul Putra; Witri Zuama Qomarania; Purwo Setiyo Nugroho; Adelina Fitri; Erny Elviany Sabaruddin; Ridho Muhammad Dhani
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 18 No. 3: SEPTEMBER 2022
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v18i3.20458

Abstract

Indonesian lost 6 days productive time in average because the disability of daily activities, that must be dealt with seriously because the effect of this problem is the declining quality of life of a person and will also cause a burden for country. This research is expected to be the key to understand and overcome the problems of disability in daily activities. The research used cross sectional design with a secondary data based of Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5. The analysis in this study was logistic regression with samples aged >40 years who participated in data collection conducted by RAND with a total of 8185 respondents. Almost all variables examined in this study were statistically significant with disabilities, there were age (p = 0.000, OR = 2.996, 95%CI = 2.726 – 3.294), gender (p = 0.000, OR = 1.858, 95%CI = 1.693 – 2.039), marital status (p = 0.000, OR = 2.211, 95%CI = 1.997 – 2.448), employment status (p = 0.000, OR = 2.540, 95%CI = 2.321 – 2.780), arthritis status (p = 0.000, OR = 1.687, 95%CI = 1.482 – 1.919) and obesity (p = 0.000, OR = 1.345, 95%CI = 1.177 – 1.538). Only variable educational level that is not significant with disability (p=0,198). The target of disability management is prioritized at an older age by providing health education and assistance so that they can withstand the threat of daily disability and lead to an improvement in their quality of life.
BIMBINGAN TEKNIS PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DENGAN TABLEAU Mieke Nurmalasari; Witri Zuama Qomarania; Nauri Anggita Temesvari; Tria Saras Pertiwi
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 1 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.851 KB) | DOI: 10.33560/ijhims.v1i1.4

Abstract

ABSTRAK. Peramalan jumlah kunjungan pasien berguna untuk membantu manajemen dalam membuat kebijakan dan perencanaan yang efektif dan efisien. Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan data kesehatan digital sebagai salah satu sumber big data. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan pada mahasiswa dan tenaga Perekan Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan dalam menganalisis data kunjungan pasien. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan atau bimbingan teknis yang bersifat teoritis dan praktis. Hasil dari pelatihan ini adalah peningkatan pengetahuan peserta dalam menganalisis data peramalan kunjungan pasien menggunakan software statistik A Tableau. Kata kunci: kunjungan pasien; peramalan; analisis data; public tableau ABSTRACT. Forecasting number of visits is useful to help management to make effective and efficient policies and plans. The rapid development of technology makes digital health data as a one of big data sources. It is necessary to increase the knowledge of student and Professional Health Information Management in analyzing the patient visit data. The method used in this activity is a training or technical guidance which is namely theoretical and practical. The result of this training is an increase in participants' knowledge in analyzing the forecasting of patient visit data using a statistical software Tableau. Keywords: patient visit; forecasting; data analytics; public tableau
Autocorrelation Spatial Based on Specific Nutritional Interventions Achievement with Stunting Cases in Toddlers at Kendari City Using Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) Method Pertiwi, Tria Saras; Nurmalasari, Mieke; Qomarania, Witri Zuama; Supryatno, Adi; Saputra, Alief Imran; Salim, Agus
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 3 (2024): July - September
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i3.834

Abstract

Background:Stunting is a priority target both globally and in Indonesia. There are 10 provinces in Indonesia that are the main focus of the stunting reduction program, one of which is Southeast Sulawesi Province. Kendari City, located in Southeast Sulawesi, has experienced an increase in stunting incidence over the past three years. However, progress in reducing stunting in Kendari City has not been evenly distributed across its regions and sub-regions, with significant disparities in stunting rates between different sub-districts. Objective:To determine the spatial autocorrelation based on the achievement of specific nutritional interventions for toddlers and the incidence of stunting in Kendari City using the Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). Method:This quantitative study used the Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) method. The data on stunting incidence consisted of the number of stunting cases among toddlers in 2023 across 11 sub-districts in Kendari City. The sub-districts analyzed were Abeli, Baruga, Kadia, Kambu, Kendari, West Kendari, Mandonga, Nambo, Poasia, Puuwatu, and Wua-Wua. The study was conducted from November 2023 to May 2024 in Kendari City. A local autocorrelation test with LISA was performed to determine the spatial relationships among the sub-districts based on the research variables, with results displayed in the form of Moran's scatterplot, cluster map, and significance map. Results:The results of Moran's local bivariate test (LISA) indicated that the majority of sub-districts, particularly Kambu, exhibited significant positive autocorrelation with neighboring sub-districts and fell into the cold-spot category. This indicates that the number of specific nutritional intervention programs for toddlers and the cases of stunting in toddlers in 2023 were low in Kambu and its surrounding sub-districts, which also had similarly low values. Conclusion:There is spatial autocorrelation among the sub-districts in Kendari City. Although the cases of stunting in the Kambu sub-district are low, the achievement of intervention programs should remain optimal, as cases still exist in the area. Additionally, since Kambu has a spatial correlation with its neighboring areas, the government should target these areas for appropriate interventions to accelerate stunting reduction, particularly in Kendari City. Keywords:Spatial Autocorrelation; LISA; Specific Nutrition Interventions; Stunting Toddlers
Evaluation of User Satisfaction in the Satusehat Application Sulistianingsih, Sulistianingsih; Nurmalasari, Mieke; Hosizah, Hosizah; Zuama Qomarania, Witri
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2024.15.3.346-359

Abstract

Digital transformation in the health sector aims to provide quality, fast, easy, affordable, and measurable services to the community. User satisfaction is paramount when providing services. Key factors influencing user satisfaction include Information, System, and Service Quality. The objective of this study is to evaluate the impact of information quality, system quality, and service quality on user satisfaction with the SATUSEHAT. This research used a quantitative with a cross-sectional design technique. This research using a quota sampling method with 106 respondents. This research using multiple linear regression analysis with univariate and multivariate classical assumption tests. This research focuses on SATUSEHAT application users who actively use social media platforms like Instagram and Twitter. The evaluation aims to provide insights into the impact of information, system, and service quality of the SATUSEHAT application's user satisfaction with the SATUSEHAT application. The results explain that 56.6% of respondents were female, 43.3% were male. 54.7% of this study's respondents were undergraduates aged 19 - 34 years, 67.0% of respondents. Most of the respondents' jobs were employees, 34.9%. Service quality significantly influences SATUSEHAT application The results of the regression coefficient value for user satisfaction is 0.651, and quality of the information, with a regression coefficient of 0.113. The The study found that information, system, and service quality significantly influence user satisfaction with the SATUSEHAT application.
ANALISIS BEDA RATA-RATA WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENGGUNAAN APLIKASI MOBILE JKN DI RUSD KOTA TANGERANG Utami, Arti Pristiwati; Qomarania, Witri Zuama
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 7, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v7i4.2349

Abstract

Abstract: Waiting time is an important component of the service and is the first gateway that plays an important role in making a good first impression on patients. The Mobile JKN application is an application for the national health insurance system which is a form of digital transformation of the business model created by BPJS Kesehatan. The purpose of this study is to find out the Difference in Average Waiting Time for the Use of Mobile JKN Application services. The study used a cross sectional design. The research was conducted at the Tangerang City Hospital at the dental polyclinic and internal medicine polyclinic. The sampling technique uses the quota sampling technique with a total of 400 samples. The data analysis technique in this study uses the Mann Whitney Test. The results of the study showed that the minimum waiting time for respondents at the dental polyclinic was 67 minutes, and the maximum was 178 minutes. The average waiting time of respondents was 119.15 minutes. Meanwhile, in the internal medicine polyclinic, the minimum waiting time for respondents is 65 minutes, and the maximum is 202 minutes. The average waiting time for respondents was 129.71 minutes.  At the dental polyclinic, as many as 62 respondents (44.0%) were users of the Mobile JKN Application and as many as 79 respondents (56.0%) were respondents who came directly. Meanwhile, in the internal medicine poly, as many as 98 respondents (37.8%) were users of the Mobile JKN Application and as many as 161 respondents (62.2%) were respondents who came directly. Keywords: Waiting Time, Mobile JKN, Service Abstrak: Waktu tunggu merupakan komponen penting dalam pelayanan dan merupakan pintu gerbang pertama yang berperan penting dalam memberikan kesan pertama yang baik bagi pasien. Aplikasi Mobile JKN adalah aplikasi untuk sistem asuransi kesehatan nasional yang merupakan bentuk transformasi digital model bisnis yang dibuat oleh BPJS Kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beda rata-rata waktu tunggu pelayanan penggunaan Aplikasi Mobile JKN. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Tangerang pada poliklinik gigi dan poliklinik penyakit dalam. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah 400 sampel. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa minimal waktu tunggu responden pada poliklinik gigi adalah 67 menit dan maksimal adalah 178 menit. Rata–rata waktu tunggu responden yaitu 119,15 menit. Sedangkan pada poliklinik penyakit dalam, minimal waktu tunggu responden adalah 65 menit dan maksimal adalah 202 menit. Rata–rata waktu tunggu responden 129,71 menit.  Pada poliklinik gigi sebanyak 62 responden (44,0%) adalah pengguna Aplikasi Mobile JKN dan sebanyak 79 responden (56,0%) adalah responden yang datang secara langsung. Sedangkan pada poli penyakit dalam sebanyak 98 responden (37,8%) adalah pengguna Aplikasi Mobile JKN dan sebanyak 161 responden (62,2%) adalah responden yang datang secara langsung. Kata kunci: Waktu Tunggu, Mobile JKN, Pelayanan