Abstrak Guru sekolah dasar berperan penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan refleksi dan kesadaran diri peserta didik. Dalam konteks ini, penguasaan teknik bercerita menjadi strategi efektif untuk menerapkan pembelajaran bermakna berbasis deep learning yang mendorong keterlibatan emosional dan pemaknaan pengalaman belajar. Namun, banyak guru belum memperoleh pelatihan yang membantu mereka memadukan storytelling dengan praktik reflektif guna mendukung kreativitas dan kesejahteraan emosional. Program pengabdian masyarakat “Bercerita untuk Jiwa” dirancang untuk menjawab kebutuhan pengembangan profesional guru sekolah dasar melalui pelatihan storytelling berbasis deep learning dan praktik self-healing. Kegiatan difokuskan pada empat aspek utama: pemahaman pembelajaran bermakna, keterampilan storytelling edukatif, integrasi nilai budaya lokal, serta penguatan kesejahteraan emosional. Dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), guru terlibat aktif dalam perencanaan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi, sedangkan data diperoleh melalui kuesioner pra–pasca pelatihan. Sebanyak 32 guru dari KKG Kolonel Masturi Cimahi berpartisipasi, dan hasil analisis menunjukkan peningkatan keterampilan pedagogis, kreativitas, dan keyakinan diri (Effect Size = 1,9 atau efek sangat besar). Pelatihan sederhana namun bermakna ini melahirkan karya cerita guru dan mendorong pengembangan soal kontekstual yang menciptakan pengalaman belajar lebih hidup dan relevan bagi siswa. Abstract Primary school teachers play a vital role in creating learning processes that go beyond knowledge acquisition by fostering students’ reflection and self-awareness. In this context, mastery of storytelling techniques serves as an effective strategy for implementing meaningful learning based on deep learning, which encourages emotional engagement and the construction of personal meaning. However, many teachers have not received adequate training to integrate storytelling with reflective practice that supports creativity and emotional well-being. The community service program “Bercerita untuk Jiwa” was designed to address the professional development needs of primary school teachers through deep learning-based storytelling training and self-healing practices. The activities focused on four main aspects: understanding meaningful learning, developing educational storytelling skills, integrating local cultural values, and strengthening emotional well-being. Using a Participatory Action Research (PAR) approach, teachers were actively involved in planning, training, mentoring, and evaluation, while data were collected through pre- and post-training questionnaires. Thirty-two teachers from the Kolonel Masturi Teacher Working Group participated, and the analysis results showed improvements in pedagogical skills, creativity, and self-confidence (Effect Size = 1.9, indicating a very large effect). This simple yet meaningful training inspired teachers to produce original stories and develop contextual word problems, creating more engaging and relevant learning experiences for students.