Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Antara Self Care Dengan Insidensi Neuropaty Perifer Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II RSUD Cibabat Cimahi 2018 Indriani, Sri; Amalia, Irma Nur; Hamidah, Hamidah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.497 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.85

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah dan dapat menyebabkan komplikasi akut ataupun kronik jika tidak ditangani. Neuropati Perifer merupakan komplikasi kronik yang banyak terjadi pada pasien DM. Perawatan diri (Self Care) yang baik dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Self Care dengan kejadian komplikasi Neuropati Perifer pada pasien DM tipe II. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan sampel 69 responden, yang diperoleh melalui teknik Accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan modifikasi kuesioner Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA) dan kuesioner kejadian komplikasi Neuropati Perifer. Hasil penelitian menggunakanujikorelasi Chi square ini menunjukkan terdapat hubungan antara self care dengan kejadian komplikasi neuropati perifer pada pasien DM tipe II dengan p value 0,010 (p<0,05). Dari 69 responden, 33 responden memiliki self care baik, 24 diantaranya menunjukkan tidak terjadi komplikasi neuropati perifer dan 9 diantaranya menunjukkan terjadi komplikasi neuropati perifer. Sebanyak 36 responden memiliki self care kurang, 14 diantaranya menunjukkan tidak terjadi komplikasi neuropati perifer dan 22 diantaranya menunjukkan terjadi komplikasi neuropati perifer. Peran perawat sebagai edukator sangat penting untuk membekali pasien DM agar memiliki perawatan diri yang baik.
Perbedaan Kualitas Hidup Pada Pasien Retinopati Diabetik Non-Proliferatif Berat dan Retinopati Diabetik Proliferatif di Poliklinik Vitreoretina Instalasi Rawat Jalan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Melan Nurhayati; Irma Nur Amalia; Hafsa .
Sehat MasadaJurnal Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v13i2.116

Abstract

Diabetic retinopathy (RD) is a specific microvascular complication of Diabetes Mellitus (DM) that causes visual impairement. Visual impairment that occurs in DR patients can affect the quality of life related to eye health. The latest data about DR patients from National Eye Center (NEC) Cicendo Eye Hospital Bandung was 2035 patients with Severe Non-proliferative Diabetic Retinopathy (Severe NPDR) and Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR) are the most happened. The purpose of this study was to determine quality of life differences in patients with severe NPDR and PDR at the Vitreoretina Polyclinic Outpatient Departement NEC Cicendo Eye Hospital Bandung. This Research is a quantitative non-experimental with a comparative descriptive design. The sample was divided into two groups, they are Severe NPDR and PDR group, with 30 respondents each. The instrument that used in this study is the National Eye Institute Visual Function Questionaire-25 (NEI VFQ-25). Data analized by Chi Square test. The results showed that no differences in qualityof life in patients with severe NPDR and PDR in the Vitreoretina Polyclinic Outpatient Departement NEC Cicendo Eye Hospital Bandung (p = 1,000). This study illustrates the importance of providing education and encouragement to the patients with Severe NPDR and PDR for regular control about their visual impairment and their diabetes, so the patients will spared from decressing in their quality of life.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Merah Terhadap Tingkat Nyeri Arthritis Gout (Asam Urat) Irma Nur Amalia; Bayu Putra Pratama; Intan Juliani Agustin; Kiki Khusnul Khotimah; Muhamad Reza Fajrin A; Nanik Lestari; Shofia Siti Jauza
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.169

Abstract

Pendahuluan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penyakit Atritis Gout terbanyak, dan penyakit ini banyak diderita oleh lanjut usia. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, dengan memicu berbagai gejala terutam fungsi fisiologis hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan, kesulitan mempertahankan struktur serta dan tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Ratnaningsih, 2018). Nyeri sandi merupakan tanda dan gejala dari penyakit Atritis Gout, Nyeri sangat menganggu menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk megetahui adakah pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri Athritis Gout. Metode yang digunakan yaitu Literature review yang dilakukan berdasarkan issue, metodologi dan persamaan hasil. Penelitian ini menggunakan 20 jurnal yang sudah memiliki ISSN dengan hasil penelitian menunjukkan efektifitas kompres hangat jahe merah dapat mengurangi nyeri Athritis Gout. Kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri arthritis gout (asam urat). Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan nyeri pada penderita arthritis gout.
Gambaran Penerapan Nilai Nilai I Care Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Bandung Widi Astuti; Irma Nur Amalia; Putri Puspitasari
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 2 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i2.293

Abstract

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kepada pasien, RS Santo Yusup mempunyai nilai nilai organisasi yang diharapkan menjadi pedoman perilaku, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai-nilai tersebut adalah Integrity (integritas), Compassion (bela rasa), Assurance (tanggung jawab), Respect (hormat terhadap martabat manusia), dan Embrace Innovations (berinovasi dan berprestasi) yang dikenal sebagai ICARE. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa perawat belum sepenuhnya mampu menerapkan nilai-nilai ICARE. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penerapan nilai-nilai integrity, compassion, assurance, respect, dan embrace innovation perawat di Ruang Rawat Inap RS Santo Yusup Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 114 org yaitu perawat rawat inap RS Santo Yusup yang sudah bekerja di atas 5 tahun, tehnik pengambilan sample dengan proportional random sampling dan dapatkan 53 sample. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diambil dari buku pedoman perilaku ICARE RS Santo Yusup. Analisa data berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan nilai-nilai ICARE yaitu penerapan integrity 66,51cukup baik 45,3 % baik, compassion 63,68% cukup baik 43.3 % baik, assurance 56,6 cukup baik 43,4 % baik , respect 77,4 % cukup baik 22 ,6 % baik, embrace inovation 86,8% cukup baik 32,2% baik. Berdasarkan data tersebut perilaku perawat di Ruang Rawat Inap RS Santo Yusup, sudah melakukan nilai-nilai I CARE dengan kategori cukup baik.
Pengaruh Mobilisasi Epromm (Elevasi Kepala, Passive Rom, Mirror Therapy) Terhadap Status Fungsional Pasien Stroke Infark Di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung Irma Nur Amalia; Fatimah Yuniasih
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 2 (2020): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke menjadi penyebab utama kecacatan pada orang dewasa. Penderita stroke memerlukan bantuan orang sekitarnya untuk dapat beraktivitas sehari-hari sehingga dilakukan rehabilitasi salah satunya dengan mobilisasi EPROMM yang terdiri dari elevasi kepala, Range of Motion Pasif, dan Mirror Therapy. Mirror therapy atau terapi cermin merupakan latihan rentang gerak dengan menggunakan media cermin sehingga menimbulkan persepsi ilusi untuk melatih otak ketika anggota tubuh yang lumpuh dapat belajar menghilangkan kelumpuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi EPROMM terhadap peningkatan status fungsional. Penelitian dilakukan terhadap 34 responden yaitu 17 responden sebagai kelompok eksperimen yang diberikan intervensi mobilisasi EPROMM dan 17 responden sebagai kelompok kontrol diberikan sesuai standar prosedur operasional rumah sakit. Alat ukur yang digunakan adalah Barthel index. Menggunakan analisa univariat dan bivariat yaitu dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan status fungsional pre dan post intervensi, p value 0,003 pada kelompok eksperimen dan p value=0,004 pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan yang bermakna status fungsional antara post intervensi pada kelompok eksperimen (p=0,015) dan kelompok kontrol (p=0,026). Dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian mobilisasi EPROMM pada stroke infark terhadap peningkatan status fungsional. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam perumusan standar prosedur operasional mobilisasi EPROMM pada pasien stroke infark.
Hubungan Antara Self Care Dengan Insidensi Neuropaty Perifer Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II RSUD Cibabat Cimahi 2018 Sri Indriani; Irma Nur Amalia; Hamidah Hamidah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.85

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah dan dapat menyebabkan komplikasi akut ataupun kronik jika tidak ditangani. Neuropati Perifer merupakan komplikasi kronik yang banyak terjadi pada pasien DM. Perawatan diri (Self Care) yang baik dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Self Care dengan kejadian komplikasi Neuropati Perifer pada pasien DM tipe II. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan sampel 69 responden, yang diperoleh melalui teknik Accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan modifikasi kuesioner Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA) dan kuesioner kejadian komplikasi Neuropati Perifer. Hasil penelitian menggunakanujikorelasi Chi square ini menunjukkan terdapat hubungan antara self care dengan kejadian komplikasi neuropati perifer pada pasien DM tipe II dengan p value 0,010 (p<0,05). Dari 69 responden, 33 responden memiliki self care baik, 24 diantaranya menunjukkan tidak terjadi komplikasi neuropati perifer dan 9 diantaranya menunjukkan terjadi komplikasi neuropati perifer. Sebanyak 36 responden memiliki self care kurang, 14 diantaranya menunjukkan tidak terjadi komplikasi neuropati perifer dan 22 diantaranya menunjukkan terjadi komplikasi neuropati perifer. Peran perawat sebagai edukator sangat penting untuk membekali pasien DM agar memiliki perawatan diri yang baik.
The Development And Validity Of A Mobile Application For Preventing 30 Days Re-Admission Among Heart Failure Patients Irma Nur Amalia
Journal of health research and technology Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of health research and techonology
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/jhrt.v2i2.229

Abstract

Objective: To create and validate the expert validity evidence and content of a prototype mobile application for preventing 30 days readmission among heart failure patients. Method: Examination of technology advancement from the perspective of contextualized instructional design. During the analysis phase, five patients participated in a qualitative study and scope review to determine the content that would be included in the application. In the validation stage, cardiologist, specialist nurses and IT expert evaluated the content through face validity assessment. Data were analyzed using descriptive statistics. Results: The prototype of the application, called “Tele-Heart Nursing Care” has an interface and free navigation screens covering the Daily Monitoring for heart failure patients include Vital sign and Sign-Symptom monitoring, adherence of diet, exercise and medication. The app also features an educational guide, resources for early recognition of clinical signs, do's and don'ts to prevent the risk of relapse. The consultation feature is also available in a wide selection of themes for patients to choose from. Both the target audience and experts found the technology to be sufficient. Conclusion: It was feasible to create and verify the look and content of the “Tele-Heart Nursing Care” application prototype, which demonstrates the potential to promote self-care in people with heart failure
Perbedaan Kualitas Hidup Pada Pasien Retinopati Diabetik Non-Proliferatif Berat dan Retinopati Diabetik Proliferatif di Poliklinik Vitreoretina Instalasi Rawat Jalan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Nurhayati, Melan; Nur Amalia, Irma; ., Hafsa
Sehat MasadaJurnal Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v13i2.116

Abstract

Diabetic retinopathy (RD) is a specific microvascular complication of Diabetes Mellitus (DM) that causes visual impairement. Visual impairment that occurs in DR patients can affect the quality of life related to eye health. The latest data about DR patients from National Eye Center (NEC) Cicendo Eye Hospital Bandung was 2035 patients with Severe Non-proliferative Diabetic Retinopathy (Severe NPDR) and Proliferative Diabetic Retinopathy (PDR) are the most happened. The purpose of this study was to determine quality of life differences in patients with severe NPDR and PDR at the Vitreoretina Polyclinic Outpatient Departement NEC Cicendo Eye Hospital Bandung. This Research is a quantitative non-experimental with a comparative descriptive design. The sample was divided into two groups, they are Severe NPDR and PDR group, with 30 respondents each. The instrument that used in this study is the National Eye Institute Visual Function Questionaire-25 (NEI VFQ-25). Data analized by Chi Square test. The results showed that no differences in qualityof life in patients with severe NPDR and PDR in the Vitreoretina Polyclinic Outpatient Departement NEC Cicendo Eye Hospital Bandung (p = 1,000). This study illustrates the importance of providing education and encouragement to the patients with Severe NPDR and PDR for regular control about their visual impairment and their diabetes, so the patients will spared from decressing in their quality of life.
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Merah Terhadap Tingkat Nyeri Arthritis Gout (Asam Urat) Nur Amalia, Irma; Putra Pratama, Bayu; Juliani Agustin, Intan; Khusnul Khotimah, Kiki; Reza Fajrin A, Muhamad; Lestari, Nanik; Siti Jauza, Shofia
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.169

Abstract

Pendahuluan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penyakit Atritis Gout terbanyak, dan penyakit ini banyak diderita oleh lanjut usia. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, dengan memicu berbagai gejala terutam fungsi fisiologis hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan, kesulitan mempertahankan struktur serta dan tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Ratnaningsih, 2018). Nyeri sandi merupakan tanda dan gejala dari penyakit Atritis Gout, Nyeri sangat menganggu menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk megetahui adakah pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri Athritis Gout. Metode yang digunakan yaitu Literature review yang dilakukan berdasarkan issue, metodologi dan persamaan hasil. Penelitian ini menggunakan 20 jurnal yang sudah memiliki ISSN dengan hasil penelitian menunjukkan efektifitas kompres hangat jahe merah dapat mengurangi nyeri Athritis Gout. Kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri arthritis gout (asam urat). Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan nyeri pada penderita arthritis gout.
Gambaran Penerapan Nilai Nilai I Care Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Bandung Astuti, Widi; Amalia, Irma Nur; Puspitasari, Putri
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 2 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i2.293

Abstract

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kepada pasien, RS Santo Yusup mempunyai nilai nilai organisasi yang diharapkan menjadi pedoman perilaku, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai-nilai tersebut adalah Integrity (integritas), Compassion (bela rasa), Assurance (tanggung jawab), Respect (hormat terhadap martabat manusia), dan Embrace Innovations (berinovasi dan berprestasi) yang dikenal sebagai ICARE. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa perawat belum sepenuhnya mampu menerapkan nilai-nilai ICARE. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penerapan nilai-nilai integrity, compassion, assurance, respect, dan embrace innovation perawat di Ruang Rawat Inap RS Santo Yusup Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 114 org yaitu perawat rawat inap RS Santo Yusup yang sudah bekerja di atas 5 tahun, tehnik pengambilan sample dengan proportional random sampling dan dapatkan 53 sample. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diambil dari buku pedoman perilaku ICARE RS Santo Yusup. Analisa data berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan nilai-nilai ICARE yaitu penerapan integrity 66,51cukup baik 45,3 % baik, compassion 63,68% cukup baik 43.3 % baik, assurance 56,6 cukup baik 43,4 % baik , respect 77,4 % cukup baik 22 ,6 % baik, embrace inovation 86,8% cukup baik 32,2% baik. Berdasarkan data tersebut perilaku perawat di Ruang Rawat Inap RS Santo Yusup, sudah melakukan nilai-nilai I CARE dengan kategori cukup baik.