Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Pemanfaatan Bakteri Pseudomonas putida Sebagai Agen Bioremediasi Untuk Penurunan Kadar Fosfat Pada Limbah Cair Jasa Laundry di Medan Khadijah, Nur; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8003

Abstract

Usaha laundry adalah suatu jasa layanan yang terdapat sarana pencucian pakaian. Angka pengguna jasa laundry meningkat setiap tahunnya di kota Medan. Limbah dari laundry umumnya tidak diolah terlebih dahulu yang kemudian dapat menimbulkan pencemaran baik untuk tanah maupun air. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dan mengetahui informasi konsentrasi berapakah yang paling baik dalam menurunkan kadar Fosfat dengan menggunakan populasi mikroorganisme pseudomonas putida dan pengaruh penambahan waktu inkubasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan kuantitatif dan analisis statistik SPSS ANOVA (Analysis of Variance) One Way, untuk melihat pengaruh penambahan variasi konsentrasi Bakteri P.putida selama proses bioremediasi. Penelitian dilakukan selama 4 Minggu dengan memvariasikan penambahan bakteri P.putida sebanyak 0% (kontrol), 5%, 10%, dan 15% dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian penambahan variasi konsentrasi bakteri Pseudomonas putida dilakukan pungujian ANOVA One-Way memiliki hasil sig. 0,002. Konsentrasi 15% bakteri Pseudomonas putida dinyatakan konsentrasi terbaik yang dapat menurunkan kadar fosfat hingga melampaui batas baku mutu.Pemberian waktu inkubasi pengukuran penurunan kadar fosfat tidak homogen karena Hasil uji ANOVA One-Way memiliki hasil yang tidak sig, 0,302. Penurunan kadar fosfat teringgi pada minggu ke -4 sebesar 1,7 mg/L.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Malaka (Phyllanthus emblica) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Siregar, Khoirul Bahria; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8369

Abstract

Tanaman malaka dimanfaatkan sebagai obat tradisional, buahnya banyak digunakan untuk mengobati keluhan diare, demam, batuk darah, sedangkan daunnya bermanfaat untuk mengobati genangan air, maag, dan eksim. Akar tanaman malaka digunakan untuk mengobati batuk darah, radang usus, sakit perut, sedangkan kulit batang tanaman malaka di Indonesia hanya digunakan sebagai bumbu tambahan masakan, sedangkan di negara lain seperti Nepal, Burma, dan Thailand , Kulit batang malaka digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit seperti gangguan. buang air kecil, sembelit, diare, perawatan rambut, dan perawatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak kulit batang tanaman malaka (Phyllanthus emblica) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan variasi konsentrasi 8%, 10%, 12% dan 15% yang masing-masing konsentrasi diulang sebanyak lima kali. Hasil yang diperoleh adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli dengan konsentrasi 8% pada jarak 1 mm, konsentrasi 10% dengan bakteri S. aureus pada jarak 4 mm, E. coli pada jarak 4 mm. 3 mm, dan konsentrasi 12% S. aureus pada 6 mm. , E.coli 5 mm, konsentrasi 15% S. aureus 10 mm, E.coli 6 mm, kontrol positif (kloramfenikol) S. aureus 17 mm, E. coli 15%. Pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus terbaik yang mendekati kontrol positif adalah pada konsentrasi 15%. Hasil data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan metode uji Anova dan diuji lebih lanjut dengan uji Duncan. Hasil uji statistik diameter zona hambat bakteri Esherishia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan berbeda nyata, yaitu nyata dilihat dari nilai signifikansi 0,00 yang berarti 0,05
Bioremediasi Timbal (Pb) Menggunakan Bakteri Indigenous Dari Sungai Tercemar Limbah Cair Pertambangan Emas Martabe Batang Toru Nurcahyani, Nadya; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8679

Abstract

Penurunan kualitas air sungai disebabkan beberapa aktivitas masyarakat diantaranya limbah rumah tangga, pertanian, dan yang sangat berdampak yaitu limbah industri. Salah satu industri yang dikembangkan di Indonesia ialah industri pertambangan. Salah satu sumber kerusakan lingkungan akibat industri pertambangan adalah logam berat seperti Pb. Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui isolat bakteri Indigenous yang mampu mereduksi Pb dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru dan mengetahui potensi isolat tersebut sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimental dengan jenis rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Parameter yang diamati berupa karakteristik makroskopik dan mikroskopik bakteri, serta uji reduksi Pb dengan konsentrasi 100 ppm dan uji penurunan kadar Pb dengan konsentrasi 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan kandungan logam berat timbal (Pb) yaitu isolat bakteri Micrococcus sp., dengan persentase penurunan 91,27%, dan isolat bakteri Pseudomonas sp., dengan persentase penurunan 85,6%. Terdapat 2 isolat bakteri indigenous dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru yang dapat menjadi agen bioremediasi logam timbal (Pb) yaitu dari genus Micrococcus sp., dan Pseudomonas sp.
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Endofit Dari Daging Buah Salak Pondih (Salacca edulis) Dan Salak Padang Sidempuan (Salacca sumatrana) Azzahra, Fatimah; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7480

Abstract

Bakteri endofit adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman. Bakteri endofit yang berasal dari tanaman buah, seperti buah salak (Salacca zalacca), memiliki kemampuan menghasilkan senyawa kimia yang meningkatkan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bakteri endofit yang terdapat pada daging buah salak pondoh dan buah sidempuan padang. Untuk mengidentifikasi bakteri tersebut, penelitian ini menggunakan teknik deskriptif serta karakterisasi morfologi, pewarnaan gram, dan uji biokimia. Pendekatan pengenceran 10-4 digunakan untuk mengisolasi bakteri endofit dari kedua jenis buah salak. Hasil analisis disajikan secara deskriptif dan kualitatif untuk setiap strain bakteri endofit yang ditemukan. Didapatkan enam isolat buah salak pondoh dan empat isolat buah salak Padangsidempuan, sehingga total bakteri endofit sebanyak 10 isolat. Studi biokimia mengungkapkan bahwa isolat bakteri endofit berasal dari genus Bacillus dan Pseudomonas
Diversitas Dan Populasi Bakteri Pelarut Fosfat Pada Berbagai Tanah Dari Mangrove Berbeda Di Kawasan Pulau Kampai Raselia, Citra; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8383

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif. Sumber daya mangrove mempunyai beberapa peran baik secara fisik, kimia, dan biologi yang sangat berperan penting dalam menyediakan kebutuhan hidup masyarakat dan memiliki fungsi sebagai penyanggah keseimbangan ekosistem di wilayah pesisir. Ada berbagai macam organisme salah satunya bakteri pelarut fosfat (BPF) yang dapat diisolasi dari tanah rhizosfer mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolasi bakteri pelarut fosfat dan uji potensinya. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana merupakan informasi yang bisa diberi nilai yang diukur. Keanekaragaman dan populasi bakteri pelarut fosfat terhadap perbedaan dari beberapa jenis mangrove hasil yang diperoleh berbeda sangat nyata, hal ini diuji dengan uji beda nyata terkecil 5%. Pada penelitian ini diperoleh 12 isolat BPF dengan kode BFM 01, BFM 02, BFM 03, BFM 04, BFM 05, BFM 06, BFM 07, BFM 08, BFM 09, BFM 10, BFM 11 dan BFM 12. Kemampuan bakteri dari tanah magrove di pulau kampai memiliki diversitas indeks yang rata-rata berpotensial. Isolat yang memiliki indeks diversitaspaling tinggi dengan kode isolat BFM 04 yaitu sebesar 8,50 mm dan BFM 12 yaitu sebesar 8,25 mm sedangkan yang memiliki indeks diversitas paling rendah BFM 09 yaitu sebesar 2,25.
Bioremediasi Timbal (Pb) Menggunakan Bakteri Indigenous Dari Sungai Tercemar Limbah Cair Pertambangan Emas Martabe Batang Toru Nurcahyani, Nadya; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8679

Abstract

Penurunan kualitas air sungai disebabkan beberapa aktivitas masyarakat diantaranya limbah rumah tangga, pertanian, dan yang sangat berdampak yaitu limbah industri. Salah satu industri yang dikembangkan di Indonesia ialah industri pertambangan. Salah satu sumber kerusakan lingkungan akibat industri pertambangan adalah logam berat seperti Pb. Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui isolat bakteri Indigenous yang mampu mereduksi Pb dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru dan mengetahui potensi isolat tersebut sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimental dengan jenis rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Parameter yang diamati berupa karakteristik makroskopik dan mikroskopik bakteri, serta uji reduksi Pb dengan konsentrasi 100 ppm dan uji penurunan kadar Pb dengan konsentrasi 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan kandungan logam berat timbal (Pb) yaitu isolat bakteri Micrococcus sp., dengan persentase penurunan 91,27%, dan isolat bakteri Pseudomonas sp., dengan persentase penurunan 85,6%. Terdapat 2 isolat bakteri indigenous dari sungai tercemar limbah cair pertambangan emas Martabe Batang Toru yang dapat menjadi agen bioremediasi logam timbal (Pb) yaitu dari genus Micrococcus sp., dan Pseudomonas sp.
KEMAMPUAN ANTIJAMUR EKSTRAK METANOL BUNGA TELANG UNGU (Clitoria ternatea L) TERHADAP PERTUMBUHAN Aspergillus flavus Simarmata, Faried Raja; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8040

Abstract

Jamur dapat tumbuh dan menyebabkan dekomposisi pada bahan pangan dan hasil pertanian, baik sebelum dipanen, maupun setelah dipanen seperti dalam penyimpanan. Adapun jamur yang mengkontaminasi bahan pangan yaitu Asergillus flavus, salah satu tanaman yang memiliki senyawa antijamur adalah bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea L) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bunga telang ungu (Clioria ternatea L) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Penelitian ini bersifat eksperimental. Pengujian dilakukan melalui beberapa tahapan identifikasi tumbuhan, pembuatan ekstrak bunga telang ungu, skrining fitokimia, dan uji daya hambat bunga telang ungu terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Pengujian aktivitas antijamur dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Analisis data menggunakan Uji one way anovadan dilanjut dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea L)daya hambat yang terbentuk pada konsentrasi 20% (6,25mm), 40%(12,25 mm), 60% (14,66 mm), 80% (15,0 mm), 100% (18,5 mm). konsentrasi 60% (14,66 mm) merupakan konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea L) memiliki kemampuan antijamur terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus flavus.
Pemanfaatan Bakteri Pseudomonas putida Sebagai Agen Bioremediasi Untuk Penurunan Kadar Fosfat Pada Limbah Cair Jasa Laundry di Medan Khadijah, Nur; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8003

Abstract

Usaha laundry adalah suatu jasa layanan yang terdapat sarana pencucian pakaian. Angka pengguna jasa laundry meningkat setiap tahunnya di kota Medan. Limbah dari laundry umumnya tidak diolah terlebih dahulu yang kemudian dapat menimbulkan pencemaran baik untuk tanah maupun air. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dan mengetahui informasi konsentrasi berapakah yang paling baik dalam menurunkan kadar Fosfat dengan menggunakan populasi mikroorganisme pseudomonas putida dan pengaruh penambahan waktu inkubasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan kuantitatif dan analisis statistik SPSS ANOVA (Analysis of Variance) One Way, untuk melihat pengaruh penambahan variasi konsentrasi Bakteri P.putida selama proses bioremediasi. Penelitian dilakukan selama 4 Minggu dengan memvariasikan penambahan bakteri P.putida sebanyak 0% (kontrol), 5%, 10%, dan 15% dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian penambahan variasi konsentrasi bakteri Pseudomonas putida dilakukan pungujian ANOVA One-Way memiliki hasil sig. 0,002. Konsentrasi 15% bakteri Pseudomonas putida dinyatakan konsentrasi terbaik yang dapat menurunkan kadar fosfat hingga melampaui batas baku mutu.Pemberian waktu inkubasi pengukuran penurunan kadar fosfat tidak homogen karena Hasil uji ANOVA One-Way memiliki hasil yang tidak sig, 0,302. Penurunan kadar fosfat teringgi pada minggu ke -4 sebesar 1,7 mg/L.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Malaka (Phyllanthus emblica) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Siregar, Khoirul Bahria; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8369

Abstract

Tanaman malaka dimanfaatkan sebagai obat tradisional, buahnya banyak digunakan untuk mengobati keluhan diare, demam, batuk darah, sedangkan daunnya bermanfaat untuk mengobati genangan air, maag, dan eksim. Akar tanaman malaka digunakan untuk mengobati batuk darah, radang usus, sakit perut, sedangkan kulit batang tanaman malaka di Indonesia hanya digunakan sebagai bumbu tambahan masakan, sedangkan di negara lain seperti Nepal, Burma, dan Thailand , Kulit batang malaka digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit seperti gangguan. buang air kecil, sembelit, diare, perawatan rambut, dan perawatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak kulit batang tanaman malaka (Phyllanthus emblica) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan variasi konsentrasi 8%, 10%, 12% dan 15% yang masing-masing konsentrasi diulang sebanyak lima kali. Hasil yang diperoleh adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli dengan konsentrasi 8% pada jarak 1 mm, konsentrasi 10% dengan bakteri S. aureus pada jarak 4 mm, E. coli pada jarak 4 mm. 3 mm, dan konsentrasi 12% S. aureus pada 6 mm. , E.coli 5 mm, konsentrasi 15% S. aureus 10 mm, E.coli 6 mm, kontrol positif (kloramfenikol) S. aureus 17 mm, E. coli 15%. Pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus terbaik yang mendekati kontrol positif adalah pada konsentrasi 15%. Hasil data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan metode uji Anova dan diuji lebih lanjut dengan uji Duncan. Hasil uji statistik diameter zona hambat bakteri Esherishia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan berbeda nyata, yaitu nyata dilihat dari nilai signifikansi 0,00 yang berarti 0,05
Diversitas Dan Populasi Bakteri Pelarut Fosfat Pada Berbagai Tanah Dari Mangrove Berbeda Di Kawasan Pulau Kampai Raselia, Citra; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8383

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif. Sumber daya mangrove mempunyai beberapa peran baik secara fisik, kimia, dan biologi yang sangat berperan penting dalam menyediakan kebutuhan hidup masyarakat dan memiliki fungsi sebagai penyanggah keseimbangan ekosistem di wilayah pesisir. Ada berbagai macam organisme salah satunya bakteri pelarut fosfat (BPF) yang dapat diisolasi dari tanah rhizosfer mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolasi bakteri pelarut fosfat dan uji potensinya. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana merupakan informasi yang bisa diberi nilai yang diukur. Keanekaragaman dan populasi bakteri pelarut fosfat terhadap perbedaan dari beberapa jenis mangrove hasil yang diperoleh berbeda sangat nyata, hal ini diuji dengan uji beda nyata terkecil 5%. Pada penelitian ini diperoleh 12 isolat BPF dengan kode BFM 01, BFM 02, BFM 03, BFM 04, BFM 05, BFM 06, BFM 07, BFM 08, BFM 09, BFM 10, BFM 11 dan BFM 12. Kemampuan bakteri dari tanah magrove di pulau kampai memiliki diversitas indeks yang rata-rata berpotensial. Isolat yang memiliki indeks diversitaspaling tinggi dengan kode isolat BFM 04 yaitu sebesar 8,50 mm dan BFM 12 yaitu sebesar 8,25 mm sedangkan yang memiliki indeks diversitas paling rendah BFM 09 yaitu sebesar 2,25.