Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KECERNAAN BAHAN KERING DAN PROTEIN KASAR PAKAN AYAM KAMPUNG BERBAHAN DASAR LUMPUR SAWIT TERFERMENTASI Djunu, Sri Suryaningsih; Mukhtar, Muhammad; Saleh, Ellen J; Fathan, Suparmin; Taha, siswatiana R
Gorontalo Journal of Equatorial Animals Vol 2, No 2 (2023): Gorontalo Journal of Equatorial Animals
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the digestibility of dry matter and crude protein digestibility of balitnak superior village chicken fed non-fermented palm sludge and fermented palm sludge. Using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications, consisting of P0: rations without palm sludge, P1: rations + 10% non-fermented palm sludge, P2: rations + 10% fermented palm sludge, P3: rations + 20% sludge non-fermented palm oil, P4: Ration + 20% fermented palm sludge. The study used 15 balitnak superior village chicken aged 8 weeks. Parameters measured included dry matter digestibility and crude protein digestibility. The results showed that the administration of palm sludge had a significant effect (P0.05) on dry matter digestibility, the highest percentage of dry matter digestibility was when using 20% fermented palm sludge (P4: 89.24%). The digestibility value of crude protein had a significant effect (P0.05) with the highest percentage of crude protein digestibility in the ration without palm oil sludge (P0: 21.03%).Keywords: Fermented Palm Sludge; Dry Matter Digestibility; Crude Protein Digestibility; Balitnak Superior Village Chicken 
Bobot Hidup, Bobot Karkas dan Bobot Bagian-bagian Karkas Itik Petelur yang Diberi Pakan Mengandung Larva Maggot (Black Soldier Fly) Fathan, Suparmin; Mukhtar, Muhammad; Djunu, Sri Suryaningsih
Gorontalo Journal of Equatorial Animals Vol 2, No 2 (2023): Gorontalo Journal of Equatorial Animals
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang mengandung larva maggot Black Soldier Fly (BSF) terhadap bobot hidup, bobot karkas dan bobot bagian-bagian karkas itik petelur. Penelitian ini menggunakan Itik Petelur umur 2-8 minggu berjumlah 100 ekor. Pakan yang diberikan terdiri dari pakan jadi (BRO1-master), jagung giling, dedak padi, tepung ikan, larva maggot (BSF), ampas tahu, premix. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap, terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (ransum tanpa larva maggot), P1 (ransum dengan 3,75% larva maggot), P2 (ransum dengan 7,5% larva maggot), P3 (ransum dengan 11,25% larva maggot) dan P4 (ransum dengan 15% larva maggot). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemberian pakan yang mengandung larva maggot tidak memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap bobot hidup itik petelur sedangkan terhadap bobot karkas dan bagian-bagiannya memberikan pengaruh nyata (P0,05). Hasil penelitian yang mendapat pencapaian tertinggi pada perlakuan yaitu bobot hidup terdapat pada P1 (954,37%), bobot karkas terdapat pada P1 (589,82%), bobot bagian dada terdapat pada P1 (210,65%), bobot bagian paha terdapat pada P1 (166,46%), bobot bagian punggung terdapat pada P1 (111,09%) dan bobot bagian sayap terdapat pada P1 (101,61%). Kata Kunci : Larva maggot black soldier fly, itik petelur, bobot hidup, karkas dan bagian-bagian karkas.
Pemberdayaan Peternak Sapi Potong Melalui Teknologi Fermentasi Jerami Padi-Jagung Untuk Pakan Sapi Potong Ilham, Fahrul; Djunu, Sri Suryaningsih; Syahruddin, Syahruddin; Pateda, Sri Yenny; Hariyanto, Hariyanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar peternak sapi bali di Desa Hutabohu berprofesi sebagai petani dan peternak dengan komoditi utama yang dibudidayakan adalah tanaman padi dan jagung. Jerami padi/jagung yang dihasilkan selama ini dipandang sebagai limbah pertanian sehingga hanya dibakar saat selesai panen. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga desa dalam memanfaatkan jerami padi dan jagung sebagai pakan ternak dengan cara teknologi fermentasi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan tentang teknik pembuatan jerami padi-jagung fermentasi dengan menggunakan mikroorganisme pengurai. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga Desa Hutabohu dalam mengolah jerami padi-jagung menjadi pakan ternak berkualitas dengan cara yang mudah dan terjangkau. Dampak positif dari kegiatan ini adalah diharapkan terjadi peningkatan produktivitas ternak dan pemanfaatan sumber daya lokal secara efektif dan efisien.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH DALAM PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK BAGI KELOMPOK TANI GEMA BAKTI RAYA R, St Aisyah; Djunu, Sri Suryaningsih; Apriliani, Silvana; Mada, Andika; Taja, Jikran; Karim, Arjuna Andika Putra
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.2016

Abstract

Corn cob waste is a residue of agricultural production that has the potential as an alternative animal feed, but the waste has not been maximally utilized by farmers who are members of the Gema Bakti Raya Farmer Group. Corn cobs, which have been discarded or burned after shelling, have great potential that has not been utilized by farmer groups, which can cause environmental problems and accumulation of waste if left unattended. On the other hand, during the dry season there is a scarcity of animal feed and corn cobs can be an effective solution by utilizing appropriate technology as an alternative to ruminant feed with the fermentation method. The purpose of this PKM is to motivate and increase community awareness of corn waste handling and increase partners' knowledge and skills in utilizing corn cobs as an alternative animal feed. The several stages of this activity include: socialization, counseling and training, technology application, mentoring and evaluation and sustainability.  The results of the service implementation show that the transfer of knowledge, skills and technology, especially appropriate technology (TGG) to partner groups has increased partner knowledge by 50% and increased partner skills by 60%.   The PKM program can empower partner groups to access their potential.  This is expected to provide economic and environmentally friendly added value and have an impact on increasing income and sustainability of corn farming. 
Penggunaan Kulit Pisang Goroho Fermentasi Terhadap Performa Ayam Kampung Super Fase Finisher Husin, Abd Rahman; Djunu, Sri Suryaningsih; Syahruddin, Syaruddin
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.2.105-114.2025

Abstract

The purpose of this study was to determine the performance of super village chickens in the finisher phase fed with fermented goroho banana peel flour. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and five replications so that there were 25 experimental units. The chickens used in this study were 125 super village chickens in the finisher phase aged 4-8 weeks. Each experimental unit used 5 chickens. The experimental rations consisted of P0 without fermented goroho banana peel, P1 using 5% fermented goroho banana peel, P2 using 10% fermented goroho banana peel, P3 using 15% fermented goroho banana peel and P4 using 20% fermented goroho banana peel. The variables observed in this study were feed consumption, body weight gain and feed conversion. The results showed that the consumption of chicken rations for the P4 treatment was significantly (P<0.05) higher than the P1, P2 and P3 treatments and P0 (control) with an average ration consumption of each treatment (P0 28.68), (P1 26.99), (P2 28.35), (P3 28.79) and (P4 31.88) g/head/day. The weight gain of the P4 treatment was significantly (P<0.05) higher than the P1, P2 and P3 treatments and P0. The average PBB of each treatment (P0 6.94), (P1 7.40), (P2 7.53), (P3 7.91) and (P4 7.96) g/head/day. The treatments were not significantly different (P>0.05) in terms of the conversion of the super kampung chicken ration in the finisher phase with values between 3.64 – 4.13. The use of 20% fermented goroho banana peel increased ration consumption and body weight gain of super kampung chicken in the finisher phase. Ration consumption was 31.88 g/head/day and body weight gain was 7.96 g/head/day Tujuan penelitian ini adalah mengetahui performa ayam kampung super fase finisher yang diberi tepung kulit pisang goroho fermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan sehingga terdapat 25 unit percobaan. Ternak ayam yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung super fase finisher 4 - 8 minggu sebanyak 125 ekor. Setiap unit percobaan menggunakan 5 ekor ayam. Ransum percobaan terdiri dari P0 tanpa kulit pisang goroho fermentasi, P1 menggunakan 5% kulit pisang goroho fermentasi, P2 menggunakan 10% kulit pisang goroho fermentasi, P3 menggunakan 15% kulit pisang goroho fermentasi dan P4 menggunakan 20% kulit pisang goroho fermentasi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum ayam untuk perlakuan P4 nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P1, P2 dan P3 serta P0 (kontrol) dengan rataan konsumsi ransum masing-masing perlakuan (P0 28,68), (P1 26,99), (P2 28,35), (P3 28,79) dan (P4 31,88) g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan perlakuan P4 nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P1, P2 dan P3 serta P0. Rataan PBB masing-masing perlakuan (P0 6,94), (P1 7,40), (P2 7,53), (P3 7,91) dan (P4 7,96) g/ekor/hari. Perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konversi ransum ayam kampung super fase finisher dengan nilai antara 3,64 – 4,13. Penggunaan 20% kulit pisang goroho fermentasi meningkatkan konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan ayam kampung super fase finisher. Konsumsi ransum sebesar 31,88 g/ekor/hari dan pertambahan bobot badan sebesar 7,96 g/ekor/hari