Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kolaboratif Sains

Tingkat Kesukaan Bakso Udang pada Berbagai Imbangan Formulasi Tepung Tapioka dan Terigu: Level Of Likeness for Shrimp Meatballs in Various Balance of Tapioca and Wheat Flour Formulations Junianto; Purnawa Jaya; Alya Himmati; Auliya Suripto
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5454

Abstract

Penggunaan imbangan bahan pengisi yang tepat dalam pembuatan bakso sangat penting untuk dilakukan karena berdampak terhadap tingka kesukaan bakso yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan menentukan imbangan tepung yang tepat dalam pembuatan bakso udang untuk memperoleh prooduk yang paling disukai. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan empat perlakuan imbangan tepung tapioka dan terigu yang berbeda, yaitu 100% : 0%; 90% : 10%; 80% : 20% dan 70% :30%. Bakso udang yang diperoleh dari setiap perlakuan tersebut diuji tingkat kesukaan kenampakan, aroma, tekstur dan rasanya. Pengujian dilakukan oleh 15 panelis semi terlatih. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Friedman dan uji perbandingan berganda. Penetuan imbangan yang dapat menghasil produk bakso udang yang paling disukai menggunakan metode bayer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan kenampakan, aroma, tekstur dan rasa bakso udang tidak dipengaruhi oleh perlakuan imbangan tepung. Bakso udang yang paling diisukai diperoleh dari imbangan tepung tapioka 80% dan terigu 20%.
Metode Pengolahan Rusip : In Review: Rusip Processing Method : In Review Maharani, Annisa; Junianto
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6191

Abstract

Rusip adalah produk fermentasi tradisional yang populer di masyarakat pesisir Sumatra, terutama di Bangka Belitung. Rusip dibuat dengan ikan kecil seperti teri, yang difermentasi dengan garam dan gula aren. Proses fermentasi ini menghasilkan cita rasa asam dan aroma khas yang menjadi ciri utama produk ini. Studi ini bertujuan untuk meninjau berbagai metode fermentasi yang digunakan dalam pembuatan rusip, baik fermentasi spontan maupun non-spontan, serta pengaruh kadar garam dan gula terhadap hasil akhir. Analisis kandungan gizi rusip menunjukkan bahwa fermentasi meningkatkan nilai gizi, termasuk kadar protein dan asam lemak esensial, serta berkontribusi terhadap kesehatan usus melalui produksi probiotik. Selain itu, rusip memiliki nilai sosial dan budaya yang signifikan bagi masyarakat pesisir, sekaligus berperan dalam meningkatkan perekonomian lokal melalui pengolahan ikan rucah dan usaha kecil menengah (UKM).
Pengembangan Produk Olahan Ikan Wilis Studi Kasus: Usaha Rumahan Sambal Jala di Pangandaran: Wilis Fish Processed Product Development Case Study: Sambal Jala Home Business in Pangandaran Junianto; Hasan Basri; Helmalia Asri; Aditya Nugraha Zein; Firda Zakiyatunisa Justika
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6228

Abstract

Pangandaran merupakan wilayah yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan, sehingga ekonomi masyarakat Pangandaran sebagian besar bergantung pada sektor perikanan dan pariwisata. Kehidupan masyarakat lokal sangat dipengaruhi oleh kekayaan sumber hayati laut yang melimpah, seperti ikan wilis yang menjadi salah satu hasil tangkapan utama. Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran memanfaatkan ikan wilis sebagai nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Tujuan dalam riset ini adalah untuk mengetahui ide produk inovatif untuk pengembangan produk di Pangandaran khususnya Desa Karangjaladri. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode survey dan wawancara dengan pemilik usaha Sambal Jala Ikan Wilis. Hasil dari riset ini adalah awal mula ide usaha ini adalah karena sebelumnya ikan Wilis hanya diolah menjadi ikan asin. Setelah adanya program kegiatan ibu PKK desa Karangjaladri, dimana program tersebut mengolah hasil perikanan berupa nugget ikan, bakso dan lainnya. Selain kegiatan itu juga, adanya kegiatan KKN yang dilaksanakan di desa tersebut oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran sehingga menimbulkan ide membuat olahan Sambal Jala Ikan Wilis dengan beberapa pengembangan produk dibagian kemasan, ukuran, rasa dan pemasaran produk.
Analisis Sebaran Potensi Produksi Perikanan Tangkap di Provinsi Jawa Barat: The Potential of Capture Fisheries Production in Jawa Barat Province Bussalam, Rajib; Junianto
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6246

Abstract

Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan tangkap dengan estimasi potensi sumberdaya ikan mencapai 1.338.442 ton per tahun di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 573 yang meliputi perairan Utara Jawa Barat dan 1.034.484 ton per tahun di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 712 yang meliputi perairan Selatan Jawa Barat. Perikanan tangkap merupakan salah satu sektor penting dalam pengembangan ekonomi di Jawa Barat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran potensi produksi perikanan tangkap di Jawa Barat. Data diperoleh melalui metode survey dan dianalisis dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perikanan tangkap di Jawa Barat memiliki potensi untuk ditingkatkan. Kesenjangan antara produksi aktual dan potensi kontribusi sumberdaya ikan mengindikasikan adanya peluang ekonomi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Perikanan tangkap Jawa Barat dapat dioptimalkan dengan modernisasi armada penangkapan ikan, pembangunan infrastuktur pendukung, peningkatan kapasitas nelayan, penerapan pengelolaan berkelanjutan, pengembangan industri hilir serta kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat. Pengelolaan yang cermat dan bertanggungjawab dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap secara signifikan, memberikan manfaat ekonomi lebih besar dan memastikan keberlanjutan sumberdaya ikan untuk generasi mendatang.
Kajian Literatur: Efektivitas Berbagai Bahan Herbal Dalam Meningkatkan Sistem Imunitas Ikan: Literature Review: Effectiveness Of Various Herbal Ingredients In Improving The Fish Immune System Wulandari, Deswita Khansa; Junianto
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.6257

Abstract

Budidaya ikan sebagai penyedia protein hewani bagi masyarakat sering mendapatkan masalah terutama kesehatan ikan pada saat proses budidayanya. Untuk mengatasinya menggunakan bahan kimia yang tentu akan merugikan bagi ikan dan lingkungan. Untuk itu studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan hasil penelitian terdahulu mengenai efektifitas dari berbagai komponen tumbuhan yang telah dilakukan uji coba pada penelitian terdahulu dalam peningkatan respon imun ikan, serta dampak yang ditimbulkan terhadap produktivitas budidaya perikanan. Metode penelitian dengan studi literatur untuk kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk studi literatur. Hasil dari analisis literatur ini didapatkan hasil bahwa bahan bahan herbal yang dikaji yaitu 1). Bawang putih dapat meningkatkan respon imun ikan dan menghambat serangan patogen dengan konsentrasi optimal diseluruh penelitian adalah 10 gr/kg, 2). Jahe dapat meningkatkan imunitas dan juga pengobatan ikan dari bakteri patogen, 3). Kunyit dapat meningkatkan kualitas imun dan memaksimalkan pertumbuhan ikan, 4). Temulawak dapat meminimalisir serangan bakteri patogen dan serangan parasit serta penyembuhan luka, dan 5). Daun ketapang dapat mencegah serangan parasit dan menyembukan luka pada ikan.
Review Artikel: Kandungan Logam Berat Pada Ikan Yang Ditangkap Di Waduk Dan Sungai indonesia : Review Article: Heavy Metal Content in Fish Caught in Indonesian Reservoirs and Rivers Junianto; Muhamad Seikei Shojikana
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.6286

Abstract

Produksi perikanan di indonesia mencapai 23,539 juta ton pada tahun 2023, angka tersebut lebih besar dibandingkan pada tahun 2022 sebesar 22,265 juta ton (KKP, 2024). Jumlah produksi perikanan juga mempengaruhi besarnya Angka Konsumsi Ikan Nasional (AKI) di indonesia. Angka Konsumsi Ikan pada tahun 2023 sebesar 57,61 kg perkapita, meningkat daripada tahun tahun sebelumnya sebesar 57,27 kg perkapita pada tahun 2022, dan 55,16 kg perkapita pada tahun 2021. Peningkatan Konsumsi ikan berkaitan erat dengan isu keamanan pangan, terutama mengenai kontaminasi logam berat.Metode pencarian artikel mengunakan pencarian melalui google scholar dan researchgate dengan tahun penerbitan 10 tahun terakhir (2014-2024) dengan batasan cangkupan penelitian yang dilakukan pada perairan waduk dan sungai di indonesia.Berdasarkan hasil review artikel yang telah dilakukan, ditemukan bahwa urutan kelimpahan logam berat yang terdapat pada ikan di sungai dan waduk indonesia adalah Pb>Cd>Hg>Zn>As>Mn>Cu>Cr. Logam berat Timbal (Pb) menunjukan kelimpahan terbanyak dengan berbagai jenis ikan di waduk dan sungai. Wilayah terbesar mengandung logam berat Pb berada di perairan Sungai Belumai dengan spesies ikan yaitu Channa striata memiliki konsentrasi total 49,8 mg/kg.Berdasarkan artikel review yang telah dilakukan dapat memberikan informasi terkait kandungan logam berat pada ikan di perairan Waduk dan Sungai di indonesia. Kandungan cemaran logam berat yang paling banyak terdeteksi pada ikan adalah logam berat Timbal (Pb) dengan konsentrasi tertinggi sebesar 49,8 mg/kg pada spesies ikan Channa striata di Sungai Belumai. Urutan kelimpahan logam berat yang terdapat pada ikan di sungai dan waduk indonesia yaitu Pb>Cd>Hg>Zn>As>Mn>Cu>Cr.