Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Senam Tera Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada Lansia yang Menderita Diabetes Militus Tipe II di Desa Bolo Kabupaten Bima Agus Putradana; Dina Fithriana; Nia Firdiyanti
Jurnal PRIMA Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v7i2.246

Abstract

Pendahuluan: Lanjut usia (Lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan dimana seseorang mengalami perubahan secara biologis, psikologis, maupun sosial. Peningkatan jumlah Lanjut Usia yang tinggi berpotensi menimbulkan berbagai macam permasalahan salah satunya yaitu penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang, dimana progresivitas penyakit akan bertambah seiring bertambahnya usia penderita seperti penyakit diabetes melitus. Tindakan pengendalian diabetes untuk menjaga gula darah tetap terkontrol salah satunya dengan latihan atau senam tera bagi penderita diabetes. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam tera terhadap perubahan kadar gula darah pada lansia yang menderita diabetes melitus tipe II di Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima . Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pra Eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design (pra-pasca tes dalam satu kelompok). Sampel yang dipakai adalah 28 lansia menderita diabetes melitus tipe II yang mengikuti senam tera. Penelitian ini dilakukan selama tujuh hari. Subjek penelitian mempunyai kadar gula darah dengan kategori sedang dan tinggi. Analisis statistik yang digunakan adalah dengan uji Paired T-Tets dengan taraf kemaknaan 5 %. Hasil: Hasil Uji Paired T-Test terhadap 28 responden didapatkan perubahan kadar gula darah yang bermakna pada lansia yang menderita diabetes melitus tipe II yaitu dengan nilai t-hitung = 4,569 dan nilai ttabel = 2,052 dengan nilai rata-rata Pre-test = 183,7 dan nilai rata-rata Pos-Test = 154,3 sehingga dapat di interprestasi bahwa (t-hitung > t-tabel) yang artinya terdapat perubahan kadar gula darah yang bermakna pada lansia yang menderita diabetes melitus tipe II. Kesimpulan: Senam tera mempunyai pengaruh terhadap perubahan gula darah pada lansia penderita Diabetes Militus tipe II.
Hubungan Persepsi Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan Kemampuan Aktifitas Lansia Di Desa Gemel Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Dina Fithriana; Agus Putradana; Eva Marvia
Jurnal PRIMA Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v7i2.245

Abstract

Pendahuluan : Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang betul-betul subyektif dan hanya orang yang menderitanya yang dapatmenjelaskan dan mengevaluasinya. Salah satu tindakan peredaan nyeri pada pasien yang mengalami nyeri arthritis rheumatoid adalah dengan terapi kompres hangat dan masase terapi jahe dimana menyebabkan pengeluaran endorphin pada tahap modulasi nyeri yang dapat menyebabkan vasodiltasi sehingga dapat meningkatkan aliran darah dan rasanyeri pun bisa berkurang dan berhenti Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh terapi kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis reumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha ”Puspakarma” Mataram. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian two group pre-post test design. Tehnik pengambilan sampel yaitu menggunakan tehnik total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 24 responden. Kemudian analisa data menggunakan uji statistic t-test dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan ada pengaruh terapi kompres hangat dan masase terapi jahe dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh ( =0.001, <0.05) dan pemberian terapi massage jahe diperoleh dengan nilai ( =0.034, <0.05) terhadap perubahan intensitas nyeri pada lansia yang menderita artritis reumatoid, maka Ha diterima dan Ho di tolak. Kesimpulan: ada pengaruh terapi kompres hangat dengan pemberian masase terapi jahe terhadap perubahan intensitas nyeri pada lansia yang menderita arthritis rheumatoid di Panti Sosial Tresna Werdha”Puspakarma” Mataram”, Oleh karena itu, disarankan kepada perawat maupun tenaga kesehatan lainnya sangat penting untuk memberikan KIE (Komunikasi Informasi dan edukasi) tentang pemberian kompres hangat dan pemberian masase terapi jahe pada penderita athritis reumatoid.
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi 3 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan dan Perubahan Siklus Haid pada Akseptor KB di Desa Pemenang Kabupaten Lombok Utara Agus Putradana; Dina Fithriana; Febriati Astuti
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.317

Abstract

Menurut Kemenkes RI dalam Laporan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016, Peserta KB Baru dan KB Aktif menunjukkan pola yang sama dalam pemilihan jenis alat kontrasepsi. Hasil survei menunjukkan bahwa 64 persen wanita kawin usia 15-49 tahun menggunakan alat cara KB, sebagian besar diantaranya menggunakan metode kontrasepsi modern (57%)  dan sisanya menggunakan metode kontrasepsi tradisional (6%).   Di antara cara KB modern yang dipakai, suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang terbanyak digunakan(29%), diikuti oleh pil KB(12%). Perubahan lama menstruasi tersebut di sebabkan komponen gestagen yang terkandung didalam DMPA. Perubahan ini sejalan dengan berkurangnya darah menstruasi padaakseptor DMPA. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah“ Apakah ada hubungan penggunaan KB suntik 3 Bulan Dengan Perubahan Siklus Haid Dan Peningkatan Berat Badan Di Dusun Mekar Sari Desa Pemenang Barat Kabupaten Lombok Utara.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah retrospektif dengan rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat/sekali waktu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30  orang yaitu akseptor KB 3 bulan yang teratur melakukan suntik ulang setiap  3 bulan selama 4 kali pemberian.Hasil Penelitian ini adalah : Ada hubungan kenaikan berat badan pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Di Dusun Mekar Sari Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Tahun 2022 dengan dan nilai p=0,000.Ada hubungan lama pemakaian dengan gangguan siklus haid pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan di Dusun Mekar Sari Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang Tahun 2022 dengan nilai p=0,001. Ada hubungan penggunaan KB suntik 3 bula dengan gangguan siklus haid pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di Dusun Mekar Sari Desa Pemenang Barat Kecamatan Pemenang p=0,022.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada Hubungan Penggunaan KB suntik 3 Bulan Dengan Perubahan Siklus Haid Dan Peningkatan Berat Badan Di Dusun Mekar Sari Desa Pemenang Barat Kabupaten Lombok Utara.  Kata Kunci : KB Suntik 3 Bulan, Siklus Haid, Perubahan BB
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA LEAF) TERHADAP PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DM TIPE II DENGAN OBESITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBARU KOTA BIMA Fithriana, Dina; Putradana, Agus; Mukhlishah, Mukhlishah
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v5i1.1769

Abstract

Prevalensi diabetes melitus Tipe 2 dengan obesitas meningkat dengan pesat di seluruh dunia. Semakin besar indeks massa tubuh (IMT) semakin besar risiko menderita diabetes melitus tipe 2. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh air rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah penderita DM tipe II dengan obesitas di wilayah kerja Puskesmas Jatibaru Kota Bima.Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian Quasy experimen one group pre-posttest design. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah penderita diabetes mellitus tipe II dengan obesitas yang rawat jalan Di wilayah kerja Puskesmas Jatibaru Kota Bima  sebanyak 40 orang. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan porpusive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner serta analisa data menggunakan wilcoxon.Hasil penelitian menunjukan bahwa Kadar gula darah pasien DM tipe II dengan Obesitas sebelum diberikan Air Rebusan Daun Jambu Biji semua responden dalam kategori buruk 40 responden (100%) dan setelah diberikan Air Rebusan Daun Jambu Biji sebagian besar dalam kategori kadar gula darah sedang berjumlah 20 responden (50.0).Hal ini juga dapat dilihat dari nilai uji analisa p value lebih kecil dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan nilai sig (2 tailed)= 0.00 maka p value <α  sehingga Ha di terima dan H0 ditolak yang menunjukan ada pengaruh air rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah penderita DM tipe II dengan obesitas di wilayah kerja Puskesmas Jatibaru Kota Bima.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah didapatkan bahwa ada pengaruh air rebusan daun jambu biji terhadap perubahankadar glukosa darah penderita DM tipe II dengan obesitas di wilayah kerja Puskesmas Jatibaru Kota Bima. Saran untuk Responden agar dapat menggunakan terapi rebusan dan jambu biji untuk membatu mengendalikan kadar gula darah pada pasien dengan DM tipe II. Kata kunci :Air rebusan daun jambu biji, glukosa darah dan Penderita DM Tipe II,dan Obesitas
PENGARUH PEMBERIAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU PADA CARA BACA BUKU KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPE KABUPATEN SUMBAWA BESAR Fithriana, Dina; Putradana, Agus; Astuti, Febriati
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 3 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i3.3420

Abstract

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang paling beresiko terkena berbagai macam gangguan kesehatan. Kelas Ibu Hamil merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran. Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak. Masalah yang terjadi di Puskesmas Lape tentang tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap cara baca buku KIA masih kurang. Hal ini dipengaruhi oleh kurang aktifnya ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil.      Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Eksperiment Design dengan “One Group pre test-pos test Design”. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lape sebanyak 30 responden. Instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner, dan hasil analisa data disajikan menggunakan uji spss dan persentase.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu sebelum pemberian kelas ibu hamil sebagian besar dalam kategori kurang 63,3%, kategori cukup 36,7% sedangkan kategori baik tidak ada. Sedangkan tingkat pengetahuan ibu setelah pemberian kelas ibu hamil sebagian besar dalam kategori baik 76,7%, cukup 16,7%, dan kurang sebesar 6,7%. Analisa uji statistik t-test menunjukkan bahwa nilai p-value adalah sebesar 0,001. Hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kelas ibu hamil terhadap tingkat pengetahuan ibu pada cara baca buku KIA Wilayah Kerja Puskesmas Lape.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kelas ibu hamil terhadap tingkat pengetahuan ibu pada cara baca buku KIA. Oleh sebab itu, diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan kualitas kelas ibu hamil, agar dapat dilaksanakan secara rutin.
Hubungan Hipertensi Dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara Agussalim, Ahmad Syukria; Fajar Maulana, Antoni Eka; Putradana, Agus; Marvia, Eva
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 3, No 2 (2022): Research of Service Administration Health and Sains Healthys (Desember)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v3i2.4691

Abstract

Gagal Ginjal Kronik merupakan kondisi dimana ginjal tidak mampu mengangkut sampah sisa metabolik tubuh berupa bahan yang di eliminasi melalui urin dan menumpuk dalam airan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endoktrin dan metabolik, elektrolit, serta asam basa (abdul, 2015). Menurut KEMENKES RI (2015), penyakit gagal ginjal menduduki urutan ke 6 penyebab kematian seluruh Rumah Sakit di Indonesia. Penyebab penyakit ginjal kronis salah satunya adalah  hipertensi (FERNEFRI, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Hipertensi dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik di RSUD Kabupaten Lombok Utara.Desain Penelitian ini menggunakan observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Populasi penelitian sebanyak 94 pasien Gagal Ginjal Kronik yang terdaftar pada Rekam Medis RSUD KLU periode bulan Januari sampai bulan Maret 2022. Sempel ditentukan dengan melihat jumlah populasi yaitu sebanyak 94 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan Rekam Medis serta menganalisa data mengunakan chi-square dengan tingkat kesalahan 0,05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 94 responden terdapat 52 responden yang mengalami hipertensi dan dilihat dari kejadian Gagal Ginjal Kronis terdapat 39 responden pada stadium 5.Terdapat hubungan yang signifikan antara Hipertensi dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik di RSUD Kabupaten Lombok Utara.
Pengaruh Diet Sodium dan Pembatasan Cairan Berbasis Aplikasi Android Terhadap Keseimbangan Cairan Dan Dyspnea Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif (CHF) Putradana, Agus; Mardiyono, Muh.; Rochana, Nana
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v5i1.1768

Abstract

Pendahuluan: Pembatasan cairan dan Diet sodium merupakan salah satu terapi non-farmakologis yang dilakukan bagi penderita Gagal Jantung Kongestif NYHA II dengan gejala dyspnea. Munculnya gejala sesak nafas pada penderita gagal jantung, disebabkan oleh terjadinya ketidak seimbangan cairan tubuh pasien, yang mengakibatkan menumpuknya cairan pada jaringan paru-paru (kongesti pulmonal). Pembatasan cairan dan diet sodium menjadi terapi non-farmakologis utama bagi pasien penderita gagal jantung. Beberapa pasien melaporkan menjalani kesulitan dalam melakukan control dan pencatatan konsumsi cairan, konsumsi sodium, serta gejala dyspnea yang muncul. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penanganan yang dapat memfasilitasi pasien dalam melakukan control konsumsi cairan, konsumsi sodium serta pencatatan gejala dyspnea yang muncul yang berakibat pada tidak tercapainya keseimbangan cairan dan munculnya gejala dyspnea. pembatasan cairan dan diet sodium berbasis aplikasi merupakan intervensi pilihan dan aman dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan cairan tubuh dan munculnya gejala dyspnea. Tujuan: Mengidentifikasi pengaruh Pembatasan cairan dan Diet sodium berbasis aplikasi android terhadap perbaikan keseimbangan cairan dan penurunan gejala dyspnea pada pasien gagal jantung kongestif. Metode: Desain penelitian quasy eksperimen, dengan menggunakan simple random sampling, 40 orang kelompok intervensi dan 40 orang kelompok kontrol, dengan analisis uji Chi-square, Wilcoxon dan Mann Whitney.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbaikan keseimbangan cairan (p=0.001), dan penururnan gejala dyspnea (p=0.001). Kesimpulan: Terdapat pengaruh Pembatasan Cairan dan Diet Sodium berbasis aplikasi android terhadap perbaikan keseimbangan cairan dan penurunan gejala dyspnea pada pasien gagal jantung kongestif NYHA II. Intervensi diet sodium dan pemabatasan cairan berbasis aplikasi android ini merupakan intervensi yang mudah digunakan serta sangat bermanfaat untuk dilakukan bagi pasien gagal jantung kongestif NYHA II. Keywords: Pembatasan cairan, diet sodium, aplikasi android, keseimbangan cairan, dyspnea
Perbandingan Arus Puncak Ekspirasi (APE) antara Perokok dan Bukan Perokok pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram Agus Putradana; Eva Marvia; Dina Fithriana; Zatul Yatin Masri
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/rjjkx169

Abstract

Introduction: Cigarettes contain various kinds of toxic chemicals that are dangerous to the health of conventional smokers, electric smokers and non-smokers. One of the contents of cigarettes, namely formaldehyde, when exposed to the human body can cause oxidative stress as well as DNA damage in the bone marrow, both of which will disrupt the respiratory and circulatory systems, such as Oxygen Saturation and Peak Expiratory Flow (henceforth PEF. Purpuse: Therefore, the purpose of this study was to determine the ratio of PEF between smoking and non-smoking students of the Faculty of Law, University of Mataram. Methods: This research was designed as analytic observational with cross sectional. The population of this study was 518 students. By using the accidental sampling technique, the sample was obtained as many as 72 respondents divided into categories of conventional smokers (24), electric smokers (24), and non-smokers (24). Measurement of PEF was conducted by using a mini Wright peak flow meter and data collection was conducted by using a questionnaire. Data were analyzed by independent t test and Mann-Whitney test. Result: Of the 72 respondents consisting of 3 categories, the majority were aged between 20-24 years with height 165-177 cm, the majority of mild smokers were in the electric smoker category, while conventional smokers were 50% mild smokers, 42% moderate smokers and 8% severe smokers. Pneumoblie values in conventional smokers were 50% green zone and 50% yellow zone, electric smokers and non-smokers were in the green zone 100%. The results of the independent t test showed p value: 0.000 <0.05 which means that there was a difference in the PEF value of conventional smokers and electric smokers. Mann-Whitney test analysis obtained p value: 0.000 <0.05, which means that there was a difference in the PEF value of smokers and non-smokers. Suggestions: Recommendations for future researchers to add characteristics of respondents based on the level of severity of smoking habits.
Terapi Relaksasi Benson Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensidi Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Mandalika Mataram Citra Sepriana; Chairun Nasirin; Perawati Sulastri; Agus Putradana
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/de4ynd15

Abstract

Introduction: Hypertension is a serious health problem for the elderly worldwide. The current therapy method continues to be developed into several methods, one of which is benson relaxation therapy. This therapy focuses on certain phrases that are repeated using a regular rhythm accompanied by submissive and orderly behavior. Purpuse: determine the effect of benson’s relaxation therapy on reducing blood pressure, especially in the elderly who suffer from high blood pressure in Mataram mandalika elderly social institutions (PSLU). Methods: The research design used in this study was experimental with a one-group pretest-posttest design approach. The population in this study were all elderly people who experienced hypertension at the Mataram mandalika elderly social institution. The sampling technique in this study was total sampling. The research instrument used SOP for benson relaxation therapy and used a blood pressure meter and stethoscope to measure blood pressure. This therapy was carried out 2 times a day (morning and evening) for days for 5-10 minutes. Data analysis using pained hest test. Result: that 13 people (62%) had blood pressure before being given benson relaxation therapy. The results of blood pressure after being given benson relaxation therapy decreased blood pressure in stage I in as many as 21 people (100%). The paired t-test statistical test results obtained a significant number or a Sig (2-Tailed) value of 0.000, which means <0.05. Conclusion: that there is an effect of benson relaxation therapy on reducing blood pressure in elderly people with hypertension at the Mataram mandalika social institution.
Peran Pengawas Minum Obat (PMO) berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Penderita TB Paru Eva Marvia; Dina Fithriana; Agus Putradana; Rubiati Rubiati; Suhartiningsih Suhartiningsih; Antoni Eka Fajar Maulana
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/xmj1h254

Abstract

Introduction: Tuberculosis is a chronic, infectious disease that is still a public health problem in the world, including Indonesia.Purpose: The aim of this research is to determine the role of medication-taking supervisors in medication-taking compliance in patients suffering from pulmonary TB.Method: the type of research used is correlational with a cross sectional approach. The population of this study was 35 pulmonary TB patients in the Santong Community Health Center working area and 35 people as a sample. The sampling technique used was total sampling. Data collection uses a questionnaire. Data analysis used the Spearman rank test.Results: The results of the study showed that the majority of supervisors took medication which supported 94.3% and 5.7% of supervisors took medication who did not support it. Respondents with high compliance were 85.7%, moderate compliance was 8.6% and low compliance was 5.7%. The results of statistical tests show that there is a relationship between the role of the medication-taking supervisor and compliance with medication-taking in patients suffering from pulmonary TB in the work area of the Santong Community Health Center with a rho value =.000 < α with a strong level of correlation with a correlation coefficient value of .661.Conclusion: Compliance with taking medication in patients suffering from pulmonary TB has increased with the role of supervisors taking medication.