Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengelolaan Limbah Anorganik di Dusun Ajung Kulon Melalui Pelatihan Wasteminaponik Skala Komunal Dusun Prasetyo, Dandi Wahyu Agung; Kurniyanto, Dimas; Maulana, M. Irvan; Safitri, Adinda Maharani Dwi; Sari, Febiola Novita; Azizah, Maria
Journal of Community Development Vol. 4 No. 3 (2024): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v4i3.190

Abstract

Inorganic waste management is a community problem, especially in Jember Regency. Lack of public knowledge about inorganic waste management is still a major problem. People in Ajung Kulon, Ajung village still throw rubbish carelessly, especially in rivers, which has an impact on the environment around residential and agricultural land areas. This community service activity aims to provide knowledge of inorganic waste management to the women recitation group Al-Mukhlisin in Ajung Kulon. Community service activities were carried out with several activities, namely socialization about waste, training and implementation of wasteminaponic cultivation starting from making huts, assembling installations, sowing seeds, planting vegetable, raising fish and harvesting. The implementation of this community service was conducted 2 wasteminaponic installations with 50 planting holes per installation. Implementing this community service can also increase partner competency, including: 1) Increasing knowledge about how to manage inorganic waste, which was initially only 30.7% and increased to 100% after training. 2) Increase partner creativity in managing waste, especially inorganic waste. Partners' interest in wasteminaponic cultivation after training was 100% from 15 respondents. 3) 80% of partners were able to improve their skills regarding science and technology regarding product logo design using a simple application installed on their smartphone. 4) Increase knowledge and skills about good product packaging to increase product selling prices. 5) Partners are able to market products by utilizing their social media, namely WhatsApp, Facebook and Instagram.
Inovasi Pengembangan Produk Olahan Mawar Melalui Pembuatan Teh Kuncup Mawar di KWT Nawasena, Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember Azizah, Maria; Bintoro, Mochamat; Kurniasari, Leli; Sabiku, Dewi Fatmawaty
Journal of Community Development Vol. 5 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i3.1440

Abstract

Karangpring Village is located in Sukorambi District, Jember Regency, which is an area producing and supplying rose bushes in Jember Regency. The Nawasena Women Farmers Group (KWT) is one of the KWTs located in Karangpring Village, Sukorambi, Jember. This KWT manages the processing of rose products produced by farmers in Karangpring Village. The problems in developing processed products in KWT Nawasena are the lack of diversity of products produced, the quality of the products produced is still less attractive, the scale of the products is small, the limitations of processing tools and the less than optimal promotion of products through social media. This community service activity is carried out to solve partner problems, namely the development of processed rose products that are more attractive and acceptable to the market. The method of implementing the activity is divided into several stages, namely the discussion and interview stage regarding partner problems, discussion and planning to resolve partner problems, implementation of counseling, and evaluation. Based on the initial discussion and interview activities, the main problem in developing processed rose products (especially rose tea) was that product processing was carried out manually due to limited processing tools. Based on these problems, counseling was carried out on drying rose petals and buds using simple equipment with low electrical power, so that it can be applied on a household scale. In the counseling activity, counseling was also carried out on good product packaging, as well as packaging with exclusive packaging as an additional selling value of the product. The results of the questionnaire showed that 100% of the material could be accepted and understood by the participants, 90% of participants benefited from the counseling activity, and the category of participant satisfaction with the counseling activity was very good.
Penambahan Ekstrak Bawang Merah pada Persemaian Padi Metode Terpal di Desa Sumberpinang, Pakusari Jember Kurniasari, Leli; Azizah, Maria; Rahmawati, Dwi; Adnan, Moch Rosyadi
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 2 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v2i1.26

Abstract

Padi merupakan salah satu komoditas utama di Kabupaten Jember. Persemaian padi merupakan kegiatan penting dalam budidaya padi sistem pindah tanam. Persemaian yang umum dilakukan adalah persemaian di lahan yang akan ditanami. Metode ini memiliki kekurangan yaitu lahan persemaian berada di lokasi penanaman sehingga sebagian lahan harus dikonversi menjadi lahan persemaian. Mitra sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah warga di di Desa Sumberpinang, Pakusari, Jember. Permasalahan yang ditemukan di masyarakat adalah persemaian yang umumnya dilakukan di lahan kurang efektif dan efisien dalam pemeliharaannya. Oleh karena itu solusi yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat adalah pengenalan metode persemaian dengan terpal. Metode persemaian ini dapat dilakukan di pekarangan rumah dan penambahan ekstrak bawang merah sebagai zat pengatur tumbuh alami yang dapat meningkatkan perkecambahan. Kegiatan ini terdiri dari empat tahap yaitu koordinasi kegiatan, edukasi, pelatihan pembuatan persemaian metode terpal yang diperkaya ekstrak bawang merah, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang metode persemaian menggunakan metode terpal yang dapat dilakukan di pekarangan rumah serta memberikan pengetahuan pemanfaatan bawang merah sebagai zat pengatur tumbuh alami.
Seed Vigor Improvement of Red Chili Seeds (Capsicum annuum L.) Using Spirulina platensis as Seed Priming Agent Samtani, Kariena; Rahmawati, Fitri Ayu; Pratiwi, Indah Wahyu; Atuillah, Nuning; Hidayatullah, Reza Aris; Sabiku, Dewi Fatmawaty; Azizah, Maria; Prasetyo, Hari; Suwardi, Suwardi; Sulistyono, Nantil Bambang Eko; Bintoro, M.; Adnan, Moch. Rosyadi
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.456

Abstract

Red chili is a crucial horticultural crop in Indonesia. The increasing demand for high-quality chili necessitates seeds with optimal germination and growth. Spirulina platensis, a microalgae species, can be cultivated in waste media such as Sugar Mill Effluent (SME). Moreover, Spirulina contains phytohormones that can stimulate seed germination. This study investigated the impact of various concentrations and soaking times of S. platensis solution on red chili seed quality. A factorial Completely Randomized Design (CRD) was employed with 5 levels of microalgae biomass concentration: control (untreated seeds), 0, 30, 45, and 60% and 3 levels of soaking time: 1, 2, and 3 hours. Data analysis involved ANOVA and Bonferroni post-hoc tests at a 5% level using GraphPad Prism version 5.01. The results demonstrated seed priming application using S. platensis significantly enhanced seed vigor. The S. platensis treatment at 60% concentration for 2 hours significantly reduced MGT by 1 day, while 30%-2 hours and 60%-3 hours treatments exhibited the highest germination rate (100%), vigor index (49.17% in 30%-2 hours), seed growth simultaneity (85.56% in 60%-2 hours and 83.33% in 30%-2 hours), and growth rate (11.48% in 60%-3 hours and 11.11% in 30%-2 hours), with the 60%-3 hours treatment showing the longest shoot (2.73 cm) and radicle (8.13 cm) lengths, compared to the control. These findings suggest that S. platensis priming can be a promising approach for improving seed quality and crop establishment.
Pengendalian Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Jagung dengan Pestisida Nabati Daun Mimba, Daun Pepaya dan Bawang Putih di Kelompok Tani Lestari Desa Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember Azizah, Maria; Prasetyo, Hari; Bintoro, Moch.; Sulistyono, Nantil Bambang Eko
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 4 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v4i1.61

Abstract

Kelompok Tani Lestari berada di Desa Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Desa Panti adalah wilayah dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani yang tergantung pada pupuk dan pestisida anorganik. penggunaan produk sintetis secara berlebihan berdampak pada kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pemanfaatan sumber daya alam berupa daun mimba, daun pepaya dan bawang putih kepada kelompok tani Lestari sebagai pengendali hama ulat grayak. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan 2 metode yaitu sosialisasi tentang serangan ulat grayak, potensi sumber daya alam Panti, dampak penggunaan pestisida kimia secara terus menerus, kandungan bahan pestisida nabati serta cara pembuatan dan metode aplikasinya. Kegiatan kedua adalah kegiatan demonstrasi cara pembuatan pestisida nabati dan aplikasinya pada tanaman jagung. Kegiatan ini menghasilkan produk pestisida yang diaplikasikan langsung kepada tanaman milik anggota kelompok tani. Penyuluhan ini dapat meningkatkan kompetensi mitra, yaitu; 1) peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani tentang pembuatan pestisida nabati sebagai pengganti pestisida sintetis, 2) Kelompok tani bisa menggunakan pengolahan pestisida nabati sebagai sumber pendapatan melalui usaha penjualan produk 3) Ibu rumah tangga anggota kelompok tani dapat menggunakan produk pestisida sebagai pengendali OPT pada tanaman hias, 4) Kelompok Tani Lestari dapat menyelesaikan masalah meningkatnya harga pestisida dengan subtitusi pestisida sintetis dengan pestisida nabati yang lebih ekonomis dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitarnya.