Penelitian ini menganalisis nyanyian Bugis berjudul Mupabbatési Limammu karya Arman Dian Rusanda dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis model Teun A. van Dijk. Nyanyian ini dipilih karena mengangkat tema kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan dominasi pria terhadap wanita, baik secara verbal maupun fisik. Melalui tiga dimensi analisis—teks, konteks sosial, dan kognisi sosial—penelitian ini mengungkap makna, struktur, dan ideologi yang terkandung dalam teks tersebut.Hasil analisis menunjukkan bahwa tema kekerasan terhadap perempuan tersirat dalam struktur makro. Superstruktur teks terorganisasi dalam judul, intro, verse, refrain, dan ending yang membentuk narasi utuh tentang penderitaan dan perlawanan perempuan. Struktur mikro mengungkap kritik sosial melalui elemen semantik dan retoris, dengan metafora yang memperkuat ekspresi pengalaman wanita yang terpinggirkan. Konteks sosial mencerminkan budaya patriarki dalam masyarakat Bugis yang memperkuat dominasi laki-laki, sementara kognisi sosial menunjukkan bahwa teks ini lahir dari observasi terhadap fenomena sosial dan pengalaman pribadi pencipta. Secara ideologis, nyanyian ini menentang patriarki dan menjadi medium perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan dan kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menegaskan pentingnya nyanyian Bugis sebagai sarana hiburan sekaligus media kritik sosial yang relevan dalam konteks budaya dan kehidupan masyarakat