Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KONSEP INTERPRETASI AWAN SEBAGAI RANGSANG VISUAL DALAM PENCIPTAAN KARYA TARI TITI SURYA DI KOTA BANDUNG Rosilawati, Riyana; Suparli, Lili
Jurnal Seni Makalangan Vol 11, No 1 (2024): "Menggali Akar, Mencipta Ragam Rupa Kinestetika"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v11i1.3405

Abstract

ABSTRAK Artikel ini menjelaskan tentang penciptaan karya tari kreasi baru Titi Surya yang terinspirasi dari awan, dan dijadikan sebagai rangsang visual, serta di dalamnya diinterpretasikan tentang gambaran manusia dalam mengarungi proses kehidupan penuh dengan dinamika, bentuk apapun yang telah digariskan yang Maha Kuasa dilalui dengan sabar, tabah, tawakal, dan ikhlas diterima dengan rasa syukur. Metode kreativitas digunakan dengan melalui tahapan eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi, yang di dalamnya memunculkan pendekatan konsep interpretasi. Hasil dari karya tari kreasi baru Titi Surya ini merupakan karya inovatif yang masih melekat esensi tradisinya, yang dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas khususnya kepada generasi muda. Kata Kunci: Titi Surya, Konsep Interpretasi, Rangsang Visual Awan. ABSTRACT THE CONCEPT OF CLOUD INTERPRETATION AS VISUAL EXCITEMENT IN THE CREATION OF DANCE WORK TITI SURYA IN BANDUNG, JUNE 2024. This article explains the creation of the new dance work 'Titi Surya' which is inspired by clouds, and is used as a visual stimulus, and there is an image of humans navigating the life process full of dynamics, various forms which have been outlined by the Almighty, being passed through patiently, steadfast, trusting, and sincerely accepted with gratitude. The creativity method is used through stages of exploration, improvisation, evaluation and composition, which rises to an interpretive concept approach. The result of this new creative dance work 'Titi Surya is an innovative work that still has the traditional essence, which can be disseminated to the wider community, especially to the younger generation. Keywords: 'Titi Surya', Interpretation Concept, Visual Stimulus Of Clouds.
PRAKTIK RITUAL TARI TARAWANGSA PADA SAJIAN BENTUK GARAP POHACI (TEMBANG TUBUH PADI) Mulyati, Sari; Suparli, Lili
Jurnal Seni Makalangan Vol 8, No 2 (2021): "Tari Di Ruang Virtual"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v8i2.1800

Abstract

ABSTRAKTari Tarawangsa lahir dari tradisi pola kehidupan bertani masyarakat Rancakalong. Kesenian ini berfungsi sebagai upacara ritual yang berhubungan dengan religiusitas untuk penghormatan atas Nyi Pohaci, sebagai Dewi Padi, dari ungkapan rasa syukur terhadap Sang Pencipta. Bentuk garap pertunjukan Pohaci menyajikan berbagai unsur yang terdapat dalam ritual Tarawangsa, seperti pembacaan bubuka oleh Saehu, adanya sesajen dan berbagai atribut ritual, musik Tarawangsa, hingga ibu-ibu penari yang mengenakan selendang warna warni khas penari Tarawangsa yang memiliki makna tersendiri. Tubuh Tarawangsa pada masyarakat Rancakalong menginspirasi konsep dari teater tubuh yang diusung dalam garap Pohaci. Spirit Pohaci ini tidak terlepas dari rasa syukur atas keberkahan yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Garap pertunjukan Pohaci Tembang Tubuh Padi, memvisualisasikan ketubuhan Pohaci sebagai ibu bumi. Keikhlasan dan kemuliaannya terhadap Tuhan yang Maha Esa, member kehidupan bagi seluruh umat manusia.Kata Kunci: Tari Tarawangsa, Pohaci, Teater Tubuh.ABSTRACTPractice Of The Tarawangsa Dance Ritual In The Serving Of The "Pohaci" Garap (Tembang Body Rice), December 2021. Tarawangsa dance was born from agricultural life tradition of Rancakalong people. It functions as ceremonial ritual related to religiosity to honorNyiPohaci, as the goddess of rice, to express thankfulness to the Almighty God. "Pohaci" performance serves many elements that are present in Tarawangsa ritual, such as the reading of "bubuka" by "saehu", offerings and other ritual atributes, Tarawangsa music, also female dancers wearing colorful shawl that is unique to Tarawangsa with each individual meanings. Tarawangsa body in Rancakalong people inspiring the concept of body theatrical in "Pohaci" performance. The spirit of "Pohaci" can not be free from the value of thankfulness over the overflowing gifts from the Almighty God. "Pohaci (TembangTubuhPadi) performance is visualizing the embodiment of Pohaci as the mother earth. Her sincerity and nobility to the Almighty God, gives life to all kind of humanity.Keywords: Tarawangsa Dance, Pohaci, Body Theatrical.
TEATER TARI PUSEUR SANCANG PANGIRUTAN, PERTAHANAN BUDAYA DAN EDUEKOLOGI Dwimarwati, Retno; Suparli, Lili; Mulyati, Eti
PANGGUNG Vol 33, No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreati
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i3.2728

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni berupa alihwahana dari satu karya ke karya lainnya. Tradisi Lisan Mitos Karang Paranje di Desa Karyasari menjadi sumber penciptaan. Tradisi lisan Mitos Karang Paranje merupakan salah satu aset budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Terdapat cerita sejarah dari seni tradisi tersebut, salah satunya terkandung nilai-nilai penghormatan terhadap leluhur dan lingkungan alam. Metode yang dipakai adalah Metode Pavis. Tahapan implementasi dilakukan mulai dari konkretisasi ide, konkretisasi tekstual, kontretisasi dramaturgi, konkretisasi pemanggungan, dan konkretisasi persepsi target. Hasil dari penelitian dan penciptaan karya seni berupa ertunjukan teater tari berjudul Puseur Sancang Pangirutan. Penceritaan dan konflik berkaitan dengan adanya upaya perusakan alam dan pencegahannya. Pertunjukan teater tari Puseur Sancang Pangirutan bermanfaat bagi Desa Karyasari sebagai penguatan atraksi destinasi/penguatan potensi pemajuan kebudayaan dan bentuk edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan pemeliharaan alam (konservasi alam). Kata Kunci: alihwahana, tradisi-lisan, karya seni, teater-tari, konkretisasi
Fungsi, Instrumentasi dan Pertunjukan Kesenian Bangkong Réang di Desa Lebak Muncang Mulya, Satria; Suparli, Lili; Upaja Budi, Dinda Satya
Awilaras Vol 8 No 1 (2021): FUNGSI, INSTRUMENTASI, DAN PERTUNJUKAN
Publisher : LPPM ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jal.v8i1.2611

Abstract

Abstrak Bangkong Réang merupakan salah satu kesenian tradisional dan termasuk seni musik bambu di Jawa Barat. Kesenian ini berkembang di beberapa daerah di Jawa Barat salah satunya adalah di Desa Lebak Muncang, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung. Kesenian Bangkong Réang merupan kesenian sederhana namun syarat akan makna. Kajian penelitian ini difokuskan pada fungsi, instrumentasi, serta pertunjukan dari kesenian Bangkong Réang di Desa Lebak Muncang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesenian Bangkong Réang dapat berkembang di masyarakat, serta instrumen apa saja yang dipakai dalam kesenian Bangkong Réang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka dan wawancara kepada pelaku seni Bangkong Réang di Desa Lebak Muncang. Kesenian Bangkong Réang pada awalnya berasal dari permainan tradisional anakanak di Desa Lebak Muncang. Pada akhirnya kebiasaan anak-anak tersebut berkembang menjadi kesenian tradisional “kalangenan” sebagai hiburan pelepas lelah. Sumber bunyi dalam kesenian Bangkon Réang ini dihasilkan melalui instrumen yaitu berupa alat musik bambu, yang pada umumnya dibunyikan dengan cara memukulkan instrumen tersebut pada telapak tangan pemain. Maka,selain sebagaisarana hiburan, kesenian ini juga berfungsisebagaisarana ritual. Kata Kunci: Bangkong Réang, fungsi, instrumentasi, pertunjukan
Kreativitas Asep Nurbudi Dalam Seni Toleat Kabupaten Subang Pangestu, Deara Jembar; Suparli, Lili; Upaja Budi, Dinda Satya
Awilaras Vol 9 No 1 (2022): INOVASI BUDAYA LOKAL
Publisher : LPPM ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jal.v9i1.2619

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada proses kreatif Asep Nurbudi dalam mengeksplorasi seni toleat Kabupaten Subang. Kreativitas Asep Nurbudi dianalisis menggunakan teori kreativitas eksploratori Marget Boden, kreativitas eksploratori adalah suatu kebaruan yang tidak hanya dirasakan oleh penggagasnya saja, tetapi dapat dirasakan oleh semua orang. Aturan dari konvensi yang sudah ada sebelumnya digunakan untuk menghasilkan ide baru. Kreativitas Asep Nurbudi dalam seni toleat merupakan bentuk revitalisasi seni dengan mengangkat atau mengembangkan hal-hal yang dipandang vital sehingga memberikan warna baru dari seni toleat sebelumnya. Kata Kunci: Kreativitas, Asep Nurbudi, Seni Toleat.
The Spiritual Concept In The Lyric Of The Wengi Énjing Tepang Deui Song By Tatang Sastrawiria Gardapandawa, Budi Setiawan; Alif, Mohamad Zaini; Suparli, Lili
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 9, No 2 (2025): Journal of Humanities and Social Studies
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v9i2.11668

Abstract

This research focuses on analyzing the meaning of the lyric of the Wengi Énjing Tepang Deui song by Tatang Sastrawiria using ideas from R.A Darja regarding pancacuriga. In analyzing the intertextuality contained in the meaning of the lyrics of the Wengi Énjing Tepang Deui song, this research was also elaborated with knowledge and understanding of Sundanese culture to obtain a comprehensive meaning. The results of this research show that the meaning constructed through the dictions and lines in the lyric of the Wengi Énjing Tepang song Deui song offers spiritual concept that are structured through the laku manekung which aims to gain enlightenment and become a true human being (Manusia Sejati). The meaning of this spiritual concept is obtained through concluding from the meanings that have been interpreted as sasmita or deeper meaning from the Wengi Énjing Tepang Deui lyric.
KONSEP INTERPRETASI AWAN SEBAGAI RANGSANG VISUAL DALAM PENCIPTAAN KARYA TARI ’TITI SURYA’ DI KOTA BANDUNG Rosilawati, Riyana; Suparli, Lili
Jurnal Seni Makalangan Vol. 11 No. 1 (2024): "Menggali Akar, Mencipta Ragam Rupa Kinestetika"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v11i1.3405

Abstract

ABSTRAK Artikel ini menjelaskan tentang penciptaan karya tari kreasi baru ‘Titi Surya’ yang terinspirasi dari awan, dan dijadikan sebagai rangsang visual, serta di dalamnya diinterpretasikan tentang gambaran manusia dalam mengarungi proses kehidupan penuh dengan dinamika, bentuk apapun yang telah digariskan yang Maha Kuasa dilalui dengan sabar, tabah, tawakal, dan ikhlas diterima dengan rasa syukur. Metode kreativitas digunakan dengan melalui tahapan eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi, yang di dalamnya memunculkan pendekatan konsep interpretasi. Hasil dari karya tari kreasi baru ‘Titi Surya’ ini merupakan karya inovatif yang masih melekat esensi tradisinya, yang dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas khususnya kepada generasi muda. Kata Kunci: ‘Titi Surya’, Konsep Interpretasi, Rangsang Visual Awan. ABSTRACT THE CONCEPT OF CLOUD INTERPRETATION AS VISUAL EXCITEMENT IN THE CREATION OF DANCE WORK ‘TITI SURYA’ IN BANDUNG, JUNE 2024. This article explains the creation of the new dance work 'Titi Surya' which is inspired by clouds, and is used as a visual stimulus, and there is an image of humans navigating the life process full of dynamics, various forms which have been outlined by the Almighty, being passed through patiently, steadfast, trusting, and sincerely accepted with gratitude. The creativity method is used through stages of exploration, improvisation, evaluation and composition, which rises to an interpretive concept approach. The result of this new creative dance work '’Titi Surya’ is an innovative work that still has the traditional essence, which can be disseminated to the wider community, especially to the younger generation. Keywords: 'Titi Surya', Interpretation Concept, Visual Stimulus Of Clouds.
Relevansi Ide, Konsep dan Bentuk dalam Proses Kreatif Karya Tari ‘Gandrung Liwung’ Inspirasi Merak Rosilawati, Riyana; Suparli, Lili; Suherti, Ocoh
PANGGUNG Vol 33 No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2475

Abstract

Gandrung Liwung merupakan penciptaan tari kreasi baru yang terinspirasi dari burung merak, beberapa motif tari Merak, dan melihat tingkah sepasang remaja yang mulai tertarik terhadap lawan jenis. Penciptaan tari Gandrung Liwung sebagai upaya perbendaharaan dalam mata kuliah tari Kreasi Baru, dan pengembangan potensi di bidang seni tari bagi masyarakat. Metode kreativitas dengan langkah eksplorasi, evaluasi, dan komposisi digunakan dengan menghadirkan teori Rhodes 4 P (pribadi, proses, pendorong, produk), yang bermaksud menemukan suatu produk karya yang berarti, bermakna dan mampu mengubah dari yang biasa menjadi lebih inovatif bagi masyarakat pendukungnya. Penciptaan tari Kreasi Baru Gandrung Liwung sebagai karya inovatif yang masih melekat esensi tradisinya. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk pencapaian target penciptaannya saja melainkan bertujuan pula agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas khususnya kepada generasi muda. Kata kunci: Gandrung Liwung, tari kreasi baru, Merak, Kata kunci: Burung Merak, Inspirasi, penataan tari kreasi baru, Gandrung Liwung
TEATER TARI PUSEUR SANCANG PANGIRUTAN, PERTAHANAN BUDAYA DAN EDUEKOLOGI Dwimarwati, Retno; Suparli, Lili; Mulyati, Eti
PANGGUNG Vol 33 No 3 (2023): Resiliensi Budaya sebagai Ketahanan dalam Menjaga Tradisi hingga Ekonomi Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i3.2728

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni berupa alihwahana dari satu karya ke karya lainnya. Tradisi Lisan Mitos Karang Paranje di Desa Karyasari menjadi sumber penciptaan. Tradisi lisan Mitos Karang Paranje merupakan salah satu aset budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Terdapat cerita sejarah dari seni tradisi tersebut, salah satunya terkandung nilai-nilai penghormatan terhadap leluhur dan lingkungan alam. Metode yang dipakai adalah Metode Pavis. Tahapan implementasi dilakukan mulai dari konkretisasi ide, konkretisasi tekstual, kontretisasi dramaturgi, konkretisasi pemanggungan, dan konkretisasi persepsi target. Hasil dari penelitian dan penciptaan karya seni berupa ertunjukan teater tari berjudul “Puseur Sancang Pangirutan”. Penceritaan dan konflik berkaitan dengan adanya upaya perusakan alam dan pencegahannya. Pertunjukan teater tari “Puseur Sancang Pangirutan” bermanfaat bagi Desa Karyasari sebagai penguatan atraksi destinasi/penguatan potensi pemajuan kebudayaan dan bentuk edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan pemeliharaan alam (konservasi alam). Kata Kunci: alihwahana, tradisi-lisan, karya seni, teater-tari, konkretisasi