Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Karakter Siswa Melalui Budaya Sekolah yang Religius di MIM Banjarsari Kota Metro Novita Dwi Astuti; Bayu Ardiwansyah
BUANA ILMU Vol 5 No 1 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i1.1235

Abstract

Mutu SDM tidak hanya dari prestasi yang diraih dan teknologi, melainkan juga karakter dan perilakunya. Melalui pendidikan harapannya pengembangan karakter dapat tercapai dengan baik. Dalam hal ini sekolah merupakan salah satu sarana belajar yang menjanjikan untuk pengembangan karakter siswa. Terbukti dengan semakin digalakkan pembelajaran pengembangan karakter siswa melalui budaya sekolah yang religius. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisi model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Luaran wajib berupa publikasi artikel ilmiah dalam jurnal terakreditasi dengan pengukuran TKT Skala 3. Hasil penelitian yang diperoleh dari informan berupa 50 siswa yaitu sebanyak 56% siswa mengetahui tentang karakter religius, yang lakukan ketika mendengar suara adzan 72% bersiap untuk sholat, ketika melihat sampah di halaman sekolah 100% memungut dan memasukkan ke kotak sampah, jika teman beragama lain melakukan ibadah 89,8% tidak mengganggu, adab sebelum makan 100% cuci tangan lalu berdoa, 79,6% siswa lebih menyukai sedekah daripada menabung, yang dilakukan ketika bertemu guru 56% mengucapkan salam sapa dan tersenyum, yang dilakukan ketika bertemu teman 88% mengucapkan salam sapa dan tersenyum, guru selalu mengajak untuk sholat sunnah dhuha dan sholat dzuhur berjama'ah di mushola sekolah 100%, setiap hari guru selalu mengawali pembelajaran dengan bersama-sama berdo'a dan membaca Al-Qur'an 100%. Bahwasannya pengembangan budaya karakter siswa yang religius dapat ditingkatkan melalui penanaman pembiasaan pada kehidupan sehari-harinya. Sehingga dapat menjadi bekal bagi kehidupan di masa depannya. Kata kunci: Karakter siswa, budaya sekolah religius The quality of human resources is not only from the achievements and technology, but also from their character and behavior. Through education, it is hoped that character development can be achieved well. In this case, school is a promising learning tool for the development of student character. It is proven by the increasingly encouraging student character development learning through religious school culture. The method used in this research is descriptive qualitative. The data were collected by means of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques with interactive model analysis which includes data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification. The mandatory output is in the form of publication of scientific articles in accredited journals with measurement of TKT Scale 3.The results of the research obtained from informants in the form of 50 students were 56% of students knew about religious character, when they heard the sound of the call to prayer 72% prepared to pray, when they saw the garbage in school yard 100% picks up and puts it in the litter box, if friends of other religions do worship 89.8% do not disturb, manners before eating 100% wash their hands and then pray, 79.6% of students prefer alms rather than saving, which is done when meeting teachers 56% say hello and smile, which is done when meeting friends 88% say greetings and smiles, the teacher always invites the sunnah prayer and dzuhur prayer in congregation at the school prayer room 100%, every day the teacher always starts learning together pray and read the Qur'an 100%. That the development of a religious character culture of students can be improved through planting habituation in their daily life. So that it can be a provision for his future life. Keywords: Student character, religious school culture
POTRET GERAKAN INTELEKTUAL DAN INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Bayu Ardiwansyah; Heri Cahyono; Iswati Iswati
AT-TAJDID Vol 7, No 1 (2023): JANUARI-JUNI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v7i1.2692

Abstract

POTRET GERAKAN INTELEKTUAL DAN INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Bayu Ardiwansyah; Heri Cahyono; Iswati Iswati
AT-TAJDID Vol 7, No 1 (2023): JANUARI-JUNI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v7i1.2692

Abstract

Branding Produk Melalui Kemasan Kreatif : Pendampingan UMKM Virgin Coconut Oil (VCO Bu Kun) dalam Menarik Konsumen melalui Desain Kemasan yang Eye-Catching Iswati Iswati; Bayu Ardiwansyah; Heri Cahyono; Kuliyatun Kuliyatun; Cahaya Khaeroni; Prabowo Adi W; Tazakia A. Salma; Naina K. Nufus; Afan A. Kusuma
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): Mei: ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v3i3.1777

Abstract

This community service program aimed to enhance the competitiveness of the Virgin Coconut Oil (VCO) product owned by the "Bu Kun" MSME located in RT 11, Yosodadi Sub-district, through a branding strategy based on creative and attractive packaging design. The main problem faced by the MSME was the simple packaging, which failed to reflect the product’s quality and benefits. The program was implemented in several stages, including initial observation, discussion with the MSME, packaging design planning, and implementation of new bottle and label packaging with eye-catching visuals and natural colors. The assistance also included branding education to strengthen product identity and increase consumer loyalty. The results showed increased professionalism among the MSME actors and positive consumer responses, evidenced by rising sales through social media and local marketplaces. This program is expected to serve as a model for empowering other MSMEs in optimizing local product potential through design and targeted branding approaches.
Startegi Pembinaan Nilai-Nilai Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah Anggota Kepolisian Sektor Trimurjo Resor Lampung Tengah Khasanah, Miftah Nur; Cahyono, Heri; Noormawanti; Bayu Ardiwansyah
PROFETIK: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Vol. 5 No. 2 (2025): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/profetik.v5i2.8537

Abstract

Kepolisian Negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anggotanya tidak hanya profesional dalam menjalankan tugas, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang tinggi. Salah satu upaya untuk mencapai hal ini adalah melalui pembinaan nilai-nilai agama, khususnya agama Islam, yang diatur dalam kode etik POLRI. Pembinaan ini diharapkan dapat membentuk karakter dan kepribadian anggota kepolisian, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan bertanggung jawab. Dalam konteks ini, penelitian ini dilakukan di Polsek Trimurjo untuk mengeksplorasi bagaimana pembinaan nilai-nilai agama Islam dilaksanakan, serta dampaknya terhadap kualitas keagamaan anggota kepolisian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pembinaan, kualitas keagamaan anggota kepolisian setelah pembinaan, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, melibatkan ustad, kapolsek, dan anggota kepolisian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan di Polsek Trimurjo menggunakan strategi ekspositori, yang berfokus pada teori untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai agama melalui program bimbingan rohani dan mental, serta peringatan hari besar. Pembinaan ini berdampak positif pada kualitas ibadah anggota, terlihat dari perubahan perilaku dan peningkatan pemahaman ilmu keagamaan. Faktor pendukung pelaksanaan program ini meliputi fasilitas yang memadai dan kesadaran anggota, sementara hambatan yang dihadapi adalah jadwal kerja yang padat dan keterbatasan biaya untuk kegiatan tersebut.
Eco-Santri: Pelatihan Menanam Sayur dengan Limbah Cangkang Telur untuk Membangun Karakter Cinta Lingkungan di TPQ Sabilil Mustaqim Bayu Ardiwansyah; Iswati Iswati; Heri Cahyono; Kuliyatun Kuliyatun; Prabowo Adi W; Cahaya Khaeroni; Nindita Putri; Ahmad Fitra Sumbono; Restu Syifa Nida
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 3 No. 5 (2025): September: ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v3i5.2234

Abstract

This community service program aims to foster environmental awareness in students by training them to grow vegetables using egg shell waste. The activity was carried out at TPQ Sabilil Mustaqim, Metro City, as a response to the low ecological awareness among children and the underutilization of household organic waste. The method used includes initial observation, education based on Islamic values, and hands-on practice of planting vegetables using egg shells as media. The results show an improvement in students' understanding of the importance of environmental conservation, a positive attitude change such as avoiding littering, and the formation of a “Santri Planting Corner” as a sustainable ecological learning space. Additionally, this program successfully integrates Islamic values with environmental literacy through a simple yet effective practical approach. This approach not only builds ecological awareness in children from an early age but also offers a model that can be replicated in other religious educational institutions. The training has proven effective in connecting character education, environmental conservation, and community empowerment based on TPQ, contributing to the creation of a generation that is both environmentally conscious and morally upright.