Abstract This study aims to comprehensively examine the impact of individual aspects on second language (L2) acquisition. The effectiveness of the teaching and learning process is significantly influenced by the cognitive, emotional, and motivational traits of learners. This study, based on chapter 10 of Rod Ellis's book Language Teaching Research and Language Pedagogy, seeks to investigate how elements such as language aptitude, working memory, language anxiety, and willingness to speak influence the effectiveness of teaching in second language (L2) learning. This study employs a qualitative methodology utilizing a literature review approach. Data is gathered and examined using content analysis techniques based on the Krippendorf framework. The study findings suggest that these individual variables have a major impact on learners' reactions to teaching, as well as the specific learning outcomes attained, particularly in certain instructional circumstances. These findings highlight the significance of an individualized pedagogical approach, wherein educators must take into account the distinctive attributes of each student in order to maximize the learning process and attain superior outcomes in second language acquisition. Keywords: Individual factors, Second language acquisition, Rod Ellis Abstrak Penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk memahami secara mendalam peran faktor individu dalam pembelajaran bahasa kedua (L2), yang mana keberhasilan proses belajar-mengajar sangat dipengaruhi oleh karakteristik kognitif, afektif, dan motivasional peserta didik. Dengan merujuk pada bab 10 dari buku Language Teaching Research and Language Pedagogy karya Rod Ellis, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor seperti aptitude bahasa, memori kerja, kecemasan berbahasa, dan kesiapan untuk berkomunikasi memediasi efektivitas instruksi dalam pembelajaran L2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, di mana data dikumpulkan dan dianalisis melalui teknik analisis isi berdasarkan kerangka Krippendorf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor individu ini secara signifikan memengaruhi respons peserta didik terhadap instruksi, serta hasil belajar yang dicapai, terutama dalam konteks instruksi yang spesifik. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pengajaran yang dipersonalisasi, di mana guru perlu mempertimbangkan karakteristik unik setiap peserta didik untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan mencapai hasil yang lebih baik dalam pembelajaran bahasa kedua. Kata Kunci: Faktor Individu, Pembelajaran Bahasa Kedua, Rod Ellis