Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAMPAK PEMBELAJARAN DARING TERHADAP PERILAKU BAHASA DAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMK IT NURUL ILMI Samosir, Astuti; Ruth, Burju
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku bahasa dapat mengalami perubahan dengan adanya faktor pengaruh dari lingkungan, termasuk lingkungan internet (netizen). Perilaku bahasa di internet, khusus bermedia sosial sangat berbeda dengan dunia sekolah tentunya. Penjabaran sederhana, terhadap kata sapaan. Pada dunia media sosial, hal ini sudah mulai hilang, ketika memberi komentar satu hal terhadap postingan seseorang tanpa meberikan sapaan maka hal ini sudah mengalami perilaku bahasa dan sosial tidak baik. Sikap mempersiapkan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus yang diterima oleh seseorang. Setiap orang memiliki reaksi terhadap stimulus yang diterimanya. Ada dua hal sikap yang terjadi ketika seseorang bersikap yaitu sikap postif dan sikap negatif. Intinya sikap secara sederhana berkaitan dengan respon yang dilakukan oleh seseorang terhadap stimulus yang diterimanya. Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu objek.
Strengthening the Mentality of Educators with the Independent Learning Curriculum in the Era of Society 5.0 Ruth, Burju; Ulfa, Rima Novia
International Journal of Management, Innovation, and Education Vol 4, No 1 (2025): International Journal of Management, Innovation, and Education
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ijmie.v4i1.12728

Abstract

This study aims to explain the strengthening between the mentality of educators and the Merdeka Belajar Curriculum in the era of Society 5.0. An individual's view of their abilities and potential, with the belief that abilities can be developed through continuous effort, practice, and learning experiences. Meanwhile, the Merdeka Belajar Curriculum authorizes schools to design a curriculum that is responsive to the needs and potential of students. The research method used in this research is a descriptive qualitative approach by conducting literature studies and conceptual analysis. This research combines the concepts of mentality and Merdeka Belajar Curriculum to identify the relationship between the two in the Society 5.0 era. The data collected will be analyzed thematically to gain a comprehensive understanding of the relevance and practical implications of combining these two concepts in today's educational context. The results of this study will provide insight into how the implementation of mentality in the Merdeka Belajar Curriculum in the era of Society 5.0 and can develop adaptability and innovation in the independent learning curriculum in the era of Society 5.0. 
Strengthening the Mentality of Educators with the Independent Learning Curriculum in the Era of Society 5.0 Ruth, Burju; Ulfa, Rima Novia
International Journal of Management, Innovation, and Education Vol 4, No 1 (2025): International Journal of Management, Innovation, and Education
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ijmie.v4i1.12728

Abstract

This study aims to explain the strengthening between the mentality of educators and the Merdeka Belajar Curriculum in the era of Society 5.0. An individual's view of their abilities and potential, with the belief that abilities can be developed through continuous effort, practice, and learning experiences. Meanwhile, the Merdeka Belajar Curriculum authorizes schools to design a curriculum that is responsive to the needs and potential of students. The research method used in this research is a descriptive qualitative approach by conducting literature studies and conceptual analysis. This research combines the concepts of mentality and Merdeka Belajar Curriculum to identify the relationship between the two in the Society 5.0 era. The data collected will be analyzed thematically to gain a comprehensive understanding of the relevance and practical implications of combining these two concepts in today's educational context. The results of this study will provide insight into how the implementation of mentality in the Merdeka Belajar Curriculum in the era of Society 5.0 and can develop adaptability and innovation in the independent learning curriculum in the era of Society 5.0. 
Strategi Orang Tua dalam Menghadapi Tantangan Gawai Anak: Studi Deskriptif untuk Layanan BK: Strategi Orang Tua dalam Menghadapi Tantangan Gawai Anak: Studi Deskriptif untuk Layanan BK Anggi, Anggia Evitarini; Kodariyah; Ruth, Burju
Journal Of Education Research and Inovative Vol. 1 No. 2 (2025): JERI Agust 2025
Publisher : CERDAS AKADEMIKA NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64624/jeri.v1i2.56

Abstract

Penggunaan gawai secara intensif oleh anak-anak menimbulkan tantangan baru dalam pola pengasuhan modern. Orang tua dituntut untuk memiliki strategi pengelolaan yang tidak hanya membatasi, tetapi juga mengarahkan anak terhadap pemanfaatan gawai secara sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi orang tua dalam menghadapi tantangan penggunaan gawai anak serta mengkaji relevansinya dalam pengembangan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) keluarga. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 20 responden yang terdiri atas ibu, ayah, dan wali dari anak usia sekolah dasar hingga awal remaja. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner tertutup berbasis skala Likert, mencakup empat aspek utama: pola penggunaan gawai, dampak penggunaan, pandangan orang tua, dan strategi pengelolaan gawai. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan bantuan perangkat lunak JASP versi 0.19.3. Hasil menunjukkan bahwa strategi pengelolaan gawai memperoleh skor rata-rata tertinggi (23.75), disusul pandangan orang tua (18.50), dampak penggunaan (18.35), dan pola penggunaan gawai (15.30). Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar orang tua telah memiliki tindakan nyata dalam mengelola penggunaan gawai anak, meskipun masih terdapat variasi dalam persepsi dan efektivitas pelaksanaan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya intervensi layanan BK keluarga yang menekankan sinergi antara kesadaran orang tua, strategi pengasuhan digital, dan pembentukan lingkungan pendukung dalam keluarga.