Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, ETIKA AUDIT DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI WILAYAH KOTA MEDAN Tambunan, Dido; Sinaga, Juwita Octavia; Purba, Elisabeth; Utam, Yuti Tasha; Simorangkir, Enda Noviyanti

Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.745 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i2.1237

Abstract

Penelitian ini bertujuan agar mengetahui damapak kualitas audit KAP Kota Medan terhadap kompetensi, independensi, moral audit, dan akuntabilitas auditor. Dengan sampel 70 auditor dan pemilihan sampel secara acak (random). Hipotesis data diuji dengan memakai asumsi konvensional. Hasil R square terkoreksi sebanyak 0,129 yang mewakili 12,9% sedangkan variabel bebas sisanya sebanyak 87,1%. Temuan perdebatan mempertunjukkan bahwasannya keterampilan auditing, independensi, akuntansi, dan auditing tidak relevan sedangkan etika audit berdampak signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Kota Medan.
SOSIALISASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS 1 SD NEGERI 065015 KEMENANGAN TANI Silaban, Patri; Purba, Elisabeth; Purba, Septilicia; Eveline, Ivana Regina; Perangin-angin, Laura
Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (AMPOEN): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1b (2024): JULI (Tambahan)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika sering kali dianggap sebagai subjek yang sulit dan tidak menarik,terutama bagi siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan komunikasi yang kurang.Oleh karena itu,diperlukan strategi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bepikir kritis dan komunikasi dalam mata pelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model kooperatif dengan materi alat ukur berat dalam meningkatkan kemampuan bepikir kritis siswa dalam matapelajaran matematika.Penelitian ini menggunakan metode diskusi dan tanya jawab yang dimana siswa dipecah menjadi beberapa kelompok .Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi siswa.Dari penelitian ini diketahaui bahwa penggunaan model kooperatif dalam pembelajran matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.Oleh karena itu guru dan pendidik sebaiknya menggunakan model kooperatif sebagai strategi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
Biosynthesis of Silver Microparticles Using Spondias Dulcis Fruit Peel Extract and Its Antibacterial Activity Girsang, Thereshia Margaretta; Purba, Elisabeth; Simamora, Adela Rosalia; Sihombing, Chatrina Yohana; Inabuy, Marchella; Tahya, Candra Yulius
Walisongo Journal of Chemistry Vol. 7 No. 2 (2024): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v7i2.22996

Abstract

In recent decades, the overuse and misuse of antibiotics, along with various social and economic factors, have accelerated the spread of antibiotic-resistant bacteria, including Klebsiella pneumoniae and Pseudomonas aeruginosa, both of which are Gram-negative pathogenic bacteria. Silver particles (AgPs) have garnered significant research interest over the years due to their diverse biological activities, particularly their antibacterial properties. The green synthesis method for silver particles involves synthesizing silver metal particles using natural materials derived from organisms such as plants, resulting in particles that are less harmful to human cells but highly toxic to pathogenic bacteria. Kedondong (Spondias dulcis) is a tropical fruit widely grown in South and Southeast Asia. The peels of this fruit often become organic waste with limited utility. To explore the potential of kedondong fruit peels, this study investigated the synthesis of silver particles using their extract. The ethanolic extract of kedondong fruit peels was analyzed using LC-MS/MS-QTOF, identifying 5 alkaloids, 21 flavonoids, and 17 terpenoid compounds. The total flavonoid and phenolic contents of the extract were determined to be 1.8918 and 12.8104 mg/g of extract, respectively. The silver particles synthesized in this study had an average size of 4641.97 micrometers and a zeta potential of 40.2 mV, as determined by PSA, and were confirmed as silver particles through P-XRD phase analysis. These silver particles exhibited strong antibacterial activity against P. aeruginosa, with an inhibition zone diameter of 19.43 mm, and moderate activity against K. pneumoniae, with an inhibition zone diameter of 11.50 mm, at a suspension concentration of 10 mg/mL. Notably, the P. aeruginosa strain used in this experiment was resistant to the antibiotic amoxicillin.
Pendampingan Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah untuk Peningkatan Mutu Pendidikan di UPT SD Negeri 066050 Medan Denai Pinem, Irmina; Purba, Elisabeth; Purba, Septilicia Angle; Br. Sitinjak, Mayora Katharina; Manalu, Evelina Asyera
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mentari Vol. 1 No. 7 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmm.v1i7.52

Abstract

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan paradigma pengelolaan pendidikan yang memberikan otonomi lebih kepada sekolah dalam menetapkan kebijakan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan pemerataan pendidikan. MBS muncul sebagai respons terhadap kritik terhadap sistem pendidikan tersentralisasi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan lokal. Di Indonesia, penerapan MBS telah menjadi bagian integral dari reformasi pendidikan nasional sejak era desentralisasi. Namun, setelah lebih dari dua dekade, masih terdapat berbagai tantangan dalam implementasinya, seperti keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, kurangnya pemahaman stakeholder, dan rendahnya partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana MBS diterapkan di UPT SDN 066050 Medan Denai melalui pendampingan dan peningkatan kapasitas pengelola sekolah. Fokus utama penelitian meliputi keuntungan MBS dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), implementasi di kelas, peran MBS dalam meningkatkan partisipasi siswa, serta tantangan yang dihadapi dan solusi yang diusulkan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan partisipatif, dengan tahapan persiapan, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MBS mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif guru, meskipun tantangan dalam kompetensi guru dan manajemen waktu masih perlu diatasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan perbaikan program pendidikan di masa mendatang, serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Dinamika Bahasa Gaul dan Serapan Asing di Era Digital: Dampaknya Terhadap Kemampuan Berbahasa Indonesia Baku Sebayang, Rizkita Rodearni; Purba, Elisabeth; Damanik, Sheshilia Putri; Surip, M.
BAHTRA: Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 5, No 02 (2024): November 2024
Publisher : STKIP Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/bahtra.v5i02.479

Abstract

Penggunaan bahasa gaul dan istilah asing semakin marak di kalangan Generasi Z, terutama melalui media sosial dan komunikasi digital. Fenomena ini memicu kekhawatiran terkait menurunnya kemampuan berbahasa Indonesia yang baku dalam konteks akademik dan formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan bahasa gaul dan istilah asing serta dampaknya terhadap keterampilan berbahasa baku generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara serta observasi terhadap interaksi Generasi Z di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji literatur terkait untuk memperkuat analisis fenomena yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa gaul dan istilah asing digunakan secara luas dalam komunikasi sehari-hari Generasi Z, terutama dalam interaksi informal. Faktor utama yang mendorong fenomena ini adalah pengaruh media sosial, tren budaya populer, serta kebutuhan akan komunikasi yang lebih cepat dan praktis. Meskipun memberikan fleksibilitas dalam ekspresi bahasa, penggun aan bahasa gaul secara berlebihan berdampak negatif terhadap keterampilan menulis akademik dan pemahaman bahasa baku. Untuk menjaga keseimbangan antara kreativitas berbahasa dan pelestarian bahasa baku, diperlukan strategi edukasi berbasis literasi kebahasaan. Penerapan metode pembelajaran yang lebih interaktif, pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi bahasa, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi langkah strategis yang harus diterapkan.
Biosynthesis of Silver Microparticles Using Spondias Dulcis Fruit Peel Extract and Its Antibacterial Activity Girsang, Thereshia Margaretta; Purba, Elisabeth; Simamora, Adela Rosalia; Sihombing, Chatrina Yohana; Inabuy, Marchella; Tahya, Candra Yulius
Walisongo Journal of Chemistry Vol. 7 No. 2 (2024): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v7i2.22996

Abstract

In recent decades, the overuse and misuse of antibiotics, along with various social and economic factors, have accelerated the spread of antibiotic-resistant bacteria, including Klebsiella pneumoniae and Pseudomonas aeruginosa, both of which are Gram-negative pathogenic bacteria. Silver particles (AgPs) have garnered significant research interest over the years due to their diverse biological activities, particularly their antibacterial properties. The green synthesis method for silver particles involves synthesizing silver metal particles using natural materials derived from organisms such as plants, resulting in particles that are less harmful to human cells but highly toxic to pathogenic bacteria. Kedondong (Spondias dulcis) is a tropical fruit widely grown in South and Southeast Asia. The peels of this fruit often become organic waste with limited utility. To explore the potential of kedondong fruit peels, this study investigated the synthesis of silver particles using their extract. The ethanolic extract of kedondong fruit peels was analyzed using LC-MS/MS-QTOF, identifying 5 alkaloids, 21 flavonoids, and 17 terpenoid compounds. The total flavonoid and phenolic contents of the extract were determined to be 1.8918 and 12.8104 mg/g of extract, respectively. The silver particles synthesized in this study had an average size of 4641.97 micrometers and a zeta potential of 40.2 mV, as determined by PSA, and were confirmed as silver particles through P-XRD phase analysis. These silver particles exhibited strong antibacterial activity against P. aeruginosa, with an inhibition zone diameter of 19.43 mm, and moderate activity against K. pneumoniae, with an inhibition zone diameter of 11.50 mm, at a suspension concentration of 10 mg/mL. Notably, the P. aeruginosa strain used in this experiment was resistant to the antibiotic amoxicillin.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Kontekstual Pada Pembelajaran IPAS Kelas IV di SD Kartika 1-2 Medan Pinem, Irmina; Purba, Septilicia Angle; Purba, Elisabeth; Sitinjak, Mayora Katharina Br; Eveline, Ivana Regina
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Juni 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i2.1044

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAS di kelas IV SD Kartika 1-2 Medan melalui penerapan model pembelajaran kontekstual. Berdasarkan observasi awal, ditemukan bahwa hasil belajar siswa rendah, dengan sebagian besar belum mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Model kontekstual diterapkan dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa untuk membangun pembelajaran yang bermakna. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada partisipasi aktif dan nilai siswa setelah penerapan model ini. Dengan demikian, pembelajaran kontekstual efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPAS siswa sekolah dasar.
Kegiatan Asistensi Mengajar di SD Kartika 1-2 Medan Simarmata, Ester Juliana; Panjaitan, Juliana; Br. Sitinjak, Mayora Katharina; Purba, Elisabeth; Purba, Septilicia Angle; Hutauruk, Averina Anastasia; Eveline, Ivana Regina
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 8 (2025): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/kzbsd673

Abstract

Laporan ini berisi hasil pelaksanaan Program Asistensi Mengajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Katolik Santo Thomas Medan di SD Kartika I-2 Medan selama semester genap tahun ajaran 2025–2026. Kegiatan ini merupakan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional mahasiswa melalui pengalaman mengajar langsung di satuan pendidikan dasar. Lima mahasiswa peserta menjalani serangkaian kegiatan yang mencakup observasi kelas, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran digital (PowerPoint dan Quizizz), pendampingan akademik dan non-akademik siswa, restorasi perpustakaan, kegiatan keagamaan, seni, olahraga, hingga dekorasi kelas.Program ini memberikan kontribusi positif dalam pembentukan keterampilan pedagogis, komunikasi interpersonal, adaptasi teknologi, serta kemampuan kolaboratif mahasiswa. Selain itu, sekolah mendapatkan manfaat berupa tambahan tenaga pengajar, inovasi pembelajaran, dan peningkatan motivasi belajar siswa. Evaluasi dilakukan secara berkala oleh guru pamong dan dosen pembimbing, dengan hasil menunjukkan pelaksanaan program berjalan efektif dan mahasiswa menunjukkan peningkatan kompetensi yang signifikan. Namun, pembagian jumlah mahasiswa ke sekolah mitra perlu diperbaiki agar peran setiap peserta dapat lebih optimal. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar mampu meningkatkan mutu pendidikan sekaligus membekali calon guru dengan pengalaman nyata di dunia kerja.
Analisis Peran Negara Dalam Kasus Kekerasan pada Anak di Nias Selatan Purba, Elisabeth; Hutabarat, Monica; Sebayang, Rizkita; Damanik, Sheshilia; Ambarita, Yanti; Batu, Dewi Pika Lumban
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.5876

Abstract

Nias Selatan, sebagai bagian dari Kepulauan Nias, menghadapi krisis hak asasi anak yang kompleks, dengan berbagai permasalahan serius seperti terjadinya kekerasan yang mencakup eksploitasi pernikahan dini pada anak. Kendala utama dalam penanganan kasus-kasus ini adalah keterbatasan sumber daya manusia dan profesional di sektor-sektor terkait, yang menyebabkan kebijakan perlindungan anak yang telah disusun secara nasional seringkali tidak dapat diterapkan dengan efektif di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan studi pustaka, untuk mengeksplorasi bagaimana peran negara dalam mengatasi kekerasan terhadap anak di Nias Selatan, dengan menganalisis ketidakefektifan kebijakan yang ada. Melalui pendekatan ini, penelitian berupaya mengungkap realitas sosial yang kompleks dan menganalisis makna yang terkandung dalam kebijakan dan tindakan negara dalam perlindungan hak-hak anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan anak di Nias Selatan terhambat oleh faktor-faktor struktural yang mendalam, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang berkembang di masyarakat setempat. Faktor-faktor ini tidak hanya mempengaruhi implementasi kebijakan, tetapi juga menciptakan tantangan besar dalam merancang program yang relevan dan efektif untuk melindungi anak-anak. Ketidakmampuan negara untuk mengatasi ketimpangan ini memperburuk situasi dan menempatkan hak-hak anak dalam posisi yang rentan.
Analisis Peran Negara Dalam Kasus Kekerasan pada Anak di Nias Selatan Purba, Elisabeth; Hutabarat, Monica; Sebayang, Rizkita; Damanik, Sheshilia; Ambarita, Yanti; Batu, Dewi Pika Lumban
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.5876

Abstract

Nias Selatan, sebagai bagian dari Kepulauan Nias, menghadapi krisis hak asasi anak yang kompleks, dengan berbagai permasalahan serius seperti terjadinya kekerasan yang mencakup eksploitasi pernikahan dini pada anak. Kendala utama dalam penanganan kasus-kasus ini adalah keterbatasan sumber daya manusia dan profesional di sektor-sektor terkait, yang menyebabkan kebijakan perlindungan anak yang telah disusun secara nasional seringkali tidak dapat diterapkan dengan efektif di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan studi pustaka, untuk mengeksplorasi bagaimana peran negara dalam mengatasi kekerasan terhadap anak di Nias Selatan, dengan menganalisis ketidakefektifan kebijakan yang ada. Melalui pendekatan ini, penelitian berupaya mengungkap realitas sosial yang kompleks dan menganalisis makna yang terkandung dalam kebijakan dan tindakan negara dalam perlindungan hak-hak anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan anak di Nias Selatan terhambat oleh faktor-faktor struktural yang mendalam, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang berkembang di masyarakat setempat. Faktor-faktor ini tidak hanya mempengaruhi implementasi kebijakan, tetapi juga menciptakan tantangan besar dalam merancang program yang relevan dan efektif untuk melindungi anak-anak. Ketidakmampuan negara untuk mengatasi ketimpangan ini memperburuk situasi dan menempatkan hak-hak anak dalam posisi yang rentan.