Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMAN 07 SOLOK SELATAN Putri, Maiwanda; Irwan Irwan; Sri Rahmadani
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Published
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.33081

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya literasi digital dalam mendukung pembelajaran di era digital. Literasi digital mencakup keterampilan teknis serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menyikapi informasi. Di SMAN 07 Solok Selatan, transformasi digital dapat dilihat dari kebijakan penggunaan ponsel dalam pembelajaran dengan pengawasan guru. Namun, masih terdapat kendala seperti keterbatasan infrastruktur dan rendahnya literasi teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi digital terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan tipe ex post facto. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X, dengan sampel sebanyak 33 siswa dari kelas X-2 (Fase E2). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan statistik dengan bantuan SPSS IBM Versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, terutama dalam mengevaluasi informasi dan menyusun argumen yang logis. Literasi digital juga berkontribusi terhadap keterampilan berpikir kreatif, terutama dalam mengembangkan ide-ide baru. Namun, pengaruh masing-masing indikator tidak merata; keterampilan digital dan etika digital memiliki pengaruh yang lebih besar daripada budaya dan keamanan digital. Temuan ini menekankan perlunya memperkuat literasi digital secara keseluruhan untuk mendukung pengembangan pemikiran kritis dan kreatif siswa.
the effect of value clarification technique model on the understanding of historical values of grade XI students at SMAN 1 tapung hulu: Pengaruh Model Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Pemahaman Nilai-nilai Sejarah Kelas XI di SMAN 1 Tapung Hulu Sri Rahmadani; Isjoni; Asril
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 9 No 5 (2025): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v9i5.5535

Abstract

This study is about the influence of the Value Clarification Technique (VCT) learning model in improving the understanding of historical values ​​in class XI IPAS 1 and IPAS 2 at SMA Negeri 1 Tapung Hulu. The problems in this study are how the value clarification technique model influences the understanding of historical values ​​of class XI at SMAN 1 Tapung Hulu, how the application of the value clarification technique learning model is to the understanding of historical values ​​of class XI at SMAN 1 Tapung Hulu and whether there is an influence of the Value Clarification Technique (VCT) learning model in improving historical awareness in class XI IPAS students at SMA Negeri 1 Tapung Hulu. This study uses a comparative method with a Quasi-Experimental Designs design in the form of a Non-Equivalent Control Group which will create two experimental groups that are not selected through Random. Where this study aims to improve students' historical awareness through the application of the Value Clarification Technique (VCT) learning model. The instruments used are field notes and tests (pre-test and post-test). Based on the results of the study, it shows that the use of the Value Clarification Technique (VCT) learning model can increase historical awareness, this is indicated by the t-value of 10.779 and the sig. value of 0.000. So, the sig. value of 0.000 <0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted. This means that there is an influence on the History Subject, by using the Value Clarification Technique (VCT) model on increasing the historical awareness of class XI IPAS students at SMA Negeri 1 Tapung Hulu.
PARTISIPASI MASYARAKAT NAGARI AMPING PARAK KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PADA KONSERVASI PENYU AMPING PARAK wahyuni maharani; Sri Rahmadani; Isnaini
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.33327

Abstract

Penelitian ini membahas partisipasi masyarakat Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dalam program konservasi penyu. Latar belakang penelitian ini berangkat dari tingginya ancaman kepunahan penyu akibat praktik pengambilan telur untuk konsumsi maupun diperjualbelikan. Namun, melalui intervensi konservasi yang melibatkan masyarakat, pemerintah nagari, serta Dinas Kelautan dan Perikanan, terjadi perubahan perilaku masyarakat dari pengambil telur menjadi pelindung aktif. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bentuk partisipasi masyarakat dalam konservasi penyu serta peran aktor yang terlibat. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Amping Parak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti edukasi, patroli pantai, pendataan penyu, menjaga kebersihan pantai, hingga perawatan penyu. Perubahan paradigma ini diperkuat dengan adanya organisasi Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LPPL) yang berperan sebagai penggerak konservasi. Berdasarkan teori Tangga Partisipasi Arnstein (1969), tingkat partisipasi masyarakat berada pada level Partnership (kemitraan), yang ditandai dengan keterlibatan aktif dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan konservasi. Penelitian ini menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat tidak hanya berdampak pada keberhasilan pelestarian penyu, tetapi juga mendorong perkembangan ekowisata dan peningkatan ekonomi lokal. Dengan demikian, konservasi penyu di Nagari Amping Parak menjadi contoh nyata bagaimana partisipasi masyarakat dapat menciptakan keberlanjutan lingkungan sekaligus manfaat sosial ekonomi.