Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Integrasi Agroforestri dan Sistem Budidaya Lebah Madu (Trigona Sp.) dalam Penguatan Food Estate di Humbang Hasundutan. Luthfi Hakim; Tito Sucipto; Apri Heri Iswanto; Jajang Sutiawan; Rudi Hartono; Harisyah Manurung; Samsuri Samsuri; Anita Zaitunah; OK Hasnanda Syahputra; Agus Purwoko; Hafizah Arinah; Moehar Maraghiy Harahap; Mariah Ulfa; Ridahati Rambey; Suri Fadhilla; Arida Susilowati; Deni Elfiati; Ahmad Baiquni Rangkut
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2022): June
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.669 KB) | DOI: 10.23960/rdj.v1i1.5900

Abstract

The community service program for the mandatory lecturer scheme in 2021, Universitas Sumatera Utara, is foc Integrasi Agroforestri dan Sistem Budidaya Lebah Madu (Trigona Sp.) dalam Penguatan Food Estate di Humbang Hasundutan.  used at the food estate location, Humbang Hasundutan Regency. The purpose of this community service program is to develop a group of forest communities around the location of the food estate that are economically independent through the skills of honey bee cultivation of Trigona sp. in strengthening food at food estate locations. This program integrates forestry, agricultural, and honey bees Trigona sp. to form an interrelated cultivation system for the sustainability of ecological, economic, and social aspects. This program is carried out in the form of assistance in providing honey bee sires Trigona sp. and training in honey bee cultivation management. This program is expected to be able to have a positive impact on the community of food estate farmer groups as a companion business in managing food estates based on agricultural commodities.
Iptek Penguatan Ketahanan Pangan dengan Program Food Estate Sistim Agrosilvopastural di Humbang Hasundutan OK Hasnanda Syahputra; Rudi Hartono; Harisyah Manurung; Luthfi Hakim; Tito Sucipto; Apri Heri Iswanto; Jajang Sutiawan; Samsuri Samsuri; Anita Zaitunah; Agus Purwoko; Hafizah Arinah; Moehar Maraghiy Harahap; Mariah Ulfa; Ridahati Rambey; Suri Fadhilla; Arida Susilowati; Deni Elfiati; Ahmad Baiquni Rangkuti
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2022): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.084 KB) | DOI: 10.23960/rdj.v1i2.5994

Abstract

Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbahas, dipilih dan dipersiapkan sebagai lokasi dosen wajib mengabdi dari Universitas Sumatera Utara dalam program food estate dengan menerapkan sistem agroforestry melalui pola agrosilvopastural (ternak, kehutanan, dan pertanian). Humbang Hasundutan berpotensi karena terletak didataran tinggi yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi dan agroklimat yang sesuai untuk budidaya holtikultura, oleh sebab itu agrosilvopastur cocok diterapkan. Sistem agrosilvopastur diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan secara keseluruhan dan berkelanjutan yang dapat menjamin dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat petani. PKM ini dilaksanakan tanggal 20 November 2021 yang bertempat di kantor kepala desa Riaria Kecamatan Pollung, yang dihadiri anggota kelompok tani agrosilvopastur maju karya sebanyak 24 orang angggota kelompok. Hasil bersama mitra nantinya selain dapat memasarkan produksi rumput sebagai hijauan pakan ternak juga akan mampu memasarkan daging seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasar daging dalam negeri. Dari kegiatan dosen wajib mengabdi, dapat memberdayakan petani dalam bidang agrosivopastural, peningkatan pendapatan, dan sekaligus kesejahteraannya
Upaya Membangun Harmoni Penghidupan Manusia dan Konservasi Harimau Sumatera Melalui Program Desa Binaan USU di Timbang Lawan, Kabupaten Langkat Pindi Patana; Yulia Siti Maisaroh; Apri Heri Iswanto; Adrian Hilman; Agus Purwoko; Mariah Ulfa; Alfan Gunawan Ahmad; Ma'rifatin Zahrah; Oding Affandi; Nurdin Sulistiyono; Eddy Mirwandhono; Achmad Siddik Toha; Moehar Maraghiy Harahap; Tati Vidiana Sari; Ahmad Sadeli; Ahmad Baiquni Rangkuti; Erni Jumilawaty; Yunus Afifuddin
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timbang Lawan merupakan salah satu desa di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat dan menjadi zona penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser. Salah satu masalah desa adalah kemunculan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menyerang ternak warga di pinggiran hutan. Selain mengakibatkan kerugian materi, serangan harimau sumatera berpotensi menimbulkan persepsi negative terhadap satwaliar tersebut. Oleh karena itu kegiatan pengabdian USU ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun harmoni antara penghidupan masyarakat dengan konservasi harimau. Kegiatan terdiri dari lima bagian, yaitu: membangun kandang anti harimau, pemeliharaan rusa untuk restocking pakan harimau, restorasi, pembuatan pakan ternak dan pengembangan ekowisata. Metode yang digunakan adalah transfer pengetahuan dan pelibatan masyarakat melalui praktek langsung lapangan. Masyarakat sangat antusias dan pemerintah desa sangat mendukung kegiatan ini, karena dapat memberi solusi langsung terhadap permasalahan masyarakat desa.Kata kunci: Timbang Lawan, Harimau sumatera, penghidupan, konservasi, konflik
Assessment of Five-Year Vegetation Cover Changes to Support Green Open Spaces Monitoring in Surakarta, Central Java, Indonesia Harahap, Moehar; Erny Poedjirahajoe; Sigit Heru Murti Budi Santosa; Mariah Ulfa
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 4 No. 02 (2021): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1904.282 KB) | DOI: 10.32734/jsi.v4i02.6496

Abstract

Surakarta City's population is growing every year, putting pressure on the land and vegetation. Surakarta City has a population of 500,173 people in 2010. The population of this city is growing every year, driving an increase in the demand for land and living facilities. This study aims to analyze the availability of vegetated land as urban green space, and calculate the 5-year (2010–2015) vegetation cover changes. The methods used visual interpretation and on-screen digitization of the image Landsat 7 ETM+ satellite in 2010 and Landsat 8 OLI satellite image in 2015. The results show that the availability of vegetated land as urban green space in Surakarta City is lower than that mandated in Law Number 26 of 2007 concerning Spatial Planning. Vegetation cover decreased from 2010 to 2015 in Surakarta City, covering an area of 117.7 ha (2.6% of the city area) or an average of 23.5 ha (0.5%) per year. Research on the availability of green open spaces on a regular basis is expected to be part of the process of monitoring and evaluating urban development and as input for local governments in the decision-making process.
Visitor characteristics and perceptions of Cadika Park Medan during the COVID-19 pandemic Moehar Maraghiy Harahap; Alfan Gunawan Ahmad; Farah Amnestesia; Mariah Ulfa
Global Forest Journal Vol. 3 No. 02 (2025): Global Forest Journal
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/gfj.v3i02.15570

Abstract

Cadika Park is a public green space in Medan, North Sumatra, Indonesia. TheCOVID-19 virus originated in Wuhan, China, in 2019 and spread throughoutIndonesia in early 2020. During the pandemic, Cadika Park became a venue wherepeople could engage in their daily activities while enjoying various naturalbenefits that aid in restoring both physical and psychological health. This studyaims to analyze the characteristics and perceptions of visitors regarding themanagement, services, and facilities of Cadika Park during the COVID-19pandemic. The number of respondents was determined using the Slovin formula,and a purposive sampling technique was employed to select participants. Dataanalysis used a descriptive quantitative frequency table to assess visitors'perceptions based on closed questions using the Likert Scale. The results indicatedthat adult women were the predominant characteristic of visitors to Cadika Parkduring the pandemic. Most visitors had jobs or were students from outside theMedan Johor sub-district. They typically had an education level between 9 and 18years and used motorcycles as their primary mode of transportation. Overall,visitors positively perceived the aspects studied, with many returning to the parkfrequently during the COVID-19 pandemic
Sebaran dan Karakteristik Spasial Konflik Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Tiga Desa Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser, Indonesia Harahap, Moehar; Telaumbanua, Abdul Azis; Zahrah, Ma`rifatin; Ulfa, Mariah
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i2.21910

Abstract

Gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) adalah herbivora terbesar di Pulau Sumatera. Gajah sumatera termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Konflik Manusia Gajah terjadi di beberapa desa penyangga sekitar Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Indonesia. Setidaknya terdapat delapan konflik manusia gajah terjadi selama tahun 2022 di tiga desa (Bukit Mas, Mekar Makmur dan Sei Serdang). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik spasial distribusi konflik gajah sumatra dengan manusia di tiga desa sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Penelitian ini dilakukan di Desa Bukit Mas, Mekar Makmur, dan Sei Serdang dengan menggunakan metode observasi lapangan pada titik kejadian konflik. Hasil penelitian menunjukkan setidaknya terdapat 48 titik konflik manusia gajah berhasil ditemukan pada lokasi penelitian. Konflik manusia gajah paling banyak terjadi pada tipe tutupan lahan hutan, ketinggian area 0-1.100 meter di atas permukaan laut, cenderung terjadi di daerah landai (8-15%) dan dekat dengan sumber air (sungai). Penelitian ini bermanfaat dalam penyediaan basis data dan informasi awal untuk mitigasi konflik manusia gajah melalui distribusi kunjungan atau keberadaan spesies di desa penyangga TNGL.