Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Prevalensi dan Faktor Resiko Repeat Breeding Sapi Perah Pada Tingkat Peternak Di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Adyatama, Aqil; Arifin, Mukh; Laura, Yosephine
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 18, No 33 (2021): Juli 2021
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v18i33.608

Abstract

Repeat breeding adalah keadaan sapi betina yang mengalami kegagalan bunting setelah dilakukan perkawinan tiga kali atau lebih dengan pejantan fertil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan faktor resiko repeat breeding pada tingkat peternak sapi perah di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Sebanyak 336 ekor sapi perah milik 216 peternak digunakan sebagai responden. Penentuan besaran sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode pengambilan data dengan wawancara dan survei lapang. Data yang diambil adalah pemberian hijauan dan konsentrat, ketersediaan air minum, nilai BCS, bentuk kandang, sumber air dalam kandang, suhu dan kelembaban, kebersihan kandang, pengamatan estrus dan pelaporan IB ke inseminator. Data yang terkumpul di analisis secara deskriptif dan di uji Chi Square (X2) untuk mengukur hubungan faktor resiko kejadian repeat breeding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian repeat breeding pada tingkat peternak sebesar 27,67%. Faktor yang signifikan dengan kejadian repeat breeding adalah pemberian hijauan, pemberian konsentrat, ketersediaan air minum, nilai BCS, sumber air, suhu dan kelembaban, kebersihan kandang, pengamatan estrus dan pelaporan IB ke inseminator memiliki (P=0,00S). Kesimpulan dari penelitian ini data yang diambil sebagai faktor resiko berpengaruh nyata terhadap kejadian repeat breeding.
PENGARUH LAMA MARINASI KOMBINASI SARI PATI BUAH NANAS DAN PEPAYA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING ENTOK (CAIRINA MOSCHATA) Tasirin, Tasirin; Utami, Efrilia Tri Wahyu; Adyatama, Aqil
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v6i1.60707

Abstract

Entok sebagai jenis unggas pedaging yang mempunyai potensi tinggi dan kaya akan kandungan nutrisi. Buah nanas dan pepaya, yang banyak digemari masyarakat, sering dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas daging. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan durasi marinasi terbaik dalam memengaruhi sifat fisik dan organoleptik daging entok. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh waktu marinasi menggunakan kombinasi sari buah nanas dan pepaya terhadap sifat fisik dan organoleptik daging entok. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (0 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit), yang setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data sifat fisik dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) satu arah, dan jika terdapat perbedaan signifikan (P<0,05), selanjutnya dilakukan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Sementara itu, pengujian organoleptik yang dianalisis dengan metode Kruskal-Wallis dan bantuan software IBM SPSS versi 26. Penambahan kombinasi sari buah nanas 75% dan pepaya 25% secara signifikan terbukti memengaruhi sifat fisik dan organoleptik daging entok (P<0,05). Marinasi menggunakan kombinasi tersebut berpengaruh nyata terhadap pH daging, meskipun menghasilkan tingkat susut masak yang tinggi. Pada uji organoleptik, kombinasi sari nanas dan pepaya ini memengaruhi warna, aroma, dan tekstur daging secara signifikan, tetapi belum memberikan pengaruh nyata terhadap rasa daging entok. Secara keseluruhan, kombinasi sari pati nanas dan pepaya terbukti berpengaruh signifikan pada pH, warna, aroma, dan tekstur daging entok.
Pengaruh Perbedaan Perlakuan Telur Bebek yang Direbus dan Dikukus terhadap Sifat Fisik Telur Asin Ma'arif, Muhammad Syamsul; Adyatama, Aqil; Nandhirabrata, Raditya
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.3134

Abstract

Telur asin merupakan salah satu komoditas pangan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh manusia. Kandungan protein dalam putih telur asin cukup tinggi yaitu lebih dari 50%, oleh sebab itu diperlukan perlakuan khusus dalam penanganan dan pengolahan telur asin agar kandungan nutrien dalam telur asin dapat optimal dan tidak hilang. Beberapa cara yang dilakukan dalam pengolahan telur asin adalah perebusan dan pengukusan. Perebusan dan pengukusan apabila ditinjau dari sudut pandang teknologi pangan dan hasil ternak adalah dua teknik termal utama memberikan pengaruh berbeda terhadap struktur protein telur asin melalui mekanisme denaturasi yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pemasakan yaitu perebusan yang dibandingkan dengan pengukusan terhadap karakteristik organoleptik telur asin. Telur diasinkan menggunakan larutan NaCl 25% selama 14 hari, kemudian dimasak dengan kedua metode. Evaluasi dilakukan terhadap lima parameter sensori menggunakan 15 panelis semi-terlatih. Hasil uji independent samples t-test menunjukkan perbedaan signifikan pada tekstur (p=0.008) dan penerimaan keseluruhan (p=0.000), dengan perebusan menghasilkan nilai lebih tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan pada aroma (p=0.165), rasa (p=0.136), dan warna (p=0.429). Temuan ini menunjukkan bahwa perebusan lebih efektif dalam meningkatkan kualitas sensori telur asin.
Analisis SWOT & Produktivitas Ayam Petelur: Studi Kasus Berbasis Meta-Analisis di Peternakan Makmur Jaya Desa Binangun, Karangkobar, Banjarnegara Syahila, Lailatu; Adyatama, Aqil; Nandhirabrata, Raditya
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.3143

Abstract

Peternakan ayam petelur skala kecil di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk manajemen kandang tradisional, fluktuasi produksi, dan ketergantungan pada pakan komersial Permasalahan akses teknologi dan input produksi masih menjadi kendala utama peternakan layer skala kecil di Indonesia. Keterbatasan modal dan pengetahuan teknis sering menghambat peternak dalam mengadopsi sistem kandang closed house atau peralatan pakan otomatis yang dapat meningkatkan produktivitas. Kesenjangan teknologi ini terutama terlihat di daerah terpencil seperti Banjarnegara, di mana kandang bambu tradisional masih dominan meskipun memiliki keterbatasan dalam pengendalian lingkungan. Penelitian mutakhir mengungkap potensi integrasi antara kearifan lokal dengan teknik precision farming yang belum tergarap maksimal. Pendekatan inovatif seperti pemantauan mikroklimat berbasis sensor dan aditif pakan herbal menunjukkan prospek baik untuk meningkatkan kelayakan usaha peternakan kecil. Penelitian ini menganalisis performa produksi dan manajemen peternakan ayam petelur Makmur Jaya, Banjarnegara Rhode Island Red di Peternakan Makmur Jaya, Banjarnegara, berdasarkan data wawancara. Parameter utama meliputi Hen Day Production (HDP), Feed Conversion Ratio (FCR), tingkat kematian, serta evaluasi kandang menggunakan analisis SWOT. Hasil menunjukkan HDP 80%, FCR 2.5, dan tingkat kematian 0.25%, dengan keunggulan dalam manajemen kesehatan berbasis herbal. Tantangan utama adalah efisiensi pakan dan kontrol lingkungan. Rekomendasi mencakup modernisasi kandang dan adopsi teknologi pakan.
Uji pH Organoleptik Yoghurt Susu Sapi dengan Penambahan Biji Chia Syarif Hidayat; Adyatama, Aqil
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan biji chia (Salvia hispanica L.) terhadap nilai pH dan karakteristik organoleptik yoghurt berbasis susu sapi. Latar belakang penelitian ini didasari oleh potensi biji chia sebagai bahan fungsional yang kaya akan omega-3, protein nabati, serat pangan, serta kemampuannya membentuk tekstur gel yang dapat memengaruhi mutu fisik dan sensori produk fermentasi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan konsentrasi biji chia: 0% (kontrol), 1%, 2%, dan 3% dari volume yoghurt, masing-masing dengan empat ulangan untuk pengujian pH, serta melibatkan 20 panelis untuk uji organoleptik. Parameter yang diamati meliputi nilai pH, warna, aroma, rasa, tekstur, dan tingkat kesukaan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk data pH, serta uji Kruskal-Wallis untuk data organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan biji chia secara signifikan memengaruhi pH yoghurt (p < 0,05), dengan nilai pH terendah diperoleh pada perlakuan 3% chia. Selain itu, perlakuan 1% dan 2% chia memberikan skor organoleptik tertinggi, terutama pada aspek rasa, tekstur, dan kesukaan panelis, sementara perlakuan 3% menunjukkan penurunan preferensi akibat konsistensi terlalu kental dan rasa chia yang dominan. Dengan demikian, penambahan biji chia pada konsentrasi 1–2% direkomendasikan sebagai formulasi optimal untuk menghasilkan yoghurt yang stabil secara mikrobiologis dan disukai konsumen.
Pemanfaatan Tanah Liat Campur Jahe Sebagai Zat Aditif Aroma-Enhancer pada Telur Asin: Utilization of Clay Mixed with Ginger as an Aroma-Enhancer Additive in Salted Eggs Ikhsan, Febrian Nur; Adyatama, Aqil; Nandhirabrata, Raditya
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berbagai konsentrasi jahe (0%, 50%, 75%, 100%) terhadap karakteristik sensori telur asin menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil menunjukkan bahwa parameter aroma dan rasa mengalami perubahan signifikan (p<0,001), sedangkan warna dan tekstur tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05). Skor aroma tertinggi dicapai pada perlakuan 100% jahe (4,07), diikuti 75% jahe (3,95), menunjukkan efek optimal senyawa aktif zingiberene dan gingerol dalam menekan bau amis. Untuk parameter rasa, konsentrasi 75% jahe menghasilkan skor tertinggi (3,43), membentuk profil rasa gurih-seimbang, sementara konsentrasi 100% justru menurunkan penerimaan akibat dominansi rasa jahe yang berlebihan. Analisis lebih lanjut mengungkap mekanisme kerja jahe melalui: (1) inhibisi oksidasi lipid, (2) pengikatan senyawa volatil sulfur, dan (3) modifikasi mikroflora permukaan. Stabilitas warna (E<3,5) dan tekstur (kadar air 53±2%) pada semua perlakuan menunjukkan keterbatasan pengaruh jahe terhadap parameter fisikokimia tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsentrasi optimal jahe untuk telur asin berada pada rentang 75-80%, yang mampu meningkatkan kualitas sensori tanpa mengubah karakteristik fisik produk. Temuan ini memberikan dasar ilmiah bagi industri dalam pengembangan produk telur asin berbasis jahe dengan kualitas sensori yang unggul.
PENGARUH LAMA MARINASI KOMBINASI SARI PATI BUAH NANAS DAN PEPAYA TERHADAP PH DAN TEKSTUR DAGING AYAM KUB Sutarso; Adyatama, Aqil
JANHUS: Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v9i2.42737

Abstract

KUB chicken as a type of meat poultry has high potential as livestock that produces meat that is rich in nutritional content. The processing carried out to improve the quality of KUB chicken meat is by adding enzymes through the marinating process. This study aims to determine the physical quality and tenderness of KUB chicken meat marinated with a combination of pineapple and young papaya fruit extract at different marinating times. This study was conducted in May 2025 in Karangkobar District, Banjarnegara Regency, Central Java Province. This study was conducted experimentally which was arranged based on a completely randomized design (CRD) with 4 treatments (0 minutes, 30 minutes, 45 minutes, and 60 minutes) which were repeated 5 times. The results of the analysis gave a very significant effect on the pH of KUB chicken meat (P <0.05). from various treatments P0 to P4 showed a gradual decrease in pH and along with the treatment given. Furthermore, the results of the analysis on meat texture proved that each treatment showed a significant change (P <0.05) in the texture of KUB chicken meat, with an increase in the average value along with the treatment given. The results showed that the P4 treatment of a combination of pineapple and papaya starch with a soaking time of 60 minutes proved to have a significant effect on the pH and texture of KUB Chicken meat.
PENGARUH PENAMBAHAN KAYU MANIS (Cinnamomum Verum) TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK PADA TELUR ASIN Badiyatunnajah, Hilma; Adyatama, Aqil
JANHUS: Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v9i2.42744

Abstract

Duck eggs are one of the animal proteins derived from ducks that have a delicious taste, are easy to digest and have high nutritional content. The high nutritional content makes eggs a medium for the growth of bacteria that make eggs easily damaged or perishable food, so it is necessary to preserve eggs in order to extend the shelf life of duck eggs. The manufacture of salted eggs generally only uses the addition of salt, so that it will produce original salted eggs. However, there have been several studies and innovations that have been carried out to improve the quality and variety of salted eggs, one of which is by adding natural ingredients as another alternative. One of the ingredients that can be used is cinnamon (Cinnamomum verum), because this ingredient contains compounds that can affect the organoleptic quality of food products. This study aims to examine the effect of adding cinnamon on the organoleptic quality of salted eggs, namely aroma, taste and texture. This study was conducted experimentally which was arranged based on a completely randomized design (CRD) with the addition of cinnamon divided into 4 treatments (0; 7.5; 15; 22.5 grams) which were repeated 5 times. The data obtained were analyzed using one-way ANOVA and further tested using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) with IBM SPSS 26. The results showed that the addition of cinnamon up to 22.5 grams to salted eggs did not significantly affect the aroma with a value of 2.53-2.95 (fishy-slightly fishy), taste 3.09-3.80 (slightly salty) and texture 3.28-3.41 (slightly dense). The conclusion of this study is that the addition of cinnamon up to 22.5 grams does not change the aroma, taste and texture of salted eggs.