Introduction: Breastfeeding is essential for premature infants, as it reduces morbidity while enhancing cognitive development, ultimately supporting a more productive adulthood. However, in the United States, where 10–12% of infants are born prematurely, hospitalization in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) presents significant challenges to breastfeeding practices as it introduces barriers such as maternal stress, mother-infant separation, limited visitation, and inadequate support, which hinder successful breastfeeding. Method: This review used several databases, namely Google Scholar, Science Direct, Elsevier, Medline, PubMed, Proquest, dan Wiley Online Library to search original and review articles in English about breasfeeding, internsive care unit, and risk factors in the last 10 years. Other reference sources used were guidelines and textbooks.Result: The findings reveal that breast milk’s bioactive components play a critical role in protecting against morbidity during NICU hospitalization, while also fostering cognitive development. Factors influencing breastfeeding practices include demographic (maternal age, education), biological (maternal and infant health), attitudinal (breastfeeding confidence), social (family support), and hospital regulations (NICU policies).Conclusion: Factors affecting breastfeeding practice among mothers with hospitalized neonates include planned pregnancy, medical interventions, and family support. NICU hospitalization can be a significant barrier to breastfeeding due to inadequate support, visitation time, mother-infant separation, maternal stress and anxiety, and clinical conditions.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Praktik Menyusui pada Ibu dengan Neonatus Rawat InapAbstrakPendahuluan: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi bayi prematur karena dapat mengurangi morbiditas sekaligus meningkatkan perkembangan kognitif, yang pada akhirnya mendukung kehidupan dewasa yang lebih produktif. Namun, di Amerika Serikat, di mana 10–12% bayi lahir prematur, rawat inap di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) menghadirkan tantangan signifikan terhadap praktik menyusui akibat berbagai hambatan seperti stres maternal, pemisahan ibu dan bayi, waktu kunjungan yang terbatas, serta dukungan yang tidak memadai, yang menghalangi keberhasilan menyusui.Metode: Tinjauan pustaka ini menggunakan beberapa basis data, yaitu Google Scholar, Science Direct, Elsevier, Medline, PubMed, Proquest, dan Wiley Online Library, untuk mencari artikel asli dan ulasan dalam bahasa Inggris tentang menyusui, unit perawatan intensif, dan faktor risiko dalam 10 tahun terakhir. Sumber referensi lainnya yang digunakan adalah pedoman dan buku teks.Hasil: Kumpulan bukti yang ada di literatur saat ini menunjukkan bahwa komponen bioaktif dalam ASI memiliki peran penting dalam melindungi bayi dari morbiditas selama hospitalisasi di NICU, sekaligus mendukung perkembangan kognitif. Faktor-faktor yang memengaruhi praktik menyusui meliputi faktor demografis (usia ibu, pendidikan), biologis (kesehatan ibu dan bayi), sikap (kepercayaan diri dalam menyusui), sosial (dukungan keluarga), dan kebijakan rumah sakit (aturan di NICU).Kesimpulan: Faktor-faktor yang memengaruhi praktik menyusui pada ibu dengan bayi yang dirawat di NICU meliputi kehamilan yang direncanakan, intervensi medis, dan dukungan keluarga. Rawat inap di NICU dapat menjadi penghalang signifikan terhadap keberhasilan menyusui akibat kurangnya dukungan, waktu kunjungan yang terbatas, pemisahan ibu dan bayi, stres dan kecemasan maternal, serta kondisi klinis bayi.Kata Kunci: Air susu ibu, Faktor risiko, Ibu, Menyusui, NICU