Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kontruksi Sosial Gender Di Pesantren Studi Kesenjangan antara Laki-Laki dengan Perempuan Salim, Luthfi
Socio Religia Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Sosio Religia
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/sr.v1i2.8415

Abstract

Abstrak            Perempuan di lingkungan pesantren masih menjadi topik yang eksklusif dalam internal pesanten atupun ruang public dan sebagai cermin perempuan islam di Indonesia. Gender merupakan atribut yang melekat antara laki-laki dengan perempuan yang di bentuk secara kultur dan gender membedakan struktur dalam aspek kehidupan sosial berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Konsep analisis sosial gender mengacu dalam sebuah sifat, peran, tanggung jawab, fungsi, hak, dan perilaku yang melekat pada laki-laki dan perempuan sebagai bentuk budaya. Permasalahan dalam penelitian ini tentang isu gender di dalam pesanteren yaitu pertama, kontruksi antara laki-laki dan perempuan di pesantren, dan kedua Kyai dan Nyai mengsosialisasikan pengembangan nilai-nilai feminisme di dalam pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjawab kontruksi tradisi antara laki-laki dan perempuan di dalam pesantren dan pengembangan nilai-nilai feminism di pesantren .Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dan teori  kekuasaan michel foucault, hasil penelitian ini tentang kontruksi sosial gender di pesantren masih sebatas partisipatoris dalam kerangka struktur fungsional, karena peran tersebut masih membatasi kapasitas antara laki-laki dengan perempuan. Sedangkan mengembangkan nilai-nilai feminisme di dalam pesantren sudah ada dan berjalan cukup baik karena dari pesantren memberikan ruang untuk mengembangkan peranan dan partisipasi terhadap perempuan. Sedangkan secara kultural, masih terdapat budaya partiarki yang tidak mudah di hilangkan dari pesantren meskipunn sudah terdapat perubahan sedikit demi sedikit. Adapun perubahan nilai-nilai feminism dalam pesantren saat ini sedikit berubah menjadi egaliter terhadap eksistensi perempuan, karena sudah banyaknya literature agama yang menjelaskan bahwa kedudukan perempuan dengan laki-laki sama yang menyebabkan terjadi pergeseran tradisi egalitarianism dalam memandang perempuan, akan tetapi jika nilai-nilai budaya tentang perempuan Indonesia masih tersubordinasi karena kurangnya apresiasi yang proposional dari pemimpin dan pemikir agama yang mayoritas laik-laki karena adanya bias tradisi patrikhal masyarakat jahiliyah dalam pemahaman keagamaan dalam lembaga keagamaan, artiannya para pemegang otoritas lembaga keagamaan ini tidak bisa membedakan antara tradisi dengan ajaran, hal ini yang menyebabkan diskrepansi (jarak) yang jauh antara ajaran dengan praktik keagamaan ketika agama harus di terapkan didalam kontruksi sosial degan tradisi dan budaya yang berbeda dengan kontruksi sosial dan tradisi tempat turunnya agama. Kata Kunci: Kontruksi Sosial, Gender, Pesantren, Perempuan
INTERAKSI SOSIAL KELOMPOK SYIAH DAN NU DI DESA LABUHAN RATU VII KECAMATAN LABUHAN RATU KABUPATEN LAMPNG TIMUR Salim, Luthfi; Efendi, Syaiful
Socio Religia Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Socio Religia
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/sr.v3i2.16084

Abstract

Interaksi sosial syiah dan NU memiliki latar belakang ajaran berbeda. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa dasar ajaran syiah dan NU dalam interaksi sosial di Desa Labuhan Ratu VII dan bagaimana bentuk interaksi sosial syiah dan NU di Desa Labuhan Ratu VII. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar ajaran syiah dan NU dalam interaksi sosial dan untuk mengetahui seperti apa bentuk interaksi sosial syiah dan NU di Desa Labuhan Ratu VII. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya menjelaskan kondisi suatu tempat berdasarkan data yang bersifat apa adanya di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan informan berdasarkan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial syiah dan NU di Desa Labuhan Ratu VII mengarah pada interaksi social asosiatif. Syiah dalam melakukan hubungan sosialnya sering menggunakan taqiyah. Taqiyah adalah menyembunyikan apa yang ia yakini. Dalam pendekatan sosiologi hubungan social tersebut memiliki sifat dramaturgi. Menurut sosiolog erving Goffman dalam teori dramuturgina menyebutkan bahwa setiap peristiwa social memiliki panggung depan dan panggung belakang. Pada panggung depan kelompok syiah melakukan kerja sama dengan kelompok NU namun pada panggung belakang kelompok syiah bertentangan ajaran ahlus sunnah wak Jamaah. 
TRADISI WELASAN SEBAGAI MEDIA KECERDASAN SPIRITUAL DAN SOSIAL DI MASYARAKAT Salim, Luthfi; astuti, yuliana Widi; Sani, Nisvi
Socio Religia Vol. 4 No. 1 (2023): Socio Religia
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/sr.v4i1.16836

Abstract

Agama dan tradisi dapat hidup berdampingan yang saling mempengaruhi, karena memiliki nilai dan simbol. Agama merupakan sistem kepercayaan yang dilambangkan nilai ketaan kepada Tuhan. Tradisi merupakan sebuah kebiasaan yang diulang-ulang kegenerasi yang menjadikan sistem dalam kehidupan. Tradisi welasan pada konteks ini adalah bentuk ritual keagamaan berupa amalan-amalan dari para leluhur yang menceritakan Kisah Syekh Abdul Qodir AL-Jaelani dalam bermahabbah kepada Rosulullah. Agama pada tradisi welasan memiliki pengaruh dalam tatanan kehidupan, karena agama tanpa tradisi hanyalah kolektivitas yang tidak akan mendapatkan tempat atau berkembang sebagai agama pribadi. Studi ini bertujuan menjelaskan bagaimana tradisi welasan dalam membentuk kecerdasan spritual dan sosial pada masyarakat. Metode dalam studi ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data berupa observasi dimana peneliti mengamati secara langsung dilapangan, wawancara mendalam yang dimana peneliti berkomunikasi secara verbal dalam bentuk percakapan untuk memperoleh gambaran umum deskripsi lokasi penelitian. Dalam wawancara yang digunakan kepada informan menggunakan teknik purposive sampling, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi welasan memberikan kontribusi yang sangat baik dalam kehidupan sosial dan keagamaannya karena memiliki kecerdasan sosial dan spritual seperti menciptakan kerukunan, kepedulian, saling empati, serta memiliki wujud ketentraman hati dan jiwa, yang menjadikan masyarakat memiliki nilai-nilai kesalehan sosial.
Dramaturgi Instagram dan Perilaku Sosial Keagamaan Mahasiswa Mariati, Mariati; Salim, Luthfi
Socio Religia Vol. 4 No. 2 (2023): Socio Religia
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/sr.v4i2.20557

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak penggunaan Dramaturgi Instagram terhadap perilaku sosial keagamaan mahasiswa di era digital. Platform media sosial, terutama Instagram, telah menjadi panggung virtual di mana mahasiswa memainkan peran-peran sosial mereka, termasuk dalam konteks identitas keagamaan. Studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana mahasiswa menggunakan Instagram untuk membentuk, mengekspresikan, dan mengelola identitas keagamaan mereka, serta dampaknya terhadap interaksi sosial dan persepsi keagamaan.Metode penelitian yang digunakan melibatkan analisis konten terhadap akun Instagram mahasiswa yang secara eksplisit mengekspresikan identitas keagamaan mereka. Data yang dianalisis mencakup pemilihan foto, caption, hashtag, dan interaksi sosial. Penelitian ini juga melibatkan wawancara mendalam dengan sejumlah mahasiswa untuk mendapatkan wawasan tentang pengalaman dan pemikiran mereka terkait dramaturgi keagamaan di Instagram.Temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan Dramaturgi Instagram secara aktif untuk menciptakan narasi keagamaan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka. Mereka memilih konten yang mencerminkan aktivitas keagamaan, berbagi kutipan agama, dan terlibat dalam interaksi sosial dengan komunitas keagamaan di platform tersebut. Dampak dari dramaturgi keagamaan ini juga mencakup pengaruh terhadap persepsi dan pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai keagamaan
Nilai Sosial dan Keagamaan pada Tradisi Wiwitan di Desa Wonodadi Utara Kecamatan Gadingrejo Salim, luthfi; Badiah, Siti; Ramadan, Helmi Rizki
Socio Religia Vol. 5 No. 1 (2024): Socio Religia
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/sr.v5i1.22275

Abstract

Tradisi Wiwitan merupakan salah satu tradisi leluhur masyarakat petani suku jawa yang dilaksanakan menjelang panen padi, saat padi sudah menguning segera siap panen dan ritual persembahan yang dilakukan oleh masyarakat petani suku Jawa sebagai wujud rasa syukur untuk memperoleh keselamatan serta keberkahan hasil panen yang melimpah. Tradisi tersebut terus dijalankan dari generasi kegenerasi atau sudah menjadi kebiasaan didalam sebuah masyarakat petani suku Jawa sehingga menjadi bagian dari ritual keagamaan yang dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana eksistensi tradisi Wiwitan di Desa Wonodadi Utara serta bagaimana nilai sosial dan keagamaan pada tradisi Wiwitan di Desa wonodadi Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada masyarakat di Desa Wonodadi Utara Kecamatan Gadingrejo dengan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sosiologis. Metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling. Kemudian menggunakan metode induktif dalam proses penarikan kesimpulan serta menggunakan teori Struktural Fungsional Talcot Parsons yang didalamnya  terdapat konsep adaptation, goal attainment, integration, dan latency untuk menganalisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sosial dan keagamaan pada tradisi Wiwitan di desa Wonodadi Utara yaitu terdapat enam nilai. Pertama gotong royong. Kedua keharmonisan antar masyarakat. Ketiga solidaritas, dalam tradisi Wiwitan. Keempat kesucian dan ketaqwaan. Kelima keimanan. Keenam keseimbangan dengan alam.Kata Kunci: Tradisi Wiwitan, Nilai Sosial Keagamaan
The Development of Religious Moderation in the Multicultural Community of Sindang Sari Village, Tanjung Bintang District, South Lampung Regency Ruslan, Idrus; Irham, Muhammad Aqil; Salim, Luthfi
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 23 No. 2 (2023)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/dms.2023.232.14366

Abstract

Multiculturalism is the nature of human life to live side by side, not in conflict. Sindang Sari Village is multicultural because it has various religions and ethnic groups. This potential needs to be managed by instilling valuesabout religious moderation. It does not have to wait for conflict to occur but needs to be done as early as possible as a preventive measure so that undesirable things do not happen. This service method is divided into two groups consisting of religious leaders, elder community leaders and youth leaders. Service provides pre-tests and post-tests to measure people’s understanding of religious moderation and tolerance. The results of the pre-test showed sufficient mutual respect without any social contact. After the service, the results of the post-test show a significant increase in understanding that religious moderation is not only done by respecting each other but by carrying out acts of mutual friendship, cooperation in cooperation, and mutual help.
THE HAUL TRADITION OF THE SUNDA STRAIT TSUNAMI Salim, Luthfi; Hidayat, Wahyu; Setiawan, Agus Mahfuddin
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 13 No 01 (2025): Jurnal Kontemplasi
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2025.13.01.01-25

Abstract

Tradisi Haul Tsunami Selat Sunda di masyarakat pesisir Lampung Selatan telah menjadi simbol penting rasa syukur atas keselamatan dari bencana dan pengingat akan kasih sayang Tuhan. Namun, penelitian yang mendalam mengenai bagaimana tradisi ini dapat mendukung kesiapsiagaan bencana masih terbatas. Di sini, kami menyoroti potensi tradisi Haul untuk diintegrasikan dengan upaya mitigasi bencana yang lebih formal, melalui edukasi informal, peningkatan kohesi sosial, dan pembangunan ketahanan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam untuk mengeksplorasi peran tradisi Haul dalam membentuk kesadaran masyarakat terhadap ancaman tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Haul tidak hanya memperkuat ikatan komunitas, tetapi juga dapat menjadi media edukasi bencana yang efektif. Tradisi ini, ketika diselaraskan dengan program mitigasi teknis, seperti pelatihan evakuasi atau simulasi bencana, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi literatur kesiapsiagaan bencana, terutama dalam konteks kearifan lokal, dan merekomendasikan agar pembuat kebijakan mempertimbangkan peran tradisi seperti Haul dalam strategi mitigasi bencana nasional