Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Roles of Smart Fertigation in Chili Farming Tinaprilla, Netti; Muflikh, Yanti Nuraeni; Yanuar, Rahmat; Permata, Kurnia Intan
Jurnal Manajemen dan Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2024): JMA Vol. 21 No. 1, March 2024
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jma.21.1.95

Abstract

Smart farming technology has been developed with Agriculture 4.0 to improve productivity and yield quality and solve challenges such as climate change, labor shortage due to regeneration difficulties, and resource efficiency. The objectives of this study were to analyze (1) the characteristics of farmers and chili production using smart fertigation and (2) the cost structure, revenue, profit, and efficiency. The study used primary data from interviews with 83 farmers in Central and East Java. Analytical methods included descriptive statistics, Cobb-Douglas production functions, and R/C. The results showed that smart fertigation farmers, who represented 2% of the total, had higher education (17 years), longer training (124 days), and significant participation in farmer groups (100%). The role of smart fertigation in chili production is to increase productivity (from 8.35 t/ha to 20.67 t/ha), reduce fertilizer use (from 26.730 t/ha to 8.540 t/ha) and reduce labor requirements from 748.17 HOK/ha to 609.33 HOK/ha. Despite the higher farm costs/ha with smart fertigation, the higher total revenue (due to increased productivity and selling price) results in higher profit and efficiency (R/C). Keywords: smart fertigation, chili farming, adoption decisions, cost savings
Perbandingan Alternatif Model Peremajaan Kakao dengan Tanaman Sela di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Putri, Tursina Andita; Yanuar, Rahmat; Rifin, Amzul; Sarianti, Tintin; Herawati, Herawati
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i1.3385

Abstract

Cocoa replanting with intercrops is a strategy for sustainable cocoa development. Cocoa replanting is expected to impact productivity and production quality and increase selling prices positively. However, there are still many farmers who are reluctant to replant due to concerns about losing sources of income and financing difficulties. The study analyzed the cost and income structure of various replanting models. Based on the survey, there were 88 cocoa farmers as respondents, 51 who replanted and 37 who did not. Through the analysis of cost and income structures, it is known that replanting cocoa can be a rational option for farmers who want to increase their income because replanting can increase the productivity of cacao. In addition, the income from the intercrops has also been shown to replace the income of the cocoa lost at the time of the replanting. Analyzing the partial profit balance shows that bananas and chili are profitable crops to plant as intercrops on cocoa groves when replanting. For farmers who plant bananas as an intercrop, the income from bananas can cover unloading costs, seed costs and cocoa planting costs within one year
Rekomendasi Model Bisnis Bank Perekonomian Rakyat Syariah Melalui Pendekatan Blue Ocean Strategy Utami, Anisa Dwi; Baga, Lukman M; Yanuar, Rahmat; Syamsiah, Tita Nur; Busaid, Busaid; Mahanani, Yekti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 1 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0501.487-496

Abstract

Perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, menuntut BPRS untuk dapat menyesuaikan strategi dan model bisnisnya. Potensi yang dimiliki oleh BPRS baik dari sisi internal dan dan eksternal serta dengan adanya peluang pasar UMKM yang begitu besar menuntut BPRS untuk dapat menyesuaikan kembali model bisnis yang akan dijalankan. Pendekatan Business Model Canvas (BMC) yang dikombinasikan dengan Blue Ocean Strategy (BOS) dalam model bisnis BPRS diharapkan dapat menciptakan inovasi nilai yang fokus pada pasar-pasar spesifik dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan BPRS untuk menjangkau pasar yang lebih dalam.
Willingness to Pay Generasi Muda terhadap Sayuran Organik di Wilayah Bogor dan Tasikmalaya Hasanah, Siti Nuriyah; Yanuar, Rahmat
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 12 No. 1 (2024): Juni 2024 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2024.12.1.175-189

Abstract

Generasi muda menjadi generasi yang memiliki awareness terhadap lingkungan dan kesehatan. Generasi ini cenderung memilih makanan yang bersih, organik, dan alami. Sayuran organik merupakan produk dengan tingkat konsumsi tertinggi diantara produk pertanian organik lainnya. Sayuran organik umumnya memiliki harga yang lebih mahal, namun diduga dapat memberikan manfaat lebih bagi kesehatan dibandingkan sayuran non organik. Tujuan penelitian yaitu (1) mengidentifikasi persepsi generasi muda terhadap sayuran organik dibandingkan sayuran non organik, (2) mengestimasi nilai willingness to pay (WTP) sayuran organik, dan (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi WTP. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner online pada akhir Februari hingga awal Mei 2023. Jumlah responden sebanyak 200 responden yang tersebar di wilayah Bogor dan Tasikmalaya. Analisis data pada penelitian meliputi analisis faktor, contingent valuation method (CVM), dan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan (1) persepsi generasi muda terhadap sayuran organik meliputi persepsi kualitas sayuran organik, persepsi manfaat sayuran organik bagi lingkungan, persepsi kepercayaan terhadap sayuran organik, dan persepsi manfaat sayuran organik bagi kesehatan. (2) Sebagian besar responden (86%) menyatakan bersedia untuk membayar sayuran organik dengan harga lebih tinggi dan nilai WTP Bogor lebih rendah dibandingkan nilai WTP Tasikmalaya. (3) Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kesediaan responden membayar lebih yaitu persepsi kepercayaan terhadap sayuran organik dan persepsi manfaat sayuran organik bagi kesehatan.
Redirecting Kebijakan Input Pertanian untuk Mengembangkan Agribisnis Beras yang Inklusif dan Berkelanjutan Suprehatin, Suprehatin; Tinaprilla, Netti; Fariyanti, Anna; Harmini, Harmini; Yanuar, Rahmat; Putri, Tursina Andita; Herawati, Herawati
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1106-1114

Abstract

Sebagai komoditas strategis nasional, beras dalam konteks sistem agribisnis masih menghadapi tantangantermasuk pada subsistem usahatani dan jasa pendukung (kebijakan). Beragam faktor eksternal sepertiperubahan harga input-input pertanian dan adanya risiko produksi memengaruhi keputusan petani dalampenggunaan input dalam usahatani padi. Dinamika perubahan dan risiko tersebut berdampak pada kenaikanbiaya usahatani padi dan akhirnya ke pendapatan yang diperoleh petani Indonesia. Dalam sepuluh tahunterakhir, biaya usahatani padi cenderung meningkat dengan proporsi komponen biaya usahatani padi yangdinamis baik antar waktu maupun wilayah sentra produksi. Oleh karena itu, redirecting kebijakan inputpertanian sangat penting agar dapat memberikan dampak nyata pada peningkatan pendapatan dankesejahteraan petani padi secara keseluruhan. Lebih lanjut redirecting kebijakan tersebut diperlukan untukpengembangan agribisnis beras yang inklusif dan berkelanjutan.
Effect of Risk Management Practices on Production of Seaweed Farming: Evidence from Takalar, South Sulawesi, Indonesia Fariyanti, Anna; Utami, Anisa Dwi; Yanamisra, Alfira; Miranda , Vanesha; Muflikh, Yanti Nuraeni; Yanuar, Rahmat; Suprehatin, Suprehatin
AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Vol. 10 No. 2: July-December 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/agraris.v10i2.434

Abstract

Despite the potential to grow and earn more profit through export, the seaweed sector is dealing with several difficulties, including challenges in the production faced by smallholder farmers. Farmers have managed their seaweed farming by implementing several risk management practices. This study examined the effect of farmers’ risk management practices on seaweed production and the determinants of seaweed production risk management practices. This study utilized data from a survey of 100 farmers in Takalar Regency, a key seaweed production area in Indonesia, along with insights from a focus group discussion (FGD) with seaweed experts. A Cobb-Douglas production function and logistic regression were employed. The findings unveiled that seaweed farmers’ risk management practices had positively boosted their seaweed production. The findings also highlighted that such factors as education level, farming experience, farm size, and weather risk influenced the farmers’ practices of dealing with the production risk. Understanding the effect of risk management practices on farm production and the determinants of production risk management practices could assist policymakers in designing effective policies and farmers in being more innovative in their coping strategies to mitigate production risk, leading to improved productivity and income. The prioritized risk management practices for seaweed production focused on diversifying planting locations and harvesting under hot temperatures to mitigate production risks. In contrast, practices such as changing seeds, relocating, and adjusting cultivation methods were also crucial but less widely applied.
Strategi Pengembangan Pasar Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia Utami, Anisa Dwi; Baga, Lukman M; Yanuar, Rahmat; Syamsiah, Tita Nur; Busaid; Mahanani, Yekti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 4 No 4 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0404.427-433

Abstract

Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat di era digital persaingan di industri keuangan semakin meningkat sehingga menyebabkan industri BPRS mengalami “middle-child syndrome”. Hal ini membutuhkan strategi pengembangan pasar BPRS yang tidak hanya mengandalkan pasar yang selama ini dilayani. Di satu sisi, BPRS dihadapkan beberapa permasalahan fundamental di dalam internal industri khususnya terkait permodalan, SDM dan kesiapan infrastruktur informasi teknologi serta kejelasan model bisnis. Perkembangan digitalisasi menuntut BPRS untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik di dalam internal industri maupun lembaga keuangan lain, pemerintah dan berbagai lembaga di masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, berkembangnya berbagai komunitas di masyarakat baik di sektor UMKM maupun non-UMKM dapat menjadi peluang pengembangan pasar BPRS.
Persepsi Milenial Terhadap Koperasi Ardina, Sherrin Nur; Yanuar, Rahmat
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.01.26

Abstract

Cooperatives are business entities that are expected to be able to become the pillars of the national economy, but in fact cooperatives in Indonesia are not well developed. The purpose of this research is to identify millennial knowledge, attitudes and intentions towards cooperatives and to analyze the influence between knowledge and attitudes of the millennial generation on millennial intentions to encourage cooperative movements. This study used data from 158 economics and management students through an online survey using google form. The framework used in this study uses the TPB model from Ajzen but there are modifications to the knowledge variable. The analytical method used is descriptive analysis, different test (independent sample t test) and partial least square (PLS). The results showed that subjective knowledge and millennial attitudes towards cooperatives were in the sufficient category, while objective knowledge and millennial intentions towards cooperatives were in the good category, objective knowledge had a significant effect on subjective norms and behavior control, subjective knowledge had a significant effect on attitudes, subjective norms, and behavior control, while attitude has a significant effect on intention.
Strategi Pengembangan Ukm Sari Apel Brosem, Kota Batu, Jawa Timur Pasca Pandemi Covid-19 Yanuar, Rahmat; Dzakia, Naila Izna
Jurnal Agristan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v6i1.10072

Abstract

UKM Sari Apel Brosem merupakan usaha yang mengolah buah apel menjadi minuman sari buah yang bertempat di Kelurahan Sisir, Kota Batu. Pada akhir tahun 2019, Indonesia terkena dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan perubahan lingkungan bisnis UKM Sari Apel Brosem. Perubahan yang dialami UKM Sari Apel Brosem terkait dengan penurunan omzet penjualan mencapai 47% setelah pandemi Covid-19. Selain itu, pesaing produk sejenis banyak bermunculan dan pemasaran UKM Sari Apel Brosem masih menggunakan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi UKM Sari Apel Brosem serta memformulasi strategi pengembangan UKM Sari Apel Brosem dalam menghadapi kondisi shock seperti Pandemi Covid-19. Metode yang digunakan pada penelitian yakni matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSP. Matriks IFE dan EFE menunjukkan UKM Sari Apel Brosem memiliki posisi kuat dalam merespon lingkungan internal dan eksternal. Matriks IE dan SWOT menunjukkan posisi perusahaan pada tahap tumbuh dan dibangun yang menghasilkan enam alternatif strategi. Strategi utama yang dihasilkan melalui matriks QSP adalah mengoptimalkan perkembangan teknologi informasi di bidang Digital Marketing.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Aranya Coffee And Forest Yanuar, Rahmat; Anugerah, Emilia; Priatna, Wahyu Budi
Paradigma Agribisnis Vol 6 No 1 (2023): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v6i1.8428

Abstract

Perkembangan industri kedai kopi di Kabupaten Bogor yang sangat pesat mengakibatkan persaingan antar kedai kopinya semakin ketat. Aranya Coffee and Forest merupakan pendatang baru dalam industri kedai kopi yang berada pada lokasi dengan tingkat persaingan yang tinggi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik konsumen, tingkat kepuasan konsumen serta pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen Aranya Coffee and Forest. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif, perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI), dan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen berusia antara 17-25 tahun, berjenis kelamin perempuan, berdomisili di daerah luar Bogor, latar belakang pendidikan akademik (S1/S2/S3) dan berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dengan pendapatan kurang dari Rp.1,900,000. Berdasarkan analisis CSI diperoleh tingkat kepuasan sebesar 88.12 % atau “sangat puas” dan dari analisis SEM PLS diperoleh bahwa variabel bauran pemasaran yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen adalah variabel produk dan bukti fisik.