Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERFORMANCE COMPARISON OF MACHINE LEARNING MODELS TO REDUCE MISDIAGNOSIS RATES IN PSYCHIATRIC DISORDER USING EEG DATASET Munada, Wina; Maharani, Desy Khalida; Sofiana, Anis
Journal of Data Analytics, Information, and Computer Science Vol. 1 No. 3 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jdaics.v1i3.967

Abstract

This paper aims at comparing the suitability of three machine learning models: LightGBM, CatBoost, and Logistic Regression, to lower misdiagnosis rates for psychiatric disorders. Misdiagnosis in mental health may mean improper treatment and, hence, poor outcomes for patients. Our research aims to determine the most accurate predictive model for mental health condition diagnosis that will lead to improved clinical outcomes. We trained and tested these models on an EEG dataset with patient records that have psychiatric diagnoses labeled. For all the models, evaluation and comparison are made using key performance metrics such as Accuracy, Precision, Recall, and F1-Score. Through the use of these methods, it was shown that LightGBM performed better than CatBoost and Logistic Regression, having achieved higher accuracy and F1 scores, indicating more power to make a difference among different psychiatric disorders. These results suggest that machine learning techniques, especially LightGBM, can greatly increase diagnostic accuracy and reduce misdiagnosis in psychiatric contextual systems. Keywords Machine Learning, Psychiatric Disorder, LightGBM, CatBoost, Logistic Regression.
Berkomunikasi Melalui Media Sosial Berbasis Nilai Moralitas Ulfa, Amilia Mariam; Jayus, Muhammad; Sofiana, Anis; Febriani, Evi
Education Achievement: Journal of Science and Research Volume 5 Issue 3 November 2024
Publisher : Pusdikra-Publishing.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jsr.v5i3.2157

Abstract

Di era digital saat ini, media sosial menjadi wadah utama dalam berkomunikasi, namun sering kali etika dalam berkomunikasi diabaikan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti menurunnya interaksi sosial langsung, meningkatnya perilaku acuh tak acuh, dan kritik atau hujatan yang berlebihan Jika etika komunikasi tidak diterapkan dengan baik, makna pesan bisa berbeda dari maksud pengirimnya, menimbulkan kesalahpahaman.Untuk mengatasi masalah ini, pentingnya literasi digital dan edukasi etika sangat diperlukan. Penyelesaian masalah juga mencakup peningkatan pemahaman tentang nilai-nilai budaya dan agama, serta penggunaan algoritma media sosial yang mendukung konten positif. Dengan demikian, diharapkan remaja dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan bertanggung jawab di media sosial. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Data dikumpulkan dari berbagai sumber referensi digital/online dalam bentuk jurnal dan artikel yang berkaitan dan sesuai dengan topik penelitian. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara hermeneutika untuk mendapatkan hasil yang relevan. Hasil penelitian ini adalah  komunikasi yang memberikan dampak melalui media sosial yang berlandaskan kebenaran dan nilai-nilai moralitas dalam perspektif Islam agar tetap kondusifitas tetap terjaga.
Reviving House of National Representatives Power: A Normative Analysis Through the Lens of Fiqh Siyasah Dusturiyah Priyanto, Ari; Al arif, M. Yasin; Faizal, Liky; Sofiana, Anis
Mimbar Keadilan Vol 18 No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mk.v18i1.12648

Abstract

This research aims to strengthen the institution of the House of National Representatives (DPD) in the national legislation programme, to be more representative in accommodating national aspirations. Through a normative juridical approach and analysis of Siyasah duturiyah, this research examines the principles of justice, deliberation, and participation under the values of Sharia in public policy making. This research is normative juridical research by collecting primary and secondary legal materials relevant to the research utilizing a statutory approach and conceptual approach in both positive law and siyasah duturiyah. The results found that to strengthen the control and development of DPD in the national legislation, it is necessary to amend the 1945 Fundamental law of the Republic of Indonesia, revise the Law No. 17/2014, revise the Law No. 27/2009, separate arrangements regarding the assignment and functions of DPD, adopt a strong bicameral system and likely bicameral. The impact is hoped to enrich the study in the field of Fiqh Siyasah and Fundamental law, especially in the context of developing a more inclusive legislative system under the framework of the Unitary Republic of Indonesia.
FAKTOR EKONOMI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KASUS PERCERAIAN ERA PANDEMI COVID-19 DALAM TINJAUAN TAFSIR HUKUM KELUARGA ISLAM Alghifari, Abuzar; Sofiana, Anis; Mas'ari, Ahmad
El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law Vol. 1 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/el-izdiwaj.v1i2.8405

Abstract

ABSTRAK: Pandemi Covid-19 sebagai persitiwa global memiliki dampak yang juga bersifat global. Tidak hanya dalam pengertian geografis namun juga pada praksis kehidupan. Berbagai negara dilanda pandemi lalu berdampak kepada banyak aspek tidak terkecuali perekonomian. Pandemi menimbulkan shock (guncangan) ekonomi dan mengakibatkan banyak keluarga yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tragisnya, tidak jarang ketika masalah ini tidak terselesaikan justru kehidupan rumah tangga  itu sendiri yang diselesaikan dengan perceraian. Suatu fase dimana suami-istri seharusnya semakin mengencangkan kebersamaan agar mampu melewati pandemi dengan segala dampaknya ini. Tujuan penelitian ini untuk menelaah bagaimana tuntunan wahyu al-Qur’an dalam menyoroti kenyataan ini yaitu melalui perspektif tafsir hukum keluarga Islam.Penelitian ini menyimpulkan bahwa sakinah (ketenangan) merupakan tujuan mendasar dalam berpasang-pasangan. Sakinah tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dua faktor utama, yaitu mawaddah (kecenderungan materialistik) dan rahmah (kecenderungan non-materialistik). Terganggunya perekonomian yang termasuk dalam kategori mawaddah, secara otomatis akan berpengaruh terhadap kualitas sakinah yang dihasilkan. Ketika kualitas sakinah terganggu akan menghasilkan goncangan terhadap eksistensi atau azwaja, yaitu hubungan keberpasangan. Sakinah akan mengalami fluktuasi disebabkan fluktuatifnya mawaddah dan rahmah itu sendiri. Karena itu, kedua faktor ini seharusnya mampu bekerja sama dan saling mengisi untuk mempertahankan eksistensi sakinah sehingga suami-istri terus mampu mempertahankan kebersamaannya. Dengan demikian, wahyu al-Qur’an menuntunkan bahwa terguncangnya aspek mawaddah, dalam hal ini adalah faktor ekonomi di era pandemi, tentu akan menyebabkan terguncangnya sakinah (ketenangan) dalam rumah tangga (azwaja). Dalam hal ini, aspek rahmah mesti hadir dan lebih diperkuat perannya untuk menjaga stabilitas sakinah sehingga kehidupan berpasangan (azwaja) mampu dipertahankan semaksimal mungkin dan perceraian menjadi tidak perlu terjadi.
Tradisi Segheh Dalam Perkawinan Adat Lampung Perspektif ‘Urf dan Maslahah Mursalah Sofiana, Anis; Sinta, Pajar Ari; Gumiri, Erik Rahman; Musa, Nurhafilah
El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/el-izdiwaj.v3i2.15231

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hukum tradisi segheh menurut ‘urf dan maslahah mursalah. Tradisi segheh sendiri adalah praktik pemberian materi berupa uang, hewan (kerbau atu sapi), emas ataupun benda-benda berharga yang diberikan dari pihak laki-laki pada pihak perempuan. Segheh diberikan laki-laki pada awal mengambil gadis Lampung Pepadun  marga Anak Tuha. Segheh diberikan atas kesepakatan antara laki-laki dan perempuan dimana kedudukan segheh menurut adat disamakan dengan mahar menurut hukum Islam. Pemberian segheh didasarkan pada status sosial atau Pendidikan calon mempelai wanita. Padahal dalam ketentuan hukum Islam penentuan mahar didasarkan atas kesederhanaan dan kemudahan. Penelitian ini berbasis lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan tokoh adat dan pelaku segheh, observasi dan dokumentasi. Tradisi segheh dalam perspektif ‘urf dan maslahah mursalah dinilai ada dampak kemudaratan yang cukup banyak, seperti:  menumpuknya hutang suami istri dan juga keluarga, sebab tradisi segheh yang sifatnya wajib dalam pernikahan adat Lampung Pepadun marga Anak Tuha memaksa calon mempelai pria untuk melaksanakannya. Jika kondisinya adalah dalam keterbatasan kemampuan keuangan yang menyebabkan pihak laki-laki mencari uang dengan banyak cara diantaranya dengan berhutang, bahkan tidak sedikit yang menjual atau menggadai aset pokok. Kemudaratan yang terdapat dalam tradisi segheh menyebabkan tradisi segheh termasuk ke dalam kategori ‘urf fasid danmaslahah mulghah. Untuk itu tradisi segheh yang dipaksakan padahal secara kapasitas pihak calon mempelai pria suami tidak mampu memenuhi harus ditiadakan karna hal tersebut lebih banyak mendatang mudarat.  Jika secara finansial pihak laki-laki mampu melaksanakan tradisi segheh, maka hal tersebut diperbolehkan karena membawa manfaat bagi kehidupan rumah tangga kedua pasangan. Terutama dalam membantu menyiapkan perlengkapan rumah tangga.
DINAMIKA AKAD IJARAH DENGAN PENETAPAN HARGA PANEN DI TANGGAMUS LAMPUNG: PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Sofiana, Anis; Supriyadi, Cecep; Imana, Anis Ni'am
Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Ekonomica Sharia : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah - Ag
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/esha.v11i1.1573

Abstract

Akad ijarah atau sewa menyewa merupakan bentuk transaksi dalam Islam yang memberikan hak pemanfaatan suatu manfaat dengan imbalan tertentu dalam jangka waktu yang disepakati. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji kesesuaian praktik sewa menyewa lahan khususnya ketika penetapan harga panen menjadi bagian dari kesepakatan dengan prinsip hukum Islam. Penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan penelitian hukum empiris dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan informan dan data sekunder berupa dokumentasi serta literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik sewa lahan dengan syarat penetapan harga merupakan salah satu bentuk multi akad yang dibolehkan sebab menuntut pada terpenuhinya akad utama. Pada praktiknya, pelaksanaan akad berlangsung sesuai kesepakatan di tahun pertama, namun pada tahun berikutnya pemilik lahan tidak mematuhi kesepakatan tentang penetapan harga pada akad kedua, sehingga kerugian dan ketidakadilan dialami oleh penyewa. Tidak terpenuhinya syarat pada akad kedua saat kesepakatan berlangsung menjadikan akad ijarah ini tidak sah sebab dalam multi akad, seluruh hak dan kewajiban yang ditimbulkan akad lain dinilai sebagai akibat hukum satu akad. Kelengkapan klausul akad tentang mitigasi resiko yang akan terjadi dianggap urgen agar dapat mengurangi potensi timbulnya konflik. Hal ini menegaskan pentingnya penguatan pemahaman hukum Islam dalam praktik ekonomi agar tercipta keadilan dan kemaslahatan bagi masyarakat luas.