Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INTERNALISASI NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Firdiansyah, Firdiansyah; Hendrawati, Titi
AT-TAJDID Vol 7, No 2 (2023): JULI-DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v7i2.2973

Abstract

The Role and Challenges of Islamic Religious Education After the Covid 19 Pandemic Hendrawati, Titi; Alberto, Seelaender; Manyullei, Syamsuar; Kurdi, Musyarrafah Sulaiman; Mustofa, Idam
Al-Hijr: Journal of Adulearn World Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Pariangan Batusangkar, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/alhijr.v3i1.609

Abstract

As can be seen at this time, a pandemic emerged in 2019, which caused life to not run properly, even though the pandemic has passed, the shadows of the pandemic are still felt today, as well as in the field of education. In the end, the impact that occurs is the difficulty of students in understanding learning, because of their limitations in using media. The purpose of this study is to determine the role and challenges of Islamic religious education after the covid 19 pandemic. Researchers use quantitative methods using survey models and in-depth interviews. The survey used in this research is online-based using the WhatsApp and Google Form applications. This research results in the formation of Islamic religious values in students, where students can know the importance of learning Islamic religious education in everyday life. Researchers can conclude that the role and challenges faced by an educator after covid 19 are enormous. The limitations of this study, researchers are only able to instill religious values in students for everyday life. Researchers hope that further research will not only focus on religious education, but can instill other values.  
Pengembangan Konten Pembelajaran Digital Strategi Konten Pembelajaran Digital di Era Masyarakat 5.0 Hendrawati, Titi
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 1 (2025): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i1.1156

Abstract

This article discusses the importance of developing digital learning content in the context of Society 5.0, where technology and human collaboration are key to creating an inclusive and sustainable society. The student highlights the challenges educational institutions face in adapting traditional learning methods to digital formats and the need to design content that engages students and responds to their needs. Based on the Islamic perspective, education is considered a task that must be carried out with spiritual awareness, so the development of digital content must include moral and ethical values. This article suggests strategies such as student needs analysis, use of interactive technologies such as augmented reality and gamification, and project-based approaches to increase student engagement. This article also highlights the importance of educator training and collaboration between stakeholders to overcome resistance to change and improve technology infrastructure. By implementing these strategies, educational institutions have the potential to create more effective and engaging learning experiences in the digital era.ABSTRAKArtikel ini membahas pentingnya mengembangkan konten pembelajaran digital dalam konteks Masyarakat 5.0, di mana kolaborasi teknologi dan manusia merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Para siswa menyoroti tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan dalam mengadaptasi metode pembelajaran tradisional ke format digital dan kebutuhan untuk merancang konten yang melibatkan siswa dan menanggapi kebutuhan mereka. Berdasarkan perspektif Islam, pendidikan dianggap sebagai tugas yang harus dilakukan dengan kesadaran spiritual, sehingga pengembangan konten digital harus menyertakan nilai-nilai moral dan etika. Artikel ini menyarankan strategi seperti analisis kebutuhan siswa, penggunaan teknologi interaktif seperti augmented reality dan gamifikasi, dan pendekatan berbasis proyek untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Artikel ini juga menyoroti pentingnya pelatihan pendidik dan kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan dan meningkatkan infrastruktur teknologi. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, institusi pendidikan memiliki potensi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik di era digital.
Transformasi Pendidikan Menuju Efesiensi dan Kesetaraan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Indonesia Agista, Wilda; Hendrawati, Titi
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 2 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i2.353

Abstract

Latar belakang permasalahan yang muncul yaitu masih rendahnya efisiensi dan kesetaraan dalam sistem pendidikan di Indonesia, terutama pada daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ketimpangan akses terhadap fasilitas pendidikan dan keterbatasan tenaga pengajar menjadi tantangan besar dalam pemerataan pendidikan nasional. Di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat, transformasi digital dalam dunia pendidikan menjadi peluang untuk menjawab tantangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi dan kesetaraan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa sekolah negeri dan swasta di Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 10 Januari hingga 25 Februari 2025. Subjek/informan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, siswa, serta pihak Dinas Pendidikan setempat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan teknologi informasi terbukti mampu meningkatkan efisiensi pembelajaran melalui platform daring, sistem manajemen pembelajaran (LMS), serta digitalisasi administrasi sekolah. Selain itu, teknologi juga memfasilitasi kesetaraan akses pendidikan melalui penyediaan materi pembelajaran daring yang dapat diakses oleh siswa di berbagai wilayah. Kontribusi dari hasil penelitian adalah memberikan gambaran nyata dan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah dan institusi pendidikan dalam merancang transformasi pendidikan berbasis teknologi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Integrasi Nilai Keislaman dalam Manajemen Mutu Pendidikan Yuliyana, Dewi; Hendrawati, Titi
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 2 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i2.370

Abstract

Manajemen mutu pendidikan merupakan suatu pendekatan sistematik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, manajemen mutu tidak hanya ditujukan pada pencapaian standar akademik semata, tetapi juga harus mencerminkan nilai-nilai keislaman yang menjadi dasar pijakan lembaga tersebut. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai Islam dalam manajemen mutu menjadi aspek penting yang harus diperhatikan agar pendidikan tidak hanya menghasilkan peserta didik yang cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam akhlak dan spiritualitas. Nilai-nilai keislaman seperti amanah, kejujuran, tanggung jawab, keadilan, serta semangat ihsan dan istiqamah harus menjadi ruh dalam setiap proses manajerial, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, maupun evaluasi mutu pendidikan. Integrasi nilai-nilai ini dapat memperkuat budaya mutu di lingkungan pendidikan dan menciptakan atmosfer kerja yang harmonis, produktif, dan bermakna. Dengan demikian, orientasi mutu pendidikan berbasis Islam bukan hanya menekankan pada hasil (output) dan dampak (outcome), tetapi juga pada proses yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan model manajemen mutu pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam secara menyeluruh dalam praktik kelembagaan. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode studi kasus pada lembaga pendidikan Islam, sehingga diperoleh gambaran nyata mengenai implementasi nilai-nilai keislaman dalam budaya mutu sekolah. Hasil kajian menunjukkan bahwa lembaga yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam manajemen mutu cenderung memiliki iklim sekolah yang lebih positif dan mampu mempertahankan keberlanjutan mutu secara konsisten.
Digital Philanthropy and Community Empowerment Model: An Analysis of the Role of the Sedekah Rombongan Movement in Indonesia Hendrawati, Titi
Unram Journal of Community Service Vol. 6 No. 3 (2025): September
Publisher : Pascasarjana Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ujcs.v6i3.1156

Abstract

The philanthropic movement in Indonesia has undergone significant changes with the emergence of organisations such as Sedekah Rombongan (SR), which utilises digital technology and religious values in its operations. SR was born from grassroots initiatives and developed into an organisation with significant impact. This study aims to analyse the role of SR in empowering marginalised communities, with a focus on the operational model that integrates survey, benefit, and assistance. A descriptive qualitative method was used to explore the experiences and views of volunteers and beneficiaries. Data was collected through direct interviews with SR administrators and beneficiaries who have participated in the program for more than three months. The research also observed how SR uses social media to raise funds and build awareness about philanthropy. The results show that the SR model not only provides material assistance but also mentors beneficiaries on an ongoing basis. A rigorous survey process ensures aid is channelled to those truly in need, while transparency and accountability build trust between donors and beneficiaries. In addition, mentoring has a significant positive impact on beneficiaries, creating sustainable social change. Despite its many successes, SR faces challenges in terms of resource management and limited access in remote areas. This research identified the need to improve monitoring and evaluation systems and strengthen training for volunteers to ensure quality service delivery. SR needs to continue innovating in the management and distribution of aid to maintain the program's sustainability. Based on the results obtained, it is recommended that SR increase collaboration with the government and other organisations to expand the program's reach and strengthen policy advocacy. This will result in greater impact in community empowerment. The utilisation of blockchain technology and artificial intelligence (AI) can also improve the efficiency and transparency of SR operations. With a collaborative approach involving all stakeholders, SR can continue to function as an adaptive and sustainable philanthropy model. This research is expected to contribute to a deeper understanding of the practice of community-based philanthropy in Indonesia. SR can be a role model for other philanthropic organisations.