Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Disiplin Positif Pada Kurikulum Merdeka: Tinjauan Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara Harry Yulianto
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 1 (2024): FEBRUARI - MARET 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada krisi s karakter yang mulai masuk di dunia pendidikan. Untuk mengatasi krisis karakter di Indonesia, salah satunya perlu dilakukan penerapan budaya disiplin positif di sekolah. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara konseptual tentang penerapan disiplin positif dalam implementasi kurikulum merdeka ditinjau dari filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian menggunakan data sekunder, dengan metode library research. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendidikan sebagai katalis untuk melatih dan mengembangkan budi pekerti peserta didik, 2) pendidikan bukan hanya ditujukan bagi individu sebagai pembelajar, namun juga kodrat dirinya sebagai bagian integral dari komunitasnya, serta 3) disiplin positif bukan merupakan bagian yang terpisah dengan proses pendidikan, namun terintegrasi dengan semua proses pendidikan.
Filsafat Matematika Bisnis Harry Yulianto
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedudukan matematika sebagai ilmu pengetahuan menjadi inspirasi dalam mengembangkan dasar pemikiran logis. Matematika dan filsafat memiliki keterkaitan dalam menghadirkan ilmu pengetahuan baru, diantaranya matematika bisnis. Matematika bisnis menggunakan analisis matematis untuk mendapatkan kesimpulan dan keputusan terbaik pada konteks bisnis. Keterkaitan antara filsafat dengan matematika bisnis masih sangat jarang dibahas secara ilmiah. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara konseptual tentang: 1) filosofis matematika bisnis dan 2) perspektif pengetahuan dalam mempelajari matematika bisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian menggunakan data sekunder, dengan metode library research. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa: 1) implementasi bisnis memerlukan keilmuan matematika karena memiliki landasan filosofis pada epistemologis, ontologis, maupun aksiologis, serta 2) sebagai bagian dari rumpun ilmu matematika, perspektif filosofis dalam mempelajari matematika bisnis, yaitu: perspektif logisisme, perspektif formalisme, perspektif platonisme, perspektif intuisionisme, dan perspektif fallibilisme.
EKSPLORASI KERANGKA FILOSOFI INOVASI TERHADAP KINERJA STARTUP Harry Yulianto
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Startup memainkan peranan penting dalam perekonomian global, dengan inovasi sebagai inti dari pertumbuhan dan keberlanjutannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka filosofi inovasi yang mengintegrasikan aspek epistemologi dan ontologi untuk memahami kinerja startup secara holistik. Penelitian dilakukan melalui metode studi literatur, yang mengkaji teori-teori utama seperti orientasi kewirausahaan, adaptabilitas terhadap lingkungan eksternal, strategi inovasi, serta kemitraan strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi epistemologi memungkinkan penciptaan pengetahuan baru yang relevan untuk kebutuhan pasar, sementara pendekatan ontologi membantu memahami sifat dasar inovasi dan dampaknya terhadap struktur sosial dan ekonomi. Kerangka ini tidak hanya mendukung pengembangan produk atau layanan baru, tetapi juga memastikan keberlanjutan inovasi melalui adaptabilitas yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Kesimpulan menunjukkan bahwa kerangka ini memberikan panduan strategis yang relevan bagi startup untuk menciptakan nilai berkelanjutan, meskipun keterbatasan penelitian ini terletak pada absennya verifikasi empiris. Penelitian lanjutan disarankan untuk menguji kerangka ini secara langsung melalui studi empiris dengan pendekatan campuran.
ANALISIS SWOT PENGELOLAAN COFFEE SHOP TERHADAP DAYA SAING UMKM Erni Erni; Muhammad Ali Hanapi; Harry Yulianto
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha coffee shop di Makassar berkembang pesat dengan tantangan persaingan yang semakin ketat, memaksa UMKM untuk mengoptimalkan pengelolaan bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan UMKM coffee shop menggunakan pendekatan SWOT untuk merumuskan strategi penguatan daya saing. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dengan data sekunder yang dikumpulkan melalui studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama UMKM coffee shop meliputi lokasi strategis dan keberagaman menu, sedangkan kelemahan mencakup keterbatasan area parkir dan pemanfaatan teknologi digital. Peluang ditemukan pada tren kopi spesialti dan kolaborasi dengan pemasok lokal, sementara ancaman berasal dari kompetitor besar dan perubahan preferensi konsumen. Strategi yang diusulkan mencakup peningkatan kualitas pelayanan, adopsi teknologi digital, dan diversifikasi produk. Kesimpulan penelitian ini memberikan panduan praktis untuk meningkatkan daya saing UMKM coffee shop di Makassar di tengah persaingan industri yang ketat.
Dinamika Pemulihan dan Rekonstruksi Kepercayaan Pasca-Perselingkuhan Istri dalam Perspektif Psikologi Islam: Strategi Resiliensi Keluarga Harry Yulianto
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 11 (2025): November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perselingkuhan yang dilakukan istri merupakan krisis kompleks yang tidak hanya menghancurkan kepercayaan tetapi juga mengancam keutuhan keluarga, sedangkan panduan pemulihan yang mengintegrasikan dimensi spiritual Islam masih terbatas. Penelitian kualitatif fenomenologis ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika pemulihan dan rekonstruksi kepercayaan pasca-perselingkuhan istri, dengan fokus pada strategi resiliensi keluarga dalam perspektif Psikologi Islam. Melalui wawancara mendalam dengan pasangan yang mengalami krisis, penelitian ini mengungkap bahwa proses resiliensi berjalan melalui empat fase dinamis (konfrontasi, eksplorasi, negosiasi ulang, dan transformasi) dan dapat terhambat oleh "resiliensi stagnan" ketika tidak ada pengakuan dari pihak istri. Hasilnya merumuskan model intervensi strategis berbasis nilai-nilai Islam (restorasi makna transendental, transformasi spiritualitas relasional, rebranding relationship, dan rekonstruksi makna), yang efektif memfasilitasi penyembuhan luka psikologis dan pertumbuhan pasca-trauma. Kesimpulannya, integrasi Psikologi Islam dan teori resiliensi keluarga menawarkan peta jalan yang holistik dan kontekstual bagi pemulihan, dengan implikasi praktis bagi pengembangan konseling keluarga Islami dan edukasi pranikah yang lebih efektif.
Konstruksi Makna Pengalaman Matrimonial Suami dengan Pasangan Narcissistic Personality Disorder (NPD): Studi Fenomenologi Eksistensial Harry Yulianto
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) pada istri menciptakan dinamika relasi marital yang destruktif. Namun, perspektif suami sebagai korban masih terabaikan dalam literatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengonstruksi makna pengalaman matrimonial suami yang hidup dengan pasangan NPD. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi eksistensial ini melibatkan tujuh suami sebagai partisipan yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan model Colaizzi. Temuan mengungkap empat tema utama yang merepresentasikan konstruksi makna pengalaman suami: (1) Hipervigilansi dan Kehidupan dalam Ketegangan Konstan; (2) Erosi Identitas dan Harga Diri; (3) Relasi Eksploitatif dan Objektivikasi; serta (4) Strategi Koping dan Survival dalam Tekanan. Dinamika ini secara sistemik mengikis kualitas pernikahan, menciptakan "penjara psikologis" yang melelahkan, serta memicu proses pencarian makna eksistensial. Suami korban NPD bukanlah pihak yang pasif, melainkan agen aktif yang berusaha menemukan makna dan mempertahankan agency di tengah penderitaan. Penelitian ini menekankan urgensi intervensi yang sensitif gender dan memvalidasi pengalaman unik korban laki-laki, yang sering disembunyikan akibat norma maskulinitas
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU DAN PENYURUH DALAM PENGUSIRAN RUMAH TANGGA: SUATU TINJAUAN YURIDIS Harry Yulianto
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji dimensi hukum dari fenomena sosial yang kompleks dan sensitif: pengusiran suami dari rumah oleh istri, yang sering kali didorong oleh hasutan dari Pria Idaman Lain (PIL). Kajian normatif ini berupaya menegaskan bahwa tindakan pengusiran bukan hanya konflik rumah tangga, melainkan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana. Penelitian ini juga menguraikan perbedaan pertanggungjawaban pidana antara istri sebagai pelaku (dader) dan PIL sebagai penyuruh (aanstichter). Melalui pendekatan perundang-undangan dan konseptual, kajian ini menyimpulkan bahwa pengusiran paksa terhadap suami dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 335 KUHP (Perampasan Kemerdekaan), Pasal 351 KUHP (Penganiayaan Psikis), serta secara khusus sebagai bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) menurut Pasal 9 UU PKDRT. Sedangkan, istri dapat dimintai pertanggungjawaban sebagai pelaku, PIL dapat dijerat berdasarkan doktrin penyertaan (deelneming) dalam Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP. Kunci pertanggungjawaban PIL terletak pada pembuktian unsur “sengaja membujuk”, yang dapat berupa hasutan tidak langsung atau manipulasi psikologis. Artikel ini menyimpulkan bahwa kerangka hukum pidana Indonesia telah memadai untuk menjangkau kedua pihak, namun efektivitasnya sangat bergantung pada kapasitas pembuktian, terutama bukti digital, untuk menghubungkan hasutan dengan tindakan nyata. Implikasinya, aparat penegak hukum perlu mengembangkan protokol yang lebih peka untuk mengungkap peran provokator eksternal dalam kasus KDRT