Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra

Ekranisasi dan Relevansinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Rudi Karma; Andi Saadillah
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i2.1380

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perkembangan era digital industri perfileman tanah air sekarang ini sangatlah mengalami perkembangan pesat menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan. Pada perkembangannya bermunculan karya sastra khususnya novel yang diadaptasi untuk diangkat menjadi karya film. Proses adaptasi novel menjadi film yang merupakan perubahan substansi dari wacana yang dikenal dengan istilah proses ekranisasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan proses ekranisasi berupa penciutan, penambahan, ataupun perubahan variasi dari alur cerita Novel ke Film Mimpi Sejuta Dolar karya Alberthiene Endah. (2) mengkaji relefansi penerapan proses ekranisasi terhadap proses pembelajaran sastra di sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik baca, menyimak, dokumentasi, dan teknik catat. Hasil dalam penelitian berupa proses penciutan alur ditemukan 59 data, proses penambahan alur terdapat 12 data, sedangkan proses perubahan variasi alur sebanyak 14 data. Dari aspek relevansi terhadap pembelajaran sastra di sekolah, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penunjang. Proses penciutan alur secara keseluruhan masih wajar, dan penambahan alur dalam film menyebabkan pengisahan melenceng dari jalan cerita yang ada pada novel, sedangkan pada kategori aspek perubahan variasi alur terjadi variasi-variasi antara novel dan film dari segi alur yang tidak membuat pengurangan pada aspek makna yang terdapat di dalamnya. Penerapan hasil penelitian belum bisa diterapkan secara utuh pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), tapi masih relevan jika akan digunakan sebagai bahan penunjang untuk memperkaya wawasan siswa pada materi-materi tertentu pada pembelajaran sastra.
Reduplikasi dalam Acara Catatan Demokrasi Tv One dan Manfaat pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Renita Ashari; Rudi Karma; Samsuddin Samsuddin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.4718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan reduplikasi dalam acara Catatan Demokrasi pada stasiun Tv One yaitu, bentuk-bentuk dan makna reduplikasi. Objek penelitian ini adalah reduplikasi yang terdapat dalam acara Catatan Demokrasi sementara data diperoleh menggunakan teknik simak dan catat. Instrumen penelitian ini menggunakan fasilitas berupa Ponsel Samsung Galaxy A13 yang digunakan sebagai alat untuk menyaksikan acara Catatan Demokrasi dan pengguanaan kartu data untuk menstranskripsikan/ mencatat data-data penelitian. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh dari acara Catatan Demokrasi yaitu, 1) redupliaksi seluruh sebanyak 66 data; 2) reduplikasi sebagian sebanyak 6 data; 3) reduplikasi yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks sebanyak 7 data; dan 4) reduplikasi dengan perubahan fonem sebanyak 2 data. Sedangkan pada aspek makna diperoleh data yaitu, (1) pengulangan yang menyatakan ‘banyak’ terdiri dari 37 data; (2) pengulangan yang menyatakan makna ‘banyak’ terdiri dari 15 data; (3) pengulangan yang menyatakan bahwa ‘perbuatan tersebut pada bentuk dasar dilakukan dengan enaknya, santainya, atau senangnya’ terdiri dari 3 data; (4) pengulangan yang menyatakan ‘perubahan tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang’ terdiri dari 8 data; (5) pengulangan yang menyatakan makna ‘tingkat yang tertinggi yang dapat di capai’ terdiri dari 1 data; (6) pengulangan yang menyatakan intensitas perasaan terdiri dari 4 data; dan (7) pengulangan yang menyatakan makna kontekstual terdiri dari 13 data. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, reduplikasi memiliki beberapa kaitan penting yang dapat membantu siswa memahami dan menggunakan bahasa dengan lebih efektif
Reduplikasi dalam Acara Catatan Demokrasi Tv One dan Manfaat pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Ashari, Renita; Rudi Karma; Samsuddin, Samsuddin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.4718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan reduplikasi dalam acara Catatan Demokrasi pada stasiun Tv One yaitu, bentuk-bentuk dan makna reduplikasi. Objek penelitian ini adalah reduplikasi yang terdapat dalam acara Catatan Demokrasi sementara data diperoleh menggunakan teknik simak dan catat. Instrumen penelitian ini menggunakan fasilitas berupa Ponsel Samsung Galaxy A13 yang digunakan sebagai alat untuk menyaksikan acara Catatan Demokrasi dan pengguanaan kartu data untuk menstranskripsikan/ mencatat data-data penelitian. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh dari acara Catatan Demokrasi yaitu, 1) redupliaksi seluruh sebanyak 66 data; 2) reduplikasi sebagian sebanyak 6 data; 3) reduplikasi yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks sebanyak 7 data; dan 4) reduplikasi dengan perubahan fonem sebanyak 2 data. Sedangkan pada aspek makna diperoleh data yaitu, (1) pengulangan yang menyatakan ‘banyak’ terdiri dari 37 data; (2) pengulangan yang menyatakan makna ‘banyak’ terdiri dari 15 data; (3) pengulangan yang menyatakan bahwa ‘perbuatan tersebut pada bentuk dasar dilakukan dengan enaknya, santainya, atau senangnya’ terdiri dari 3 data; (4) pengulangan yang menyatakan ‘perubahan tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang’ terdiri dari 8 data; (5) pengulangan yang menyatakan makna ‘tingkat yang tertinggi yang dapat di capai’ terdiri dari 1 data; (6) pengulangan yang menyatakan intensitas perasaan terdiri dari 4 data; dan (7) pengulangan yang menyatakan makna kontekstual terdiri dari 13 data. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, reduplikasi memiliki beberapa kaitan penting yang dapat membantu siswa memahami dan menggunakan bahasa dengan lebih efektif