Claim Missing Document
Check
Articles

DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR LAMONG RAYA MENJADI PASAR MODERN LAMONGAN DI KECAMATAN LAMONGAN TAHUN 2007-2017 SAPUTRI, DIAN; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Pasar Modern Lamongan tidak terlepas dengan keputusan Bupati mengenai pembangunan Plaza Lamongan. Keberadaan Pasar Modern Lamongan yang dibangun satu kompleks dengan Mall bertujuan agar posisi pasar tradisional lebih baik sehingga dapat mendukung ekonomi pro-rakyat. Pembangunan Plaza Lamongan dan Pasar Modern Lamongan di lahan Pasar Lamong Raya menimbulkan pro-kontra dari berbagai pihak. Namun perkembangannya beberapa tahun setelah diresmikan pada tahun 2009 kegiatan perekonomian dalam pasar mengalami penurunan. Hal yang menarik untuk diteliti dari pembangunan ini yaitu (1) Bagaimana konsep pembangunan Pasar Modern Lamongan? (2) Mengapa terjadi penurunan aktivitas di Pasar Modern Lamongan? (3) Bagaimana dampak pembangunan pasar Modern Lamongan terhadap kehidupan pedagang dan masyarakat sekitar?. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Pembangunan pasar yang merupakan usaha pemerintah untuk memperbaiki perekonomian masyarakat ternyata tidak dapat berjalan dengan seharusnya. Konsep yang menggabungkan perpaduan harnomis antara pasar tradisional dan mall juga belum dikatakan berhasil. Perbedaan jam operasional antara Pasar Lamong Raya yang buka selama 24 jam dan Pasar Modern Lamongan yang buka mulai pukul 05.00-21.00WIB sangat mempengaruhi hal-hal terkait lainnya seperti sepinya pengunjung, beralihnya pegadang eceran, tukang sayur dll kepasar lain. Munculnya perubahan perekonomian dan perubahan sosial dalam lingkungan masyarakat menjadi faktor lain yang menyebabkan penurunan aktivitas di Pasar Modern Lamongan. Dampak pembangunan ini paling besar dirasakan oleh para pedagang terbih lagi dalam perkembangannya sepinya pasar semakin terlihat, hal ini menyebabkan menurunya jumlah pedagang setiap tahunnya.Kata Kunci : Dampak, Pasar Tradisional, Pasar Lamong Raya, Pasar Modern Lamongan
SUTAN SJAHRIR, SOSIALISME, DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1927-1962 SETIAWAN, HANIF; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sutan Sjahrir merupakan salah satu tokoh pemegang peranan penting dalam proses berdirinya Republik Indonesia. Sebagai Perdana Menteri pertama RI, Sjahrir lah yang pertama kali menegakkan politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan riwayat hidup Sutan Sjahrir serta menganalisa pemikiran Sjahrir terutama mengenai Sosialisme Kerakyatan. Maka dirumuskanlah permasalahan sebagai berikut, pertama mengenai latar belakang, riwayat hidup dan pemikiran sosialisme kerakyatan Sutan Sjahrir. Kedua, perjuangan Sutan Sjahrir dalam memerdekakan Indonesia. Ketiga, perjuangan serta kegiatan Sjahrir setelah tidak menjabat dalam pemerintahan. Ada pun tahapan yang digunakan dalam merekonstruksi sejarah ini, yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Sutan Sjahrir adalah seorang negarawan yang segala tindakan, strategi, dan juga pengetahuannya adalah untuk kemajuan serta kemerdekaan rakyat Indonesia dalam jangka panjang. Ia memiliki cara pandang yang melampaui zamannya pada masa itu. Ketika nasionalisme menjadi pegangan garis perjuangan, Sjahrir menekankan bahwa tanpa demokrasi, nasionalisme bisa bersekutu dengan feodalisme. Menurutnya, humanisme jauh lebih penting dari segala-galanya, karena jika tanpanya, maka yang terjadi hanyalah sebatas memerdekakan dan mensejahterakan diri sendiri.Kata Kunci : Sjahrir, Sosialisme, Kemerdekaan
SUTAN SJAHRIR, SOSIALISME, DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1927-1962 SETIAWAN, HANIF; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sutan Sjahrir merupakan salah satu tokoh pemegang peranan penting dalam proses berdirinya Republik Indonesia. Sebagai Perdana Menteri pertama RI, Sjahrir lah yang pertama kali menegakkan politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan riwayat hidup Sutan Sjahrir serta menganalisa pemikiran Sjahrir terutama mengenai Sosialisme Kerakyatan. Maka dirumuskanlah permasalahan sebagai berikut, pertama mengenai latar belakang, riwayat hidup dan pemikiran sosialisme kerakyatan Sutan Sjahrir. Kedua, perjuangan Sutan Sjahrir dalam memerdekakan Indonesia. Ketiga, perjuangan serta kegiatan Sjahrir setelah tidak menjabat dalam pemerintahan. Ada pun tahapan yang digunakan dalam merekonstruksi sejarah ini, yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Sutan Sjahrir adalah seorang negarawan yang segala tindakan, strategi, dan juga pengetahuannya adalah untuk kemajuan serta kemerdekaan rakyat Indonesia dalam jangka panjang. Ia memiliki cara pandang yang melampaui zamannya pada masa itu. Ketika nasionalisme menjadi pegangan garis perjuangan, Sjahrir menekankan bahwa tanpa demokrasi, nasionalisme bisa bersekutu dengan feodalisme. Menurutnya, humanisme jauh lebih penting dari segala-galanya, karena jika tanpanya, maka yang terjadi hanyalah sebatas memerdekakan dan mensejahterakan diri sendiri.Kata Kunci : Sjahrir, Sosialisme, Kemerdekaan
SUTAN SJAHRIR, SOSIALISME, DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1927-1962 SETIAWAN, HANIF; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sutan Sjahrir merupakan salah satu tokoh pemegang peranan penting dalam proses berdirinya Republik Indonesia. Sebagai Perdana Menteri pertama RI, Sjahrir lah yang pertama kali menegakkan politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan riwayat hidup Sutan Sjahrir serta menganalisa pemikiran Sjahrir terutama mengenai Sosialisme Kerakyatan. Maka dirumuskanlah permasalahan sebagai berikut, pertama mengenai latar belakang, riwayat hidup dan pemikiran sosialisme kerakyatan Sutan Sjahrir. Kedua, perjuangan Sutan Sjahrir dalam memerdekakan Indonesia. Ketiga, perjuangan serta kegiatan Sjahrir setelah tidak menjabat dalam pemerintahan. Ada pun tahapan yang digunakan dalam merekonstruksi sejarah ini, yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Sutan Sjahrir adalah seorang negarawan yang segala tindakan, strategi, dan juga pengetahuannya adalah untuk kemajuan serta kemerdekaan rakyat Indonesia dalam jangka panjang. Ia memiliki cara pandang yang melampaui zamannya pada masa itu. Ketika nasionalisme menjadi pegangan garis perjuangan, Sjahrir menekankan bahwa tanpa demokrasi, nasionalisme bisa bersekutu dengan feodalisme. Menurutnya, humanisme jauh lebih penting dari segala-galanya, karena jika tanpanya, maka yang terjadi hanyalah sebatas memerdekakan dan mensejahterakan diri sendiri.Kata Kunci : Sjahrir, Sosialisme, Kemerdekaan
SUTAN SJAHRIR, SOSIALISME, DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1927-1962 SETIAWAN, HANIF; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sutan Sjahrir merupakan salah satu tokoh pemegang peranan penting dalam proses berdirinya Republik Indonesia. Sebagai Perdana Menteri pertama RI, Sjahrir lah yang pertama kali menegakkan politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan riwayat hidup Sutan Sjahrir serta menganalisa pemikiran Sjahrir terutama mengenai Sosialisme Kerakyatan. Maka dirumuskanlah permasalahan sebagai berikut, pertama mengenai latar belakang, riwayat hidup dan pemikiran sosialisme kerakyatan Sutan Sjahrir. Kedua, perjuangan Sutan Sjahrir dalam memerdekakan Indonesia. Ketiga, perjuangan serta kegiatan Sjahrir setelah tidak menjabat dalam pemerintahan. Ada pun tahapan yang digunakan dalam merekonstruksi sejarah ini, yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Sutan Sjahrir adalah seorang negarawan yang segala tindakan, strategi, dan juga pengetahuannya adalah untuk kemajuan serta kemerdekaan rakyat Indonesia dalam jangka panjang. Ia memiliki cara pandang yang melampaui zamannya pada masa itu. Ketika nasionalisme menjadi pegangan garis perjuangan, Sjahrir menekankan bahwa tanpa demokrasi, nasionalisme bisa bersekutu dengan feodalisme. Menurutnya, humanisme jauh lebih penting dari segala-galanya, karena jika tanpanya, maka yang terjadi hanyalah sebatas memerdekakan dan mensejahterakan diri sendiri.Kata Kunci : Sjahrir, Sosialisme, Kemerdekaan
EKSISTENSI INDUSTRI SOUVENIR KERIS DI DESA AENG TONG-TONG KECAMATAN SERONGGI KABUPATEN SUMENEP TAHUN 1970 – 1987 IVAN NUR YASIN, MOH.; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri souvenir keris di Desa Aeng Tong-tong merupakan salah wujud perkembangan budaya yang muncul untuk mengatasi pergeseran fungsi dan makna keberadaan keris di masyarakat. Terdapat 2 penyebab dari masalah ini yang pertama adalah masuknya budaya yang dibawa bangsa asing dan kedua ketidakpedulian pemerintah yang mengikuti perkembangan modernisasi penelitian ini menjadi penting karena menghadirkan informasi sebagai bentuk solusi untuk mempertahankan keberadaan budaya keris dan mengetahui dampak yang akan ditimbulkan. Pada penelitian ini terdapat 3 rumusan masalah yang pertama mengenai latar belakang industri souvenir keris, kedua Perkembangan industri souvenir keris dan ketiga eksisnya kerajinan souvenir keris. Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan fakta yang sesuai guna mendapatkan solusi yang tepat menggunakan 4 metode yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Industri souvenir keris dimulai pada tahun 1970-1971 oleh Mpu Murka? dan pengrajin lainnya berhasil memajukan keberadaan industri souvenir keris, tahun pada tahun 1973-1976 terjadi revitalisasi. tahun 1977 datang pemerhati keris nasional bernama Bambang Hasrinuksmo souvenir keris, pada tahun 1983-1987 Desa Aeng Tong-tong ditinggalkan Bambang Hasrinuksmo perkembangan dilanjutkan oleh Jaknal dan Hosni.Kata Kunci: industri, budaya, souvenir dan keris.
Pemanfaatan WebGIS “Petakita” untuk Dokumentasi dan Sosialisasi Objek Arkeologi -, Sumarno
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 18, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.894 KB)

Abstract

ABSTRAKAktivitas arkeologi lebih berfokus kepada pengkajian sejarah kebudayaan material, yang jejaknya disebut sebagai tinggalan arkeologis, atau cagar budaya. Tinggalan arkeologis tersebut tersebar luas dalam rentang ruang dan waktu yang panjang seiring dengan perjalanan sejarah umat manusia. Penemuan kembali jejak-jejak artefak fisik penanda budaya dapat menggiring kepada perjalanan sejarah untuk dikaji dan dicerna sebagai pelajaran bagi kelangsungan peradaban dan perbaikan kualitas perjalanan sejarah ke depan. Kualitas jejak budaya sebagai tinggalan arkeologis ini akan menentukan tingkat kejelasan dalam menggali makna dan keterkaitan sejarah dalam rentang ruang dan waktu. Haltersebut menyebabkan kualitas pendokumentasian cagar budaya memiliki arti penting dalam lingkup kajian arkeologi. Petakita sebagai suatu rujukan spasial dapat digunakan untuk melakukan dokumentasi terhadap semua jejak arkeologis tersebut. Petakita dapat merekam lokasi, waktu kejadian, dan dokumentasi tekstual maupun audio visual. Keterbukaan akses Petakita juga dapat menjadi wadah untuk berkomunikasi lintas komunitas. Dengan demikian, Petakita dapat menjadi “tools” untuk sosialisasi hasil penelitian jejak budaya tinggalan arkeologis.Kata kunci: arkeologi, dokumentasi, Petakita, WebGISABSTRACTArcheological activity focuses to the historical study of material culture. Archaeological products widespread in space and time span long as the history of mankind. Rediscovery of traces of physical markers of cultural artifacts can lead to the course of history to be studied and digested as a lesson for the survival of civilization and the improvement of the quality of future history. Cultural quality imprint as archaeological remains will determine the level of clarity in exploring the meaning, connection history in the span of space and time. Thus the quality of documentation artifacts are important in the scope of archaeological study. Petakita as a spatial reference can be used to perform all the documentation of the archaeological traces that can record the location, time of occurrence and the textual and audio-visual documentation. Openess of Petakita can also be a forum for cross-community communication. Petakita thus can be use as a "tools" for the socialization of archaeological cultural products.Keywords: archeology, documentation, Petakita, WebGIS
Evaluasi Kesiapan Implementasi Infrastruktur Data Spasial untuk Manajemen Penanggulangan Bencana -, Herlina; -, Sumarno; -, Indrianawati
REKA GEOMATIKA Vol 2017, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.013 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2017i1.1466

Abstract

ABSTRAK Akses data spasial yang cepat dan akurat mempunyai peranan yang penting dalam pengambilan keputusan untuk manajemen penanggulangan bencana. Infrastruktur Data Spasial (IDS) merupakan suatu cara untuk memudahkan pengguna untuk mengakses data spasial secara konsisten, mudah, dan aman. Dengan kata lain, IDS dapat meningkatkan ketersediaan data, kemudahan dalam akses, dan implementasi data spasial dalam pengambilan keputusan. Dalam hal manajemen penanggulangan bencana, BPBD dan stakeholder kebencanaan Kabupaten Bandung belum mengimplementasikan IDS kebencanaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model IDS kebencanaan dan mengevaluasi kesiapan implementasi dalam manajemen penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penentuan model IDS kebencanaan yang mengacu pada model IDS yang dirumuskan oleh Rajabifard kemudian didetailkan dengan indikator penilaian IDS yang dikeluarkan Badan Informasi Geospasial tahun 2016. Pengambilan data dilakukan pada 18 stakeholder kebencanaan Kabupaten Bandung dengan wawancara, kuesioner, dan penilaian melalui website. Hasil evaluasi dari kesiapan implementasi IDS kebencanaan Kabupaten Bandung adalah 45,8%. Kata kunci: Infrastruktur Data Spasial, Manajemen Penanggulangan Bencana, Kabupaten Bandung ABSTRACT Fast and accurate spatial data access has an important role in decision making for disaster management. Spatial Data Infrastructure (SDI) is a way to facilitate the users to access spatial data consistently, easily, and safety. In the case, SDI can improve data availability, ease of access and implementation of spatial data for decision making. In disaster management, BPBD and disaster stakeholders in Bandung District have not implemented SDI of disaster. The objective of this study is to determine the SDI model of disaster and evaluate the readiness of implementation in disaster management in Bandung District. The method used in this study is determining SDI model of disaster, referred to IDS model which is formulated by Rajabifard, and then the SDI model of disaster is detailed by SDI assessment indicator issued by Geospatial Information Agency (2016). The data collection has been taken on 18 disaster stakeholders in Bandung District with interview, questionnaire, and assessment through the website. The evaluation result of the readiness of implementation the SDI of disaster in Bandung District is 45.8%. Keywords: Spatial Data Infrastructure, Disaster Management, Bandung District
KEPURBAKALAAN MAKAM RAJA – RAJA ISLAM DI AROSBAYA, BANGKALAN MADURA GAGAH PRAMA WIBAWA, MAS; , SUMARNO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakArosbaya sebagai sebuah tempat yang sakral dan bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sebuah daerah yang terletak di Kabupaten Bangkalan, Madura memiliki komplek pemakaman raja ? raja pada masa Islam. Kompleks pemakaman terebut terdiri atas tiga lokasi dan memiliki warisan budaya dari zaman Pra Sejarah, Hindu ? Budhha dan Islam. Dahulu Arosbaya sebagai pusat kerajaan di Madura Barat dibuktikan dengan keberadaan Makam Ki Demung Plakaran, Komplek Makam Agung dan Pasarean Aer Mata Ebu. Terkait dengan hal tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1.Mengapa Islam Berkembang di Bangkalan pada Abad 15 ? 17 Masehi ? 2.Bagaimana Unsur ? Unsur Kepurbakaalan pada Makam Kepurbakalaan Makam Raja ? Raja Islam di Arosbaya, Bangkalan, Madura? 3. Bagaimana Fungsi dan Nilai Kepurbakalaan Makam Kepurbakalaan Makam Raja ? Raja Islam di Arosbaya, Bangkalan, MaduraMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelusuran sumber (Heuristik), kemudian sumber sejarah yang terkumpul dilakukan kritik dan disesuaikan dengan fakta dilokasi, setelah melalui kritik sumber proses selanjutnya yaitu menyusun fakta ? fakta temuan tersebut secara kronologis (Interpretasi), setelah tersusun metode terakhir dapat dilakukan yaitu historiografi dalam sebuah tulisan sejarah.Keterpaduan hasil pengaruh Pra Akrasa, Hindu dan Islam ini terlihat dari bentuk dan susunan makam yang ditemui dilokasi pemakaman. Pada komplek Makam Agung yang merupakan makam para Raja ? Raja Madura Barat memiliki kekhasan sendiri, yaitu bentuk makam seperti candi hindu yang tersusun meninggi seperti punden berundak. Selanjutnya, pada makam Aer Mata Ebu yang merupakan makam para raja keturunan dari makam Agung memiliki bentuk tersendiri. Bentuk makam pada komplek makam Aer Mata Ebu berbentuk punden berundak dan tersusun lima cungkup. Susunan Komplek makam Aer Mata Ebu ini seperti komposisi kraton pada sebuah kerajaan, yaitu tempat yang suci berada dibelakang dan tertinggi. Antara tangga menuju makam dan komplek makam utama terdapat dua pintu masuk dan paseban kecil sebagai tempat untuk menunggu ketika menghadap raja.Kajian Komplek Makam Raja ? Raja Islam Arosbaya Bangkalan dalam pembelajaran dapat dilakukan dalam bahasan sejarah lokal sebagai peningkatan kepemahaman siswa terhadap sejarah Bangkalan. Melalui pemahaman sejarah lokal dapat mempengaruhi etika dan perilaku siswa dalam berkehidupan. Namun, dalam pelaksanaannya kajian sejarah lokal dalam pedidikan formal sagat sulit dilakukan karena kekurangan sarana dan refrensi dalam pengetahuan sejarah Bangkalan.Kata Kunci : Kepurbakalaan, Makam, Raja ? Raja Islam, Bangkalan.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN GRESIK PADA MASA PEMERINTAHAN BUPATI KH. ROBBACH MA’SUM TAHUN 2000-2010 JANNAH, MIFTAKUL; , SUMARNO
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Gresik memprioritaskan bidang pendidikan dalam kebijakan pembagunan. Pendidikan menjadi hal yang penting dalam kehidupan untuk mendapatkan ilmu dalam pembagunan. Kemajuan pembagunan disebabkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan terdidik. Sesuai dengan pasal 31 UUD 45 semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Hal itu didukung oleh Undang-Undang No. 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Persoalan yang dihadapi Kabupaten Gresik sebelum KH. Robbach Ma?sum sudah banyak melakukan pembagunan sarana dan prasarana tetapi jumlah pembagunan pendidikan luar sekolah masih kurang, masih rendahnya sumber daya manusia masyarakat Gresik, alokasi anggaran dana yang kurang untuk menunjang pendidikan, penepatan stakeholder yang kurang tepat untuk pengelolaan pendidikan dan kesejahteraan guru yang kurang mendapatkan perhatian.Permasalahan penelitian ini yaitu 1.Megapa pendidikan dijadikan skala prioritas dalam pembagunan kebijakan pada masa Bupati KH. Robbach Ma?sum? 2. Bagaimana implementasi kebijakan pendidikan pada masa Bupati KH. Robbach Ma?sum? 3. Bagaimana dampak dari implementasi kebijakan pendidikan di Kabupaten Gresik pada masa Bupati KH. Robbach Ma?sum? Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi (1) Heuristik, mencari sumber sejarah sesuai topik yang akan diteliti, (2) Kritik, menganalisis sumber untuk mencari fakta sejarah (3) Interpretasi, menganalisis sumber yang sudah dikritik kemudian di interpretasi sesuai dengan tema penelitian (4) Historiografi, penulisan sumber yang terbentuk rekonstruksi peristiwa sejarah.Hasil dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan Berbagai persoalan pendidikan di Kabupaten Gresik yang dilakukan KH. Robbach Ma?sum berlatar belakang pendidikan sebagai hal yang penting dalam kehidupan manusia dan bertujuan meningkatkan SDM masyarakat Gresik. KH Robbach Ma?sum sebagai bupati mengalokasikan anggaran dana sebesar 30% dari total APBD Kabupaten Gresik sebesar 480 Milyar untuk menunjang pelaksanaan kebijakan pendidikan. Berhasil mendapatkan penghargaan internasional dari Kerajaan Brunai atas kepedulian bupati dalam pembagunan bidang pendidikan.KH. Robbach Ma?sum berhasil menuntaskan buta aksara pada tingkat dasar tahun 2004 dan tingkat lanjut tahun 2009 melalui program percepatan pemberantasan buta aksara. Adanya peningkatan jumlah lembaga pendidikan luar sekolah menjadi 147 lembaga tahun 2010.Kesejahteraan guru meningkatdengan pemberian intensif dan kenaikan pangkat bersama 1.072 PNS.Keberhasilan dalam bidang lainya yaitu mendapatkan penghargaan dari kemenang atas keberhasilan dalam pembagunan lembaga pendidikan agama islam.Dampak bagi pemerintah Adanya penghargaan yang berhasil diperoleh memberikan pengaruh yang positif dan secara tidak langsung menunjukkan pemerintah gresik dalam berhasil dalam membangun bidang pendidikan. Pemerintah Gresik juga membantu menyukseskan program nasional pemerintahan pusat.Sedangkan dampak bagi kehidupan masyarakat pada aspek sosial yaitu adanya peningkatan pada persentase melek huruf tahun 2006 berjumlah 48% menjadi 65% pada tahun 2010. Pada bidang ekonomi juga adanya peningkatan dilihat dari peningkatan pada pendapatan perkapita. Respon masyarakat Gresik untuk kebijakan pendidikan juga bersifat positif dilihat dari pemerataan dan layanan pendidikan yang cukup baik dan adanya pembebasan biaya SPP untuk SD pada tahun 2010. Berbagai keberhasilan dalam bidang pendidikan yang diperoleh Kabupaten Gresik tidak pernah lepas dari peran Bupati KH.Robbach Ma?sum dengan dukungan kerjasama dari Dinas Pendidikan dan masyarakat Gresik.Kata Kunci: Kebijakan, KH. Robbach Ma?sum, Kabupaten Gresik