Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penggunaan Cyclone Ventilator sebagai Kincir Angin penggerak Generator Bachtera Indarto; A. Achaddiad; Susilo Indrawati; Didiek B Rahmat; Hasto Sunarno
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.815 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v12i1.1083

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan generator ceiling fan 12 W, dengan jumlah gear 35 dan 60 serta cyclone ventilator dengan jumlah gear 95. Pada kecepatan angin yang sama kecepatan poros generator pada pasangan gear 95/35 lebih besar dibandingkan dengan pasangan gear 95/60. Tegangan keluaran generator untuk pasangan gear 95/35 lebih besar dibandingkan pasangan gear 95/60. Pada pasangan gear 95/35 daya listrik yang dihasilkan generator sebesar 2,0 mW pada kecepatan angin 4,0 m/s dan kecepatan poros 40,2 rpm.
Pembuatan Magnetometer ber-tranduser Efek Hall Bachtera Indarto; Melania Suweni Muntini; Darminto Darminto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.951 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v5i2.937

Abstract

Telah dibuat sebuah magnetometer untuk menentukan karakteristik magnetik bahan magnet dan bahan superkonduktor. Magnetometer yang dibuat terdiri dari pembangkit intensitas medan magnet H dan pengukurinduksi medan magnet B. Pembangkit intensitas medan magnet H untuk pengukuran bahan magnet berupa solenoida berinti besi dan untuk bahan super konduktor berupa solenoida inti udara. Sumber arus mampu memberi arus untuk pembangkit magnet sebesar 54.000 Amp/m. Pengukur induksi untuk bahan magnet menggunakan transduser efek Hall A-1302 dengan kemampuan ukur maksimum (1800 ± 1) Gauss dan untuk superkonduktor menggunakan sensor elemen Hall dengan kemampuan ukur maksimum (22,7 ± 0,1) Gauss. Hasilpengukuran untuk 3 jenis bahan magnet adalah,(a). pasir besi mempunyai nilai saturasi (200 ± 1) Gauss, remanensi (30 ± 1) Gauss dan koersivitas (1.800 ± 1) Amp/m,(b). serbuk mash mempunyai nilai saturasi (30 ± 1) Gauss, remanensi (20 ± 1) Gauss dan koersivitas (1.800 ± 1) Amp/m, (c). serbuk tab mash mempunyai nilai saturasi (40 ± 1) Gauss, remanensi (25 ±1) Gauss dan koersivitas (1.800 ± 1) Amp/m. Pengukuran Tc untuk 2 bahan superkonduktor Bi-2212 dan (Bi,Pb) 2212 adalah (85 ± 1) K dan (79 ± 1) K.
Mobile Bagging System sebagai Solusi Pengemasan Hasil Pertanian Bachtera Indarto; Didiek Basuki Rahmat; Hasto Sunarno; Andika Yulianto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 10, No 3 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.494 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v10i3.788

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penerapan sensor massa sebagai sarana untuk pengemasan hasil pertanian. Penelitian dilakukan dengan membuat rangka mekanik dari alat pengemasan dengan weighing indikator sebagai kontroller dari sensor massa. Sensor massa yang digunakan adalah load cell tipe batang dengan kapasitas maksimum 20 kg. Dari data diperoleh jumlah pengemasan tiap bahan uji berbeda-beda. Beras dengan kemasan2 kg mampu mengemas sebanyak 17 kemasan/menit, kedelai dan jagung masing-masing menghasilkan 10 kemasan /menit dan 8 kemasan/menit. Untuk kemasan 3 kg, beras mampu mengemas 13 kemasan/menit, kedelai 8 kemasan/menit dan jagung 6 kemasan/menit.
The Effect Of Turbine Level Of Model L And Turbine Model S In Gravitation Of Water Vortex Plant Power (GWVPP) Based On Cylinder Basin Muhammad Hasan Basri; Fredi Kusuma Putra; Tijaniyah Tijaniyah; Bachtera Indarto
JEEE-U (Journal of Electrical and Electronic Engineering-UMSIDA) Vol 4 No 1 (2020): April
Publisher : Muhammadiyah University, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jeeeu.v4i1.322

Abstract

The effect of the height of the L model turbine and the S model turbine on the Vortex Power Pland Gravitation Water Using a Cylinder Basin Based Gearbox using a DC generator. This study aims to determine how much torque is generated, rotations per minute, voltage, current, and power generated by the power plant of gravity vortex airs and compare the influence of the height of the turbine position on the results of the data obtained. The study was conducted using a cylindrical basin that has an input diameter of 50 cm while the output diameter is 5 cm, using a 4 blade turbine shaped L and S models and using variations in the height of the turbine placement at depths of 10 cm, 12 cm, 14 cm, 16 cm, and 18 cm is calculated from the surface of the water, the fluid flow varies. The largest electric power using a L model turbine at a torque load of 0,0005886 Nm with a water discharge of 0.66 l / s obtained electrical power of 1.368 watts, and low electrical power is present at a torque load of 0,0002943 Nm with a water discharge of 0.73 electrical power obtained 0.872 watts. Whereas in the S model turbine, the largest electric power with a torque load of 0.0011772Nm with a water discharge of 0.85 l / s obtained an electric power of 2.097 watts, and low electrical power was found when the torque load was 0.0005886 Nm with a water discharge of 0.75 obtained electric power 1,856 watts. The highest elevation of the turbine position produces maximum data at 28 cm height.
Design Of Turbine L On Basin Cylinder Walls With 5cm And 10cm Turbine Distance Various On The Effect Of Electrical Power In The Gravitation Water Vortex Power Plant (GWVPP) Muhammad Hasan Basri; Muhammad Syaifuddin Zuhri; Hilman Saraviyan Iskawanto; Bachtera Indarto
JEEE-U (Journal of Electrical and Electronic Engineering-UMSIDA) Vol 4 No 1 (2020): April
Publisher : Muhammadiyah University, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jeeeu.v4i1.330

Abstract

The current source of energy tthat is mostly done in research on renewable energy is water flow. In daily life - electrical energy is widely used by everyone, both young and old. But over time this power source will be exhausted due to continuous use. That is because most of the existing electricity sources come from non-renewable sources. So it is therefore necessary to feel that renewable sources are being used to generate electricity. So the idea emerged to examine a type of small type power plant that is the Water Vortex Power Plant (GWVPP) Generator. Here a study was carried out on the effect of the distance of the L model turbine on the cylindrical basin. For the effective of power in the L model turbine with a distance of 5 cm to the cylinder basin wall is able to produce the highest effective power of 2.89 Watt at a height of 10 cm, while the highest effective power of the L model turbine with a distance of 10 cm towards the cylinder basin wall is 0.14 Watt at 10 cm height from the outlet water output. For the potential power of L model turbines with a distance of 5 cm can produce the highest potential power at an altitude of 28 cm with a potential power of 4.61 watts. While the potential power of the L model turbine with a distance of 10 cm can produce 4.02 watts with a height of 10 cm towards the outlet of the water outlet.
Perancangan Alat Portable Lampu Emergency Menggunakan Tenaga Surya Ali Rahmatullah; Sulistiyanto; Hilman Saraviyan Iskawanto; Bachtera Indarto; Fredy Susanto
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 5 No. 1 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i1.340

Abstract

Perkembanggan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan akan penggunaan listrik yang terus meningkat. Sangat diperlukan sumber energi alternatif terbarukan untuk memenuhi penggunaan listrik, dalam upaya mencari sumber energi harus memenuhi syarat yaitu menghasilkan energi yang cukup besar, biaya ekonomis dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Apabila kondisi PLN dalam keadaan mati maka lampu penerangan setiap masyarakat indonesia akan mati. Hal ini lampu solar cell menjadi solusi alternatif dimasa mendatang, tergantung pada daya lampu penerangan yang dibutuhkan. Lampu menggunakan solar cell selain sebagai penerangan juga digunakan sebagai emergency charge pada handphone dengan daya yang tidak terlalu besar. Dengan ini menjadi solusi yang diinginkan oleh masyarakat di indonesia. sebagai alternatif oleh masyarakat apabila terjadi pemadaman dari PLN. Pada perancangan alat Portable Lampu Emergency ini Intensitas cahaya matahari yang terbias pada solar cell mempengaruhi daya yang tersimpan pada baterai, dengan daya tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu pijar dan pengisian pada baterai handphone, lama penggunaan alat portable emergency ini tergantung pada isi baterai yang tersimpan pada alat portable emergency ini biasanya antara kurang dari 4 Ah atau lebih dari 4 Ah. Lama penggunaan alat portable emergency ini berkisaran antara 6 dan 7 jam tergantung pada kapasitas baterai yang tersimpan pada alat portable emergency menggunakan tenaga surya. Pengeluaran daya pada alat portable emergency ini jika beban yang digunakan dua lampu pijar dan handphone yaitu 0,3 Watt selama 30 menit secara stabil daya yang dikeluarkan.
Rancang Bangun Gravitation Water Vortex Power Plant (GWVPP) Berbasis Basin Silinder Mochammad Ilman Nafi’; Muhammad Hasan Basri; Hilman Saraviyan Iskawanto; Bachtera Indarto; Alfi Tranggono Agus Salim
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 5 No. 1 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i1.341

Abstract

Rancang Bangun Gravitation Water Vortex Power Plant Berbasis Basin Silinder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian turbin model L dan turbin model S terhadap debit, torsi, dan rpm yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Gravitasi Pusaran Air serta membandingkan pengaruh ketinggian turbin model L dan turbin model S pada hasil data yang didapatkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan basin silinder yang memiliki diameter 50 cm sedangkan diameter outletnya 5 cm, menggunakan turbin model L dan turbin model S dan menggunakan variasi ketinggian penempatan turbin pada ketinggian 8cm, 13cm, 18cm, 22cm, dan 28 dihitung dari permukaan dasar basin siliner sampai bagian bawah turbin. Debit yang dihasilkan oleh turbin model S sebesar 0,84 l /s, lebih besar dari pada debit yang dihasilkan oleh turbin model L sebesar 0,69 l /s. Torsi yang dihasilkan oleh turbin model L sebesar 0,00118 Nm lebih besar dari pada torsi yang duhasilkan oleh turbin model S sebesar 0,00088 Nm. Rpm yang dihasilkan oleh turbin model S sebesar 526 rpm, sedangkan turbin model L sebesar 273 rpm, maka dapat diketahu bahwa turbin model L dan turbine model S memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Fabrikasi Lapisan Antirefleksi dengan Bahan Methyl Methacrylate (MMA) Menggunakan Metode Spin Coating (Halaman 30 s.d. 33) Sudarsono -; Gatut Yudoyono; Bachtera Indarto; Yono Hadi Pramono; Faridawati -
Jurnal Fisika Indonesia Vol 19, No 56 (2015)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.787 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24355

Abstract

Telah dilakukan fabrikasi lapisan antirefleksi dengan bahan  methyl methacrylate dengan metode spin coating. Lapisan  methyl methacrylate dilapiskan pada substrat kaca kemudian diputar dengan kecepatan 1000 rpm dengan metode spin coating. Untuk membuat lapisan anti refleksi dibutuhkan indeks bias substrat lebih besar dari pada lapisan film, sehingga salah satu bahan yang dipilih pada penelitian ini adalah methyl methacrylate dengan indeks bias 1,49. Dari hasil fabrikasi didapatkan nilai ketebalan lapisan adalah 10,816 µm. karakterisasi hasil fabrikasi dilakukan menggunakan spektrometer UV Vis dengan panjang gelombang (390- 450) nm dan menghasilkan  transmisi lebih dari 87,842% dan absorbsi kurang dari 0,056 %. Dari  hasil transmisi dan absorbsi bahan tersebut maka hasil refleksi  relatif kecil sehingga dapat digunakan sebagai lapisan antirefleksi.
Rancang Bangun Alat Ukur Temperatur dan Kelembapan Sistem Pengkondisi Udara pada Kereta Rel Diesel Elektrik Shabrina Aisyah Putri; Alfi Tranggono Agus Salim; Rahayu Mekar Bisono; Bachtera Indarto; Rahardian Titus Nurdiansyah
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 8, No 2 (2022): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v8n2.126-137

Abstract

Air conditioning (AC) merupakan salah satu faktor penunjang kenyamanan penumpang transportasi kereta api. Sistem pengkondisi udara berkaitan erat dengan besaran termal berupa temperatur dan kelembapan yang memiliki standar khusus untuk tingkat kenyamanan penumpang. Nilai temperatur dan kelembapan diketahui dengan pengukuran yang menghasilkan nilai akurat atau terkalibrasi mengacu pada Peraturan Menteri 175 tahun 2015 yang dirujuk dari standar UIC 533 al. Pada penelitian sebelumnya, alat ukur temperatur dan kelembapan kurang efisien karena pengambilan data hanya berasal dari satu titik tertentu, sehingga peneliti merancang bangun alat ukur yang mengukur nilai temperatur dan kelembapan pada delapan titik pengukuran secara bersamaan menggunakan transduser DHT22. Data yang ditampilkan alat ukur adalah data hasil pengujian pada Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) yaitu nilai temperatur dan kelembapan. Data tersebut dapat diakses dari hasil penyimpanan modul kartu memori. Alat ukur ini digunakan secara nirkabel atau wireless. Hasil penelitian ini menunjukan nilai error pada temperatur sebesar 6 % dan pada kelembapan sebesar 35 %. Error yang terdapat pada SMD22 dapat diterima.The air conditioning system (AC) is one of the factors supporting passenger comfort in rail transportation. The air conditioning system is closely related to thermal quantities in the form of temperature and humidity which have special standards for the level of passenger comfort. Temperature and humidity values are known by measuring instruments that produce accurate or calibrated values referring to PM 175 of 2015 which is referenced from the UIC 553 standard. In previous studies, temperature and humidity measuring instruments were less efficient because the data taken only came from one particular point, so the researchers designed a measuring instrument that measured the temperature and humidity values at eight measurement points simultaneously using a DHT22 transducer. Data displayed by measuring instrument is result testing on the Electric Diesel Rail Train room, namely temperature and humidity values. And the data can be accessed from the results of storage on the memory card module. The goals of this research are the characteristics of measuring instruments for measuring temperature and humidity of 8 measurement points in realtime and the measurement data stored on a memory card. This measuring instrument is used wirelessly. The results of this study are temperature and humidity data with error values at temperature of 6% and humidity of 35%. Errors contained in SMD22 are acceptable.
Kalibrasi Alat Ukur Temperatur dan Kelembapan Kereta Rel Diesel Elektrik Mizanul Asrori; Wida Yuliar Rezika; Alfi Tranggono Agus Salim; Bachtera Indarto; Rahardian Titus Nudiansyah
Jurnal Teknik Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.157 KB) | DOI: 10.25047/jteta.v1i2.14

Abstract

Keakuratan merupakan faktor penting dalam pengukuran. Alat ukur temperatur dan kelembapan (SMD22) dapat digunakan untuk pengujian temperatur dan kelembapan di delapan titik sekaligus pada kereta rel diesel elektrik (KRDE). Alat ukur (SMD22) ini belum diketahui nilai keakuratannya, sehingga mengakibatkan hasil pengukuran yang tidak konsisten. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dilakukan kalibrasi pada alat ukur (SMD22). Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan alat ukur yang tertelusur dalam pengukuran temperatur dan kelembapan. Metode penelitian ini adalah membandingkan hasil data alat ukur (SMD22) terhadap hasil data alat ukur UNI-T sebagai standar acuan. Proses pengukuran dilakukan di delapan titik pengujian pada kereta M. Data pengukuran diolah untuk memperoleh deviasi atau penyimpangan dari hasil pengukuran alat ukur (SMD22). Hasil penelitian ini yaitu nilai error minimum 0,1 °C dan nilai error maksimum 0,5 °C untuk pengukuran temperatur. Sedangkan untuk pengukuran humidity, nilai error minimum 0,3 %RH dan nilai error maksimum 4,5 %RH. Dan nilai ketidakpastian relatif alat ukur SMD22 sebesar 0,3 % hingga 4,0 % untuk pengukuran temperatur dan nilai ketidakpastian relatif 0,1 % hingga 7,7 % untuk pengukuran humidity. Nilai error sesuai dengan datasheet dengan toleransi 0,5 °C untuk pengukuran temperatur, 5 %RH untuk pengukuran humidity dan nilai ketidakpastian relatif tidak melebihi 10 % menunjukkan tingkat akurasi yang baik.