Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan

PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI PANTI WREDA PENGAYOMAN “PELKRIS” DAN PANTI WREDA OMEGA SEMARANG Oktavia, Devi; Indriati, P.A; -, Supriyadi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 2: Desember 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan usia yang beresiko tinggi terhadap penyakit-penyakit degeneratif, seperti hipertensi. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 68,4% (diastolik 95-104 mmHg), hipertensi sedang sebesar 28,1% (diastolik 105-129 mmHg), hipertensi berat sebesar 3,5% (diastolik sama atau lebih besar dengan 130 mmHg).Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan melakukan latihan yoga secara teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Panti Wreda Pengayoman “PELKRIS” dan Panti Wreda Omega Semarang. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment, jumlah sampel 30 responden, yang terdiri dari 15 orang dari Panti Wreda Pengayoman “PELKRIS” dan 15 orang dari Panti Wreda Omega dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan, rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 32,4 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 13,38 mmHg dengan nilai p < 0,05, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan latihan yoga selama 6 hari berturut-turut. Rekomendasi dari hasil penelitian ini, diharapkan pelayanan keperawatan dapat mengaplikasikan latihan yoga secara teratur pada lansia yang menderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.   Kata Kunci      : Latihan Yoga, Penurunan Tekanan Darah, Lansia
HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG Sustyani, Rikha Ayu; -, Indriati; -, Supriyadi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Semakin meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia setiap tahun, semakin meningkatnya pula resiko penyakit yang terjadi pada lanjut usia. Salah satunya adanya gangguan mental seperti depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya insomnia pada lanjut usia. Kejadian depresi dapat menyebabkan seseorang menjadi sedih dan susah tidur.  Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara depresi dengan kejadian insomnia di Panti Wredha Harapan Ibu Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan 33 responden yang memenuhi kriteria inklusi, dengan teknik  penelitian menggunakan Total Sampling. Metode pengumpulan data dengan lembar kuisoner dan analisis data dengan uji Spearman rank. Hasil dari analisa data menunjukkan nilai p value < 0,05 yaitu sebesar 0,000 yang mempunyai nilai signifikan yang berarti ada hubungan antara depresi dengan insomnia pada lanjut usia. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diharapkan agar lanjut usia melakukan aktivitas fisik dan menjalankan ibadah untuk mencegah terjadinya depresi supaya terhindar dari resiko insomnia.   Kata kunci: Depresi, Insomnia, Lansia
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SENAM LANSIA DENGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI SENAM LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO UNGARAN Widyastuti, Veronica Wulan; -, Indriati; -, Supriyadi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKUpaya untuk mempertahankan kesehatan pada lansia salah satunya dapat dilakukan dengan aktif mengikuti senam lansia. Keaktifan mengikuti senam lansia ini akan semakin berkembang jika tidak didukung oleh pengetahuan tentang senam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang senam lansia dengan keaktifan mengikuti senam lansia di Unit Rehabilitasi “Wening Wardoyo” Ungaran. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan crosssectional. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling dengan jumlah 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan lansia dalam kategori baik (54%), cukup (6%), dan kurang (40%). Berdasakan hasil uji Spearman’s Rho diketahui bahwa arah korelasi positif dan terdapat kekuatan hubungan tingkat sedang antara tingkat pengetahuan tentang senam lansia dengan keaktifan mengikuti senam lansia. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,435 dan nilai signifikansi p=0,002 (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian diatas diharapkan dengan semakin baiknya tingkat pengetahuan, lansia semakin aktif dalam mengikuti senam lansia sehingga lansia tetap bugar dan harapan hidup lansia semakin tinggi.Kata Kunci : pengetahuan, keaktifan, senam lansia
HUBUNGAN PERAWATAN DAN DUKUNGAN SOSIALKELUARGA DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN KEMBANGARUM SEMARANG Ilfa Avritania, Mega; Indriati, P.A; -, Supriyadi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2020 diprediksi jumlah lansia sebesar 28,8 juta (11,34%). Peningkatan usia harapan hidup mempunyai dampak terhadap gangguan penyakit pada lansia seperti depresi. Prevalensi depresi di dunia berkisar 8-15%. Untuk menekan angka depresi perlu perawatan dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perawatan dan dukungan sosial keluarga pada keluarga dengan lansia, dan untuk mengetahui hubungan antara perawatan dan dukungan social terhadap depresi lansia di Kelurahan Kembangarum Semarang. Desain penelitian descriptive corelational, jumlah sampel sebanyak 92 responden dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian di uji menggunakan uji Spearman rho diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara perawatan dan dukungan sosial keluarga dengan depresi. Hasil hubungan perawatan keluarga dengan depresi adalah p= 0,000 dan r= -0,479, sedang hasil dukungan sosial dengan depresi adalah p= 0,000 dan r= -0,424. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah keluarga hendaknya selalu memberikan perawatan dan dukungan untuk mengurangi terjadinya depresi pada lansia.   Kata kunci : Perawatan, dukungan sosial keluarga, depresi
PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG Anggraini, Karina; Nugroho, Arief; Supriyadi, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Schizofrenia adalah diagnosis psikiatri yang menggambarkan gangguan mental yang ditandai oleh kelainan dalam persepsi atau ungkapan realitas. Salah satu upaya untuk menangani kelainan dalam persepsi tersebut adalah dengan cara menghardik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menghardik terhadap penurunan tingkat halusinasi dengar di RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan menggunakan pendekatan One Group Pretest-Postest, dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 73 responden dengan tehnik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh menghardik terhadap penurunan tingkat halusinasi dengar, degan p-value 0,000.Hasil penelitian ini mempunyai implikasi yang bermanfaat bagi pelayanan kesehatan khususnya dibidang kesehatan jiwa untuk pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi dengar.Kata kunci : menghardik, tingkat halusinasi
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KELUARGA Suwondo, -; Sujarwo, -; Supriyadi, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan stressor yang terjadi di masyarakat khususnya di dalam suatu keluarga menimbulkan fenomena kekambuhan skizofrenia cukup tinggi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan diantaranya keluarga serta pasien itu sendiri. Sedangkan dengan timbulnya kekambuhan timbul perasaan terancam dan terganggu dengan adanya penderita skizofrenia dalam keluarga. Tingkat emosional yang timbul sebagai reaksi terhadap stressor dapat bervariasi, salah satunya adalah kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia dengan tingkat kecemasan keluarga  di RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive corelational dengan menggunakan metode cross sectional dan menggunakan teknik nonprobability sampling. Data diambil dengan alat ukur (instrument) kuesioner berdasarkan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Sampel penelitian sebanyak 75 responden di klinik RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang selama periode April 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia dengan tingkat kecemasan keluarga di RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang. Perlunya dukungan keluarga dan masyarakat  untuk mengurangi frekuensi kekambuhan pada pasien skizofrenia serta perlunya peranan perawat dalam pemberian pendidikan kesehatan untuk mengurangi tingkat kecemasan keluarga.   Kata kunci : tingkat kecemasan, skizofrenia
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN INSOMNIA PADA LANSIA Narulita, Rosa Sofiana; Indriati, P.A -; -, Supriyadi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi epidemiologi didapatkan bahwa lebih dari 25% masyarakat Indonesia khususnya lanjut usia (lansia) mengeluh mengalami sulit tidur (insomnia). Faktor usia merupakan faktor terpenting yang berpengaruh terhadap kualitas tidur yang terus menurun seiring dengan bertambah usia. Lansia juga banyak mengeluh terbangun lebih awal di pagi hari, selain itu terdapat 30% kelompok usia 70 tahun yang banyak terbangun di waktu malam hari. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu pendidikan kesehatan tentang insomnia pada lansia. Dengan pendidikan kesehatan tersebut diharapkan lansia memperoleh tambahan pengetahuan tentang insomnia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang insomnia pada lansia. Penelitian dilakukan di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Responden penelitian adalah para lansia yang tinggal di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang.sebanyak 40 responden. Jenis penelitian yang digunakan Quasy Experiment dengan design one group pre test – post test, di mana tingkat pengetahuan responden diukur sebelum dan sesudah memperoleh pendidikan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pendidikan kesehatan 19 (47,5%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang dan 21 (52,5%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan seluruh responden 40 (100%) mempunyai pengetahuan baik. Hasil uji paired sample t-test menunjukkan nilai p=0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan insomnia pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar pendidikan kesehatan tentang insomnia diberikan pada para lansia untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang insomnia.   Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Insomnia, Lanjut usia
EFEKTIFITAS KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RSUD UNGARAN Purnamasari, Elia; Ismonah, -; Supriyadi, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifat total atau sebagian yang disebabkan oleh trauma fisik, kekuatan sudut, tenaga, keadaan tulang, dan jaringan lunak. Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur di RSUD Ungaran. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperiment dengan one group pre post test. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 21 responden tanpa kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian setelah pemberian kompres dingin didapatkan 19 responden (90,5%) mengalami nyeri ringan dan 2 responden (9,5%) mengatakan tidak nyeri. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p= 0,000 (p-value<0,05). Hal ini menunjukkan adanya efektifitas kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur di RSUD Ungaran. Rekomendasi dari hasil penelitian adalah kompres dingin dapat dijadikan sebagai tindakan mandiri keperawatan non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri. Kata Kunci : Intensitas nyeri, fraktur
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI BENSON DAN NAFAS DALAMTERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH ABDOMEN DI RSUD KOTA SALATIGA Mardiani, Ike Yuyun; Ismonah, -; Supriyadi, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan pembedahan menimbulkan berbagai respon diantaranya respon psikologi atau kecemasan. Kecemasan pada pasien operasi banyak terjadi, di Indonesia prevalensi kecemasan berkisar 9%-21% populasi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Efektifitas Teknik Relakasi Benson dan Nafas Dalam terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Abdomen di RSUD Kota Salatiga. Desain penelitian ini adalah Quasy Experimentdengan rancangan penelitian two group pretest-posttest design. Jumlah sampel sebanyak 42 responden dengan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner STAI (State Anxiety Inventory for Adults). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah Paired t-test dan Unpaired t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi Benson maupun nafas dalam (p-value=0,000) dan tidak ada perbedaan efektifitas antara teknik relaksasi Benson dan nafas dalam (p-value=0,215). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar peneliti selanjutnya meneliti faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi kecemasan seperti tekanan darah, nadi, dan frekuensi nafas. Kata Kunci : Kecemasan pre operasi, relaksasi Benson, dan relaksasi nafas dalam
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD SALATIGA Murtisari, Yunita; Ismonah, -; Supriyadi, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke menjadi penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Di Indonesia, diperkirakan dalam setiap tahunnya ada 500.000 penduduk yang terkena serangan stroke. Pasien stroke mengalami depresi cenderung tidak bisa melakukan kegiatan apapun, semua kegiatan hariannya dibantu oleh keluarga atau perawat. Upaya untuk menurunkan tingkat depresi pada penderita stroke dengan terapi alternatif yaitu dengan memberikan terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap penurunan  tingkat depresi pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Salatiga. Desain penelitian ini adalah One group pre-post test design, jumlah sampel 33 responden dengan tehnik purposive sampling. Hasil analisis uji Wilcoxon untuk tingkat depresi sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan nilai P = 0,000 (< 0,05), artinya pada tingkat signifikan 5% terbukti ada pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat depresi pada pasien stroke non hemoragik. Tingkat depresi sebelum diberikan intervensi 26 responden (78,8%) mengalami depresi sedang, 7 responden (21,2%) mengalami depresi parah. Setelah diberikan intervensi, 9 responden (27,3%) normal, 24 responden (72,7%) mengalami depresi ringan. Karakteristik berdasarkan kelompok usia yaitu 61-70 tahun (39,5%) sebanyak 13 responden. Paling banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 19 responden (57,6%). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam menurunkan tingkat depresi pada pasien stroke non hemoragik.   Kata Kunci : Terapi Musik Klasik, Depresi, Stroke Non Hemoragik