Claim Missing Document
Check
Articles

Found 56 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI DANAU BERATAN DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN ., Komang Dewi Lyastiti; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Beratan merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bali. Kawasan Danau Beratan dihuni oleh berbagai biota termasuk zooplankton. Zooplankton merupakan organisme perairan yang memainkan peran yang sangat penting dalam rantai makanan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui komposisi spesies zooplankton yang hidup di Danau Beratan, (2) untuk mengetahui besar indeks keanekaragaman zooplankton di Danau Beratan, dan (3) untuk mengetahui besar kemelimpahan zooplankton yang ada di Danau Beratan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan eksploratif dengan rancangan penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh zooplankton yang terdapat di Danau Beratan. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah zooplankton yang berhasil ditangkap di 27 titik. Analisis data menggunakan statistik ekologi dan dibantu dengan program Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukan: (1) komposisi spesies zooplankton yang teridentifikasi sebanyak 6 jenis yaitu Codonodendron sp., Keratella sp., Cyclops sp., Diaptomus sp., Bryocamptus hiemalis dan Calanus sp. dengan total keseluruhan 331 individu, (2) indeks diversitas (H’) zooplankton sebesar 1,6515 yang termasuk kategori sedang, dan (3) Kemelimpahan relatif (KR) spesies zooplankton tertinggi sebesar 29,0030% oleh Keratella sp.. keanekaragaman dan kemelimpahan zooplankton dipengerahui oleh faktor biotik dan abiotik. Kata Kunci : Danau Beratan, indeks keanekaragaman, kemelimpahan, zooplankton Beratan lake is one of destination object in Bali, it area inhabited by many variety of organisms, included zooplakton. Zooplakton is an aquatic organism that is have very infortant role in the food chain. This study have a purpose are: (1) To know the composition of zooplakton species in beratan lake, (2) to know how many index diversity of zooplakton in beratan lake, and (3) to know how many abundance of zooplakton in beratan lake. The types of observation are descriptive and exploratory with the planed observation in field research then followed by identification in laboratory. This observation did on january 2016. The population of this observation all of zooplakton in beratan lake, while the sample of this observation is zooplakton can found in 27 point. The analysis of document used the ecology statistical and assit by Microsoft Excel 2007. The results of this observation are: (1) the compostion of zooplakton species there are 6 types that are Codonodendron sp., Keratella sp., Cyclops sp., Diaptomus sp., Bryocamptus hiemalis and Calanus sp, for a total of 331 individuals, (2) diversity indices (H’) of zooplakton 1,6515 in The medium category and (3) the relative abudance (KR) of zooplankton species high of 29,0030% by Keratella sp..Diversity and abundance of zooplakton can influenced by biotic and abiotic factors.keyword : beratan lake, index diversity, abundance, zooplakton
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN IKAN PADA EKOSISTEM MANGROVE DI TAMAN HUTAN RAYA NGURAH RAI SUWUNG KAUH, DENPASAR SELATAN ., Ni Luh Yuni Merawati; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan, indeks keanekaragaman Ikan dan kemelimpahan Ikan pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan desain penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komposisi spesies Ikan yang hidup pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan terdiri dari 8 spesies yaitu diantaranya Ambassis buruensis (44), Apogon sangiensis (18), Moolgarda perusii (15), Bathygobius sp. (18), Exyrias puntang (8), Zenarchopterus sp. (6), Oreochromis mossambicus (4), Siganus guttatus (2) yang paling banyak ditemukan yaitu Ambassis buruensis (44); (2) Ikan yang hidup pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan memiliki indeks keanekaragaman sebesar 1,70 yang termasuk dalam tingkat keanekaragaman yang sedang, indeks kekayaan spesies sebesar 1,50, indeks kemerataan spesies sebesar 0,82, dan indeks dominansi sebesar 0,24. Kata Kunci : Ikan, Keanekaragaman, Kemelimpahan, Mangrove This study aims to determine the species composition, diversity index fish and fish abundance in the Mangrove Ecosystem in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan. This research is descriptive exploratory field study design followed by identification. The results showed that (1) the composition of the species of fish that live in the mangrove ecosystem in Forest Park Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan consists of 8 species that include Ambassis buruensis (44), Apogon sangiensis (18), Moolgarda perusii (15), Bathygobius sp. (18), Exyrias Puntang (8), Zenarchopterus sp. (6), Oreochromis mossambicus (4), Siganus guttatus (2) were the most commonly found are Ambassis buruensis (44); (2) Fish that live in the mangrove ecosystem in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan has a diversity index of 1.70 which was included in the moderate levels of diversity, species richness index of 1.50, species evenness index of 0.82 , and the dominance index of 0.24.keyword : Fish, diversity, abundance, Mangrove
STUDI KOMPARASI KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ENDOPSAMMON PADA HABITAT PANTAI BERPASIR DI KAWASAN PANTAI SANUR ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membandingkan keanekaragaman dan kemelimpahan endopsammon pada dua lokasi berdasarkan perbedaan substrat. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan endopsammon pada pantai berpasir putih dan pantai berpasir hitam; (2) mengetahui tingkat kesamaan komposisi jenis endopsammon pada pantai berpasir putih dan pantai berpasir hitam; (3) mengetahui perbedaan kemelimpahan endopsammon pada pantai berpasir putih dan pantai berpasir hitam. Penelitian ini berlokasi di Pantai Hyatt yang memiliki substrat berpasir putih dan Pantai Matahari Terbit yang memiliki substrat berpasir hitam yang keduanya berada dalam kawasan Pantai Sanur, Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan desain penelitian lapangan (field study) yang dilanjutkan dengan penelitian Laboratorium. Pengambilan data endopsammon di lapangan menggunakan alat core. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) indeks diversitas (H’) endopsammon pada pantai berpasir putih dan berpasir hitam tergolong sedang, pada pantai berpasir putih sebesar 2,6369 dan pada pantai berpasir hitam sebesar 2,9562; (2) kemelimpahan relatif (KR) tertinggi pada pantai berpasir putih dimiliki oleh spesies Harpacticus sp. (5,7%) dan pada pantai berpasir hitam dimiliki oleh spesies Thalasoalaimus sp. (9,7%); (3) indeks similaritas (S) endopsammon pada pantai berpasir putih dan berpasir hitam tergolong tinggi sebesar 0,7; (4) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam hal keanekaragaman dan kemelimpahan antara pantai berpasir hitam dan pantai berpasir putih.Kata Kunci : endopsammon, keanekaragaman, kemelimpahan, Pantai Sanur This research is compared the diversity and abundance a endopsammon at two locations based on different substrates. The purposes of this research are (1) determine the diversity and abundance endopsammon on a white sand and black sand; (2) determine the degree of similarity in species composition endopsammon on a white sand and black sand; (3) determine differences in the abundance endopsammon on a white sand and black sand. This research is located on the Hyatt beach which has a white sandy base substrate and Matahari Terbit beach has black sandy base substrate that both are in the Sanur Beach area, South Denpasar. This research is a descriptive exploratory research design (field study), followed by research laboratories. Endopsammon data capture in the field using core.The results are : (1) endopsammon diversity index (H') on the white sand beaches of black sand classified as moderate, on the white sand beach at 2.6369 and the black sand beach of 2.9562; (2) the relative abundance (KR) on a white sand beach is owned by the species Harpacticus sp. (5.7%) and the black sand beach is owned by the species Thalasoalaimus sp. (9.7%); (3) an index of similarity (S) endopsammon on the white sand beach of black sand is high at 0.7; (4) there is a significant difference in terms of diversity and abundance among the black sand beach and white sand beach.keyword : endopsammon, abundance, diversity, Sanur Beach
STUDI KOMPARATIF KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA EKOSISTEM LAMUN, TERUMBU KARANG, MANGROVE DI KAWASAN TNBB ., Putu Bintang Orissa; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membandingkan perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi, indeks keanekaragaman, kemelimpahan relatif, tingkat perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton yang hidup pada ketiga ekosistem tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah fitoplankton yang berhasil ditangkap pada sejumlah titik pengambilan sampel. Analisis data menggunakan statistik ekologi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Fitoplankton yang teridentifikasi pada ekosistem lamun sebanyak 24 jenis, ekosistem terumbu karang 32 jenis dan ekosistem mangrove 20 jenis; (2) Indeks keanekaragaman fitoplankton pada ekosistem terumbu karang tergolong tinggi sedangkan ekosistem lamun dan mangrove sedang; (3) Kemelimpahan relatif tertinggi pada ekosistem lamun adalah spesies Guinardia blavyana, ekosistem terumbu karang adalah Cocconeis scutelum dan ekosistem mangrove adalah Triceratium alternans; (4) terdapat perbedaan keanekaragaman fitoplankton antara ketiga ekosistem; (5) Terdapat perbedaan kemelimpahan fitoplankton antara ketiga ekosistem.Kata Kunci : fitoplankton, keanekaragaman, kemelimpahan Until this time there is no research that compares phytoplankton diversity and abundance between sea grass, coral reef and mangrove ecosystems in Bali Barat National Park. The research purposes are to know the phytoplankton composition, diversity index, relative abundance, comparison of diversity and abundance on three ecosystems. This research categorized as descriptive and explorative. The research population is all of phytoplankton on those three ecosystems, while the research sample is captured phytoplankton in some point. Data analyze using ecologyc statistic. The results are: (1) the amount of phytoplankton that identified on sea grass ecosystem are 24 species, on coral reef are 32 species, and on mangrove are 20 species; (2) phytoplankton diversity index on coral reef ecosystem included into high level, but on sea grass and mangrove ecosystem are moderate; (3) higher relative abundance on sea grass ecosystem is Guinardia blavyana, on coral reef ecosystem is Cocconeis scutelum and mangrove is Triceratium alternans; (4) phytoplankton diversity between three ecosystems are different; (5) phytoplankton abundance between three ecosystems are different.keyword : phytoplankton, diversity, abundance
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MOLUSKA BENTIK PADA EKOSISTEM PANTAI BERBATU DI PANTAI KEDUNGU DESA BELALANG KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) komposisi jenis moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (2) keanekaragaman moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (3) kemelimpahan spesies Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratoris dengan design penelitian survei lapangan yang dilanjutkan identifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang hidup di ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang tercakup pada 15 kuadrat yang terpasang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu terdiri dari 17 spesies dengan jumlah total individu yaitu 315 individu, spesies terbanyak yang ditemukan yaitu Patelloida sp. (84); (2) Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,91, indeks kekayaan (R) spesies sebesar 2,78, indeks kemerataan spesies (E) sebesar 0,68, indeks dominansi (C) sebesar 0,19; (3) kemelimpahan relatif terbesar terbesar terdapat pada spesies Patelloida sp. sebesar 26,67% sedangkan kemelimpahan relatif terkecil terdapat pada spesies Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2., Callistochiton sp. sebesar 0,32%.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska bentik The purpose of this study are (1) the composition of benthic mollusk life on a rocky beach at the Kedungu beach, (2) the diversity of benthic mollusks life on a rocky beach at the Kedungu beach, (3) the abundance of benthic Mollusks life on the rocky beach at the Kedungu beach. This research is a descriptive exploratory with field surveys design study that followed the identification in the laboratory. The population in this study are all of benthic mollusks that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach. The sample in this study are all benthic mollusk covered in 15 squares attached. The results showed that (1) the composition of benthic mollusk that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach consists of 17 species to the total number of individuals, namely 315 individuals, most species are found that Patelloida sp. (84); (2) benthic mollusk that lives on rocky beach ecosystems at Kedungu beach has a diversity index (H ') at 1.91, wealth index (R) species at 2.78, species evenness index (E) at 0.68, dominance index (C) at 0.19; (3) The largest relative abundance of species present in Patelloida sp. at 26.67% while the smallest relative abundance by the species of Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2, Callistochiton sp. At 0.32%.keyword : Diversity, Abundance, Benthic Mollusk
STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS PADA ZONA INTERTIDAL DI PANTAI DESA BUKTI, KECAMATAN KUBUTAMBAHAN, KABUPATEN BULELENG. ., Gede Sedana Putra; ., Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobenthos di pantai desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Rancngan penelitian menggunakan peneletian survei lapangan yakni dengan pencatatan hasil temuan di lokasi penelitian dan dilanjutkan dengan pengamatan di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis makrozoobenthos yang terdapat di pantai desa Bukti, kecamatan Kubutambahan. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah semua makrozoobenthos yang berada di 15 kuadrat pada bentangan 3 line transek. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Komposisi jenis yang ditemukan pada lokasi penelitian berjumlah 15 spesies dengan total individu 447. (2) Indeks keanekaragaman spesies sebesar 2,17 (kategori tingkat sedang), indeks kemerataan spesies sebesar 0,80 dengan kemerataan tinggi, indeks kekayaan spesies 2,29 dengan kategori rendah, dan ditemukan nilai indeks dominansi sebesar 0,15 yang mengartikan bahwa ada spesies yang mendominansi pada lokasi tersebut. Dan (3) Kemelimpahan relatif makrozoobenthos tertingggi dimiliki oleh spesies Littorina littorea dengan nilai 24,61%, kemelimpahan relatif terendah dimiliki oleh spesies Dardanus calidus dengan besar nilai 0,22%, nilai kepadatan spesies tertinggi dimiliki oleh spesies Littorina littorea yakni sebesar 7,33 ind/m2, dan nilai kepadatan spesies terendah dimiliki oleh spesies Dardanus calidus dengan besar nilai 0,07 ind/m2. Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Makrozoobenthos. This research aimed to know the types of compositions, variety and abundance of macrozoobenthos in the beach of Bukti village, Kubutambahan district, Buleleng regency. The types of this research is descriptive explorative. This research used field survey in which the data were collected at the research location and continued by observation in the laboratory. The population in this research using all the types of macrozoobenthos at 15 squares on a stretch of 3 transect lines. The result of this research shows that (1) Types of compositions that found in the research location amount 15 species with 447 individual total, (2) The species diversity index around 2,17 (with a medium level category), species evenness index around 0,80 with the high evenness, species wealth index around 2,29 with a low category, and were founded dominance index value around 0,15 which means there a species as a dominant in the location, (3) The higher relative abundance of macrozoobenthos is from littorina littorea species around 24,61%, the lower relative abundance is from dardanus calidus species around 0,22%, the highest species density value is from littorina littorea around 7,33 ind/m2 and the lowest species density value is from dardanus calidus with the value 0,07 ind/m2.keyword : Diversity, Abudance, Macrozoobenthos
PENGARUH PENAMBAHAN MULTIVITAMIN MERK Egg Stimulant TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN BERAT TELOR AYAM RAS (Gallus gallus Strain Isa Brown) ., I Wayan Julianto; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya pengaruh penambahan Egg Stimulant terhadap produktivitas telor yang dihasilkan oleh ayam ras; (2) kosentrasi Egg Stimulant yang optimal dalam produktivitas telor ayam ras. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan disain post test only control group design. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 5 perlakuan dan 10 pengulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kosentrasi multivitamin merk Egg Stimulant yaitu 0,025%, 0,05%, 0,075%, 0,1%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas dan berat telor ayam ras yang dihasilkan. Populasi dalam penelitian ini yaitu ayam ras yang berumur 19 minggu. Sampel yang digunakan adalah ayam petelor sebanyak 50 ekor. Pemilihan sampel dengan teknik random sederhana (Simple Random Sampling) yaitu teknik undian. Teknik analisis data mengunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui hasil yang paling baik dalam pengunaan Egg Stimulant. Populasi dari penelitian ini adalah ayam ras petelor yang diternakkan di desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada pengaruh pemberian Egg Stimulant pada kosentrasi yang berbeda terhadap produktivitas ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown); (2) konsentrasi Egg Stimulant yang paling optimal pengaruhnya terhadap berat telor ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown) adalah kosentrasi 0,050%. Kata Kunci : Pengaruh, Ayam ras, Egg Stimulant , Produktivitas This research has purpose to know (1) the presence of Egg Stimulant addition effect to egg productivity those produce by laying hens; (2) optimum Egg Stimulant concentration in laying hen egg productivity. Type of this research is experimental research with post test only control group design, by using Random Sampling Design research with 5 treatments and 10 replications. The independent variable in this research is variety of Egg Stimulant brand multivitamin concentrations those are 0.025%, 0.050%, 0.075%, and 0.1%. The dependent variable in this research is productivity and weight of laying hens egg that produced. Population of this research is laying hens that old 19 weeks. Sample is 50 laying hens with simple random sampling chosen technique. Analysis technique is ANAVA one way and followed with LSD to know the best concentration of Egg Stimulant. Population in this research is laying hens that farmed in Manukaya villages, Tampaksiring districts, Gianyar regency. The result of this research is (1) the addition of Egg Stimulant in different concentration to the productivity of laying hens (Gallus gallus Strain Isa Brown) is present; (2) the optimum Egg Stimulant concentration to laying hens egg weight (Gallus gallus Strain Isa Brown) is 0.50% concentration. keyword : Effect, Laying Hens, Egg Stimulant, Productivity
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ENDOPSAMMON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUNDI TELUK TERIMA KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT ., Serlis Nofiana Sari; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padang lamun merupakan suatu ekosistem penting di wilayah pesisir yang memegang peran dalam melindungi garis pantai. Di dalam ekosistem ini terdapat komunitas endopsammon yang memiliki keanekaragaman dan kemelimpahan yang khas. Terkait dengan ragam dan kemelimpahan Endopsammon meka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi jenis Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun yang ada di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional bali Barat, (2) indeks keanekaragaman Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun yang ada di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional bali Barat, (3) kemelimpahan Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Endopsammon yang hidup pada Padang Lamun di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional Bali Barat, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Endopsammon yang terdapat di Teluk Terima Taman Nasional Bali Barat yang terperangkap dalam 15 core dan dipasang dibibir pantai wilayah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) komposisi spesies Endopsammon yang hidup pada Ekosisitem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat terdiri dari 877 spesies, (2) Indeks keanekaragaman spesies Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat tergolong sedang yaitu sebesar 2,61, (3) kemelimpahan relatif tertinggi dimiliki oleh spesies Helycotylenchus sp. sebesar 17,67% dan kemelimpahan relatif terendah dimiliki oleh spesies Gonionemus sp. 0,34 %. Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Endopsammon, Lamun. Seagrass bed is important ecosystem in coastal area which hold important role to protect seacoast. This ecosystem have a specific diversity and abundance . Related to diversity and abundance endopsammon, the research aims to know: (1) the composition of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park, (2) the diversity index of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park, (3) the abundance of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park. This was descriptive and explorative research. The population of this research was all of endopsammon which lived at Terima Bay Bali Barat National Park, and the sample of this research was half of endopsammon which lived at Terima Bay Bali Barat National Park that was caught in 15 core set in seashore at that area. The result of this research showed: (1) the species composition of endopsammon which lived in in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park was 877 species, (2) The diversity index of endopsammon which lived in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park was categorized in medium level 2.61, (3) the highest relative abundance was the species of Helycotylenchussp with value 17.67%, and the lowest relative abundance was the species of Gonionemussp with value 0.34%keyword : Diversity, abundance, endopsammon, and seagrass.
PENGARUH JARAK PEMINDAHAN TERHADAP KEBERHASILAN KEMBALI PULANG (HOMING) KODOK BUDUK (Bufo melanostictus) Ni Wayan Mery Wintari .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3171

Abstract

Amphibi seringkali meninggalkan rumahnya menuju habitat berbeda dengan jarak yang cukup jauh untuk bereproduksi atau berburu mangsa. Setelah meninggalkan rumah, dalam kenyataannya mereka memerlukan mekanisme yang menuntun untuk mengetahui jalan pulang (homing). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keberhasilan kembali pulang (homing) kodok Buduk (Bufo melanostictus) setelah percobaan translokasi, (2) menghitung besarnya persentase keberhasilan homing kodok Buduk sampai jarak pemindahan terjauh, dan (3) menghitung kecepatan rata-rata homing kodok Buduk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen lapangan dengan rancangan pra eksperimen one shot case study. Tujuh sampel kodok Buduk diambil masing-masing dari tiga lokasi penelitian; Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, dan Kelurahan Sukasada, Kabupaten Buleleng, kemudian dipindahkan bertahap dari jarak 30 meter sampai 180 meter dengan interval 30 meter. Jumlah kodok Buduk yang dipindahkan pada masing-masing jarak setelah pemindahan 30 meter bergantung pada jumlah kodok Buduk yang berhasil pulang pada jarak sebelumnya. Penelitian dilaksanakan dari 1 Februari-3 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kodok Buduk (Bufo melanostictus) di Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, dan Kelurahan Sukasada memiliki tingkat keberhasilan kembali pulang (homing) yang rendah, hanya 3 ekor kodok Buduk yang berhasil homing sampai jarak pemindahan 180 meter, (2) persentase keberhasilan homing kodok Buduk sampai jarak pemindahan terjauh (180 meter) adalah sebesar 14,28%, dan (3) kecepatan rata-rata homing kodok Buduk yang diperoleh adalah 5,5 m/jam. Kata Kunci : Kodok Buduk, translokasi, pulang Amphibian usually leave their home site and go to a new habitat in long distance for some activities like reproduction or predation. In fact, they need a mechanism to go back home after that. This research aimed to know (1) the successful homing of Buduk toad (Bufo melanostictus) after translocation experiment, (2) count successful homing percentage of Buduk toad in furthermost translocation distance, and (3) count the average speed of homing of Buduk toad. This research is field experiment with pra experiment design, one shot case study. Seven Buduk toads as sample were taken from each place; Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, and Kelurahan Sukasada Kabupaten Buleleng. They were moved step by step from 30 meters to 180 meters away from their home site, within 30 meters interval. The amount of Buduk toad that moved in each distance after 30 meters translocation distance depend on the successful homing amount in previous distance. This research was conducted from February 1st to March 3rd, 2014. The results show that (1) Buduk toads in Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, and Kelurahan Sukasada have low level of successful homing, overall only 3 toads are success to homing , (2) the successful homing percentage of Buduk toad in furthermost translocation distance (180 meters) is 14,28%, and (3) the average speed of homing of Buduk toad is 5,5 meters/hour. keyword : Buduk toad, translocation, homing
STUDI KOMPARATIF KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA EKOSISTEM LAMUN, TERUMBU KARANG, MANGROVE DI KAWASAN TNBB Putu Bintang Orissa .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3173

Abstract

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membandingkan perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi, indeks keanekaragaman, kemelimpahan relatif, tingkat perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton yang hidup pada ketiga ekosistem tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah fitoplankton yang berhasil ditangkap pada sejumlah titik pengambilan sampel. Analisis data menggunakan statistik ekologi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Fitoplankton yang teridentifikasi pada ekosistem lamun sebanyak 24 jenis, ekosistem terumbu karang 32 jenis dan ekosistem mangrove 20 jenis; (2) Indeks keanekaragaman fitoplankton pada ekosistem terumbu karang tergolong tinggi sedangkan ekosistem lamun dan mangrove sedang; (3) Kemelimpahan relatif tertinggi pada ekosistem lamun adalah spesies Guinardia blavyana, ekosistem terumbu karang adalah Cocconeis scutelum dan ekosistem mangrove adalah Triceratium alternans; (4) terdapat perbedaan keanekaragaman fitoplankton antara ketiga ekosistem; (5) Terdapat perbedaan kemelimpahan fitoplankton antara ketiga ekosistem.Kata Kunci : fitoplankton, keanekaragaman, kemelimpahan Until this time there is no research that compares phytoplankton diversity and abundance between sea grass, coral reef and mangrove ecosystems in Bali Barat National Park. The research purposes are to know the phytoplankton composition, diversity index, relative abundance, comparison of diversity and abundance on three ecosystems. This research categorized as descriptive and explorative. The research population is all of phytoplankton on those three ecosystems, while the research sample is captured phytoplankton in some point. Data analyze using ecologyc statistic. The results are: (1) the amount of phytoplankton that identified on sea grass ecosystem are 24 species, on coral reef are 32 species, and on mangrove are 20 species; (2) phytoplankton diversity index on coral reef ecosystem included into high level, but on sea grass and mangrove ecosystem are moderate; (3) higher relative abundance on sea grass ecosystem is Guinardia blavyana, on coral reef ecosystem is Cocconeis scutelum and mangrove is Triceratium alternans; (4) phytoplankton diversity between three ecosystems are different; (5) phytoplankton abundance between three ecosystems are different.keyword : phytoplankton, diversity, abundance
Co-Authors ., A.A.Istri Paramita ., Devita Kurnia Sari ., Gede Sedana Putra ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gusti Lanang Agus Awitama ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Komang Dewi Lyastiti ., Made Ari Sanjaya ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Putu Lilik Widiari ., Ni Putu Sintya Dhamayanti ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Ni Wayan Surya Ningsih ., Putri Erma Rosita ., Serlis Nofiana Sari A.A.Istri Paramita . Adi Prana, I Gusti Lanang Agung Dedi Soedharma Devita Kurnia Sari . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . EKA DORA RIANI . Gede Ari Yudasmara Gede Iwan Setiabudi Gede Sedana Putra . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Hantari, Ida Ayu Putu Surya I Dewa Gede Tresna Yudiana I Dewa Gede Tresna Yudiana I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA . I Gusti Lanang Agung Adi Prana ., I Gusti Lanang Agung Adi Prana I Gusti Lanang Agus Awitama . I Gusti Ngurah Yuda Pranata . I NYOMAN SUTAMA . I Nyoman Wijana I WAYAN ADNYANA . I Wayan Angga Bradnyana . I Wayan Jaya Antara . I Wayan Julianto . I Wayan Julianto ., I Wayan Julianto I Wayan Redhana I Wayan Sadia I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Jasmine Masyitha Amelia Kadek Lila Antara Kadek Meitasari . Kadek Meitasari ., Kadek Meitasari Kadek Pande Evi Enitasari . Komang Dewi Lyastiti . KOMANG SUSILAWATI . Komang Wina Ratnasari . Komang Wina Ratnasari ., Komang Wina Ratnasari Luh Deva Oktari Luh Mayda Ruspita Sari Made Ari Sanjaya . Mennofatria Boer Ni Kadek Mita Purnama Yanti . NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Yuni Merawati . Ni Luh Yuni Merawati ., Ni Luh Yuni Merawati Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Nyoman Dian Martini NI NYOMAN KARTINI . NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Indah Swardiani Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Sintya Dhamayanti . Ni Putu Yunik Pradnya Swari . Ni Wayan Agus Sinarsih . Ni Wayan Mery Wintari . Ni Wayan Surya Ningsih . Pranata, Andi Welly Wiliandhana PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. . Putri Erma Rosita . Putu Ayu Wulandari . Putu Ayu Wulandari ., Putu Ayu Wulandari Putu Bintang Orissa . Putu Budi Adnyana Riani, Eka Dora Safitri, Mely Sanusi Mulyadiharja Serlis Nofiana Sari . Swardiani, Ni Putu Indah Syah, Moh Jafron Yusli Wardiatno