Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter dengan perilaku agresif pada anak sekolah dasar yang bermain game Free Fire di Kabupaten Poso. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada meningkatnya penggunaan game online oleh anak-anak, khususnya Free Fire, yang memiliki unsur kekerasan dan berpotensi memperkuat dampak negatif dari pola pengasuhan yang tidak adaptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel dalam penelitian berjumlah 121 anak usia 6–12 tahun yang dipilih dengan teknik snowball sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala pola asuh otoriter (Baumrind) dan skala perilaku agresif (Buss-Perry Aggression Questionnaire). Hasil analisis menggunakan korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif antara pola asuh otoriter dan perilaku agresif, meskipun kekuatannya lemah (r = 0,078; p = 0,196). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pola asuh otoriter, semakin tinggi pula kecenderungan perilaku agresif pada anak. Implikasi dari hasil ini menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dalam menerapkan pola asuh yang lebih demokratis, hangat, dan komunikatif, terutama dalam membimbing anak yang terpapar konten digital bermuatan kekerasan seperti game Free Fire